Hasil Lomba Website PD 2021; Temukan 9 PD Asal-asalan Kelola Website

Pelaksanaan Lomba Website antar Perangkat Daerah (PD) Tahun 2021 telah usai digelar, pemenang pada tahun ini menunjukkan bahwa Website yang dikelola RSUD dr. Darsono Pacitan menjadi yang terbaik, disusul Dinas Perpustakaan dan yang ketiga Dinas PUPR Pacitan.
Secara esensi Lomba Website yang diinisiasi Diskominfo Pacitan tersebut tak sekedar memeriahkan HUT RI semata. Lebih jauh lagi, adalah sebagai wadah dalam menerapkan UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Permendagri Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

Sebegitu pentingnya perhelatan tersebut, sehingga meski dalam suasana pandemi dan refocusing anggaran, lomba ini tetap menjadi prioritas Diskominfo Pacitan. Namun begitu Tim Juri yang berjumlah 3 orang menilai bahwa rata-rata PD belum memiliki komitmen dalam keaktifan Website.

“Sayangnya pengelola website dari masing-masing perangkat daerah adalah orang TI. mestinya kan orang informasi,” kata Ketua Tim Juri Lomba Website PD 2021 Joko Purmanto, (25/08).

Padahal website masing-masing PD adalah cerminan 2 undang-undang penting, sebagai pelaporan seluruh kegiatan kepada khalayak luas dan juga sebagai salah satu laporan pertanggungjawaban atas anggaran yang digunakan.

Rachmad Dwiyanto, Kepala Diskominfo Pacitan pun angkat bicara terhadap wajah Website PD di Pacitan, meski dirinya turut bangga kepada pemenang pada tahun ini, namun dirinya sependapat bahwa sejauh ini masing-masing PD belum menyadari sepenuhnya pentingnya mengelola website yang berkualitas dan layak dikunjungi masyarakat.

“Website adalah sarana komunikasi PD dengan masyarakat luas, jadi harus aktif dong,” tegas Rachmad dikesempatan terpisah.

Begitu juga ketika PD mengalami berbagai kendala dalam perjalanannya, disinilah peran website menjadi nyata dengan melaporkan kondisi tersebut kepada masyarakat. Sehingga tidak timbul persepsi negatif kepada PD. “Tidak rugi kok jika PD merekrut satu admin berkualitas untuk benar-benar mengaktifkan website maupun sosmed,” lanjutnya.

Sementara itu, hasil penilaian tim juri juga melaporkan bahwa website yang memenuhi syarat di Kabupaten Pacitan hanya berjumlah 8 dari 44 website berplat merah dan 1 BUMD. Sedangkan website yang mendapat rapor merah sebanyak 9 PD. “Kita sepertinya perlu mempertimbangkan punishment bagi mereka. Semua hanya untuk kebaikan bersama,” tambah Rachmad.

Dilain kesempatan secara informal, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji turut menyinggung hal tersebut, dirinya menilai PD harus benar-benar fokus terhadap website dan sosmed masing-masing. “Masyarakat kita perlu tahu apa yang dilakukan pemerintah,” ungkap Bupati. (DiskominfoPacitan)

https://www.facebook.com/PemkabPacitan/videos/597482864745222

HAN; Anak Terlindungi Indonesia Maju

Gebyar Paud dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Pacitan dilaksanakan dengan cukup meriah. Meski masih dalam suasana pandemi, namun hal itu tidak menjadikan soal untuk menunjukkan berbagai kreativitas anak, lantaran semua itu dilakukan secara terpisah dan didukung sistem daring via virtual Zoom meeting maupun kanal YouTube resmi Pemkab Pacitan yang bisa diakses masyarakat luas.
Efi Indrata Nur Bayuaji, Bunda Paud Kabupaten Pacitan dikesempatan ini mengungkap pentingnya menerapkan pendidikan secara holistik dan integratif terhadap anak-anak di Pacitan. Diawali 5 aspek penting, meliputi kesehatan, pendidikan, gizi, pengasuhan dan perlindungan menjadi syarat yang tidak boleh dikesampingkan.
Selebihnya optimalisasi 5 aspek tersebut harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. “Anak-anak untuk 100 tahun Indonesia merdeka dapat terlaksana,” harap Efi.
Senada dengan Bunda Paud, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di kesempatan yang sama meminta semua pihak untuk memahami segala kondisi yang terjadi saat ini, tumbuh kembang anak harus menjadi prioritas bersama, khususnya orang tua sebagai guru saat anak di rumah maupun belajar secara daring.
“Orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan materil saja, orang tua harus paham cara mendidik anak,” katanya (24/08).
Hal ini tentu tidak berlebihan jika merujuk pada pentingnya anak sebagai masa depan bangsa. Untuk 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045 nanti. (DiskominfoPacitan).

