Pandan Raditya, Antalogi Cerpen Surat Dari Gunung Selurung

Pandan Raditya A. S. pamerkan Buku Karyanya.

Kecintaan  membaca dan menulis buat Pandan Raditya A. S. kerap menjuarai berbagai lomba menulis cerpen ditingkat Nasional. Gadis belia yang masih duduk di SMP N 1 Pacitan itu  kenal membaca dan menulis cerpen sejak ia masih duduk di Sekolah Dasar.

Berkat ketelatenan ayahnya mebimbing menulis akhirnya cerpen pertamanya selesai. Ketika itu ia masih duduk dikelas 5 Sekolah Dasar dan kini diusianya yang berjalan 13 tahun ia mampu terbitkan antologi cerpen yang ia beri judul surat dari Gunung Selurung. terdapat 14 judul cerpen yang menginspirasi pembaca. “saya mengajak diri saya dan pembaca untuk mengingat sejarah perjuangan bangsa ini”. imbuhnya saat ditemui tim Kominfo 07/01.

Antalogi cerpen bergenre sejarah dan disuguhkan melalui karya penuh inspiratif ini nanti diharapkan mendapatkan hati pembacanya. Sehingga amanat yang ingin disampaikan Pandan terwujud.

Berbagai perlombaan yang ia ikuti ditingkat Nasional menambah kepercayaan diri Pandan untuk terus mencintai hobinya. sebuah judul cerpen sahabat dari senja,  adalah salah satu bukti bakat dan prestasi Pandan yang harus dibanggakan. dari judul itu ia berhasil duduk diperingat lima nasional. Begitu juga lomba sebelumnya, Pandan boyong peringkat 13 Nasional, yang ia beri judul Baju Bulan Jelang Lebaran.

Selain penoreh pena, gadis manis ini juga menitipkan hatinya pada olah diksi. Yakni kelihaiannya pidato ditandai dengan perolehan juara satu tingkat Provinsi mengalahkan teman-temanya dari daerah lain. Hal itu bagi Pandan adalah buah dari kecintaanya kepada membaca dan menulis, karena menurutnya gudang ilmu dan pengetahuan adalah membaca dan menulis.

“Menulis melatih kita menyatukan gerak pikir dan batin”. Tandasnya. Pandan bukan tipe gadis yang cukup puas dengan prestasi. Tentunya antologi dan karya lain akan membantu dibelakangnya mengikuti berkembangan, pemahaman dan pemikiran.

(Budi/Riyanto/kominfo)

Pendidikan sebagai investasi umat manusia dan bangsa

                      Yudi Sumbogo pidato didepan ratusan wisudawan STAINU Pacitan

Pendidikan dirancang untuk mengentaskan kebodohan dan kemiskinan,  memiliki keunggulan kompetitif dan berdaya serap tinggi, merupakan sebuah cita-cita bangsa Indonesia. Ungkap Wabub Yudi Sumbogo dalam sambutanya, diacara Wisuda Sarjana Ke XI STAINU Pacitan 13/01 yang dilaksanakan di pendopo Kab. Pacitan. Tahun ini STAINU Pacitan mewisuda 102 jurusan Pendidkan Agama Islam (PAI), 14 jurusan Ekonomi Syariah, dan 14 dari jurusan Manejemen Pendidikan Islam (MPI). Total 130 wisudawan yang siap menelorkan keilmuanya pada jenjang real yakni membangun bangsa dan negara.

Wabub mewakili Bupati Indartato yang berhalangan hadir juga menyampaikan, bahwa kapasitas kesuksesan sebuah jenjang pedidikan ditandai dengan kualitas pendidikan yang unggul, mampu beradaptasi di masyarakat dan dapat bersaing didunia kerja. Acara tersebut juga dihadiri Sekda Suko Wiyono, ketua DPRD Ronny Wahyono dan Asisten III bidang Pemerintahan Sakundoko.

Kepada ratusan wisudawan Yudi menegaskan akan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mumpuni, agar kelak para sarjana baru mampu bersaing maksimal dan turut serta membangun bangsa. Sebagai sarjana yang lahir diera 1980-an hingga 1997  atau oleh para ahli disebut sebagai Generasi Milenial atau generasi Y, adalah generasi yang paham teknologi dan IT.

Yudi meminta pada para sarjana baru agar bakat alami tersebut dimaksimalkan untuk berkehidupan, bekerja dan membangun bangsa. Yudi menekankan bahwa pendidikan tidak memiliki batasan, ia berharap para sarjana yang baru diwisuda agar terus mengejar jenjang pendidikanya. Ia mewakili pemerintah dan pribadinya merasa bangga. Artinya estafet pembangunan menjadi tanggung jawab bersama. “Setelah ini justru lahan pengabdian saudara sangat panjang didepan mata” pungkas yudi sumbogo.

(Budi/Notz/Riyanto/Kominfo)

ASN jadikan Madrasah sebagai tempat pendidikan Terbaik

Suko Wiyono dalam acara Pembinaan Manajemen ASN

Kementerian Agama Kabupaten Pacitan, Jum’at 12/01 mengadakan pembinaan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) di gedung karya dharma pacitan. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Pacitan yang diwakili oleh Sekda Pacitan Suko Wiyono,Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Drs. Syamsul Bahri Mpd.i dan di ikuti oleh 550 undangan dari semua unsur ASN yang ada di Kementerian agama Pacitan.

“Kemajuan ASN harus diikuti perkembangan teknologi terbaru. Diambil sisi positifnya, Adapaun sisi negatip sebisa mungkin dicegah. Karena apa saja diinternet itu tersedia.apalagi sekarang ini akses sangat mudah. dan kita sebagai guru tidak mengetahui apa yang di ingginkan murid tersebut. Maka dari itu sebagai pegawai ASN harus selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi. Jangan sampai buta teknologi” ujar Suko Wiyono.

