Wujudkan Harapan Bupati Pacitan Tanpa Droping Air

Melalui program SPAM (Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum) kebutuhan air bersih di Desa Bandar sudah berjalan. Program tersebut bersumber dari anggaran dana Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk air bersih, DAK sendiri melayani 9 desa, salah satunya di Bandar.

Dilihat dari Eksisting, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan menyampaikan ada 125 sambungan rumah yang menggunakan air bersih, air tersebut bersumber dari Gunung Gembes, meski awalnya airnya tidak lancar karena ada kemacetan di beberapa jalur.

Dinas PUPR akhirnya melakukan program penambahan SR sejumlah 108 dan serta sambungan perpipaan HDPE sepanjang 3730 meter. Dengan adanya program SPAM ini Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengharapkan pelayanan air bersih di Kabupaten Pacitan meningkat setiap tahunnya.

Sementara Edy Junan Ahmad, Kepala PUPR Pacitan menjabarkan pada tahun 2030 semua masyarakat harus sudah terlayani masalah air bersih tersebut, sedangkan data hingga tahun ini baru 60,59 persen dan yang belum terlayani air bersih 39,41 persen.

Saat musim kemarau desa yang belum terlayani sementara masih membutuhkan droping air, sehingga Bupati menginginkan dropping air terus menurun setiap tahunnya sehingga pada saat bupati purna, dropping air sudah tidak ada lagi.

Dinas PUPR berupaya mencari sumber air yang bagus untuk mencukupi kebutuhan air di wilayah yang masih dilanda kekeringan pada saat kemarau, melalui program SPAM dan SDA (Sumber Daya Air). Untuk pagu yang dibutuhkan untuk air bersih di Desa Bandar menghabiskan anggaran Rp. 255 Juta dari DAK.

Sebelum pembangunan infrastruktur lain, pemerintah memang berkomitmen untuk mengutamakan kemudahan akses air bersih kepada masyarakat. “Pembangunan ini harus didukung oleh 3 pilar yaitu Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat, harapan saya pembangunan ini selesai dibangun tidak boleh selesai begitu saja, ini perlu pemeliharaan dan pengembangan. Melalui HIPAM dengan iuran yang tidak seberapa ini bisa memelihara kelancaran air bersih, lebih bagus lagi jika mengembangkan SR nya.” Ucap Edy Yunan.

Mawan Nuryanto Kades Bandar mengaku sangat berterimakasih kepada pemerintah dengan adanya program air bersih ini masyarakat sudah bisa merasakan manfaatnya. Jalur yang dilewati air bersih dari Gunung Gembes yaitu Kaliwungu – Krajan – Pani. Nantinya SPAM ini akan dihibahkan ke desa Banda dengan jumlah 233 penerima.

Program SPAM ini juga disambut baik oleh Kukuh Siswoyo dan masyarakat Bandar lainnya, mengingat sebelum adanya program SPAM, pengambilan air untuk kebutuhan air bersih cukup sulit, dengan cara Ngesu menggunakan alat jerigen dan timba yang berjarak 300 sampai dengan 500 meter. (PUPRPacitan/DiskominfoPacitan).

Di Bawah Bayang-bayang Refocusing; Perbaikan Jalan Tetap Terlaksana

Ruas jalan Jeruk – Bandar Sepanjang 13 km, target penanganan 7,2 km sedang dalam Pemeliharaan oleh pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Target pengerjaan selesai pada akhir September yang didanai dari Dana Anggaran Khusus (DAK) sebesar 11 Miliar. Dana tersebut diperuntukan di 4 Ruas Jalan, diantaranya jalur Sukodono – Kalak, Pringkuku – Dersono, Jeruk – Bandar, Pentung – Ngile – Bubakan.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pacitan, Edy Junan Ahmadi menjabarkan realisasi capaian perbaikan jalan 66,78% dengan total 798 km jalan Kabupaten. Sementara total poros jalan desa 603 km dengan realisasi perbaikan 36%. Menurut Yunan capaian ini masih terlalu kecil dibandingkan dengan target, hal ini disampaikan saat monitoring lapangan pada (22/09) di Kecamatan Bandar.
Diakui Yunan, Dinas PUPR menjadi perantara pemerintah dalam mewujudkan visi Bupati Pacitan, yakni mewujudkan masyarakat sejahtera dan bahagia dengan pemerataan infrastruktur dan pembangunan wilayah perbatasan. Namun demikian alokasi anggaran 2 tahun belakangan ini yang difokuskan untuk covid-19 cukup berdampak pada peremajaan jalan di Pacitan.
Yunan menekankan, selain perbatasan Jeruk – Bandar juga merupakan pusat mobilitas perekonomian masyarakat. Namun demikian Refocusing Anggaran 30 M di tahun 2021 ini menjadi tantangan Dinas PUPR dalam mewujudkan target perbaikan jalan yang diharapkan masyarakat. “Infrastruktur meliputi bangunan perkantoran, air bersih, jalan dan jembatan serta masih banyak lagi, jadi anggaran harus dibagi,” terang Edy Junan.
Sementara Muhamad Muslih Kepala Bidang Bina Marga turut menyampaikan, pembangunan jalan Jeruk – Bandar yang saat ini dalam pengerjaan menggunakan jenis aspal panas atau hotmix. Proses pembangunan yang membutuhkan waktu lama adalah pondasi jalan. Namun ruas jalan Jeruk – Bandar diperkirakan selesai 1 -2 minggu kedepan. “Prosesnya tinggal pengerasan lapis permukaan aspal jika cuacanya mendukung,” tandanya. (Pemkab Pacitan)