54 Desa Dapat P3-TGAI Dinas PUPR Berikan Pembinaan

Puluhan Pengelola Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), Kepala Desa serta camat penerima Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) mendapatkan pembekalan dan pembinaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan. Dari 12 kecamatan, 10 kecamatan dipastikan mendapatkan program yang berasal dari dana APBN tersebut. Dengan jumlah desa sasaran mencapai 54 desa.

“Saya sangat berharap kegiatan ini bermanfaat bagi semuanya. Baik untuk pemulihan ekonomi juga untuk kemakmuran masyarakat,” kata Bupati Indrata Nur Bayuaji di Gedung Karya Darma, Rabu (08/06/2022).

Mas Aji mengharapkan adanya P3-TGAI ini memberikan manfaat bagi semuanya karena program ini adalah padat karya tunai yang pengerjaannya melibatkan masyarakat. Selain itu dengan program percepatan ini akan memberikan dampak jangka panjang khususnya bagi pemenuhan kebutuhan air di Pacitan. Baik air untuk irigasi, air untuk kebutuhan rumah tangga maupun air untuk usaha.

Sementara menurut Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pacitan Suparlan, tujuan pembekalan dan pembinaan kepada penerima program P3-TGAI ini adalah memberikan pemahaman khususnya kepada pengelola HIPPA sehingga kedepan program ini tepat mutu dan tepat sasaran.

“Karena kegiatanya fokus fisik maka pembinaannya lebih ke sumber daya manusia (SDM) sehingga jika bangunannya nanti selesai akan dikelola lebih serta maksimal oleh sumber daya yang memadai,” kata Suparlan.

Kabupaten Pacitan tahun ini mendapatkan program P3-TGAI sebanyak 54 desa dan masih ada 18 desa lain yang akan menyusul. Harapannya, program padat karya tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat RI ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Bangunan fisiknya dapat memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan pengelolanya juga memiliki SDM yang memadai. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

Pemerintah Terus Upayakan Kabupaten Sehat

Menciptakan kondisi lingkungan dan pola hidup masyarakat yang bersih, nyaman, dan sehat merupakan salah satu tujuan program Kabupaten Sehat yang terus berupaya diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan.

Hal tersebut mengemuka saat Rapat Koordinasi program Kabupaten Sehat, Kamis (02/05) kemarin di Gedung Pertemuan Tamperan.

Asisten bidang Perekonomian dan pembangunan Kabupaten Pacitan, T. Andi Faliandra menuturkan Kabupaten Sehat harus terintegrasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat Desa. “Mekanismenya nanti akan dijalankan bersama dengan tetap ada pembinaan dari tim pelaksana Pacitan Sehat,” ungkapnya.

Tak luput dari itu, dr. TH Hendra Purwaka selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan juga turut menghimbau seluruh jajaran kesehatan untuk selalu aktif dalam menjalankan kegiatan Kabupaten Sehat.

Menurutnya hampir keseluruhan aspek kesehatan ada pada indikator tatanan Kabupaten Sehat, “Ini sebagai upaya juga untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal di semua lini,” terang dr. Hendra.

Titik pantau Kabupaten Sehat nantinya dilaksanakan secara bertahap yang meliputi, Pantai Sektor Pariwisata Sehat nantinya di Desa Candi dengan Pantai Srau, sedangkan di sektor Industri dengan GMeS Toyo Lorok, Desa Kembang dan Terminal Punung untuk lalu lintas tertib dan layanan transportasi.

Kemudian dilanjutkan Pasar Minulyo, Masjid Agung Darul Falah Pacitan dan SD Alam Pacitan. Selain itu Desa Cemeng dan Kelurahan Pucangsewu juga akan menjadi fokus dalam tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri.

“Semoga dengan terlaksananya Kabupaten Sehat mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Pacitan, dan juga mampu lulus verifikasi nasional dan Swasti Saba Wistara,” tambah dr. Hendra. (Dinkes/PemkabPacitan).

Kota layak Anak Pacitan Berharap Masuk Madya atau Nindya

Sebagaimana diketahui bersama, pelaksanaan verifikasi kabupaten layak anak merupakan momen penting. Dalam rangka mengevaluasi program kabupaten layak anak untuk menciptakan SDM berkualitas tinggi di masa depan.

 

Untuk mewujudkan itu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji merasa perlu adanya langkah untuk merapatkan barisan. Menyamakan persepsi dan langkah- langkah, sehingga kebijakan dan program yang disusun benar-benar saling bersinergi dan mampu mendukung terpenuhinya hak anak,

 

“Sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal serta terlindungi dari berbagai tindak kekerasan dan diskriminasi,” ungkap Dia, saat Evaluasi lapang Hybrid Kabupaten Layak Anak Tahun 2022, oleh Tim Evaluator Kementerian PP dan PA RI di Kabupaten Pacitan, (07/06).

Mas Aji pun menegaskan bahwa Pemerintah telah berkomitmen melaksanakan program dan kegiatan untuk menjamin hak dan perlindungan anak.

