Pak In: Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Menguntungkan Masyarakat

Bupati Pacitan Indartato meluncurkan Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di balai desa Arjowinangun, Kamis (5/10) pagi. (Foto: Dodik Irawan)

 

Pacitan – Bupati Indartato mengajak semua komponen sadar akan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan ikut jaminan sosial ketenagakerjaan maka masyarakat peduli pada dirinya sendiri.

“Jaminan sosial ketenagakerjaan ini merupakan kesadaran melindungi diri sendiri. Jadi masyarakat akan diuntungkan dengan mengikutsertakan dirinya,” ujar Bupati Indartato saat acara peluncuran Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di balai desa Arjowinangun, Kamis (5/10) pagi.

Jaminan sosial menurut bupati, merupakan upaya gotong royong warga di mana dari uang yang terkumpul dari peserta jaminan sosial akan dipergunakan bagi peserta lain yang membutuhkan. Keuntungan gandanya selain untuk diri sendiri maka masyarakat juga menolong yang lain.

Dua desa yang sudah dinyatakan sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah desa Sedeng serta Desa Arjowinangun Kecamatan Pacitan. Dua desa tersebut terbukti sukses mengajak masyarakatnya sadar ikut jaminan sosial ketenagakerjaan.

Bupati berharap hal ini berkembang ke desa-desa yang lain sehingga masyarakat Pacitan makin sadar akan jaminan sosial tersebut.

“Kita juga berharap nanti jaminan sosial ketenagakerjaan ini diberikan juga untuk warga tidak mampu tentunya melalui jaring Grindulu Mapan,” pungkasnya.

Kepala Kantor Cabang Perintis (KCP) BPJS Ketenagakerjaan Pacitan, Indra Gunawan mengemukakan potensi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan di Pacitan cukup besar. Yakni mencapai 130 ribu lebih. Hanya saja dari jumlah itu baru 9 ribuan yang terdaftar. Selain karena pemahaman masyarakat yang kurang alasan lain karena merasa keberatan membayar iuran bulanan.

“Masih banyak masyarakat yang menganggap jaminan sosial ini tidak perlu karena msyarakat Pacitan banyak yang berprofesi sebagai petani daripada di perusahaan,” katanya.

Melalui peluncuran Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Indra berharap cara pandang masyarakat. Sehingga dengan sadar mereka akan masuk dalam jaminan sosial ini. Pada kesempatan itu Bupati Indartato menyerahkan santunan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan. Jenisnya beragam mulai santunan kematian hingga kecelakaan kerja dengan total mencapai Rp 300 juta lebih. (RSP/Riz/PS)

Cegah Masalah, Pemerintah Terbitkan Aturan Bisnis Online

Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi UMK Abdul Kadir Damanik (berbaju coklat) didampingi Bupati Indartato (tengah) meninjau stand pameran usai pemuncuran Program Kampung UKM Digital di halaman Gedung PLUT, Jl Jenderal Sudirman, Pacitan, Rabu (4/10/2017) siang. Deputi menekankan pentingnya pemanfaatan internet untuk pemasaran produk. (Foto: Purwo)

Pacitan – Trend belanja online dewasa ini membuat pedagang lebih mudah memasarkan barang dagangan. Biaya promosi pun dapat lebih ditekan karena mengandalkan jaringan media sosial. Di sisi lain, pembeli juga makin dimanjakan fasilitas yang disediakan toko belanja dunia maya. Cukup bertransaksi melalui aplikasi, pesanan akan tiba di alamat tujuan.

Deni Hermanto, pengusaha makanan olahan ikan di Lingkungan Teleng, Pacitan mengaku sangat terbantu munculnya banyak marketplace. Dirinya memiliki banyak pilihan memasarkan produk dengan metode beragam. Hanya saja, menurut pengusaha yang memiliki agen di beberapa kota besar ini, pemerintah harus segera mengeluarkan aturan baku tentang tata cara bisnis online. Sehingga persoalan yang timbul dapat disikapi.

“Kalau bagi kita sebenarnya nggak ada masalah karena semakin banyak penyedia jasa online otomatis media pemasar kita juga semakin banyak. Tapi kita berharapnya jangan sampai kita sendiri merasa dirugikan. Biarlah mereka menjual kepada konsumen dengan harga mereka sendiri tapi kita sesuai dengan harga kita,” ujarnya kepada Radio Suara Pacitan, Kamis (5/10) pagi.

Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi UKM Abdul Kadir Damanik saat kunjungan kerja ke Pacitan Rabu (4/10) siang mengakui, laju pertumbuhan bisnis online di Indonesia berlangsung sangat cepat. Bahkan model jual beli dunia maya lebioh dulu dilakukan sebelum ada regulasi yang mengaturnya. Sadar fenomena tersebut, lanjut Abdul Kadir, pemerintah sudah mengeluarkan paket kebijakan berupa peraturan presiden.

“Telah disusun dan telah diterbitkan dasar hukum pengembangan bisnis lewat internet dalam bentuk peraturan presiden. Sehingga nanti berbagai instansi merujuk ke sini (perpres, red) walaupun sebelumnya ini sudah ada dalam komponen Undang-undang Perdagangan,” tandasnya di depan puluhan pengusaha lokal.

Saat peluncuran Program Kampung UKM Digital, Abdul Kadir Damanik juga mengimbau koperasi dan UKM di Kota 1001 Gua memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasaran produk mereka. Pemerintah sendiri menyediakan sarana pelatihan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Jl Jendral Sudirman, Pacitan. Tidak sekadar mengenalkan teknologi, sarana yang didukung PT Telkom dengan salah satu penyedia jasa penjualan online juga siap membantu memasarkan produk olahan pengusaha lokal. (RSP/PS/PS)

Pemerintah Minta Koperasi dan UKM Memanfaatkan Internet Untuk Memperluas Pasar

Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Abdul Kadir Damanik didampingi Bupati Indartato mencicipi minuman herbal khas Pacitan di salah satu stand usai meluncurkan Kampung UKM Digital di halaman Gedung PLUT, Rabu (4/10/2017) siang.

Pacitan – Dewasa ini laju perkembangan teknologi informasi terjadi sangat cepat. Hal itu juga berdampak langsung terhadap sektor bisnis. Model jual beli konvensional mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya penjual dan pembeli lebih suka memanfaatkan internet untuk bertransaksi. Sistem belanja online dirasakan lebih praktis dan menjanjikan kemudahan.

Peluang ini, kata Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Abdul Kadir Damanik, harus dimaanfaatkan oleh Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Harapannya pangsa pasar mereka makin luas, sehingga berdampak pula pada peningkatan produktivitas usaha.

“Saat ini sedang berlangsung proses pergeseran perniagaan dari alam offline ke alam online. Kalau kita tidak mau ketinggalan mari koperasi UKM masuk ke ekonomi digital ini,” kata Damanik di halaman Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Jl Jenderal Sudirman, Pacitan, Rabu (4/10/2017) siang.

Saat kunjungan kerja di Pacitan, Rabu siang Damanik mengatakan maraknya perdagangan online terbukti membawa efek berantai bagi sektor usaha pendukung. Di bidang jasa paket saja, terang Deputi, volume pengiriman dapat menembus 16 juta unit per bulan. Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya merupakan layanan belanja online.

Dalam hal traksasi, selama tahun 2016 nilai transaksi online tercatat mencapai 4,49 milyar Dolar Amerika atau setara 68 Trilyun Rupiah atau 25 persen dari omzet Koperasi di Jawa Timur.

“Koperasi dan UKM juga harus melihat peluang ini. Jadikan e-commerce sebagai peluang yang harus diraih, sebagai tantangan yang harus dihadapi,” tandasnya.

Kedatangan Abdul Kadir Damanik ke Pacitan untuk meluncurkan Kampung UKM Digital. Program yang digawangi PT Telkom bersama salah satu penyedia jasa penjualan online ini akan mewadahi Koperasi dan UKM di Kota 1001 Gua. Pusat kegiatan yang ditempatkan di Gedung PLUT siap melatih Koperasi dan UKM terkait pemanfaatan teknologi informasi untuk pemasaran produk. (PS/PS)

Pacitan Dorong Peran Paguyuban Antardaerah Bangun Kawasan Perbatasan

Pacitan – Infrastruktur jalan di wilayah perbatasan masih menjadi kendala yang harus diperhatikan. Meski upaya perbaikan akses transportasi itu sudah dilakukan namun kondisinya belum memenuhi harapan masyarakat. Pasalnya, jalan penghubung antardaerah tersebut memiliki tingkat permasalahan tidak sama. Di lain pihak masing-masing daerah juga memiliki prioritas pembangunan yang berbeda.

