Ndableg Tanpa Masker! Siap-siap Sanksi Tegas

Masyarakat tanpa masker yang melintasi Perempatan Penceng, Pacitan pagi ini (03/07) dirazia jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan. Dari program yang dilaksanakan selama 2 jam, petugas mendapati puluhan pengendara baik roda 4 maupun roda 2 tanpa masker.

“Kita bersama-sama memantau masyarakat yang kesadarannya kurang,” Kata Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan yang turut hadir di kegiatan tersebut. Bupati juga menyampaikan bahwa pihaknya selanjutnya sudah menyiapkan sanksi kepada masyarakat yang ngotot mengindahkan protokol kesehatan.

Sepertinya penerapan sanksi tidak berlebihan, karena berbagai kampanye telah dilaksanakan sejak pertengahan April lalu. Namun sayangnya sebagian kecil masyarakat memilih apatis dengan informasi dan keadaan pandemi Covid-19.

Upaya Bupati akan penerapan Sanksi didukung Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto, di kesempatan yang sama pihaknya saat ini tinggal menunggu dasar hukum yang jelas untuk menyikapi problem masyarakat ndableg itu.

Didik sebenarnya mengaku bahwa sebagian warga Pacitan umumnya telah peduli dan mematuhi protokol kesehatan, namun jika hal tersebut tidak dirawat dengan baik maka kesadaran masyarakat tersebut akan berbalik mengikuti sekelompok lain jika tidak disiapkan tindakan tegas. “Seperti di Jakarta itu bagus, tindakan fisik atau berupa sanksi sosial,” tambah Dia. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Ihwal Penangan Covid-19; Dandim dan Kapolres Buka Suara

Sejak awal merajalela, dua instansi besar yakni Kodim 0801 dan Polres Pacitan selalu terlibat aktif menangani pandemi covid-19. Bahkan hingga kini, memasuki masa transisi menuju peradaban baru yang akrab disebut New Normal.

Tim liputan Diskominfo Pacitan mencoba menggali pemikiran kedua perwira sekaligus orang nomor 1 di dua instansi tersebut. Melihat sisi lain yang dapat menjadi rujukan masyarakat dan bahkan pemerintah.

Kesadaran masyarakat untuk disiplin terhadap protokol kesehatan menjadi pasal penting yang disampaikan di awal percakapan bersama Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Nuri Wahyudi. Meski diakuinya sudah banyak yang taat aturan, namun dari pengamatan ia menilai beberapa masyarakat masih tampak tak mau tahu terhadap bahaya pandemi covid-19 baik disisi  keselamatan dan ekonomi.

“Masih kita jumpai masyarakat yang tidak memakai masker, tidak melaksanakan physical distancing. Sikap ini menjadi kendala bagi kami dalam mencegah pandemi,” ujar Dia usai Launching Kampung Tangguh Semeru di Desa Nglaran, Tulakan. Pagi ini (19/06).

Di dapur pemerintahan, ia mengaku pemkab mesti memperhatikan masalah keakuratan data. Ini penting lantaran berbagai kebijakan yang dilakukan diawali dengan data yang diproyeksikan kepada pimpinan, semakin akurat data tentu berimbas pada keberhasilan kebijakan.

Perkara lain yang ada dalam benak mantan Paspampres era SBY itu selanjutnya soal bantuan langsung. Sokongan pemerintah mesti sesuai data, supaya tidak terjadi ketimpangan di masyarakat, sehingga seluruh penduduk merasa terlayani dengan baik.

Klop dengan Dandim, Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto di kesempatan yang sama mengaku bungah melihat beberapa rumah warga kini sudah disiapkan tempat cuci tangan, menunjukkan beberapa masyarakat cukup dewasa terhadap masalah bersama tersebut, apalagi didukung program kampung tangguh semeru.

Sembari menjalankan program kampung tangguh, diam-diam Didik menunggu masyarakat yang sebagian apatis tergerak untuk mendukung program pemerintah. Hasilnya jelas program New Normal akan segera lahir. Kehidupan setelahnya bakal kembali seperti sediakala. “Vaksin terbaik adalah disiplin, baik disiplin mengenakan masker, physical distancing dan cuci tangan dengan sabun,” katanya di kesempatan yang sama.

Menyoal berbagai langkah dari pemerintah, ia ogah berkata banyak. Pihaknya menilai kerjasama dan kekompakan termasuk dengan pemerintah desa adalah kunci utama keberhasilan. “Kita bergandengan tangan. Melalui tiga pilar. Pemerintah, TNI Polri dan masyarakat,” tambahnya. (budi/anj/rch/tika/DsikominfoPacitan).