Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian Gelar Sosialisasi Penanaman Sereh Wangi

Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian memfasilitasi kerjasama antara PT Bintang Toedjoe dengan Koperasi Mulia Agung Sejahtera Kecamatan Kebonagung, dengan menggelar acara sosialisasi pengembangan sereh wangi. Menghadirkan tujuh Desa sebagai peserta sosialisasi yaitu Desa Ketro, Sanggrahan, Punjung, Gawang, Banjarjo, Gembuk, dan Karanganyar.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian, Paryitno berharap kerjasama ini dapat menumbuhkan perekonomian Kabupaten Pacitan melalui sektor Pertanian.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada PT Bintang Toedjoe dan Koperasi Mulia Agung Sejahtera karena telah bekerja sama dalam rangka membudidayakan tanaman sereh wangi sebagai tanaman herbal untuk komoditas obat obatan, pakan, parfum, dan minyak sereh. Semoga, usaha ini bersama masyarakat dan Koperasi Mulia Agung Sejahtera ini bisa sukses dan berhasil, serta bisa menumbuhkan ekonomi di Kabupaten Pacitan melalui sektor Pertanian,” ungkap Paryitno.

Sementara itu, Head of Sourcing & Comdev PT Bintang Toedjoe, Ndaru mengatakan kuota yang diberikan PT Bintang Toedjoe adalah 1 ton minyak sereh wangi setiap bulan yang dihasilkan dari lahan 60-70 ha. Untuk tahap pertama, dilakukan penanaman sebanyak 10.000 bibit di lahan 1 ha, dan akan disusul tahap-tahap selanjutnya.
”PT Bintang Toedjoe sedang mengembangkan produk non kimia, jahe merah dan sereh wangi, dan di Pacitan ini adalah sereh wangi, harapannya petani dapat menambah inkam mereka dari program ini” kata Ndaru. Jumat (23/09) (Pemkab Pacitan)

 

ASN Harus Berkembang Menyesuaikan Jaman

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji minta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk meningkatkan diri mengikuti perkembangan. ASN jangan terjebak dengan pola konvensional ditengah tuntutan jaman yang terus bergerak.

Mas Aji menyampaikan pesan tersebut di hadapan para pimpinan perangkat daerah (OPD) di Halaman Wingking (Halking) kompleks pendopo kabupaten, Jumat (23/09/2022).

“Mari kita bergerak, karena jaman terus berubah. Jangan terjebak pemikiran: jamanku biyen ora ngono” (jaman saya dulu tidak seperti itu),” kata Bupati.

Menurut Mas Aji bergerak dan meningkatkan kapasitas diri itu penting untuk menyelaraskan perkembangan jaman. Dengan langkah yang tepat akan tepat pula dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bupati juga minta kepada OPD untuk meninjau ulang program-program yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk segera diselesaikan.

Dalam kesempatan tersebut Mas Aji juga menyerahkan hadiah kejuaraan lomba tiktok kreasi antar OPD. Tiktok kreasi berisi konten soaialisasi program-program unggulan dari masing-masing perangkat daerah. Berhasil meraih juara 1 Satuan Polisi Pamong Praja juara 2 Dinas Perdagangan Dan Tenaga Kerja dan juara 3 Kecamatan Donorojo.

“Yang penting itu substansinya, media tiktok ini kelihatan sederhana tapi mampu menyasar milenial,” pungkas Bupati. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Tak Sekedar Kopdar, Ada Pesan Tersirat Di Baliknya

“Ngopi bareng hari ini (21/9) sebagai apresiasi para pejuang pemerintahan di Desa,” kata Muniirul Ichwan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pacitan.

Cerdas cermat wawasan kebangsaan bagi perangkat desa Kamis (18/8) lalu bukan hanya sekedar kompetisi. Namun mengandung pesan penting. Pesan untuk para pemuda agar tetap berwawasan kebangsaan yang luas.

Wawasan kebangsaan sebagai salah satu senjata utama dalam menjaga dan memelihara NKRI. Bagaimana tidak, segelintir pemuda masih sering melakukan aksi tawuran, pembegalan, pembacokan, kerusuhan geng motor, dan lain sebagainya. Padahal, yang diinginkan leluhur bangsa adalah pemuda berbudi luhur dan mampu membangun bangsa.

