Berita terbaru

Jadikan Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Program Prioritas

CERIA: Bupati Pacitan Indartato berbagi keceriaan bersama siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada suatu kesempatan. (Foto: pacitanku.blogspot.com)

Pacitan – Pemenuhan hak dan perlindungan terhadap anak menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Pacitan. Ini menyusul penetapan daerah berjuluk Kota 1001 Gua sebagai Kota Layak Anak tahun 2017. Komitmen itu, kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Hendra Purwaka tertuang dalam Perda nomor 1 tahun 2013. Pelaksanaannya melibatkan pemangku kepentingan di semua lini.

“Kita bersama-sama dengan masyarakat untuk bagaimana bisa memenuhi hak-hak anak. Meskipun dengan sumberdaya yang terbatas kita berupaya mewujudkan hak anak dan perlindungan anak di Kabupaten Pacitan,” paparnya saat menjadi nara sumber dialog Spirit Pagi Radio Suara Pacitan, Kamis (27/7/2017) pagi.

Selama ini, layanan hak dasar anak di Pacitan relatif tidak ada masalah. Di bidang kesehatan misalnya, hampir semua anak mendapat imunisasi. Demikian juga dengan fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun posyandu yang menjangkau semula wilayah, termasuk pelosok pedesaan. Ini juga berlaku untuk ketersediaan air minum, serta sanitasi yang memadai.

Di era teknologi informasi, kata mantan kepala dinas kesehatan ini, tantangan mendidik anak makin kompleks. Ini karena masuknya segala jenis informasi dengan mudah melalui gawai canggih semisal telepon pintar. Hal itu dapat dimaknai lompatan positif bagi anak-anak, namun dapat pula berdampak buruk jika tidak diawasi dengan baik. Peran orang tua sangatlah penting mengarahkan anak menggunakan teknologi secara bijak.

“Lingkungan harus juga memperhatikan. Kalau lingkungan memperhatikan, lingkungan baik insya Allah anak tersebut juga baik. Utamanya tentu juga tidak bisa lepas dari orang tua maupun keluarga yang tinggal di rumah,” imbuhnya.

Tahun ini Kabupaten Pacitan kembali meraih predikat Kota Layak Anak kategori Pratama. Penghargaan prestisius itu merupakan wujud pengakuan pemerintah pusat terhadap upaya pemerintah daerah mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar anak. Penghargaan diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise kepada Bupati Indartato di Pekanbaru, Riau, Sabtu (22/7/2017). (RSP/ps/ps)

Pecatur Pacitan Menang Kejuaraan Pelajar Asia ke 13, KONI: Ini Membanggakan

Pacitan – Capaian membanggakan yang diraih pecatur muda Pacitan Catur Adi Sagita pada kejuaraan Internasional Catur Antar Pelajar Asia ke 13 di Pianjin Tiongkok belum lama ini, mendapat apresiasi dari ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pacitan.

“Keberhasilan Catur Adi Sagita meraih medali emas dalam kategori catur cepat tidak hanya membuat bangga Kabupaten Pacitan namun juga Bangsa Indonesia,” kata Sugiharyanto, Ketua Umum KONI Pacitan berbincang di Program Spirit Pagi RSP, Rabu (26/7/2017) pagi.

Sugiharyanto mengatakan, keberhasilan pecatur Kota 1001 Gua meraih prestasi tak lepas dari pembinaan serius dan berkelanjutan yang dilakukan PB Percasi setempat. Meskipun di sisi lain, anggaran untuk pembinaan cabang olah raga tersebut relatif minim.

“Satu tahun khusus untuk cabang catur kita berikan penganggaran Rp 100 juta untuk pembinaan dan operasional,” ujarnya.

Sugiharyanto mengakui, besaran anggaran tersebut belum mampu memenuhi harapan pembinaan olahraga yang profesional. Akan tetapi dengan semangat dan kemauan keras keterbatasan tersebut tidak akan menghalangi potensi potensi Pacitan terus berprestasi.

Nilai anggaran untuk PB Percasi ini termasuk tinggi dibanding cabang olahraga lain. Cabang catur mendapat alokasi 20 persen dari anggaran yang dimiliki KONI. Dalam setahun, induk olahraga di Pacitan itu hanya mendapat alokasi pembinaan dari APBD sebesar Rp 600 juta.

Cabang olahraga lain yang juga mendapat perhatian KONI adalah bola voli. Sudah dua tahun ini tim bola voly remaja Pacitan berhasil menyabet juara di ajang Kejurda. Pun demikian dengan cabang lainya yang juga tak kalah berprestasi. Seperti, angkat besi serta sepak takraw.(RSP/riz/ps)

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN PACITAN MENGADAKAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN

Dalam upaya mengatasi keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, serta mengatasi semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin di Kabupaten Pacitan.
Maka Dinas perindustrian dan Perdagangan Pacitan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat menjadi wirausahawan melalui pelatihan kewirausahaan tahun 2017 yang dilaksanakan pada hari Selasa (25/07/2017) di gedung Karya Dharma Pacitan.

Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan Drs. Sukowiyono. MM beliau menyampaikan kepada peserta bahwa untuk suksesnya menjadi wirausahawan selain mendapat motivasi dari luar yang terpenting yaitu menumbuhkan semangat jiwa kewirausahaan dari diri sendiri yaitu seperti spirit yang kuat, etika dan mental yang baik.

Pelatihan ini mengundang 1 (satu) praktisi yang cukup berhasil dalam dunia industri yaitu Tri Sumono dari Jakarta. Beliau menyampaikan bagaimana membangun usahannya dari nol sampai keadaan sukses sekarang. Tapi pada intinya keberhasilan adalah semangat untuk berkembang, dimana setiap usaha pasti ada kegagalan, dan kegagalan itu pelajaran yang kita ambil dan memperbaikinya bukan serta merta kegagalan yang membuat jatuh.

Oleh karena itu kita sadari bahwa untuk menjadi wirausahawan membutuhkan berbagai fondasi pengetahuan, keterampilan dan juga mental yang memadai. Pengetahuan dan keterampilan bisnis bisa menjadi dua sisi. Pada suatu sisi memberikan bekal memadai sebelum memulai bisnis, sementara di sisi lain terkadang membuat orang terlalu berhati-hati dalam memulai sebuah usaha baru.

Dengan di adakannya pelatihan kewirausahaan ini di harapkan dapat membentuk jiwa kewirausahaan yang tangguh menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat

PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Penerimaan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 25 juli – 05 agustus 2017 Universitas 17 Agustus 1945 dilaksanakan Hari ini Selasa tanggal 25 Juni 2016 bertempat di Pendapa Kabupaten Pacitan .

Acara penerimaan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di Pimpin oleh Wakil Bupati Yudhi Sumbogo dan di hadiri oleh Sejumlah pejabat perangkat Daerah serta Camat dan Kepala Desa lokasi KKN. Sementara dari Universitas 17 Agustus 1945 di hadiri oleh wakil Rektor I dan di damping oleh dosen pembimbing lapangan mahasiswa KKN.

KKN Universitas 17 Agustus 1945 di ikuti sebanyak 180 Mahasiswa. Lokasi KKN berada di 6 Desa di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan . KKN merupakan program wajib bagi mahasiswa S1 di UNTAG Surabaya. Dari KKN ini diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam masyarakat secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan, dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi dan seni.

Dalam sambutan Bupati Pacitan yang dibacakan Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo antara lain.
– Ucapan selamat datang di kabupaten Pacitan dan Ucapan terimakasih kepada Rektor Universitas 17 agustus 1945 dalam hal ini telah memberikan kepercayaan dan penempatan para mahasiswa untuk KKN.
– Kegiatan KKN merupakan suatu tugas pengabdian yang di bebankan kepada mahasiswa sebagai perwujudan nyata, keterkaitan emosional antara dunia kampus dan dunia masyarakat. Sehingga kegiatan KKN bukan hanya semata untuk menyelesaikan tuntutan kurikulum yang dibebankan oleh Universitas kepada masyarakat sebelum menyelesaikan study.
– Melalui kegiatan KKN yang hanya berlangsung selama 10 hari, mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Dishub selenggarakan seleksi Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Tingkat Kabupaten Tahun 2017

Pacitan-Dishub Kabupaten Pacitan, Selasa 25 Juli 2017 adakan kegiatan seleksi Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Tingkat Kabupaten. Kegiatan yang diselenggarakan diruang pertemuan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan tersebut merupakan agenda rutin tahunan. Selain dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan, acara tersebut turut serta dihadiri oleh Kasatlntas Polres Pacitan, AKP Hendrik Kusuma Wardana serta perwakilan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Pacitan.

Sebanyak 64 siswa-siswi perwakilan sekolah menengah atas ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Adapun dari 64 siswa-siswi tersebut nantinya akan diseleksi lagi menjadi 5 besar yang nantinya akan diambil juara 1 dan 2. Dalam seleksi tersebut terdapat 2 tahapan, yaitu tes tertulis dan wawancara. Sebelum diadakan tes tertulis, peserta dibekali materi oleh bapak Wasi Prayitno tentang aturan maupun tata cara berkendara yang benar.

Dalam keterangannya, Kadishub Pacitan tersebut mengatakan bahwa kegiatan seleksi Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas tersebut sangat penting mengingat meskipun Pacitan ini arus lalulintasnya lengang dengan jumlah kendaraan yang belum begitu banyak serta jarang terjadi kemacetan. Yapi justru lalu lintas yang lengang itu ada potensi pengendara untuk melakukan atau memacu kendaraan dengan tidak terukur. Kegiatan ini perlu dilakukan guna menjadikan lalu lintas menjadi tertib, ujar beliau.

Dari 64 peserta, peserta yang masuk 5 besar berhak mengikuti proses selanjutnya yaitu tes wawancara. Adapun hasil dari seleksi tersebut, Fathdinar Arsy Prasetya keluar sebagai juara 1 dan Evariantie K sebagai juara 2 yang keduanya merupakan siswa-siswi SMA 1 Pacitan.