Pacitan Kekuatan Jatim

Kisah Joko Kembang Kuning dan Dewi Sekartaji Beratus tahun lalu kembali terungkit di Panggung Gasibu Swadaya Pacitan di satu sore yang mendung.
Ditemani cemlorot warna warni lampu dan alunan gamelan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya menasbihkan kisah yang tertuang dalam lembaran wayang beber ini melahirkan format baru yang bisa mendukung pariwisata Pacitan.
Sinato, Kadin Kebudayaan Dan Pariwisata Jatim yang sebelumnya takjub dengan keindahan wisata Pacitan semakin tertantang menyuguhkan kebudayaan asli Pacitan yang berkualitas sekaligus mampu mampu menghipnotis wisatawan.
“Kami harapkan para wisatawan usai menikmati pemandangan Pacitan, mereka mendapat suguhan budaya, menikmati kuliner dan istirahat di hotel,” terang Sinato.
Langkah yang diambil provinsi tersebut bukan tanpa dasar, sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, meminta Budaya di masing-masing wilayah menjadi pendorong ekonomi melalui pariwisata.
“Pemprov tidak beralasan mendorong Pacitan, kecuali berharap Pacitan menjadi kekuatan Jatim sekaligus Inspirasi wilayah lain,” beber Sinato.
Melihat atmosfer Jatim di Pacitan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji tak segan membuka diri jika diperkenankan Pacitan menjadi tuan rumah Panji Internasional.
“Karena Wayang Beber adalah bagian dari Panji tersebut. Warga Pacitan merasa mempunyai amanah yang besar, memperkenalkan wayang beber kepada masyarakat luas, dan membawa dampak positif bagi Pacitan,” kata Mas Aji di kesempatan yang sama.
Namun untuk merealisasikan mimpi tersebut, Bupati secara tegas meminta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah provinsi maupun pusat. ” Ini adalah pintu masuk, semoga Pelatihan dan Pagelaran Wayang Beber Pacitan menghibur dan menginspirasi kita semua,” harapnya. (PemkabPacitan).

DPMD LAKUKAN PEMBINAAN ADMINISTRATIF DI DESA WONOSOBO

Guna mendukung visi misi bupati tentang tata kelola pemerintahan yang baik, Rabu (30/03), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa melaksanakan pembinaan administratif pada pemerintahan Desa Wonosobo Kecamatan Ngadirojo. Kegiatan berlangsung di Balai Desa Wonosobo dengan mengikutsertakan perangkat daerah dan instansi lintas sektor sebagai pembina administrasi desa.
Dalam sambutannya Heri Setijono, S.Sos., M.Si., Kepala DPMD menjelaskan, pembinaan administratif desa ini in line dengan Visi dan Misi Bupati yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Pacitan 2021-2026.
“Hal ini penting dilaksanakan guna meningkatkan kinerja pemerintahan desa mulai dari tata kelola pemerintahan, adminitrasi, aparatur pemerintah desa, BPD dan seluruh lembaga yang ada di desa,” ungkap Heri.
Dirinya berharap dengan pembinaan ini menjadikan tata kelola pemerintahan desa tercapai dengan tertib serta dapat memberikan pelayanan dan memecahkan permasalahan dengan memberikan solusi dari masalah yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan pemeritahan desa.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten  Efi Indrata Nur Bayuaji turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan pembinaan terkait pelaksanaan 10 pokok program PKK.
Bersama pengurus pokja I, II, III dan IV Ketua TP PKK Kabupaten mendorong pelaksanaan 10 Pokok Program PKK lebih ditingkat sehingga setiap pokja dapat menjalankan program PKK secara baik dan bisa melayani masyarakat desa Wonosobo.
“Bagaimanapun peran PKK sangat strategis dalam membantu pemerintah desa dalam melaksankaan program kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Efi juga mengajak pemerintah desa menemu kenali potensi Desa Wonosobo agar dapat digali dan dikembangkan menjadi potensi yang bernilai.
“Setiap desa pasti memiliki potensi sesuai dengan karakteristiknya masing masing. Baik itu budaya, hasil bumi, produk olahan, maupun potensi alam lainnya,”
Harapannya, Potensi tersebut nantinya dapat di kemas secara baik dan disebarluaskan agar dapat dikenal oleh masyarakat luas dan menarik daya beli masyarakat untuk menggunakannya.
“Kita akan terus mendorong agar setiap desa dapat mewujudkan One Village One Product sesuai dengan kondisi daerah masing masing, ” pungkasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua I TP PKK Hendarti Gagarin, Camat Ngadirojo Nanang Hardwijono, S.Sos. M.Si. beserta forkompimcam Ngadirojo, Babinsa dan Babinkamtipmas Ngadirojo. (DPMD/Pemkab Pacitan)