“Masing masing daerah harus menyatukan persepsi agar nyambung karena pembangunan harus diawali dari perencanaan”, ujar Putatmo Sukandar, Kepala Bagian Pemerintahan dan Kerjasama Sekretariat Daerah Pacitan, Rabu (4/10/2017) pagi.

Menurut Iput -sapaan Putatmo- keberadaan akses di kawasan perbatasan cukup vital. Khususnya menyangkut roda kehidupan ekonomi masyarakat.
Salah satu langkah yang mungkin akan dilakukan Pemkab Pacitan guna mengatasi masalah tersebut adalah melakukan komunikasi dengan pemkab tetangga. Selain itu juga mendorong paguyuban kerjasama antardaerah yang selama ada untuk lebih berperan aktif.

“Akses jalan sangat penting bagi warga perbatasan karena menjadi penghubung perekonomian,” lanjut Putatmo Sukandar berbincang di Program Spirit Pagi Radio Suara Pacitan.

Selama ini, menurutnya sudah ada Paguyuban Golek Pawon (Ponorogo, Trenggalek, Pacitan dan Wonogiri), Paguyuban Pawitandirogo (Pacitan, Ngawi Magetan Madiun dan Ponorogo) serta Pawonsari (Pacitan, Wonogiri,Wonosari). Dari ketiganya baru Pawonsari yang sudah berbentuk Badan Koordinasi Antar Daerah (BKAD). Sedangkan lainya baru sebatas paguyuban. Melalui kerjasama inilah lanjut Putatmo, diharapkan permasalahan di perbatasan dapat terpikirkan dan terselesaikan bersama.

Seperti diketahui, untuk mengetahui kondisi infrastruktur perbatasan, Bupati Pacitan Indartato,Selasa (3/10/2017) melakukan kunjungan ke Desa Sembowo Kecamatan Sudimoro. Desa tersebut berbatasan dengan Kecamatan Ngrayun, Ponorogo. Melihat kondisi di lapangan, orang nomor satu di Pacitan itu menyatakan, akses dikawasan perbatasan memang perlu pembenahan. Karena menyangkut dua wilayah di dua daerah maka harus ada kordinasi yang baik diantara keduanya. (RSP/Riz/PS)

Juara Provinsi, Tim Putra Pacitan Siap Maju Kejurnas Voli Putra U-17

Pacitan – Sukses menjuarai kejuaraan provinsi (Kejurprov), tim bola voly yunior putra Kabupaten Pacitan langsung bersiap diri berkompetisi di level nasional. Kali ini, tim Pesisir Kidul akan bertarung dalam Kejuaran Nasional (kejurnas) bola voly U-17 di Yogyakarta.

“Tidak ada waktu untuk bersantai santai karena anak-anak harus kembali fokus  dikejuaraan nasional,” ungkap Catur Hari Subagyo Pelatih tim bola voly putra Pacitan berbincang di Program Spirit Pagi Radio Suara Pacitan, Selasa (3/10/2017) pagi.

Segala persiapan, lanjut Catur, terus diintensifkan. Mulai dari mental hingga fisik pemain yang harus terjaga. Menurut Catur, selain Kejurnas U-17 di Yogyakarta tim bola voly putra yunior juga harus mempersiapkan diri untuk Kejurprov remaja 2018 yang akan digelar di Kabupaten Ngawi.

Berbeda dengan Kejurprov remaja yang sudah menyabet juara dua kali beruntun, untuk
kejurnas U-17 tim bola voly Pacitan belum mampu menorehkan prestasi. Hal ini, lanjut Catur bisa dimaklumi karena pesaing dari luar daerah juga cukup kuat. Tim bola voly Pacitan mewakili Jawa Timur di Kejurnas U-17 bersama KabupatenTulungagung.

“Untuk Kejurnas U-17 kita belum berani pasang target tapi untuk Kejurprov remaja kita targetkan juara untuk ketiga kalinya,” pungkasnya. (RSP/Riz/PS)

WhatsApp chat