Pertunjukan “Mbabar beber Pacitan” Raih Penghargaan Aktor Pria Terbaik Pertura JKF 2022

Mengusung seni pertunjukan “Mbabar Beber Pacitan”, Dalang Fajar Arianto dari Sanggar Unggul Pamenang, Kecamatan Tulakan , Kabupaten Pacitan mewakili Bakorwil I Madiun berhasil menyabet penghargaan Aktor Pria Terbaik dalam ajang Pertunjukan Rakyat (Pertura) Jatim Kominfo Festival (JKF) 2022.

Penghargaan diserahkan langsung dalam closing ceremony JKF 2022 di Hotel Orchid Kota Batu Malang, Kamis (28/7/2022) malam.

“Alhamdulilah masih bisa dapat nominasi, mengingat jeda waktu latihan kami sangat terbatas untuk bisa menyajikan penampilan yang bisa menghibur penonton, terimakasih untuk seluruh pendukung kegiatan,” ungkap Fajar.

Diakui Fajar, proses kreatif yang dilakukan tim, baik dalam sisi penulisan naskah, Pengiring dan Properti dikejar waktu latihan yang sangat terbatas. “Kita hanya memaksimalkan 3 kali latihan dalam seminggu, dan pengerjaan properti 2 hari, namun begitu kita tetap kompak dan semangat untuk menampilkan yang terbaik,” tegasnya.

Ide ceritapun terbilang spontan, berangkat dari keprihatinannya terhadap seni pertunjukan wayang Beber yang masih belum banyak dikenal kalangan milenial. Bersama dengan Dinas Kominfo Pacitan, sanggar unggul Pamenang mencoba menggarap Wayang Beber dengan seni pertunjukan modern.

Tema “Mbabar Beber Pacitan” diakui Fajar merupakan upaya pengenalan wayang Beber sebagai produk adiluhung yang kini menjadi salah satu warisan dunia tak benda oleh Unesco.

“Kita tidak mengubah pakem ceritannya, hanya seni pertunjukannya kita buat sedikit berbeda agar bisa diterima disemua kalangan utamannya kaum milenial. Karena lewat merekalah eksistensi wayang beber ini akan terus lestari,” ujar Fajar.

Dalam seni pertunjukan tersebut, wayang Beber yang awalnya berbentuk gulungan di beber dalam sebuah pigura besar mirip kelir wayang. Set kelir berbentuk pigura berukuran 2 x 1,5 meter ini sekilas mirip Tv Flat. Untuk menggerakkan slide wayang kelir ini dilengkapi dengan dinamo motorik, lengkap dengan ornamen dan tata lampu.

Pun dengan musik pengiring, perunjukan wayang beber ini mengusung alat musik modern , seperti Saxsophone, Terompet dan Orgen, serta Rebab, kendang dan Jedor agar tidak menghilangkan kesan tradisionalnnya.

Kesan hiburanpun mencoba di suguhkan dengan opening interaktif yang dilakukan sang dalang sebelum jejer wayang.

Alur ceritapun juga tidak keluar Pakem, hanya ada penyesuaian tema dialog saat Jaka Kembang Kuning Tiba di sebuah pasar saat mencari keberadaan Dewi Sekartaji. Di gulungan inilah, tema-tema menghibur dan informatif dirangkai sedemikian rupa untuk menggiring penonton pada kejadian nyata yang terjadi saat ini. Seperti terjangkitnya wabah Covid-19, PMK, transformasi digital dan lain-lain.

“Wayang beber ini usiannya sangat tua, membutuhkan komunikasi diantara kita yang menonton dan narasi yang coba diceritakan. Penampilannya diusahakan sedemikian rupa saya pikir ini penampilan yang memberikan gambaran bahwa Wayang Beber ini masih bisa bertahan sampai kapanpun, tidak akan punah dan kita harus pertahankan bersama-sama,” ungkap Muchtar pengamat budaya yang juga bertindak sebagai Juri dalam ajang Pertura JKF 2022 ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Pacitan Bambang Marhaendrawan mengaku cukup terkesan dengan penampilan delegasi Pertura Pacitan. “Sebenarnya model-model pertunjukan semacam ini bisa menjadi medium untuk mengenalkan budaya daerah yang beraneka ragam, wayang beber salah satunnya, agar genarasi milenial bisa ikut memiliki dan melestarikannya,” ungkap Bambang.