Betapa sakit hatinya para leluhur seandainya detik ini masih bernafas. Perlawanan terhadap penjajahan bak permainan. Tumpah darah pejuang dianggap lumrah. Semua hal tentang perjuangan seperti dongeng pengantar tidur.

Maka dari itu, melalui para pejuang perangkat desa kami menitipkan pesan untuk bangunkan jiwa raga pemuda bangsa. Mari buktikan kita bisa mempertahankan kemerdekaan dengan tetap berwawasan kebangsaan. Jangan dianggap remeh. Jangan dianggap sepele. Kita masih dalam pertempuran mempertahankan NKRI. (PemkabPacitan)

 

Jangan Ganggu Jumali; Sekarang Ia Sudah Hidup Tenang

Jumali terpaksa pulang ke kampung halamanya dari Sumatera setelah usia dan rentan waktu merantau dianggapnya sudah cukup. Warga asli Sedayu, Arjosari tersebut sementara tingga di rumah kerabatnya, lalu bersama istri dan 3 anaknya ia pun memilih membuat rumah sendiri seperti halnya layaknya sebuah keluarga.

Selama proses pembuatan rumah di sebidang tanah di dekat Gunung Nogo, Jumali sempat membuat geger dunia maya, lantaran ada seseorang yang merekam ia tinggal di gubuk sementara selama rumah permanennya dibangun.

Kabar itu menyebut Jumali dan keluarga asli Pacitan tersebut hidup di bawah kemiskinan tanpa adanya perhatian pemerintah dan para tetangga, sontak hal itu membuat Jumali marah.

“Tolong saya jangan diberitakan aneh-aneh, saya malu sama tetangga dan pemerintah yang baik dan selalu membantu kami,” terangnya saat didatangi Pacitankab.go.id, kemarin (20/09).

Pria berusia 56 tahun tersebut mengaku, sejak kedatangannya warga maupun pemerintah desa cukup banyak membantu, mulai sembako untuk kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pakaian bahkan berbagai kelengkapan data kependudukan pun dibantu banyak pihak.

kehidupannya yang kini tenang pun tampak dalam wajah Jumali dan keluarganya, ia yang lama tidak pulang, ketika datang disapa dan dibantu untuk kembali menjadi warga Pacitan dengan hangat dan penuh perhatian. “Saya sudah tenang ya jangan diganggu. malu saya,” tegasnya.

Sementara itu pihak pemdes masih berkewajiban menyelesaikan berbagai kebutuhan adminduk, meski semua bersyukur bahwa anak-anak Jumali telah bersekolah, sedang rumah semi permanen lengkap dengan toiletnya telah rampung dikerjakan. “Terima kasih atas dukungan semua pihak kepada warga kami,” ujar Mustaqim Kades Setempat. (PemkabPacitan).

Pemuda Untuk Petani Milenial Pacitan

Upaya peningkatan kesejahteraan petani terus dilakukan. Diantaranya dengan menambah pengetahuan dan keterampilan petani muda dalam berwirausaha di bidang pertanian dan peternakan.

Kementerian Pertanian bekerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) mengupayakan untuk menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas.

Dalam pelaksanaannya DIT (District Implementation Team) Kabupaten Pacitan melibatkan BDSP (Business Development Service Providers) yang sudah terlatih untuk melatih Petani Muda yang ada di Desa.

Pelatihan Motivasi Bisnis yang baru saja dilaksanakan di BDSP TTP Pringkuku pada tg 19-20 September menghadirkan Narasumber dari PLUT KUMKM Pacitan. Nampak 25 peserta sangat antusias dalam menerima materi yang disampaikan, terlihat dengan banyaknya pertanyaan dan argumen yang disampaikan oleh peserta kepada pemateri. Utamanya langkah awal memulai bisnis.

PLUT sebagai tempat inkubasi bisnis siap melakukan pendampingan lanjutan, demi bertambahnya wirausaha di bidang pertanian dan peternakan

Setelah mengikuti pelatihan ini pemuda tani diharapkan dapat merencanakan dan mengelola usahataninya dengan baik. Selain itu mereka jg dituntut mampu berkembang, baik dalam bekerja di sektor pertanian maupun dalam berwirausaha di sektor pengolahan hasil pertanian, dan peternakan. (PemkabPacitan).

WhatsApp chat