 

Ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana sistem pembangunan, inisiatif dan komitmen pemerintah yang mengarah pada upaya transformasi konvensi hak anak, dari kerangka hukum ke dalam definisi strategi dan intervensi pembangunan dalam kebijakan program dan kegiatan pembangunan.

 

“Hal tersebut selaras dengan visi kami yaitu “Masyarakat Pacitan Sejahtera dan Bahagia” dan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 1 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak,” tegas Mas Aji di hadapan Ketua Tim Evaluator Lapang Hybrid Kabupaten / Kota Layak Anak, Rohika Kurniadi Sari beserta tim melalui Zoom Meeting.

Melalui pelaksanaan kabupaten layak anak di Kabupaten Pacitan, visi pemerintah kabupaten tersebut dapat terwujud dengan kabupaten layak anak, sehingga pada akhirnya kesejahteraan dan kebahagiaan dapat dirasakan seluruh masyarakat.

 

Sementara untuk memberikan motivasi dan semangat, kerja keras dan para kepala perangkat daerah, serta seluruh elemen masyarakat Kabupaten Pacitan dalam melaksanakan pemenuhan hak anak, Mas Aji sangat berharap kepada tim Evaluator untuk meningkatkan apresiasinya terhadap pemerintah Pacitan berupa penghargaan kabupaten layak anak kategori Madya. “Syukur kalau bisa naik ke Nindya. Karena dengan hal tersebut akan menjadi motivasi bagi pemangku kebijakan,” harapnya. (PemkabPacitan).

 

 

Pendopo Terbuka Untuk Siswa; Stimulus Generasi Punya Mimpi Besar

Bunda Paud Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih menyambut senyum dan canda tawa siswa siswi Taman Kanak-kanak (TK) Mardi Putra dan Kelompok Bermain (KB) Taman Putra Kecamatan Punung dengan sangat ramah.

Didampingi orangtua, guru dan Kepala Sekolah, rombongan berniat untuk melihat langsung pusat pemerintahan Kabupaten Pacitan, tepatnya pagi ini (07/08).

Bersama Bunda Paud 47 siswa ini diperkenalkan satu-persatu ruang yang ada di komplek Pendopo, dan diakhiri di Halaman Wingking.

Sebagaimana diketahui, bahwa Mas Aji, sapaan akrab Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, bahwa siapapun dapat berkunjung ke Kantor Bupati, utamanya para siswa dan siswi.

Melihat kelucuan para siswa, utamanya saat menjajal kursi Bupati di ruang rapat sontak menumbuhkan semangat generasi Pacitan untuk menggapai cita-citanya, termasuk mimpi menjadi pemimpin di Pacitan. (PemkabPacitan).

 

Perdana Setelah Pandemi; Calon Haji Pacitan Resmi Berangkat ke Tanah Suci

Jamaah haji asal Kabupaten Pacitan sungguh mendapat pelayanan terbaik. Bagaimana tidak, berbagai hal seperti transportasi, konsumsi hingga Surabaya, obat-obatan lengkap dengan tenaga medis, maupun kain batik didukung oleh Pemerintah Daerah. Jamaah pun hanya fokus beribadah, sehingga dapat menjadi haji yang mabrur.

Ini adalah moment yang baik sekaligus yang ditunggu-tunggu calon haji dari Pacitan tersebut, sebab 2 tahun calon jamaah haji harus mengurungkan niatnya sebab Covid-19.

Meski disatu sisi kuota jamaah haji secara lokal maupun nasional harus dipangkas habis pada tahun ini. “Untuk Pacitan 52 jamaah, dari normal 154 jamaah,” ujar Moh Nasim, Kepala Kemenag Pacitan, pagi ini (06/07) di Pendopo Pacitan.

Hal tersebut dikarenakan belum normal lantaran masih adanya pandemi dan diperparah cuaca di Arab Saudi mencapai 59 Derajat Celcius. Sehingga yang diberangkatkan tahun ini berusia 65 tahun dari 4 kecamatan di Pacitan, meliputi Pacitan 35, Arjosari 10, Ngadirojo 5 dan Tegalombo 2. “Jadwal penerbangan belum menyebar di 12 kecamatan,” tambah Nasim.

Disamping itu jadwal penerbangan dari Surabaya akan berangkat di gelombang pertama di kloter 6 pada tanggal 7 Juni pukul 20:05 WIB. Dan akan tiba kembali di tanah air pada tanggal 19 Juli pukul 14:30 WIB.

Kemenag Pacitan pun berharap, kuota haji di Pacitan dapat bertambah dan merata di Pacitan, dan hal itu ia tegaskan merupakan tanggung jawab bersama.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di kesempatan yang sama menyampaikan rasa bahagia dan bangganya, lantaran tahun ini kembali digelarnya ibadah haji.

“Semoga bapak dan ibu dapat menjalankan syarat wajib dan rukun haji, sehingga menjadi Haji dan Hajjah yang mabrur,” harapnya yang disertai Ummul Kitab bersama-sama.

Tak lupa Mas Aji Jumat memohon doa para tamu Allah tersebut untuk turut mendoakan Kabupaten Pacitan, sehingga jauh dari bala dan dekat dengan keamanan dan kemakmuran. (PemkabPacitan).

WhatsApp chat