Air; Sumber Kehidupan Sekaligus Malapetaka

Lingkungan tetap menjadi isu strategis, terlebih di kota berjuluk Paradise of Java yang diakui keindahannya oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Sehingga tak heran jika upaya Nguri-uri warisan ini terus dilakukan pemerintah dan masyarakatnya.
Seperti hari ini, sebelas ribu pohon dari berbagai jenis ditanam secara serentak di 12 Kecamatan di Kabupaten Pacitan, tak terkecuali Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang berkesempatan menanam pohon berjenis Ketapang Kencana (Terminalia Mantaly) di komplek Pancer Door Pacitan.
Ini sekaligus in action warga Pacitan terhadap momentum Hari Air Sedunia yang jatuh 22 Maret kemarin. Melalui tangan dingin Bupati, Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) Pacitan menandainya dengan menanam pohon, lomba foto hingga pelepasan burung ke alam. “Ini adalah satu kesatuan dalam ekosistem,” kata Suparlan Kadis PUPR, pagi tadi (30/03).
Bahkan secara berani PUPR mengaku bertekad menjadi Role Model membudayakan menanam pohon. Ungkapan itu jika ditelaah bukan sekedar isapan jempol semata jika dilihat dari komitmennya dalam berbagai event hari air dan yang serupa.
Karena PUPR juga mempunyai tanggung jawab setidaknya banjir kota dan ancaman bencana lain seperti kekeringan, meski ini tanggung jawab banyak instansi, tetapi pihaknya enggan setengah-setengah dalam mengamban amanah.
Lebih jauh masalah kekeringan yang seakan menjadi hantu disetiap musim kemarau. Sehingga soal air memang pohon menjadi faktor penting. “Air bisa menjadi kehidupan atau bencana. Itu tinggal kita,” ungkap dia.
Melihat semangat dan kenyataan yang ada, Bupati menegaskan masyarakat mempunyai porsi besar bersama dengan pemerintah. Menentukan langkah serta hadir menjadi penyumbang mengatasi dampak kerusakan lingkungan. “Kita bersama tidak hanya menanam. Tetapi menanam, merawat dan menanam lagi,” kata Bupati di kesempatan yang sama.
Meski harus disyukuri bahwa ternyata penanaman pohon di Pacitan yang terbesar di Jatim, namun ini adalah aksi untuk jangka panjang, sedang untuk menghadapi musim kemarau tahun ini Mas Aji bersama dinas terkait telah melakukan berbagai upaya termasuk koordinasi dengan pemerintah provinsi.
“Data kekeringan sudah ada, Dengan cara pipanisasi yang akan terus dilakukan secara bertahap, sehingga droping air bersih dapat berkurang,” tambahnya.
Puluhan ribu pohon tak berarti jika tidak ada komitmen semua komponen, baik menanam dan merawatnya. Sementara di satu sisi, Pacitan telah diwarisi lanskap indah dengan pantai, sungai dan perbukitan yang harus selalu hijau dan asri. (Pemkabpacitan)

Jalan Desa Menjadi Isu Strategis Musrenbang 2023

Setidaknya ada 7 sasaran prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Pacitan pada tahun 2023, tertuang dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023.

Dari sasaran tersebut pertama sekaligus menjadi pokok adalah peningkatan konektivitas antar wilayah dan kualitas jalan di poros desa. Disusul pengembangan kawasan ekonomi strategis dan pusat pertumbuhan ekonomi baru, 2023 juga merencanakan pengembangan pasar UMKM untuk produk unggulan.

Berdasar tema pembangunan yakni Membangun Ekosistem Produktif Perluasan Pasar dan Pemulihan Sarana dan Prasarana Sosial, selanjutnya arah pembangunan fokus terhadap penguatan keberdayaan kelompok tani, nelayan dan pelaku usaha wisata. Penguatan kualitas pemerataan layanan pendidikan berkarakter dan kesehatan yang modern.

“Termasuk memberikan jaminan izin usaha dan investasi produktif serta investasi awal upaya realisasi mall pelayanan publik,” ujar Heru Sukrisno, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan (Bappedalitbang) Pacitan di pembukaan Musrenbang, Hari ini (29/03) di Gedung Karya Dharma.

Di Kesempatan yang sama, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melalui virtual zoom meminta masing-masing Perangkat Daerah (PD) fokus menentukan skala prioritas dalam melaksanakan program dan anggaran. Mengingat ini adalah tahun ke 2 Musrenbang pencapaian RPJMD tahun 2021-2026.

“Proyeksi pendapatan kita tahun 2023 masih belum banyak berbeda dengan tahun ini, yakni Rp. 1,6 Triliun yang didominasi transfer sebesar Rp. 1,4 Triliun, sedang PAD Rp. 168 Miliar. Di 2023 meningkat sekitar 10 persen,” ujar Bupati.

Dari tantangan tersebut, Mas Aji mengingatkan kepada seluruh jajaran untuk terus berupaya dan bekerja keras untuk menggali seluruh potensi yang ada. Ia mencontohkan banyak daerah maupun negara yang mengalami keterpurukan berhasil bangkit lantaran komitmen terhadap yang telah ditetapkan.

“Sebanyak apapun potensi yang ada jika tidak didukung oleh SDM dan semangat maka potensi itu tidak menjadi apa-apa,” tegas dia.

Soal pokok usulan dimana infrastruktur mendominasi Musrenbang, dirinya mengajak semua pihak untuk duduk bersama membahas usulan tersebut, sehingga masalah jalan penghubung desa dapat teratasi.

“Mendahulukan kuantitas atau mengutamakan prioritas yang lebih penting untuk kesejahteraan dan kepentingan umum,” tanya Bupati. Meskipun dirinya tidak memungkiri pentingnya konektivitas antar wilayah dan poros desa yang sesuai dengan program nasional maupun provinsi. Namun dengan komunikasi Bupati memastikan arah tujuan pembangunan akan semakin tepat sasaran. (Pemkabpacitan)

Mas Aji Silaturahmi Dengan Nelayan Wawaran Ngobyok

Di sela waktu senggang selepas jam ngantor, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyempatkan diri bersilaturahmi dengan nelayan Wawaran Ngobyok di Desa Sumberejo Kecamatan Sudimoro. Kamis (24/03)

Sesampai di lokasi Mas Aji langsung mencoba mengemudikan perahu nelayan setempat. Walau belum berpengalaman mengemudikan perahu bermesin tempel, tapi Mas Aji sukses membawa perahu memutari teluk Wawaran Ngobyok.

Selepas mencoba mengemudikan perahu, Mas Aji berbincang santai menyerap aspirasi dari komunitas nelayan setempat. (Prokopim/Pemkab Pacitan)