Pemprov Siapkan 100 M untuk Rekonstruksi pasca Bencana

Pacitan – Pemerintah Provinsi Jawa Timur Menyiapkan anggaran 100 M untuk penanganan pasca bencana banjir dan tanah longsor di Pacitan. Besaran anggaran tersebut diperuntukkan bagi korban bencana mulai kebutuhan pengungsi, rekonstruksi bangunan serta infrastruktur yang rusak.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat kunjungan kerja meninjau bencana di Pacitan, Jumat (01/12). Menurut Pak Dhe Karwo, dalam dua tiga hari kedepan akan ada tim yang bertugas menginventarisir serta menaksir kebutuhan termasuk kerugian akibat bencana serta sarana dan prasaran yang rusak. Biaya belanja pasca bencana semuanya akan ditanggung pemerintah provinsi.

“Kita sudah ada 100 M dan jika masih kurang saya diberi hak menulis surat kepada DPRD untuk mengeluarkan lebih dari itu karena ini prioritas,” ungkap pak dhe Karwo.

Untuk penanganan rekonstruksi akan dikerjakan oleh tim yang dikomando oleh TNI/Polri Cipta Karya dan masyarakat. Dengan upaya ini diharapkan permasalahan pasca bencana dapat segera tertangani dengan cepat. Termasuk, kebutuhan air bersih bagi warga di Kecamatan Nawangan yang hingga berita ini ditulis masih terisolir akibat putusnya jalur utama.

“kita sudah siapkan armada truck tangki, tinggal menunggu jalur terbuka. Jika kurang, kita akan perbantukan dari Ponorogo dan Madiun,”Pungkasnya.

Disinggung soal rumah warga yang rusak akibat terjangan banjir dan longsor, Gubernur Soekarwo berjanji akan membenahi. Rekonstruksi rumah yang hancur akan disesuaikan dengan standart cipta karya. Data sementara tercatat 1.709 rumah warga rusak akibat bencana. (Rizky)

Lihat Tanggul Jebol, SBY Tinjau Lokasi Bencana Terparah

Pacitan – Memasuki hari kedua berada di Kabupaten Pacitan, Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono SBY meninjau sejumlah lokasi bencana. Diantaranya, melihat langsung kondisi tanggul jebol yang ada di Kelurahan Ploso serta warga masyarakat yang terdampak banjir.

Sebelum ke lokasi bencana SBY yang didampingi isteri dan kedua putranya meninjau posko Komando Penanganan Darurat Bencana yang ada di komplek Akademi Komunitas Pacitan (AKN) di jalan Walanda Maramis Kelurahan Sidoharjo. Dari lokasi inilah seluruh kegiatan kemanusiaan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor Pacitan dikendalikan.

Dalam kesempatan tersebut SBY yang juga didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pangdam V Brawijaya serta bupati Pacitan Indartato mendengarkan paparan singkat terkait kondisi terkini serta langkah penanganan pasca bencana oleh Komandan Kodim 0801 Pacitan yang juga Ketua Pusat Tanggap Darurat PRCPB, Letkol Kav A H. Lawitang.

“Saya senang karena tanggap darurat telah dan sedang dilaksanakan dan harapan kita semua akan dilanjutkan dengan rekonstruksi pembangunan pasca bencana,” Ungkap SBY.

SBY menuturkan, masalah selalu ada namun semua terus dan dapat diatasi. Usai dari posko Induk PRCPB, SBY dan rombongan menuju lokasi bencana terparah. Diantaranya Sirnoboyo dan jalur lintas selatan (JLS). selain menyapa langsung para relawan dan warga korban bencana Puta asli Pacitan itu juga menyerahkan sejumlah bantuan.

Sebelumnya SBY memuji Langkah Tanggap Darurat Pemkab Pacitan Hal itu disampaikannya saat hari pertama datang ke pacitan dan mengunjungi korban bencana di di lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo. Melihat besarnya kerusakan, kata SBY pasti membutuhkan tindakan rehabilitasi yang efektif. Salah satu caranya dengan duduk bersama diantara pihak-pihak terkait. Direncanakan SBY dan keluarga akan berada di Pacitan hingga Senin mendatang. (Rizky)

Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor Capai 20 jiwa

Pacitan – Hingga 4 hari pasca bencana banjir dan tanah longsor tercatat 20 korban jiwa. Dari jumlah itu 10 korban telah diketemukan sedangkan 10 lainnya masih dalam pencarian. Demikian pernyataan resmi Komando Penanganan Darurat Bencana yang disampaikan Ketua Pusat Tanggap Darurat PRCPB, Letkol Kav A H. Lawitang, Jumat (01/12).

