Berita terbaru

Salurkan Dana BAZ Bupati Pacitan Minta Doa Terbaik dari Para Mustahik Untuk Pacitan

Masih dalam rangkaian hari jadi ke-277 Kabupaten Pacitan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pacitan Menasyarufkan (menyalurkan) dana zakat, infaq, dan shodaqoh kepada anak yatim, fakir miskin dan dhuafa’ para guru ngaji TPQ, TPA serta santunan dana bergulir tanpa bunga khusus pedagang mikro.
Penyaluran dana BAZ dipimpin langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Pendopo Kabupaten, Kamis (24/02). Sebanyak 126 anak yatim piatu jenjang SD hingga SMP, 75 fakir miskin, 9 penghuni panti dan 90 orang guru ngaji TPQ dan TPA masing-masing mendapatkan Rp. 200 ribu. Sementara, untuk penerima santunan dana bergulir tanpa bunga khusus pedagang mikro menerima Rp. 2,5 juta sebanyak 28 orang.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kerelaan para ASN /Muzakki yang telah menyisihkan sebagian rejekinya untuk sesama. Tidak lupa Mas Aji juga minta doa terbaik dari para mustahik khususnya anak-anak yatim piatu untuk Pacitan yang aman tentram dijauhkan dari balak.
“Khusus untuk anak-anakku saya minta doanya untuk Pacitan agar dijauhkan dari bala jauh dari cobaan, Pacitan masyarakatnya bisa bahagia sejahtera,” kata Bupati berlanjut dengan membaca surat Al Fatehah.
Masih menurut Bupati, untuk membangun Pacitan yang bahagia sejahtera butuh kerja bersama, tidak hanya dengan ikhtiar lahir melalui program-program namun juga ikhtiar batin melalui doa.
“Penyaluran BAZ tahun ini sangat istimewa karena berada di bulan baik, selain dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Pacitan juga masuk dalam Bulan Rojab,” imbuh Ketua Baznas Shodiq Suja’.
Selain penasyarufan dan Baznas juga dilaksanakan isthigosah dan doa bersama. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Ketua MUI Pacitan Abdullah Sajad, Sekda Pacitan Heru Wiwoho serta para Staf Ahil dan Asisten sekda. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

KOMPAK Closing Program Bupati Pacitan Beri Apresiasi

Setelah 6 tahun melalui kebersamaan dengan beragam program pendampingan, kerjasama KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) tahun ini resmi berakhir. KOMPAK sudah memulai kegiatannya pada bulan Januri 2015 dan berakhir Juni 2022.

Di Kabupaten Pacitan kerjasama KOMPAK berjalan dengan sangat baik. Bahkan, sudah puluhan produk pendampingan lahir dari kerjasama

program kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia ini dalam mendukung upaya mengurangi kemiskinan melalui peningkatan pelayanan dasar dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat miskin dan rentan.

“Kerjasama ini dampaknya sangat positif untuk Pacitan, untuk itu atas nama Pemerintah Kabupaten Pacitan saya sampaikan terima kasih atas kerjasama dan kolaborasinya selama ini untuk membangun Pacitan,” kata Bupati saat acara Closing Program KOMPAK di Halaman Wingking (Halking) Kabupaten, Rabu (23/02) malam.

Dari puluhan hasil kegiatan yang lahir dari kerjasama dengan KOMPAK antara lain, tersusunnya RPJM Kabupaten Pacitan tahun 2016-2021, terbitnya Peraturan Bupati No. 36 Tahun 2016 tentang indikator dan pedoman rumah tangga miskin, validasi data kemiskinan melalui forum Pudar Gelung di eks wilayah kawedanan, 160 desa di Kabupaten Pacitan online SID dan masih banyak lainya.

” Saya sangat berterima kasih kepada Pak Bupati pemerintah kabupaten yang telah menerima dan membantu saya selama bertugas di Pacitan,” pamit Irwandi,” DC KOMPAK Pacitan. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Bantu Desa Persiapan Ketroharjo, Karya Bhakti TMMD Imbangan Dibuka Bupati Pacitan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji membuka Karya Bhakti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Imbangan 2022 di Desa Persiapan Ketroharjo Kecamatan Tulakan. Sebagai desa persiapan hasil pemekaran, Karya Bhakti TMMD Imbangan ini sangat tepat untuk membantu pembangunan terutama dalam pemenuhan sarana dan prasarana umum di Desa persiapan Ketroharjo.

“Sebagai organisas vertikal, TNI maupun Polri memiliki tupoksi menjaga kedaulatan, keamanan dan ketentraman masyarakat dan TMMD ini adalah bentuk kepedulian TNI diluar tugas pokok dan fungsinya,” kata Bupati, Rabu (23/02).

Karya Bhakti TMMD Imbangan di Desa Persiapan Ketroharjo merencanakan pekerjaan fisik rabat jalan sepanjang 600 meter serta pembangunan talud di 5 titik. Bupati berharap, pembangunan dapat terus berlanjut di tahun berikutnya. Dalam kesempatan itu Mas Aji bersama Dandim 0801 dan Kapolres Pacitan meninjau lokasi TMMD dengan mengendarai motor trail.

