Soal Chikungunya dan DBD; Tunggu Hasil Lab

Keluh kesah warga langsung mendapat perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan menyoal ramainya rumor tentang Chikungunya dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah wilayah Pacitan.

dr. TH Hendra Purwaka, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, pihaknya mengaku tidak tinggal diam dengan informasi yang ada, bahkan upaya seperti Pemantauan Jentik (Jumantik), Penyelidikan Epidemiologi (PE), dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) telah dilakukan serta monitoring tempat – tempat rawan nyamuk Aedes.

“Tenaga kesehatan kami selalu bersiaga 24 jam apabila ada gejala penyakit akan segera ditangani,” terangnya.

Selain menggalakan kampanye dirinya mengakui bahwa dasar dilakukan pengendalian, utamanya DBD dan Chikungunya adalah berdasarkan laporan kasus dari fasilitas pelayanan kesehatan yang kemudian ditindaklanjuti PE oleh Bidan dan Kader Desa. “Awal November lalu kami sudah melatih 18 angkatan Kader Jumantik dan sampai saat ini (05/11) pemantauan masih berjalan,” tambahnya.

Fogging tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan hanya membunuh nyamuk dewasa. Sementara dengan PSN dan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, Plus memakai Repellent) harus tetap dilakukan masyarakat agar mata rantai penularan kasus benar-benar terputus.

Selama ini kasus DBD aktif terlaporkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan sejumlah 57 kasus di sepanjang tahun 2021. Sedangkan kasus Chikungunya memang jarang dilaporkan karena  biasanya masyarakat jarang berobat di fasilitas pelayanan kesehatan.

Dari hasil lapangan gejala Chikungunya memang banyak dirasakan oleh warga Sirnoboyo dan Arjowinangun dengan jumlah 51 dan 6 orang warga merasakan gejala tersebut. Tetapi belum ada hasil klinis yang menyatakan akibat gigitan nyamuk Aedes.

Bahkan hari Minggu (05/11) TNI dan POLRI bersama masyarakat telah menggalakan PSN serentak yang kemudian dilanjutkan fogging dari tim Dinkes. (DinkesPacitan/Diskominfo Pacitan).

Sejahtera dan Bahagia melalui Seni Budaya

Masa Pandemi Covid-19 tidak berarti harus berdiam diri tanpa melakukan apapun. Kreativitas dan inovasi serta produktivitas seyogyanya harus tetap muncul dan dapat berjalan tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Seni, tradisi dan budaya merupakan bagian yang terdampak pandemi, namun demikian masih ada peluang untuk berbuat sesuatu dan melakukan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Salah satu kegiatan tahunan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, adalah Festival Budaya Agraris yang diselenggarakan  (5/11) di Kota Malang. Festival mengambil tema Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Daerah. Festival diikuti oleh 16 kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur utamanya dari kawasan utara. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan rutin tahunan Festival Budaya yang menjadi bagian dari program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur terlaksana dengan sistem sharing bersama dengan kabupaten-kabupaten se Jawa Timur.

Lokasi kegiatan diatur bergantian di masing-masing kabupaten, termasuk Kabupaten Pacitan. Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pacitan Daryono, mengatakan bahwa Kabupaten Pacitan kebagian untuk penyelenggaraan Festival Budaya Kawasan Selatan, yang nantinya akan diikuti oleh 8 Kabupaten sekitar yaitu, Trenggalek, Tulungagung, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Magetan, Nganjuk dan Pacitan sendiri.

Lebih lanjut Kadis berujar, bahwa festival budaya memiliki dampak positif tidak hanya sebagai aktualisasi dan apresiasi seni serta pelestarian budaya lokal, tapi juga dapat menjadi daya hidup (Vitality) ekonomi masyarakat kecil yang terdampak pandemi.

Dengan adanya pagelaran seni budaya, di sekitar lokasi pertunjukkan akan terjadi ajang transaksi usaha mikro, makanan, souvenir, jasa, dan lainnya. Hal ini akan dapat menjadi faktor pendorong kegiatan usaha UMKM kabupaten Pacitan.

Selain itu juga bisa menjadi daya ungkit tumbuhnya sektor pariwisata melalui berbagai ajang promosi pertunjukkan baik secara digital maupun non digital.

“Visi Bupati adalah Sejahtera dan Bahagia. Sejahtera masyarakatnya, bahagia masyarakatnya. Nah, salah satu indikator tercapainya visi misi tersebut dapat terlihat dengan adanya peningkatan ekonomi masyarakat. Kegiatan seni budaya dalam hal ini, mampu menjembatani sekaligus berperan aktif dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Banyaknya keterlibatan masyarakat dalam acara festival menjadi bukti nyata adanya simbiosis yang saling menguntungkan antara seni budaya dan ekonomi kemasyarakatan,” pungkas Daryono (Dinaspendidikan/DiskominfoPacitan).

Bupati Pacitan Berangkatkan 9 Personel BPBD dan Bantuan Kemanusiaan Bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memberangkatkan 9 personel BPBD dan bantuan kemanusiaan untuk warga Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) malam.

Didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Didik Alih Wibowo, Bupati Aji mengecek persiapan paket bantuan sebelum diberangkatkan ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

“Malam ini saya memberangkatkan bantuan kemanusiaan atas nama masyarakat Kabupaten Pacitan kepada saudara-saudara kita di Kabupaten Lumajang yang terkena dampak Erupsi Gunung Semeru,”kata Bupati Aji.

Lebih lanjut, Bupati berharap bantuan yang diberikan bisa bermanfaat dan dapat mengurangi beban masyarakat Kabupaten Lumajang.

 

“Mari kita saling menguatkan untuk saudara-saudara kita di Kabupaten Lumajang, Semoga semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Amiin,”pungkasnya.

Sementara itu, Kalak BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo, mengungkapkan selain membawa paket bantuan logistik untuk kebutuhan sehari-hari, pihaknya juga menyiagakan 9 personel untuk diperbantukan di posko utama Kabupaten Lumajang.

“Sejauh ini Kita telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang, terkait titik kumpul personel dan langkah-langkah pergerakan yang akan dilakukan disana. Ada 9 orang yang berangkat dengan segala perlengkapan. Selama dua hari akan berada di sana namun jika diperlukan juga akan diperpanjang,” tandasnya. (Pemkab Pacitan)

Bersama Hadapi Krisis Dan Tantangan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengharapkan peran dan bantuan semua umat beragama, para pemeluk agama serta tokoh masyarakat untuk berkontribusi dan berpartisipasi aktif mengatasi berbagai krisis dan tantangan.
Pernyataan itu disampaikan Bupati saat meresmikan rumah ibadah umat kristiani Gereja St. Fransiskus Xaferius di Kelurahan Pucangsewu Pacitan, Jumat (03/12). Mas Aji berharap, semua pihak mampu menjaga ketenangan, kejernihan dalam bertindak dan berfikir sehingga tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang dapat menghasut serta mampu mengatasinya dengan penuh bijaksana.
“Saya percaya bahwa semangat jema’at untuk memiliki tempat peribadatan yang telah terwujud, akan meningkatkan kualitas keimanan umat, di tengah tantangan zaman saat ini,” kata Bupati dalam sambutannya.
Lebih lanjut Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyatakan, pada hakikatnya pembangunan tempat ibadah adalah proses untuk membangun iman dan jati diri sebagai umat ciptaan Tuhan. Dan yang lebih penting lagi membangun mental dan hati menghayati dan meningkatkan keimanan dan mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Di Kabupaten Pacitan sendiri telah terbentuk forum kerukunan umat beragama (FKUB) yang anggotanya adalah lintas agama dan salah satu anggotanya wakil dari agama Katolik. FKUB merupakan ajang dialog tokoh-tokoh lintas agama dalam rangka menyalurkan aspirasi dan menyelesaikan permasalahan keagamaan. (Humas Pacitan/ Pemkab Pacitan)

Rentang Panjang Raihan Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik Pacitan

Rentang perjalanan penganugrahan PPID AWARD atau KI AWARDS 2021 yang di gelar Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Timur kini memasuki tahun ke 9. Dan menginjak tahun ke 5 bagi Kabupaten Pacitan dalam keikutsertaannya.

Dalam rentang 2017-2020 Kabupaten Pacitan telah berhasil menorehkan belasan penghargaan dari Komisi Informasi Jawa Timur. Setidaknnya ada 11 kategori penghargaan berhasil diraih. Diantarannya, 6 kategori ditahun 2017 , 1 Kategori di tahun 2018, 2 Kategori di tahun 2019 dan 2 Kategori di tahun 2020.

