13-26 Juni Polri Gelar Operasi Patuh Semeru 2022

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Senin (13/06/2022) menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2022 di halaman Mapolres Pacitan. Turut dihadiri Forkopimda apel gelar pasukan diikuti oleh unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD serta Ormas Senkom mitra Polri.

Operasi Patuh Semeru sendiri akan berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 13-26 Juni 2022. Membacakan sambutan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Avinta, Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, Operasi Patuh Semeru 2022 mengedepankan fungsi lalu lintas untuk menindak pelanggaran khususnya yang berpotensi penyebab kecelakaan.

Sesuai analisa dan evaluasi Ditlantas Polda Jatim periode Januari hingga Mei 2002, jumlah pelanggar mengalami peningkatan dibanding periode sama 2021. Kondisi ini sebanding lurus dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang juga mengalami peningkatatan hingga 36 persen.

“untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas tersebut perlu dilakukan penindakan secara tegas dan terukur kepada pelanggar yang berpotensi terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas untuk memberikan efek kepada para pelanggar lalu lintas tersebut,” kata Kapolres.

Usai gelar pasukan, Bupati Pacitan didampingi Kapolres Pacitan beserta unsur Forkopimda melakukan pemeriksaan terhadap kekuatan infrastruktur milik Polri, TNI, Dinas Kesehatan, Satpol PP Serta BPBD. (prokopim pacitan/Pemkab Pacitan)

 

Mas Aji Gelar Doa Bersama Masyarakat Kecamatan Tulakan

Masih dalam rangka ngantor di Kecamatan Tulakan, malam ini Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama masyarakat Kecamatan Tulakan menggelar doa bersama di pendopo kecamatan.
Usai doa bersama Mas Aji dan rombongan direncanakan bermalam camping di Gunung Lanang Desa Ngile. (prokopim pacitan/ Pemkab Pacitan)

Ngantor di Kecamatan Tulakan Bupati Pacitan Beri Pembinaan IMP Kader PPKBD Dan Sub PPKBD SE- KecamatanTulakan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kamis (09/06/2022) kembali melakukan agenda “Ngantor” di kecamatan. Untuk kali ini Mas Aji memindahkan kendali pemerintahannya ke Kecamatan Tulakan.

Tidak seperti biasanya, agenda ngantor di Kecamatan Tulakan baru bisa dimulai siang. Maklum, sepanjang pagi Bupati masih harus menghadiri beberapa acara di Pacitan kota. Baru tengah hari Bupati tiba di Kantor Kecamatan Tulakan dan langsung bertemu dengan para kepala desa se-Kecamatan Tulakan serta tamu-tamu lainnya.

Agenda pertama, Bupati melakukan pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) terdiri para kader Petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD se-Kecamatan Tulakan di pendopo kecamatan. Tak kurang dari 195 kader PPKBD dan Sub PPKBD dari 16 desa hadir mengikuti pembinaan dari orang nomor satu di Pacitan itu.

Dalam kesempatan itu Mas Aji menyatakan rasa bangganya terhadap para kader. Sebagai tenaga pembantu penyuluh, kader PPKBD dan Sub PPKBD memiliki tugas mulia membantu tersebarnya informasi KB ke masyarakat dan membantu dalam menciptakan pembangunan keluarga sejahtera.

“Keberhasilan suatu bangsa dan negara ini dimulai dari keluarga yang bahagia dan peran kader ini sangat luar biasa,” ungkap Bupati. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan).

 

Tekait Sensus Lanjutan; “Tolong Masyarakat Menjawab Jujur dan Apa Adanya”

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berharap seluruh masyarakat turut mensukseskan Sensus Penduduk Lanjutan Tahun 2020, yang sempat terhenti lantaran merebaknya pandemi Covid-19.

Hal itu Ia utarakan saat Koordinasi dan Sosialisasi Long Form 2020 Kabupaten Pacitan, pagi ini (09/06) di aula Hotel Srikandi Pacitan.

Melihat urgensinya pendataan tersebut terhadap arah dan tujuan program pemerintah pusat maupun daerah, tentu diharapkan Mas Aji supaya masyarakat juga terbuka terhadap pertanyaan yang disodorkan oleh petugas. Sehingga data yang dihimpun dapat tepat dan sesuai dengan realitas lapangan.

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan Bagyo Trilaksono mengatakan, ada 203 petugas yang ditugaskan menyelesaikan program tahun 2020 tersebut. Mereka umumnya diberikan tanda pengenal yang mudah dipahami masyarakat.

“Seluruh petugas sudah mendapat pelatihan,” ungkap Bagyo yang juga menegaskan pentingnya data demografi terhadap arah dan tujuan pembangunan di Pacitan.

BPS juga mengatakan bakal menghitung kembali angka kelahiran di Pacitan yang dikabarkan meningkat, meski masih dalam angka normal, namun dirinya perlu terhadap hal itu untuk menyesuaikan angka kematian karena Covid-19. (PemkabPacitan).

Bupati Pacitan launching “Desa Cantik”

Desa Bomo Kecamatan Punung bersama Desa Borang Kecamatan Arjosari serta Desa Karanganyar kecamatan Kebonagung terpilih menjadi percontohan (Pilot Projec) sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan. Launcing ketiganya berlangsung di Hall Room Hotel Srikandi oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, yang dirangkaikan dengan acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Long Form SP2020 Kabupaten Pacitan.

 

“Kepada desa terkait kita dukung kegiatan ini dan jangan segan belajar ke BPS untuk menyajikan data-data yang baik dan berkwalitas,” kata Bupati, kamis (09/06/2022).

 

Penentuan Desa Bomo, Desa Borang Dan Desa Karanganyar sebagai Desa Cinta Statistik karena ketiga desa tersebut memenuhi syarat yangditentukan, salah satunya tertib data administrasi kependudukan. Dengan penetapan tersebut maka ketiga desa ini kedepan akan menjadi desa binaan BPS khususnya terkait data dan statistik. Ini sesuai dengan amanat Perpres nomor 39 tahun 2019 serta Perbup nomor 42 tahun 2021 yang menyatakan BPS merupakan lembaga yang bertugas membina statistik di daerah.

 

“Direncanakan nanti tahun 2030 kita tidak sensus lagi, kita cukup datanya Dispendukcapil jadi seiring perbaikan data administarsi kita tinggal mengunggah data dari Dispenduk,” kata Bagio Trilaksono Kepala BPS Kabupaten Pacitan.

 

Tahun ini, pemerintah melalui BPS akan menggelar sensus penduduk (SP2020) lanjutan. Menjadi sensus lanjutan karena kegiatan 10 tahunan ini sempat tertunda akibat pandemi covid 19 yang mewabah. Melalui sensus lanjutan ini Bagio Trilaksono berharap masyarakat terbuka dengan memberikan jawaban yang jujur dan akurat. Karena data demografi ini penting untuk perencanaan pembangunan.

 

“Tolong dibantu petugas sensus karena membantu BPS juga membantu kita semua,” imbuh Bupati. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)