Komandan Kodim 0801 Pacitan itu menyampaikan, dari 20 korban jiwa, 6 diantaranya adalah korban banjir sedangkan 14 korban tanah longsor. 10 korban jiwa yang sampai saat ini belum diketemukan terdiri dari 1 korban banjir dan 9 korban tanah longsor.

“Kita akan terus melanjutkan pencarian disisa waktu yang tinggal 3 hari operasi tanggap darurat,” Kata Dandim.

Untuk upaya lebih lanjut tegas Dandim, pihaknya akan memfokuskan penanganan pengamanan terhadap warga masyarakat yang masih tinggal diresiko paparan bencana longsor. Terutama yang berada di pegunungan. Langkah lain adalah pencarian korban yang belum diketemukan serta penanganan pengungsi. Meliputi, masalah kesehatan, makan dan logistik. Pun demikian untuk keluar masuk bantuan agar dikelola satu pintu agar mempermudah pendistribusian.

Hingga berita ini disusun masyarakat korban bencana alam masih tinggal di pengungsian. Terdapat kurang lebih 2050 pengungsi yang menempati posko posko pengungsian. 978 orang tercatat pengungsi usia dewasa sedangkan sisanya anak anak. (Rizky)

APEL GABUNGAN TIM RELAWAN BENCANA ALAM DI KAB PACITAN

Pada 30 Nopember 2017 pukul 07.55 s.d 08.30 WIB, bertempat di Kampus Akademi Komunitas Negeri Pacitan Jl. Walanda Maramis Kel Sidoharjo, Kec/ Kab Pacitan telah dilaksanakan Apel Gabungan Tim Relawan Bencana alam Kab Pacitan diikuti sekitar 405 orang Tim relawan dipimpin oleh Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang (Dandim 0801/ Pacitan).

A. Hadir dalam kegiatan sebagi berikut :

1. Letkol Inf Kaharudin (Kasiter Korem 081/DSJ)
2. Mayor Inf. Tomi (Pasi Rem Ops 081/DSJ)
3. Kompol Hendrik (Wakapolres Pacitan)
4. Seluruh Danramil jajaran Dim 0801 Pacitan.
5. Tim BPBD Pacitan.

B. Adapun Relawan sebagai berikut

1. Korem 081 / DSJ : 70 personil.
2. Yonif 511 : 135 personil.
3. Kodim 0801 Pacitan : 280 personil.
4. BKO Polda Jatim dan Polres Jajaran : 265 Personil.
5. Perhutani Pacitan : 16 orang.
6. PMI gabungan : 37 orang.
7. Basarnas : 85 orang.
8. Baznas Tanggap Bencana : 12 orang.
9. SAR FKM Solo : 6 orang.
10. MATA SAR : 25 orang.

C. Alat dan prasarana Tim evakuasi sbb :

a. Yonif 511 : 6 Truck MPS.
b. Korem 081 : 3 Truck dan 1 Ambulan.
c. Perhutani : 1 buah Cainso (gergaji potong)
d. PMI : 2 perahu karet, 2 Ambulans, 3 R4 Strada, 10 kantong mayat.
e. SAR FKM Solo : 2 Cainso, 2 Alkom, 6 pelampung.
f. Basnas tanggap bencana : 1 Alkom, 1 perahu karet, 1 genset, 2 mobil Strada, 1 Ambulans, 1 dapur umum + Tangki air.
g. SAR MTA : 3 unit LCR, 3 Cainso, 1 Alkom.
h. ACT Jatim : 2 perahu karet, 1 perahu mesin.
i. MDMC Muhamadiyah : 2 perahu karet, 1 Cainso.
j. Gabungan Polda Jatim : 3 ekor Anjing pelacak.

C. Dengan rangkaian kegiatan sbb :

1. Pukul 07.55 WIB, giat dimulai dilanjutkan penyampaian pembagian tugas oleh Letkol Kav intitinya sbb :

a. Laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan jaga Psikologi para korban

b. Jaga emosi di lapangan laksanakan tugas ini dengan iklas, semua satu tujuan demi kemanusiaan.

c. Dalam pelaksanaan tugas pada 5 hari kedepan kita fokuskan untuk menyelamatkan korban dan evakuasi barang barang yang bisa diselamatkan.

d. Apabila pelaksanaan di lapangan ada kendala laporkan ke yang tertua di masing masing Tim.

2. Pelaksanaan brifing oleh masing masing tertua di Tim di ambil Dandim 0801 Pacitan.

3.Masing masing Tim evakuasi bergerak menuju sasaran yang sudah di tentukan.

D. Pendapat pelapor.

Kegiatan apel gabungan Tim relawan bencana alam Kab. Pacitan untuk memaksimalkan tugas dari masing masing Tim agar dalam pelaksanaan tugas evakuasi satu Komando.
(Dwi Kodam/Ryt/Ag Diskominfo)

BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI PACITAN MEMAKAN KORBAN JIWA

Tingginya curah hujan di kabupaten pacitan sejak senin (27/11/2017) hingga Selasa (28/11/2017 , menimbulkan bencana, pada selasa pukul 02.00 WIB sungai yang melintasi Kecamatan Kebonagung dan Kecamatan Pacitan meluap karena tidak mampu menahan debit air yang terus naik. Curah hujan yang tinggi saat ini mengakibatkan air terus naik dengan ketinggian 1 meter s.d 1,5 meter karena hujan masih mengguyur mengakibatkan rumah, sawah, puskesmas, sekolah dan jalan terendam banjir. Bukan cuma menimbulkan kerugian material, bencana ini juga memakan korban jiwa.
ada beberapa daerah yang dilanda banjir di antaranya adalah Kecamatan kebonagung, kecamatan pacitan dan kecamatan arjosari
Seperti di
a.) Wilayah Kecamatan Kebonagung
1) Ds. Kebonagung
2) Ds. Purwoasri
3) Ds. Padi Barong
Wilayah Kecamatan Pacitan
1). Ds. Kayen
2) Ds. Sukoharjo
3) Ds. Sirnoboyo
4) Ds Tanjungsari
5) Kelurahan Baleharjo
6) Kelurahan Pacitan
Korban banjir sampai saat ini 1) Tohir alamat Lingkungan Bleber Kelurahan Pacitan ( Korban Selamat) 2) Sdr. Eko alamat Ds. Sirnoboyo (selamat) 3) Sdr. Amri alamat Bangunsari sampai saat ini belum ditemukan dan masih dalam pencarian 4) Ibu martin (Istri Bp. Sobikin) Desa Kayen di temukan di sawah Desa Sukoharjo (Meninggal)
Tindakan yang diambil antara lain berkoordinasi dengan BPBD kabupaten Pacitan untuk mendatangkan Tim TRC dan mengevakuasi warga yang terdampak banjir, mencari korban banjir yang belum ditemukan, dan melapor ke komando atas.
Selain menyebabkan banjir hujan yang mengguyur pacitan juga menyebabkan tanah longsor yang menimpa rumah Bilal di Dusun Duren Rt 03/06 Desa Klesem Kecamatan Kebonagung, Bilal Korban Selamat (38) Korban Masih Tertimbun Bpk Parno (73) Sukesi (41) Rozak (17) Ibu Kasih (70).
Rumah Bapak Soimin dusunn Blimbing rt 02 rw 07 ds Klesem Kecamatan Kebonagung. Bpk Soimin Korban Selamat (60) Korban meninggal Ibu Temu (57) Siti Kamilah (22) Fitri (3)
BPBD juga menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati untuk mengantisipasi banjir kiriman dari Kecamatan Arjosari dan Tegalombo sewaktu Wadhuk tukul tidak mampu menampung debit air dan tanggul grindulu mulai tergerus dan sangat rapuh untuk menghalau banjir kiriman. Kebutuhan sembako dan makanan siap saji mendesak dan lokasi yang terkena banjir hanya bisa diakses dengan perahu karet. (Rst/Ryt kominfo)

WhatsApp chat