Tentunnya, lanjut Bambang, harus ada muatan-muatan informatif yang bisa ditangkap oleh keinginan mereka. “Disinilah Pertura ini disuguhkan dengan tampilan yang menghibur sekaligus sarat akan muatan-muatan informatif yang positif dan membangun,” tandasnnya.

Seperti diketahui, Seni Pertunjukan Rakyat (Pertura) dalam ajang Kominfo Jatim Festival (JKF) 2022 tahun ini diikuti oleh 6 penampil perwakilan 5 Bakorwil Jawa Timur. Meliputi Bakorwil I Madiun di wakili Kabupaten Pacitan, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang di wakili Kota Batu, Bakorwil IV Pamekasan diwakili Sumenep dan kota Surabaya, Bakorwil V Jember diwakili Kabupaten Bondowoso. (Pemkab Pacitan)

 

 

Latih Masyarakat Budidaya Lebah Klanceng Untuk Tingkatkan Ekonomi

Sebagai wujud perhatian terhadap ekonomi masyarakatnya, Pemerintahan Kelurahan Baleharjo mengadakan Pelatihan Budidaya Madu Klanceng yang dibina langsung oleh Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur dan narasumber Tumino pembudidaya madu klanceng dari Kecamatan Punung.

Komitmen ini diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Baleharjo melalui budidaya lebah madu klanceng. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya lebah klanceng yaitu pembuatan sarang, jenis lebah yang dibudidayakan dan persiapan vegetasi.

Sarang lebah klanceng berupa glodokan yang terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang dengan lebar 5 cm dan panjang 20 cm, salah satu sisinya diberi lubang sebagai tempat keluar masuknya lebah dan bagian atasnya dilapisi plastik yang berguna untuk mengontrol perkembangan lebah.

“Sebagai contoh lebah madu klanceng yang saya budidayakan berjenis Trigona Leavicep, yang memiliki ciri-ciri lebih kecil daripada lalat, warnanya hitam dan kakinya berbulu. Alasan saya memilih lebah jenis ini karena pembibitannya lebih murah daripada jenis lebah madu yang lain,” ujar Tumino, kemarin (28/07).

Kemudian persiapan vegetasi harus memenuhi tiga unsur diantaranya menghasilkan nektar, serbuk sari sebagai makanan klanceng dan menghasilkan getah untuk pembuatan sarang. Jenis tanaman yang memenuhi tiga unsur tadi adalah jambu air dan belimbing. (PKL/KelurahanBaleharjo/PemkabPacitan).

Bupati Pacitan Gelar Audiensi Dengan KLA Untuk Program Safe And Friendly Enfiroment For Children

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Rabu (27/07/2022) menerima kunjungan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur untuk melakukan audiensi tentang Program Safe And Friendly Environment For Children (SAFE4C). Sebuah program untuk membangun lingkungan yang aman dan ramah bagi anak.
“Insya Allah Kabupaten Pacitan sangat ramah sekali terhadap anak-anak ini karena kalau melihat kehidupan masyarakatnya yang selalu ramah,” kata Bupati.
Secara kultur menurut Bupati, Kabupaten Pacitan sangat ramah untuk tumbuh kembang anak. Masyarakatnya yang sederhana dan “nriman” menjadikan keluarga memiliki kesempatan yang luas untuk berkumpul mendampingi anak-anaknya.
SAFE4C sendiri merupakan jawaban untuk menyikapi persoalan-persoalan perlindungan anak yang perlu diintervensi program-programnya. Pacitan termasuk salah satu dari tujuh kabupaten/kota yang ditunjuk untuk program tersebut.
“ Ini merupaka upaya dari kami untuk menciptakan ruang lingkup yang aman dan ramah untuk anak,” terang Pembina LPA Jawa Timur Edward Dewaruci.
Ada target yang akan menjadi program SAFE4C kedepan, yakni membangun sinergitas dan integrasi atas program ini dengan program-program yang sudah ada di kabupaten/kota. Dalam membangun sebuah sistem perlindungan anak selain regulasi serta strukturnya juga ada faktor budaya masarakat yang perlu diselaraskan.
“Dari masing-masing kabupaten/kota nanti kami berharap ada 5 desa yang akan menjadi etalase atau pilot project yang bisa direplikasi, dilanjutkan dan dikembangkan di desa-desa lainya,” ungkapnya lebih lanjut.
Audiensi dan penunjukan wilayah pengembangan program SAFE4C antara Bupati Pacitan dan KLA Jawa Timur diikuti oleh Kejaksaan Negeri Pacitan, Pengadilan Negeri Pacitan, Kemenag Pacitan, Polres Pacitan, Dinas PPKB-PPPA, Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo. (Prokopim Pacitan/Pemkab Pacitan)

