Bupati Tinjau Progres Pembangunan Waduk Tukul

Bupati Pacitan bersama instansi terkait mendatangi proyek Waduk Tukul di Desa Karanggede, Arjosari untuk melihat dari dekat progres pembangunannya. Sambil berharap semoga pengerjaannya selesai tepat waktu. “Saya sengaja datang untuk melihat ini (pelaksanaan proyek,Red),” kata Bupati Indartato, Jum’at (6/10/2017).

Menurut bupati, dengan datang dan melihat secara langsung proses serta kemajuan pembangunannya, maka ketika ada yang bertanya, ia dapat menjelaskannya. Termasuk permasalahan-permasalahan yang mungkin muncul selama berjalannya pembangunan. “Semoga tidak ada masalah dikemudian hari. Namanya proses pembangunan pasti ada kendala-kendala. Semoga dimudahkan oleh Allah SWT,” tandas dia.

Jika telah jadi dan dioperasikan, waduk tukul nantinya dapat difungsikan untuk berbagai hal. Seperti sumber air baku, irigasi, pengendali banjir, maupun sarana wisata. Sama seperti Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Saat ini progres pembangunan pada tahap galian spilway dan pekerjaan terowongan untuk pengelakan sungai. Direncanakan tahun depan masuk pada tahap perbaikan pondasi dan timbunan. Seluruh rangkaian pengerjaan proyek diperkirakan akan rampung pada pertengahan tahun 2019. (arif/nasrul/tarmuji/pranoto/humaspacitan)

UKS Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Pacitan – Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan ikut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Demikian diungkapkan Bupati Indartato saat membuka acara Rakerda UKS, Pemilihan Dokter Kecil, dan Duta Kesehatan Remaja di pendopo kabupaten, Kamis (5/10/2017).

“Salah satu upaya kita adalah melalui UKS,” kata dia.

Upaya itu jelas arahnya. Sebab, hal tersebut telah dituangkan dalam RPJMD nomor 5 tahun 2016. Disebutkan ada tiga hal untuk meningkatkan derajat kesehatan. Yakni, perilaku sehat yang penjabarannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, lingkungan hidup, dan layanan kesehatan.

Menurut bupati, UKS menjadi bagian dari tahap awal usaha peningkatan derajat kesehatan. Karena para siswa merupakan generasi penerus. Penerima tongkat estafet untuk kehidupan dimasa yang akan datang. Termasuk program-program pembangunan yang kini telah dilakukan maupun baru direncanakan.

Sementara itu, Ketua Harian Tim Pembina UKS dr. Eko Budiono menyampaikan ruang lingkup UKS tercantum dalam tiga hal. Yaitu penyelenggaraan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

“Sasarannya adalah seluruh peserta didik mulai TK, madrasah, pendidikan menengah, kejuaruan, maupun pendidikan khusus,” terang dia. (humaspacitan/Riz/PS)

Pak In: Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Menguntungkan Masyarakat

Bupati Pacitan Indartato meluncurkan Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di balai desa Arjowinangun, Kamis (5/10) pagi. (Foto: Dodik Irawan)

 

Pacitan – Bupati Indartato mengajak semua komponen sadar akan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan ikut jaminan sosial ketenagakerjaan maka masyarakat peduli pada dirinya sendiri.

“Jaminan sosial ketenagakerjaan ini merupakan kesadaran melindungi diri sendiri. Jadi masyarakat akan diuntungkan dengan mengikutsertakan dirinya,” ujar Bupati Indartato saat acara peluncuran Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di balai desa Arjowinangun, Kamis (5/10) pagi.

Jaminan sosial menurut bupati, merupakan upaya gotong royong warga di mana dari uang yang terkumpul dari peserta jaminan sosial akan dipergunakan bagi peserta lain yang membutuhkan. Keuntungan gandanya selain untuk diri sendiri maka masyarakat juga menolong yang lain.

Dua desa yang sudah dinyatakan sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah desa Sedeng serta Desa Arjowinangun Kecamatan Pacitan. Dua desa tersebut terbukti sukses mengajak masyarakatnya sadar ikut jaminan sosial ketenagakerjaan.

Bupati berharap hal ini berkembang ke desa-desa yang lain sehingga masyarakat Pacitan makin sadar akan jaminan sosial tersebut.

“Kita juga berharap nanti jaminan sosial ketenagakerjaan ini diberikan juga untuk warga tidak mampu tentunya melalui jaring Grindulu Mapan,” pungkasnya.

Kepala Kantor Cabang Perintis (KCP) BPJS Ketenagakerjaan Pacitan, Indra Gunawan mengemukakan potensi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan di Pacitan cukup besar. Yakni mencapai 130 ribu lebih. Hanya saja dari jumlah itu baru 9 ribuan yang terdaftar. Selain karena pemahaman masyarakat yang kurang alasan lain karena merasa keberatan membayar iuran bulanan.

“Masih banyak masyarakat yang menganggap jaminan sosial ini tidak perlu karena msyarakat Pacitan banyak yang berprofesi sebagai petani daripada di perusahaan,” katanya.

