Berita terbaru

PEMBUKAAN BAZAR BUKU MURAH PACITAN 2018 KERJASAMA DINAS PERPUSTAKAAN PACITAN DAN DIVA PRESS YOGYAKARTA

PEMBUKAAN BAZAR BUKU MURAH PACITAN 2018

KERJASAMA DINAS PERPUSTAKAAN PACITAN DAN DIVA PRESS YOGYAKARTA

 

Senin, 3 September 2018, telah diselenggarakan “Pembukaan Bazar Buku Murah Pacitan 2018” sebagai bentuk kerjasama Dinas Perpustakaan Pacitan dan Diva Press Yogyakarta. Diva Press mengadakan Bazar Buku dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada tanggal 14 September dan Bulan Gemar Membaca yang jatuh juga pada bulan September.

Sebanyak 141 undangan memenuhi ruang Layanan Perpustakaan Pacitan.  Undangan terdiri dari beberapa Kepala Sekolah TK, SD, MI, MTs, SMA, SMK, MAN sekaligus perwakilan siswa-siswinya, dan perwakilan mahasiswa STKIP Pacitan. Selain itu ada beberapa tamu undangan khusus antara lain Bupati Pacitan yang kali ini berhalangan hadir dan diwakilkan oleh Drs. Suko Wiyono, MM dan Kepala OPD se-Kabupaten Pacitan.

Dalam sambutannya, Drs. Suko Wiyono, MM berpesan kepada para pelaku pendidikan untuk terus semangat menanamkan budaya gemar membaca dan mendorong minat berkunjung siswa ke perpustakaan baik ke Perpustakaan sekolah maupun Perpustakaan Daerah Kabupaten Pacitan. Beliau juga menjelaskan bahwa Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan sekarang ini sudah berubah menjadi sangat cantik dan fasilitasnya juga sudah lebih memadai. Kedepannya diharapkan untuk lebih bisa meningkatkan fasilitasnya. Dalam kesempatan itu pula beliau menyampaikan agar Desa dan Kecamatan yang ada di Kabupaten Pacitan untuk secara bersama-sama membangun masyarakat yang mempunyai minat baca tinggi dengan mengangkat perpustakaan kecamatan dan desa.

Warito, SH selaku Kepala Dinas Perpustakaan Pacitan juga menjelaskan bahwa Negara Republik Indonesia merupakan Negara yang minat bacanya menduduki peringkat ke-2 dari bawah, yakni tingkat ke-60 dari 61 negara di dunia. Tentunya ini menjadi PR kita bersama untuk mencetak generasi muda menjadi pecinta buku, dan mencintai budaya gemar membaca yang nantinya berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu bangsa. Berkaitan dengan dibukanya Bazar Buku yang diadakan oleh Diva Press, diharapkan mampu menarik masyarakat umum untuk lebih mudah mendapatkan buku-buku yang bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah tanpa harus jauh-jauh pergi ke luar kota.

Beberapa doorprize dipersembahkan untuk peraih kategori sekolah-sekolah dengan jumlah kunjungan terbanyak ke Dinas Perpustakaan Pacitan, selain itu juga doorprize diberikan kepada Desa Nanggungan atas kejuaraannya dalam lomba perpustakaan Desa se-Kabupaten Pacitan tahun 2018.

Hal ini dilakukan untuk lebih menarik minat kunjung masyarakat pada umumnya. Untuk mempercantik acara, para undangan dihibur dengan mini show pantomim oleh Naura Quinta Revana Gunawan (siswi kelas 3 SD di kota Yogyakarta putri Bapak Aconk Indra dari DIVA Press).  Acara tersebut diakhiri dengan kunjungan para pengunjung untuk melihat Bazar Buku Murah Diva Press di halaman Dinas Perpustakaan Pacitan.

Bazar Buku Murah Diva Press akan diselenggarakan sampai dengan tanggal 17 September 2018 dari jam 09.00 WIB hingga jam 21.00 WIB. Banyak jenis buku yang dihadirkan kali ini, jauh lebih banyak dari bazar sebelumnya.

(Penulis: Ryn Surya/Pict: Nisha/Dinas Perpustakaan Pacitan/Diskominfo Pacitan)

 

Njala, Kearifan Lokal Untuk Melestarikan Lingkungan

Njala (menjala ikan) merupakan salah satu upaya melestarikan lingkungan hidup, demikian disampaikan oleh Bupati Pacitan, Indartato saat membuka Lomba Njala di kawasan muara sungai Grindulu Pacitan atau yang biasa disebut warga kawasan Pancer (11/09/2018).

“Kearifan lokal yang menurut saya luar biasa, tidak merusak lingkungan. Oleh karena itulah kegiatan semacam ini perlu dilestarikan yang sekaligus memberikan contoh kepada teknologi yang lebih modern agar tidak merusak lingkungan” jelas Indartato.

Senada dengan Bupati Pacitan, ketua panitia Lomba Njolo, Sunyoto Karyawan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan suatu sarana untuk berkumpul dan bersatu untuk stop ilegal fishing. “Kita budayakan menangkap ikan dengan cara yg baik tidak merusak lingkungan” tambahnya.

Lomba Njala merupakan even rutin yang digelar oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Srono Jolo. Even kali ini diikuti lebih dari 100 orang peserta dari seluruh wilayah Kabupaten Pacitan. Selain Lomba Njala, juga digelar upacara Ngambu (Ngabekti Marang Bumi) Pancer.

(humaspacitan/diskominfopacitan)

234 Ingkung Untuk Sedekah Laut

Rombongan Bupati diantara ribuan masyarakat ketika mengarak tumpeng yang akan dilarung ditengah Laut Pacitan

Sebanyak 234 buah ingkung disiapkan para nelayan pada sedekah laut menyambut 1 Syuro atau tahun baru Islam 1440 H di kawasan pelabuhan perikanan pantai Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan, Senin (10/9/2018). Jumlah itu lebih banyak dibanding tahun sebelumnya, yakni 195 buah. “Peringatan ini memiliki dua makna. Yakni bersyukur dan introspeksi diri,” kata Bupati Indartato saat menghadiri kegiatan tersebut.

Menurut bupati, banyaknya ingkung yang terkumpul pada agenda tahunan itu membuktikan bahwa para nelayan tetap kompak dan bersatu. Karena persatuan menjadi salah satu modal penting dalam pembangunan daerah. “Kekurangan-kekurangan dibenahi. Agar kehidupan kita lebih baik,” ucapnya.

Sebagai perwujudan rasa syukur atas rejeki dari Allah SWT melalui hasil tangkapan, nelayan kemudian melarung tumpeng ketengah laut. Bupati Indartato dan Wakil Bupati Yudi Sumbogo bersama sejumlah unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) pun tak ketinggalan ikut melaut.

(humaspacitan/diskominfopacitan).

Agar Tidak Terjadi Kesalahan Dalam Pembangunan

Bupati Indartato meninjau langsung proyek pembangunan taman dan lapangan olahraga di Alun-alun Kabupaten Pacitan hari ini Senin, 10/09/2018.

Proyek senilai 2,1 Milyar yang dikerjakan oleh Dinas Lingkungan Hidup itu untuk pembangunan selasar, air mancur menari, pelebaran jalan air mancur, lampu dekoratif lem, lampu induk serta kursi antik. Sedangkan untuk empat lapangan olahraga yakni lapangan bola basket, dua lapangan bola volley dan satu lapangan sepak takraw dikerjakan oleh Disparpora membutuhkan anggaran 600 juta. Keduanya dijadwalkan rampung hingga 23 Nopember mendatang dan menghabisakan waktu selama empat bulan pengerjaan.

Kesempatan itu Bupati didampingi Sekda Suko Wiyono, Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Joni Maryono, Asisten Admistrasi Umum Sakundoko, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Tri Mujiharto, Kabag. Unit Layanan Pengadaan (ULP) Affandi, Kabag. Umum Misranto dan Kepala Diskominfo Rachmad Dwiyanto.