Bersama Gempur Rokok Ilegal

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengajak semua pihak bersama-sama memberantas peredaran rokok ilegal. Maraknya rokok tanpa bea cukai ini adalah bentuk kurang tanggung jawabnya perusahaan maupun penggunanya, karena sangat merugikan negara.
Pernyataan itu disampaikan Bupati saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Pemberantasan Peredaran Rokok Ilegal Dalam Rangka Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) di Kabupaten Pacitan Bidang Penegakkan Hukum di gedung Karya Darma, Rabu (27/07/2022).
“Bagi produk yang legal sudah pasti ada kontribusi yakni melalui cukai atau DBH-CHT, dan itu bukan hanya rokoknya tapi juga bagi hasil tembakau,” kata Bupati.
Menurut Bupati, dari tahun ke tahun, jumlah perokok terus mengalami peningkatan. Tingginya konsumsi rokok tersebut otomatis akan memicu peningkatan produk tembakau. Jika produk rokok bercukai atau resmi maka DBH CHT  akan menjadi pemasukan bagi negara dan kembali ke masyarakat.
“Ini acara yang cukup baik karena yang hadir disini  dapat melakukan “Gempur”  bersama-sama berantas rokok ilegal,” pungkasnya.
Bupati juga berharap sosialisasi serupa bisa dilakukan sampai ke level paling bawah. Sehingga, bersama-sama dengan masyarakat peredaran rokok ilegal dapat dicegah.
Sosialisasi Pemberantasan Peredaran Rokok Ilegal Dalam Rangka Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) selain menghadirkan Bupati Pacitan sebagai narasumber juga ada dari unsur Kejaksaan serta dari Bea Cukai Madiun. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

JKF 2022 Instrumen Transformasi Digital

Penyelenggaraan event bergengsi Jatim Kominfo Festival (JKF) 2022 resmi di buka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Senin, 25/7/2022 malam.

Dalam sambutannya Khofifah berharap Jatim Kominfo Festival (JKF) 2022 yang digelar dari tanggal 25-28 Juli di Kota Batu, Jawa Timur ini mampu menjadi salah satu instrumen untuk mempercepat transformasi digital di wilayah Jawa Timur.

“Kita berharap akan menjadi bagian pendorong transformasi digital,” kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, JKF 2022 yang mengangkat tema “Optimis Jatim Bangkit dan Akselerasi Transformasi Digital” tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas, efektivitas dan juga transparansi dari seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan.

“Kami juga berharap, JKF 2022 ini bisa meningkatkan produktivitas, efektivitas dan tentunya transparansi dari seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan,” ujarnya.

Ia berharap, untuk ke depan seiring dengan berjalannya transformasi digital di wilayah Jawa Timur, masyarakat bisa mengakses layanan dengan lebih mudah, murah dan cepat. Selain itu, diharapkan juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan masukan ke pemerintah.

“Kemudian mungkin juga bisa menyampaikan pengaduan atau hal yang mereka ingin sampaikan atau rekomendasi kepada pemerintah, mereka bisa lakukan itu dimanapun dan kapanpun,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Hudiono menyampaikan bahwa JKF 2022 juga diharapkan mampu menjadi agenda pemerataan informasi dan komunikasi publik, termasuk menyiapkan pembangunan infrastruktur dan komunikasi.

“Melalui JKF, kami ingin pemerintah daerah meningkatkan mutu pelayanan ke masyarakat melalui inovasi teknologi dan mempercepat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,” tambahnya.

JKF 2022 yang digelar di halaman Balai Kota Among Tani Kota Batu tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.000 undangan dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur

Sejumlah kegiatan akan digelar meliputi workshop smart Jatim Innovation, pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) secara digital, bimbingan teknis, workshop kehumasan dan lainnya.

Seperti diketahui , JKF 2022 ini menghadirkan beragam kegiatan dari Forum Statistik, Forum Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Forum Walidata, Workshop Kehumasan, Workshop Relawan TIK, Sosialisasi Pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) serta Pameran Diskominfo Provinsi Jatim dan Kabupaten/Kota se-Jatim, serta Pertunjukan Rakyat (Pertura) seni dan budaya lokal Jatim. (Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat