Musrenbang Prioritaskan Penurunan Angka Penduduk Miskin

Masalah penting yang dihadapi Kabupaten Pacitan adalah penduduk miskin, menduduki angka 14,19 % pada tahun 2018. Meskipun telah keluar dari zona merah, namun isu tersebut kembali diangkat dalam Musrenbang  RKPD Kabupaten Pacitan tahun 2020. “Sesuai arahan Bupati, harus kita tekan menjadi 13,00% 2 tahun mendatang,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Heru Wiwoho.

Pertumbuhan ekonomi inklusif melalui sektor unggulan daerah yang berkelanjutan merupakan tema yang diusung, melalui pertanian dan pariwisata terintegrasi diharap cita-cita awal pengentasan penduduk miskin dapat terealisasi, ditunjang pelayanan dasar wajib dimaksimalkan pemerintah sebagai penyangganya.

Rencana dan kinerja sebuah prakarsa tentu dapat memperoleh hasil yang maksimal ketika didukung semua komponen, dukungan tersebut merupakan gambaran keterlibatan pada proses pembangunan baik masyarakat, pengusaha dan lain-lain. “Pelaksanaan pembangunan akan memperoleh hasil yang baik, pelaksanaan yang baik merupakan setengah keberhasilan, sesuai visi dan misi Kabupaten Pacitan” ungkap Ronny Wahyono Ketua DPRD Pacitan saat sambutan.

Pengurangan penduduk miskin memang menjadi indikator keberhasilan  pemerintahan. Dengan berbagai sistem baru yang sesuai dengan zaman seperti hadirnya Aplikasi Terintegrasi  Pemerintah Kabupaten Pacitan (Lik In) dan Wadah Aspirasi Dan Pengaduan Secara Elektronik (Wadule), diharapkan menjadi jembatan pembangunan yang berorientasi pada pemberantasan kemiskinan. “Sesuai dengan yang disampaikan Pak Heru dan Pak Ronny,” ungkap Bupati Pacitan Indartato saat membuka kegiatan hari ini 19/03/19 di Pendopo.

Karena tata kelola pemerintahan yang baik merupakan landasan pacu semua aspirasi pada Musrenbang tersebut. Keterbukaan, dapat dipertanggungjawabkan dan didukung partisipasi aktif masyarakat. Sehingga berhasil dan gagalnya kinerja pemerintah dapat diketahui oleh masyarakat luas. “Partisipasi kini dapat dilakukan siapa pun dan kapan pun, menuju pembangunan yang diharapkan,” tambah Bupati.

UMKM salah satu tumpuan lain pengurangan kemiskinan harus mendapatkan perhatian secara berkelanjutan,  asupan informasi berbentuk penambahan wawasan dan keterampilan menjadi harapan demi penyerapan tenaga kerja. “Sentuhan-sentuhan tersebut selain memotivasi juga mendorong usaha kita,” kata Nova Ruliana Purba salah satu pelaku UMKM dari Ngadirojo.

Prinsip mendukung pembangunan Kabupaten Pacitan juga diberikan perbankan berpelat merah milik Provinsi Jawa Timur. Berfokus pada peningkatan dan pemberdayaan UMKM merupakan konsentrasi yang kini dilaksanakan dengan berbagai kemudahan dan pelayanan. “Kami terapkan keikutsertaan dalam mendorong laju perekonomian kita,” ungkap Palti Oloan Purba Tua S. Pimpinan instansi. (budi/wawan/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Dukung Dinas Damkar serta Tingkatkan Kapasitas Satpol PP

Pemerintah Pacitan menyambut baik atas rencana pemerintah pusat tentang pemecahan Pemadam Kebakaran (Damkar) Menjadi dinas mandiri, dimana saat ini Damkar masih seatap dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), namun rencana tersebut tentu harus dipelajari mengingat tupoksi yang dilaksanakan di Kabupaten Pacitan.

“Ditinjau dari kasus yang ada,” kata Bupati Pacitan Indartato usai peringatan HUT Ke-69 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dirangkaikan dengan HUT Ke-100 Damkar, HUT Ke-57 Satuan Perlindungan Masyarakat, HUT Ke-45 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Peringatan Hari Air Sedunia Tahun 2019 hari ini 18/03/19 di Halaman Pendopo.

Perihal peningkatan kapasitas sebagai Penegak Perda yang diemban Satpol PP juga memperoleh perhatian melalui rumusan yang didukung Pemda, DPRD dan disetujui Gubernur melalui berbagai kegiatan latihan-latihan.

Widy Sumardji orang nomor satu di lingkup satpol PP menjelaskan bentuk teknis peningkatan kapasitas selalu dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang ada, namun pihaknya menambah porsi melalui model-model tambahan. “Seperti kompetensi penegakkan perda kita selalu tingkatkan, termasuk melaksanakan kajian pada masalah-masalah yang bersifat ambigu, yang membutuhkan kecermatan dalam pengambilan keputusan agar tidak menyalahi aturan,” ucap Widy.

Termasuk peningkatan kapasitas fisik juga terus ditingkatkan oleh satuan tersebut, seperti pada hari Selasa misalnya dilaksanakan Pembinaan Fisik (Binsik) yang wajib diikuti seluruh anggota. Karena Satpol PP selalu melibatkan diri dengan kegiatan Kebencanaan baik pada musim kemarau dan hujan. (timDiskominfoPacitan).

DPC ABDESI Kabupaten Asahan Lihat Lebih Dekat Pacitan

Sujud Prayitno tertegun ketika diajak kerabatnya dari Kabupaten Wonogiri untuk berjalan-jalan melihat keindahan Gua Gong dua pekan lalu, piknik keluarga tersebut berimbas pada kunjungan kerja yang melibatkan 300 peserta Kepala Desa dan Lurah Kabupaten Asahan Sumatera Utara. “Saya heran, betapa tetesan air dapat membentuk Gua yang begitu indah, dikemas dengan model wisata seperti itu,” papar Sujud yang juga Ketua DPC Dewan Perwakilan Cabang Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (ABDESI) Kabupaten Asahan saat disambut Pemda Pacitan kemarin 17/03/19 di Halking Pendopo.

Perencanaan singkat tersebut diharap Sujud mampu memberi warna baru di bidang wisata desa serta laju perkembangan potensi yang dimiliki Asahan. Ia menekankan dari segi potensi yang dimiliki semestinya Asahan memiliki kesempatan yang sama untuk bertengger di bidang pariwisata seperti Pacitan. “Izinkan kami menyaksikan lebih dekat kota Pacitan ini, sehingga kami dapat mengaplikasikannya” tambah Dia.

Hariyanto, Kades Batu Anam yang ikut dalam kegiatan ini tidak akan melewatkan kesempatan yang hanya empat hari tersebut, Ia berkomitmen untuk mempelajari manajemen Bumdes yang ada di Pacitan, juga jika memungkinkan Ia pun akan menerapkan wisata desa yang tengah dimaksimalkan Pacitan.

Pemerintah menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan, tidak hanya bidang-bidang yang jelas mempunyai potensi wisata yang menjadi fokus pemerintah, melalui Bupati Indartato lingkup Pemda dari pendopo hingga halking dikemas menjadi obyek wisata untuk para pelajar hingga masyarakat umum. “komitmen itu selain bentuk perhatian pemerintah terhadap kepariwisataan juga sebagai upaya mendekatkan diri antar masyarakat dan pemerintah,” kata Sekda Suko Wiyono yang berkesempatan menyambut rombongan.

Hadir menyambut rombongan Kunjungan Kerja, Ketua PKK dan Penasihat Darma Wanita Kabupaten Pacitan Luki Indartato, Ketua Darma Wanita Kesatuan kabupaten Pacitan Bety Suko Wiyono serta kepala Dinas  dan Badan terkait. (budi/wawan/suhartono/riyanto/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Pemkab Pacitan Upayakan Lingkungan Bersih Dari Sampah

Semua pihak selalu dilibatkan dalam menanggulangi sampah, masalah global tersebut juga menjadi momok di negara Indonesia. Termasuk di Kabupaten Pacitan, Sedikitnya diselenggarakan 15 kali dalam setahun menggelar kampanye dalam rangka membudayakan peduli sampah berupa Kerja Bakti “Tilik Kebersihan DLH”.

Mengingat kekuatan pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sangat terbatas untuk membuat Pacitan menjadi bersih, jika dipaksa tentu akan memakan biaya yang besar. “Langkah Preventif Teknis merupakan jawaban terbaik dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan asri, sejalan dengan Visi dan Misi Bupati,” kata Edy Yunan Ahmadi Kepala DLH.

Bupati Pacitan Indartato yang terlibat dalam agenda di Desa Dadapan, Pringkuku (15/0319) mengungkapkan, bahwa Pemerintah Pacitan sangat konsentrasi dengan tujuan pemerintah pusat perihal bebas sampah di tahun 2025. Baik dengan kegiatan kampanye, pembentukan Bank Sampah dan Tempat Penampungan Sementara (TPS) Terpadu. “Termasuk juga kita libatkan juga para mitra lingkungan,” kata Dia.

Sampah memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh sebab itu Bupati terus mendorong berbagai upaya lain seperti rancangan regulasi, namun hal itu memerlukan tahapan-tahapan baik ditingkat pemda hingga desa. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

WhatsApp chat