Bupati menegaskan bahwa Alun-alun harus menjadi fungsinya sebagai pusat kegiatan masyarakat, pemerintahan dan lain-lain yang aman, nyaman dan menyenangkan, dan menjadi tugas pemerintah untuk memperbaiki serta melengkapi segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Selanjutnya Bupati mengatakan bahwa masih banyak kekurangan disana-sini dan pihaknya terus berupaya membenahi bersama dengan pihak terkait supaya warga masyarakat pacitan benar-benar nyaman ketika berktifitas di Alun-alun. “Hari ini bersama-sama kita evaluasi agar tidak terjadi kesalahan khususnya dalam pembangunan”. Tutur Bupati kepada Diskominfo.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Bawa Pulang Piala Di Jambore Jatim Ke-XVI

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pacitan sabet Juara satu Lomba Kebersihan Tenda dan  Kerapian Pasukan, Juara harapan untuk Lomba Lintas Medan serta merebut hadiah utama di ajang senam pagi dalam partisipasinya di kegiatan Jambore Satpol PP Jatim ke- XVI yang digelar di Taman Waduk Selorejo Kabupaten Malang (05/09) hingga (07/09/2018).

Sebanyak 10 anggota terbaik dikirim mengikuti kegiatan tersebut untuk mewakili Pemerintah Kabupaten Pacitan, meskipun minim persiapan dikarenakan padatnya agenda peringatan HUT RI yang terangkum dalam “Agoestoesan 2018” namun Satpol PP Kabupaten Pacitan masih terbukti mampu mengukir prestasinya menjadi salah satu yang terbaik dari 54 kontingen yang rata-rata berasal dari daerah yang siap dari sisi personil maupun materil.

“Kegiatan latihan kami laksanakan di sela-sela padatnya tugas”. ujar Juri, S.Sos Kasi Sumber Daya Apratur dan Pembinaan PPNS kepada Diskominfo melalui sambungan telepon.

Keterbatasan personil menjadi hambatan lain hingga terpaksa melibatkan pejabat struktural untuk ikut serta terlibat menjadi pasukan, belum lagi begitu singkatnya dalam mempersiapkan properti menjadi masalah yang harus diselesaikan, sehingga memaksa anggota Satpol PP Kabupaten Pacitan untuk bekerja ekstra. “akhirnya kami menerapkan sistem komando dibawah kendali langsung Kasatpol PP”. imbuh Juri.

Selama berlangsungnya Jambore seluruh giat dilaksanakan secara mandiri, hal itu menuntut personil yang memiliki kesiapan fisik prima dan penguasaan regulasi sebagai landasan kinerja yang baik. Padatnya kegiatan lapangan juga  menyita energi yang tanpa disadari menjadi salah satu kendala selain cuaca di kawasan Waduk Selorejo dirasakan  cukup dingin memaksa peserta harus menyesuaikan diri survival bertahan agar tidak jatuh sakit.

Saat ditemui di kantornya Kasatpol PP Kabupaten Pacitan Widy Sumardji menyambut baik atas prestasi yang telah diraih berhasil dibawa pulang oleh kontingennya, Widy mengaku bersyukur serta bangga atas prestasi yang diperoleh. mengingat padatnya tugas dinas di bulan Agustus bahkan mantan Kadis Kominfo ini sampai turut memantau langsung persiapan hingga pemberangkatan dan pelaksanaan jambore “saya betul betul memberikan apresiasi atas usaha dan kerja keras teman-teman di lapangan, saya berharap dengan tiga kemenangan itu menjadi spirit untuk giat-giat selanjutnya”. Widy menambahkan.

Mengingat besarnya potensi yang diperoleh khususnya untuk sektor wisata jika terpilih menjadi tuan rumah giat Jambore Satpol PP, ia menjelaskan untuk pengelolaan dan seluruh fasilitas sudah siap namun demikian pihaknya harus tetap berkonsultasi dengan pimpinan khususnya yang menyangkut anggaran.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).