Mas Aji Gelar Doa Bersama Masyarakat Kecamatan Tulakan

Masih dalam rangka ngantor di Kecamatan Tulakan, malam ini Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama masyarakat Kecamatan Tulakan menggelar doa bersama di pendopo kecamatan.
Usai doa bersama Mas Aji dan rombongan direncanakan bermalam camping di Gunung Lanang Desa Ngile. (prokopim pacitan/ Pemkab Pacitan)

Ngantor di Kecamatan Tulakan Bupati Pacitan Beri Pembinaan IMP Kader PPKBD Dan Sub PPKBD SE- KecamatanTulakan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kamis (09/06/2022) kembali melakukan agenda “Ngantor” di kecamatan. Untuk kali ini Mas Aji memindahkan kendali pemerintahannya ke Kecamatan Tulakan.

Tidak seperti biasanya, agenda ngantor di Kecamatan Tulakan baru bisa dimulai siang. Maklum, sepanjang pagi Bupati masih harus menghadiri beberapa acara di Pacitan kota. Baru tengah hari Bupati tiba di Kantor Kecamatan Tulakan dan langsung bertemu dengan para kepala desa se-Kecamatan Tulakan serta tamu-tamu lainnya.

Agenda pertama, Bupati melakukan pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) terdiri para kader Petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD se-Kecamatan Tulakan di pendopo kecamatan. Tak kurang dari 195 kader PPKBD dan Sub PPKBD dari 16 desa hadir mengikuti pembinaan dari orang nomor satu di Pacitan itu.

Dalam kesempatan itu Mas Aji menyatakan rasa bangganya terhadap para kader. Sebagai tenaga pembantu penyuluh, kader PPKBD dan Sub PPKBD memiliki tugas mulia membantu tersebarnya informasi KB ke masyarakat dan membantu dalam menciptakan pembangunan keluarga sejahtera.

“Keberhasilan suatu bangsa dan negara ini dimulai dari keluarga yang bahagia dan peran kader ini sangat luar biasa,” ungkap Bupati. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan).

 

Tekait Sensus Lanjutan; “Tolong Masyarakat Menjawab Jujur dan Apa Adanya”

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berharap seluruh masyarakat turut mensukseskan Sensus Penduduk Lanjutan Tahun 2020, yang sempat terhenti lantaran merebaknya pandemi Covid-19.

Hal itu Ia utarakan saat Koordinasi dan Sosialisasi Long Form 2020 Kabupaten Pacitan, pagi ini (09/06) di aula Hotel Srikandi Pacitan.

Melihat urgensinya pendataan tersebut terhadap arah dan tujuan program pemerintah pusat maupun daerah, tentu diharapkan Mas Aji supaya masyarakat juga terbuka terhadap pertanyaan yang disodorkan oleh petugas. Sehingga data yang dihimpun dapat tepat dan sesuai dengan realitas lapangan.

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan Bagyo Trilaksono mengatakan, ada 203 petugas yang ditugaskan menyelesaikan program tahun 2020 tersebut. Mereka umumnya diberikan tanda pengenal yang mudah dipahami masyarakat.

“Seluruh petugas sudah mendapat pelatihan,” ungkap Bagyo yang juga menegaskan pentingnya data demografi terhadap arah dan tujuan pembangunan di Pacitan.

BPS juga mengatakan bakal menghitung kembali angka kelahiran di Pacitan yang dikabarkan meningkat, meski masih dalam angka normal, namun dirinya perlu terhadap hal itu untuk menyesuaikan angka kematian karena Covid-19. (PemkabPacitan).

Bupati Pacitan launching “Desa Cantik”

Desa Bomo Kecamatan Punung bersama Desa Borang Kecamatan Arjosari serta Desa Karanganyar kecamatan Kebonagung terpilih menjadi percontohan (Pilot Projec) sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan. Launcing ketiganya berlangsung di Hall Room Hotel Srikandi oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, yang dirangkaikan dengan acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Long Form SP2020 Kabupaten Pacitan.

 

“Kepada desa terkait kita dukung kegiatan ini dan jangan segan belajar ke BPS untuk menyajikan data-data yang baik dan berkwalitas,” kata Bupati, kamis (09/06/2022).

 

Penentuan Desa Bomo, Desa Borang Dan Desa Karanganyar sebagai Desa Cinta Statistik karena ketiga desa tersebut memenuhi syarat yangditentukan, salah satunya tertib data administrasi kependudukan. Dengan penetapan tersebut maka ketiga desa ini kedepan akan menjadi desa binaan BPS khususnya terkait data dan statistik. Ini sesuai dengan amanat Perpres nomor 39 tahun 2019 serta Perbup nomor 42 tahun 2021 yang menyatakan BPS merupakan lembaga yang bertugas membina statistik di daerah.

 

“Direncanakan nanti tahun 2030 kita tidak sensus lagi, kita cukup datanya Dispendukcapil jadi seiring perbaikan data administarsi kita tinggal mengunggah data dari Dispenduk,” kata Bagio Trilaksono Kepala BPS Kabupaten Pacitan.

 

Tahun ini, pemerintah melalui BPS akan menggelar sensus penduduk (SP2020) lanjutan. Menjadi sensus lanjutan karena kegiatan 10 tahunan ini sempat tertunda akibat pandemi covid 19 yang mewabah. Melalui sensus lanjutan ini Bagio Trilaksono berharap masyarakat terbuka dengan memberikan jawaban yang jujur dan akurat. Karena data demografi ini penting untuk perencanaan pembangunan.

 

“Tolong dibantu petugas sensus karena membantu BPS juga membantu kita semua,” imbuh Bupati. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Pemerintah Terus Upayakan Kabupaten Sehat

Menciptakan kondisi lingkungan dan pola hidup masyarakat yang bersih, nyaman, dan sehat merupakan salah satu tujuan program Kabupaten Sehat yang terus berupaya diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan.

Hal tersebut mengemuka saat Rapat Koordinasi program Kabupaten Sehat, Kamis (02/05) kemarin di Gedung Pertemuan Tamperan.

Asisten bidang Perekonomian dan pembangunan Kabupaten Pacitan, T. Andi Faliandra menuturkan Kabupaten Sehat harus terintegrasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat Desa. “Mekanismenya nanti akan dijalankan bersama dengan tetap ada pembinaan dari tim pelaksana Pacitan Sehat,” ungkapnya.

Tak luput dari itu, dr. TH Hendra Purwaka selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan juga turut menghimbau seluruh jajaran kesehatan untuk selalu aktif dalam menjalankan kegiatan Kabupaten Sehat.

Menurutnya hampir keseluruhan aspek kesehatan ada pada indikator tatanan Kabupaten Sehat, “Ini sebagai upaya juga untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal di semua lini,” terang dr. Hendra.

Titik pantau Kabupaten Sehat nantinya dilaksanakan secara bertahap yang meliputi, Pantai Sektor Pariwisata Sehat nantinya di Desa Candi dengan Pantai Srau, sedangkan di sektor Industri dengan GMeS Toyo Lorok, Desa Kembang dan Terminal Punung untuk lalu lintas tertib dan layanan transportasi.

Kemudian dilanjutkan Pasar Minulyo, Masjid Agung Darul Falah Pacitan dan SD Alam Pacitan. Selain itu Desa Cemeng dan Kelurahan Pucangsewu juga akan menjadi fokus dalam tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri.

“Semoga dengan terlaksananya Kabupaten Sehat mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Pacitan, dan juga mampu lulus verifikasi nasional dan Swasti Saba Wistara,” tambah dr. Hendra. (Dinkes/PemkabPacitan).