Sedangkan pada gelaran virtual penganugerahan Keterbukan Informasi Publik “KI Awards Tahun 2021” , Rabu (1/12/2021) Kabupaten Pacitan berhasil meraih 2 nominasi penghargaan. Yaitu, kategori Pengelola dan Pendokumentasian Informasi Terbaik Tingkat Kabupaten/ Kota se Jawa Timur dan Badan Publik Informatif Kategori A dengan score 98, 67 Tingkat Kabupaten/ Kota Tertinggi Se Jawa Timur.

“Alhamdulillah Kabupaten Pacitan Mendapatkan 2 Nominasi terbaik. Saya sangat mengapresiasi dan bangga mendapat kepercayaan dari Komisi Informasi Jawa Timur dan Terimakasih untuk seluruh Perangkat daerah, tentunya ini kepercayaan dari Masyarakat Pacitan kepada kami sehingga bisa sinergi antara Pemerintah dan masayarakat untuk membangun Pacitan yang lebih baik yang lebih Sejahtera dan Bahagia !!!,” ungkap Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji saat memberikan sambutan secara virtual di live zoom “KI Awards Tahun 2021”.

Sementara itu dalam sambutan pembukaannya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang di wakili Kadis Kominfo Prov Jatim Dr. Hudiyono, M.Si, menyampaikan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada segenap jajaran Komisi Informasi Prov Jatim yang terus berupaya memberikan edukasi terkait keterbukaan informasi kepada seluruh badan publik yang ada dilingkungan Pemprov Jatim. Kegiatan penganugerahan ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi badan publik untuk terus berbenah dalam mewujudkan keterbukaan informasi publik sesuai dengan amanat UU no. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).

Keterbukaan informasi publik menjadi hal yang sangat penting untuk mewujudkan good governance dalam mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, partisipatif dan akuntabel. Keterbukaan informasi publik dinilai menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas. Maka tidak ada alasan bagi badan publik baik Pemprov, Pemkab/Kota, Pemdes, KPU dan Bawaslu untuk tidak menjalankannya.

Gubernur juga memberikan support kepada Komisi Informasi untuk terus eksis dalam mengedukasi badan publik dan masyarakat tentang keterbukaan informasi dan menginginkan agar Komisi Informasi Prov Jatim terus memotret dinamika keterbukaan informasi publik pada setiap badan publik di Jawa Timur, khususnya badan publik pemerintah.

 

Berikut Daftar Penghargaan PPID AWARD atau KI AWARD yang di raih Kabupaten Pacitan pada rentang waktu tahun 2017 -2021

PPID AWARD 2017
– Terbaik Pertama Kategori Transparansi pengelolaan anggaran Kabupaten/Kota di Jawa Timur
– Terbaik Pertama kategori website Kabupaten/kota
– Peringkat Pertama kategori meja layanan informasi kabupaten/kota terbaik
– Kategori A dalam monitoring dan evaluasi pemeringkatan PPID 2017 dengan raihan nilai 92,92.
– Peringkat terbaik II OPD Pengelola PPID Terpadu (website dan meja layanan Layanan Informasi)
– Peringkat kedua website desa terbaik se-Jawa Timur dengan nilai 90,00 Di Raih Desa Ngumbul

PPID AWARD 2018
– Peringkat Pertama Kategori Pelayanan Publik Terbaik (Kategori A / Sangat Informatif )

PPID AWARD 2019
– Peringkat Pertama Kategori Badan Publik Menuju Informatif
– Peringkat Pertama Kategori Pendokumentasian Informasi Terbaik Desa Se-Jawa Timur di raih Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan

PPID AWRD 2020

– Peringkat Pertama Kategori Badan Publik Menuju Informatif
– Penyedia Informasi Setiap Saat terbaik Tingkat Kabupaten/ Kota Se Jawa Timur

PPID AWARD 2021

– Kategori Pengelola dan Pendokumentasian Informasi Terbaik Tingkat Kabupaten/ Kota se Jawa Timur

– Kategori Badan Publik Informatif  Kategori A dengan score 98, 67 Tingkat Kabupaten/ Kota Tertinggi Se Jawa Timur.

WhatsApp chat