Dalam sambutanya Kanwil Depag Jawa Timur menyinggung tentang bencana beberapa watu lalu. Pihaknya mengatakan, bahwa walau terkena bencana wajah para pejabat yang ada di pacitan seperti wajah yang tidak terkene bencana. Itulah wajah penghuni surga. Tawadhu’nya pemimpin tergambar jelas.  Terlihat dari tutur kata yang baik dan hatinya yang selalu bersyukur.

Sekolah Madrasah sudah menjadi pilihan Nasional bahkan Internasional. Karena pendidik di bawah kelembagaan Kemenag mampu merubah dan mendesain madrasah sehingga menjadi pilihan orang tua di Indonesia dan Jawa Timur khusunya.  Madrasah yang dulu kumuh dan jelek sekarang sudah terbalik 180°.  Dirubah oleh para pendidiknya secara nasional yang meghapuskan kesan madrasah kumuh dan dibawah standart. Juga dapat menjadi harapan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di lingkunga yang madrasah.

(Wan31/Budi/Riyanto/Kominfo)

Lomba biografi memperingati bulan Bung Karno

Juara 1 Nabila Dhea Rachma,Juara III Nabila Adhelia Putri,Juara IV Nurul Azmi Azzahra,Juara V Shaffa Alya Hasna

Bertempat di gedung Amphi Theather perpustakaan Bung Karno Kota Blitar, 26 -27 Oktober 2017. Puluhan peserta menghapal Biografi Soekarno menampilkan kemampuan mereka masing-masing. Dalam lomba kali ini pengetahuan peserta  menjadi salah satu penilaian yang mendasar  bagi dewan juri.

Lomba sekaresidenan madiun tersebut serentak dilakukan dengan sekaresidenan kediri. Pacitan diwakili oleh SMPN 1 Pacitan yang kemudian menyabet juara 1 Nabila Dhea Rachma,Juara III Nabila Adhelia Putri,Juara IV Nurul Azmi Azzahra,Juara V Shaffa Alya Hasna. Para srikandi ini berhasil menyisihkan peserta yang lain. “Menghapus grogi soalnya kalau grogi nanti hilang materi yg sudah kita persiapkan” ujar Nabila berbagi pengalaman.

Jauh sebelum lomba,  Nabila memiliki waktu 1 bulan dengan diberi tugas menghapal teks.  Karena dalam pelaksanaanya tidak diperbolehkan membawa teks. Metode belajar yang dilakukan Nabila, dengan cara menghapal 20 lembar disetor, besoknya lagi di ulang dan dilanjut dari awal.

Lomba kali ini Nabila menuturkan adanya waktu yang sangat terbatas, serta harus luasnya pengetahuan. Karena mempengaruhi dalam kemampuanya menghapal materi. Waktu yang ditetapkan dalam lomba adalah 10 menit, apabila melebihi waktunya akan terkena diskualifikasi.

Dalam lomba Biografi Soekarno, setiap peserta berhak menerima piagam penghargaan penghapal Biografi Soekarno, uang pembinaan dan piala.

“Proklamasi Kemerdekaan adalah pernyataan bahwa indonesia telah merdeka dan bangsa Indonesia telah terbebas dari para penjajah. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno telah menyampaikan Proklamasi Indonesia kepada seluruh dunia, bahwa Indonesia telah merdeka dan kemerdekaan merupakan hak segala bangsa”. kutip Nabila.

Perolehan prestasi yang luar biasa ini tentu menjadi kebanggan pacitan, sehingga kedepan prestasi tersebut dapat ditingkatkan menjadi prestasi yang lebih tinggi lagi.

(Wan31/Riyanto/Kominfo)

Penerimaan peserta KKN UNS Surakarta

Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo dalam acara Penerimaan KKN UNS di Pacitan

Selasa tanggal 9 januari Kabupaten Pacitan kembali menerima Mahasiswa KKN dari UNS. Kali ini tujuan dari kegiatan ini di Kecamatan Punung. Sebanyak 89 mahasiswa akan disebar di 10 desa di Kecamatan Punung.

Desa tersebut adalah punung, mendolo lor, ploso, gondosari, mantren, wareng, mendolo kidul, kendal, piton, dan bomo. Mahasiswa ini berasal 10 fakultas dan dari berbagai jurusan. Direncanakan program ini akan mulai dilaksanakan mulai 9 januari-22 februari ( 45 hari).

Penerimaan Mahasiswa KKN ini diwakili oleh Wakil Bupati Pacitan Yudi  Sumbogo. Ia menjelaskan bahwa KKN kali ini sangat tepat momentumnya, mengingat beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 28 – 29 nopember telah terjadi bencana. Dan sampai saat ini masih memerlukan penanganan dan lanjutan paska bencana melalui trauma healing dan psikoterapi. Diharapkan melalui kegiatan ini warga masyarakat yang terdampak bencana dapat cepat pulih kembali dan mampu menjalani kehidupan keseharian seperti sedia kala. “Nantinya adik-adik peserta KKN dapat berpartisipasi, mengurai masyarakat yang terdampak bencana dan juga sebagai ajang mereka untuk kepedulian sosial” tandas Yudi Sumbogo.

Sementara itu pranoto selaku koordinator KKN Kabupaten Pacitan, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah dan warga kabupaten pacitan. Ia berharap kegiatan berjalan lancar dan sesuai harapan dari semuanya. “Semoga sepulang dari KKN para mahasiswa bisa segera menyelesaikan skripsinya dan berhasil menjadi sarjana” kata pranoto selaku koordinator KKN Kabupaten Pacitan. (Budi/Notz/Riyanto/Kominfo)

WhatsApp chat