Berita terbaru

Destana Langkah Preventif Hadapi Bencana

Kabupaten Pacitan merupakan embrio kepedulian pemerintah terhadap pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) dalam hal penggunaan dana desa. Ini penting mengingat kabupaten Pacitan memiliki potensi besar terhadap berbagai macam bencana di masing-masing wilayah yang ada. “Tujuannya membangun kesiapsiagaan masyarakat, agar sewaktu terjadi bencana masyarakat memiliki kesigapan untuk menghadapinya,” disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo pada Seminar Akhir Kegiatan Pembentukan Desa Tangguh Bencana Di Kabupaten Pacitan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo 06/12/18 tersebut mengundang pokja dari masing-masing Destana yakni Desa Mangunharjo dan Kedungbendo Kecamatan Arjosari dan Desa Karanganyar dan Klesem Kecamatan Kebonagung. Tragedi bencana yang menimpa Pacitan akhir 2017 merupakan tantangan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah Pacitan agar siap menghadapi bencana yang datang sewaktu-waktu, “Kami akan lebih agresif dan tajam kepada masyarakat untuk menghadapi potensi-potensi bencana yang mengancam,” tambah dia.

Hadi Sutrisno Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPB salah satu pemateri yang diundang pada kegiatan tersebut menyebutkan bahwa Desatana merupakan program penguatan lembaga berbasis desa. Usai Kabupaten Ponorogo pada tahun sebelumnya kini Kabupaten Pacitan menjadi perhatian, Destana merupakan kegiatan Preventif yang tujuannya adalah penguatan masyarakat sehingga memiliki kesadaran dan pengetahuan saat terjadi bencana. “Dengan kemandirian mereka (Masyarakat Red) dapat mengembalikan ke kondisi menjadi normal,” katanya.

Hadi juga menjelaskan bahwa nilai yang harus dikeluarkan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana lebih besar dibanding dengan investasi pengurangan risiko berbentuk Desa Tangguh Bencana atau Destana. Untuk itu bagaimana sebuah Kabupaten atau Kota dalam menyelenggarakan kegiatan pra bencana di masing-masing Desa dan Kelurahan yang mempunyai potensi tersebut.

Bupati usai membuka kegiatan menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan memperingati namun mewaspadai terhadap bahaya bencana yang sewaktu-waktu dapat mengancam kehidupan masyarakat. Ia juga menyatakan bahwa selain kesiapsiagaan juga mengharap doa dari seluruh masyarakat Pacitan agar tragedi bencana tidak terulang kembali. “Nanti diharapkan seluruh desa dan kelurahan yang ada menjadi bagian dari Destana,” Harap Bupati.

Turut diundang sebagai materi pada kegiatan tersebut Manajer Area Pembentukan Destana BPBD Provinsi Jawa Timur Pinky Hidayati. Turut mendampingi Bupati Indartato Sekretaris Daerah Suko Wiyono, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Tri Mudjiharto, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan T. Andi Faliandra, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sumoro Hadi. Serta OPD dan Badan terkait, Camat, Kapolsek dan Danramil Terkait. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan)

 

Serahkan SK Kenaikan Pangkat

Bupati Indartato menyerahkan langsung Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Periode Satu Oktober tahun 2018 dengan total 318 penerima. Penyerahan tersebut dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda, pertama di kantor Diklat Pacitan untuk para PNS non Pendidik berjumlah 161 penerima, sisanya 157 PNS lingkup Pendidik diserahkan di Ruang Pertemuan Dinas Pendidikan Pacitan.

Di kesempatan tersebut Bupati Didampingi Sekda Suko Wiyono, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Tri Mudjiharto, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan T. Andi Faliandra, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sumoro Hadi. Serta Kepala OPD dan Badan terkait. (DiskominfoPacitan).

Lihat langsung kondisi jembatan dan jalan di Desa Kedungbendo

Bupati Indartato bersama Tim yakni Dinas Pekerjaan Umum (PU) Dan BPBD Pacitan melihat langsung sarana dan prasarana yang belum kembali pulih akibat bencana banjir dan tanah longsor setahun silam. Salah satunya kali ini 05/12/18 adalah meninjau empat jembatan gantung di Desa Kedungbendo Kecamatan Arjosari. “Semua kami perhatikan, agar supaya kondisi normal 100 persen,” kata Bupati.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pacitan Budiono yang ikut mendampingi memaparkan bahwa, beberapa jembatan dan akses jalan melalui Dinas PU terus diperhatikan demi mendukung mobilitas masyarakat baik antar dusun dan antar desa sekitar.