Melalui peluncuran Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Indra berharap cara pandang masyarakat. Sehingga dengan sadar mereka akan masuk dalam jaminan sosial ini. Pada kesempatan itu Bupati Indartato menyerahkan santunan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan. Jenisnya beragam mulai santunan kematian hingga kecelakaan kerja dengan total mencapai Rp 300 juta lebih. (RSP/Riz/PS)

Cegah Masalah, Pemerintah Terbitkan Aturan Bisnis Online

Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi UMK Abdul Kadir Damanik (berbaju coklat) didampingi Bupati Indartato (tengah) meninjau stand pameran usai pemuncuran Program Kampung UKM Digital di halaman Gedung PLUT, Jl Jenderal Sudirman, Pacitan, Rabu (4/10/2017) siang. Deputi menekankan pentingnya pemanfaatan internet untuk pemasaran produk. (Foto: Purwo)

Pacitan – Trend belanja online dewasa ini membuat pedagang lebih mudah memasarkan barang dagangan. Biaya promosi pun dapat lebih ditekan karena mengandalkan jaringan media sosial. Di sisi lain, pembeli juga makin dimanjakan fasilitas yang disediakan toko belanja dunia maya. Cukup bertransaksi melalui aplikasi, pesanan akan tiba di alamat tujuan.

Deni Hermanto, pengusaha makanan olahan ikan di Lingkungan Teleng, Pacitan mengaku sangat terbantu munculnya banyak marketplace. Dirinya memiliki banyak pilihan memasarkan produk dengan metode beragam. Hanya saja, menurut pengusaha yang memiliki agen di beberapa kota besar ini, pemerintah harus segera mengeluarkan aturan baku tentang tata cara bisnis online. Sehingga persoalan yang timbul dapat disikapi.

“Kalau bagi kita sebenarnya nggak ada masalah karena semakin banyak penyedia jasa online otomatis media pemasar kita juga semakin banyak. Tapi kita berharapnya jangan sampai kita sendiri merasa dirugikan. Biarlah mereka menjual kepada konsumen dengan harga mereka sendiri tapi kita sesuai dengan harga kita,” ujarnya kepada Radio Suara Pacitan, Kamis (5/10) pagi.

Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi UKM Abdul Kadir Damanik saat kunjungan kerja ke Pacitan Rabu (4/10) siang mengakui, laju pertumbuhan bisnis online di Indonesia berlangsung sangat cepat. Bahkan model jual beli dunia maya lebioh dulu dilakukan sebelum ada regulasi yang mengaturnya. Sadar fenomena tersebut, lanjut Abdul Kadir, pemerintah sudah mengeluarkan paket kebijakan berupa peraturan presiden.

“Telah disusun dan telah diterbitkan dasar hukum pengembangan bisnis lewat internet dalam bentuk peraturan presiden. Sehingga nanti berbagai instansi merujuk ke sini (perpres, red) walaupun sebelumnya ini sudah ada dalam komponen Undang-undang Perdagangan,” tandasnya di depan puluhan pengusaha lokal.

Saat peluncuran Program Kampung UKM Digital, Abdul Kadir Damanik juga mengimbau koperasi dan UKM di Kota 1001 Gua memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasaran produk mereka. Pemerintah sendiri menyediakan sarana pelatihan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Jl Jendral Sudirman, Pacitan. Tidak sekadar mengenalkan teknologi, sarana yang didukung PT Telkom dengan salah satu penyedia jasa penjualan online juga siap membantu memasarkan produk olahan pengusaha lokal. (RSP/PS/PS)

Pemerintah Minta Koperasi dan UKM Memanfaatkan Internet Untuk Memperluas Pasar

Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Abdul Kadir Damanik didampingi Bupati Indartato mencicipi minuman herbal khas Pacitan di salah satu stand usai meluncurkan Kampung UKM Digital di halaman Gedung PLUT, Rabu (4/10/2017) siang.

Pacitan – Dewasa ini laju perkembangan teknologi informasi terjadi sangat cepat. Hal itu juga berdampak langsung terhadap sektor bisnis. Model jual beli konvensional mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya penjual dan pembeli lebih suka memanfaatkan internet untuk bertransaksi. Sistem belanja online dirasakan lebih praktis dan menjanjikan kemudahan.

Peluang ini, kata Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Abdul Kadir Damanik, harus dimaanfaatkan oleh Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Harapannya pangsa pasar mereka makin luas, sehingga berdampak pula pada peningkatan produktivitas usaha.

“Saat ini sedang berlangsung proses pergeseran perniagaan dari alam offline ke alam online. Kalau kita tidak mau ketinggalan mari koperasi UKM masuk ke ekonomi digital ini,” kata Damanik di halaman Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Jl Jenderal Sudirman, Pacitan, Rabu (4/10/2017) siang.

Saat kunjungan kerja di Pacitan, Rabu siang Damanik mengatakan maraknya perdagangan online terbukti membawa efek berantai bagi sektor usaha pendukung. Di bidang jasa paket saja, terang Deputi, volume pengiriman dapat menembus 16 juta unit per bulan. Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya merupakan layanan belanja online.

Dalam hal traksasi, selama tahun 2016 nilai transaksi online tercatat mencapai 4,49 milyar Dolar Amerika atau setara 68 Trilyun Rupiah atau 25 persen dari omzet Koperasi di Jawa Timur.

“Koperasi dan UKM juga harus melihat peluang ini. Jadikan e-commerce sebagai peluang yang harus diraih, sebagai tantangan yang harus dihadapi,” tandasnya.

Kedatangan Abdul Kadir Damanik ke Pacitan untuk meluncurkan Kampung UKM Digital. Program yang digawangi PT Telkom bersama salah satu penyedia jasa penjualan online ini akan mewadahi Koperasi dan UKM di Kota 1001 Gua. Pusat kegiatan yang ditempatkan di Gedung PLUT siap melatih Koperasi dan UKM terkait pemanfaatan teknologi informasi untuk pemasaran produk. (PS/PS)

WhatsApp chat