Sementara menurut Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Kav. Ibnu Khazim, TMMD imbangan sendiri bertujuan untuk mempersiapkan Desa Ketroharjo menuju desa definitif. Untuk itu, Dandim berharap kepada pemerintah agar TMMD imbangan ini berlanjut di TMMD reguler tahun depan agar persiapan membangun calon desa baru Ketroharjo berkesinambungan.

“Jadi pada kegiatan karya bhakti ini intinya Kodim 0801 Pacitan mendukung pembangunan wilayah perbatasan sesuai visi-misi Pak Bupati membangun dari wilayah pinggiran,” kata Dandim 0801.

Desa Persiapan Ketroharjo merupakan desa hasil pemekaran dari desa induk Desa Ketro Kecamatan Tulakan. Sebagai desa Persiapan, Desa Ketroharjo sudah melengkapi diri dengan infrastruktur. Bahkan sejak tahun 2020 desa ini sudah dipimpin oleh PJ Kepala desa meskipun secara administrasi masih bergabung dengan desa Induk Ketro. ( Prokopim Pacitan/ Pemkab Pacitan)

 

332 CPNS Angkatan 2019 Resmi Diangkat Menjadi PNS

Setelah melalui penantian panjang, sebanyak 332 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) angkatan 2019 resmi diangkat menjadi Pegawai Negeri SIpil (PNS).

Pengambilan Sumpah dan penyerahan Surat Keputusan (SK) menjadi PNS berlangsung di Pendopo Kabupaten dipimpin langsung oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Rabu (23/2/2022.

Dalam sambutannya, Mas Aji menyampaikan bahwa Pegawai Negeri Sipil dituntut untuk mampu melaksanakan amanah sebagai aparatur negara, aparatur pemerintah dan abdi masyarakat.

“Saya berharap kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah kabupaten Pacitan, untuk dapat menjalankan fungsi dan perannya secara profesional , bertangung jawab serta dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja yang nantinya akan berimplikasi positif dan langsung terhadap peningkatan kualitas layanan publik, mari nyawiji mewujudkan masyarakat Pacitan Sejahtera dan Bahagia, ” harapnya.

Pengambilan sumpah ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hadir pula dalam kegiatan ini Wakil Bupati Pacitan, Ketua DPRD Pacitan, dan sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan. (Pemkab Pacitan)

Bagaimana Jika Ada Satu Hari Berbahasa Jawa di Sekolah?

Alunan Panembromo berjudul Gugur Gunung dan Suwe Ora Jamu menghias prolog Lomba Geguritan sebagai semangat untuk para pengajar, khususnya guru Paud untuk terus mendidik generasi Pacitan di gerbang awal pendidikan mereka.
Dalam bentuk serupa dukungan semangat, undangan kembali disajikan Tari Mlilir oleh sekelompok guru lain, dalam gerakan itu tampak bagaimana penari mengajak para guru untuk semangat dalam mengajar putra-putri generasi Pacitan, meski banyak tantangan yang dihadapi, mulai cuaca, jarak dan lainya.
Geguritan senantiasa menghiasi Hajatan tiap tahunnya. Mereka merasa penting untuk beradu kemampuannya dalam berkisah dengan bahasa Jawa yang baik dan benar.
Diikuti oleh 12 kecamatan terpilih, menjadikan lomba ini memiliki gengsi yang tinggi di kalangannya, untuk sekedar menunjukkan diri bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk membangun generasi Pacitan.
Situasi yang baik ini memaksa Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) Bupati Pacitan menggunakan bahasa Jawa dalam sambutanya. Ia menilai perlu rasanya instansi terkait yakni Dinas Pendidikan untuk menerapkan bahasa Jawa dalam beberapa momentum khusus.
“Anak-anak harus kita pahamkan bahasa Jawa, supaya jiwanya sebagai orang Jawa tidak hilang,” ujarnya, hari ini (21/02), yang mengaku masih mending jika melihat kota-kota besar yang mempunyai arus budaya yang lebih kuat dan masif merusak mental generasi muda.
Tetap membawa Budaya dalam jati diri dalam arus peradaban yang cepat dan dinamis memang tidaklah mudah, peran guru saja diakui masih kurang. Oleh sebabnya dirinya hingga kini kepada keluarganya Mas Aji terus menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi.
Kalimat senada disampaikan Bunda Paud Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih, masih dalam kesempatan yang sama selanjutnya akan mencoba berbagai langkah komunikasi andaikan penerapan bahasa Jawa digunakan di sekolah pada hari khusus.
“Kita akan coba bicara dengan berbagai pihak untuk memasukkan kurikulum penggunaan bahasa Jawa sehari dalam seminggu,” ungkapnya yang mengaku ikut mempelajari berbagai tantangan dan kemungkinan yang akan muncul.
Pemberdayaan muatan lokal di sekolah memang menarik untuk menjadi pemikiran mendalam Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan, inovasi untuk menciptakan kurikulum yang berpihak pada Nguri Uri Budoyo Jowo tetap harus terus dicari masukan. “Secepatnya akan kita kaji, apakah perlu ada momen tertentu di sekolah seperti Hari Santun di sekolah. Tapi sebelumnya akan kita coba konsep dahulu,” ungkap Budiyanto, Kadindik Pacitan. (PemkabPacitan).