“Jembatan Denggu Dusun Nggrombyang dan akses antar dusun di desa Kedungbendo serta diwilayah lain memperoleh perhatian yang sama,” tambah Budi.

Pada kesempatan itu Bupati juga menyempatkan diri bertemu para warga masyarakat sembari mendengar langsung saran masukan baik pembangunan dan lain-lain guna tercapainya visi misi misi yang diharapkan. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Wanita Jaman Sekarang Harus Kreatif dan Cerdas

Kemajuan jaman menuntut seorang istri untuk melakukan penyesuaian. Tanpa harus meninggalkan tugas utamanya sebagai pendamping suami. “Wanita jaman sekarang harus kreatif dan cerdas,” kata istri Bupati Pacitan Luki Indartato saat memberikan paparan pada kegiatan pertemuan rutin Istri Karyawan dan Pengurus Pusat Bank Jatim di komplek UPT Dinas Kelautan Provinsi Jatim di Tamperan, Kelurahan Sidoarjo, Rabu (5/12/2018). Apa yang disampaikan perempuan bernama asli Luki Tri Baskorowati tersebut bukan tanpa alasan. Sebab seorang istri memiliki tugas ganda. Sebagai ibu rumah tangga dan bagian dari masyarakat. Sehingga harus mampu mengikuti dinamisasi kehidupan tanpa harus melupakan kodrat.

Luki mengatakan, saat ini transformasi peran perempuan jamak terjadi disemua bidang. Dampaknya muncul tantangan dalam proses penyesuaian. Diantaranya untuk selalu tampil up to date, wajib punya skill istimewa agar tidak tenggelam, mandiri dalam banyak hal, pantang menyerah, mampu bekerjasama, dan terampil. “Namun mengurus suami dan anak adalah tugas utama istri,” katanya sembari mengingatkan.

Ia pun lantas menandaskan perlunya menjalin hubungan intensif antara suami dan istri. Salah satu caranya dengan melakukan tugas rumah dengan bersama-sama. “Menjamurnya jasa catering berpengeruh terhadap tugas istri. Namun sesekali masak bersama, bisa dilakukan. Dan pastinya kebersihan makanan lebih diperhatikan,” tandasnya.

Ditegaskannya pula, seorang istri yang terlalu menuntut dapat berpotensi sang suami melakukan korupsi. “Istri jangan banyak menuntut. Mensyukuri apa yang diperoleh,” tegasnya. (arif/nasrul/juremi tomas/pranoto/humaspacitan/DiskominfoPacitan).

 

Hindari Tubuh Drop Saat Pancaroba

Menyikapi perubahan cuaca yang datang pada awal bulan November lalu, berbagai penyakit mengancam tubuh, baik diare ataupun batuk pilek. “Bahkan demam berdarah kini tidak lagi mengenal cuaca lagi,” kata dr. Wurjani kepada Diskominfo 30/11/18.

Mantan Kepala Puskesmas Kecamatan Arjosari dan Desa Tanjungsari tersebut mengatakan bahwa perlu perhatian lebih saat terjadi perubahan musim terlebih dari musim kemarau ke musim hujan, mulai menjaga kondisi tubuh dengan istirahat cukup, melakukan olahraga teratur serta mengatur dan menambah pola makan. Serta memperhatikan kondisi dan kebersihan lingkungan dengan metode 3M.

“Untuk asupan nutrisi tubuh yang dulu dikenal dengan istilah 4 Sehat 5 Sempurna, kini berganti menjadi Nutrisi Seimbang, hanya berganti istilah saja. Utamanya tercukupinya lima zat gizi yang diperlukan tubuh, didalamnya ada makro nutrisi dan mikro nutrisi serta vitamin dan mineral, kebutuhan tersebut harus diperoleh tubuh,” jabar Dia.

Kepala Dinas kesehatan dr. Eko Budiono pada kesempatan yang berbeda menambahkan bahwa penting masyarakat memperhatikan pesan-pesan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas. yakni melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, menghindari alkohol, memeriksakan kesehatan secara teratur dan membersihkan lingkungan serta menggunakan jamban. “Germas dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga,” ajak Dia. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).