Berharap dukungan Stakeholder Untuk Percepatan Vaksinasi

Bupati Indrata Nur Bayuaji mengharap dukungan seluruh stakeholder dalam mewujudkan percepatan vaksinasi covid 19 di Kabupaten Pacitan. Pernyataan disampaikan Mas Aji saat menghadiri kegiatan bhakti sosial TNI AU dalam rangka latihan antar satuan koopsau II sikatan daya 2021.

“kami sangat berharap kepada seluruh stakeholder untuk terus mensuport pemerintah dalam hal percepatan vaksinasi, Karena vaksin merupakan salah satu penekan angka kesakitan dan kematian dalam pandemi covid 19 saat ini,’ ungkap bupati, Selasa (24/08).

Meskipun vaksin bukanlah satu satunya cara menekan laju pandemi namun lanjut bupati, hal itu penting untuk mencapai target herd immunity (Kekebalan kelompok). Selama pandemi masyarakat diminta tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

Bupati Indrata Nur Bayuaji sangat mengapresiasi upaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) terutama TNI AU yang turut andil membantu vaksinasi di Pacitan melalui kegiatan bhakti sosial. Dalam situasi pandemi seperti saat ini pemkab sangat membutuhkan kerjasama semua pihak dalam mewujudkan vaksinasi bagi masyarakat.

“Kita sediakan 1000 dosis dan yang kita laksanakan saat ini 500 dosis sedangkan separuhnya lagi untuk vaksinasi tahap dua,” kata Aspotdirga Koopsau II Kolonel Pom Muhammad Nur.

Selain vaksinasi gratis, TNI AU ini juga membagikan paket sembako kepada masyarakat serta bantuan APD serta sepatu boot kepada tenaga kesehatan. Bhakti sosial TNI AU juga dirangkaikan dengan latihan antar satuan Koopsau II Sikatan Daya 2021. Latihan militer akan berlangsung hingga 26 Agustus berupa latihan menembak sasaran ke laut yang melibatkan dua pesawat tempur T 50 dari Lanud Iswahjudi Madiun dan pesawat Super 2 Cano Lanud Abd Saleh Malang. (Humas Pacitan/PemkabPacitan)

Posyandu Untuk ODGJ Dan ODNK

Pacitan, Puskesmas Candi, Kecamatan Pringkuku, menggelar Posyandu Kesehatan Jiwa, tepatnya di Desa Dadapan Kecamatan Pringkuku. Kegiatan ini dilakukan agar angka jumlah pasien ODMK (Orang dengan Masalah Kesehatan) dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dapat berkurang dan yang sudah menderita gangguan jiwa dapat sembuh kembali, hidup dengan penuh inovasi.
Kegiatan Posyandu Kesehatan Jiwa “SUMBER WARAS” ini dihadiri oleh beberapa pasien jiwa yang sudah kooperatif dan sudah produktif di wilayah Puskesmas Candi, adapun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya Posbindu PTM (Pos pembinaan terpadu Penyakit Tidak Menular) tidak hanya itu pasien dengan kelompok TERSAYANG (Terabaikan Saat Jiwanya Goyang) juga bisa mengikuti kegiatan Posbindu PTM yang bertujuan untuk memantau kondisi status kesehatannya .
Tujuan dari Posyandu Kesehatan Jiwa ini adalah untuk mencegah dan mengurangi resiko seseorang untuk mengalami gangguan jiwa dan memberikan pengobatan, terapi serta dipadukan kegiatan pemberdayaan. Penenagnan pasien dengan gangguan jiwa diperlukan perawatan yang komprehensif yang berfokus pada peran serta masyarakat.
Melalui kegiatan ini diharapkan kesembuhan pasien dengan gangguan Jiwa tidak tergantung dengan obat–obatan saja, namun juga mendapatkan dukungan dari keluarga dan masyarakat sehingga pasien mampu produktif mengembangkan potensi ketrampilan yang dimiliki. (Puskesmascandi/DiskominfoPacitan).

Manfaatkan FABA Untuk Bangun Rumah Layak Huni

Abdul Mungin tak kuasa menahan haru menyaksikan prosesi pembangunan calon rumah barunya. Spesialnya lagi, peletakan batu pertama bangunan berukuran 5×6 meter tersebut dilakukan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
Abdul Mungin terpilih menjadi penerima bantuan rumah FABA (Fly Ash and Bottom Ash) yang merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) dari PJB UBJOM PLTU Pacitan. Pembangunan rumah warga Dusun Rejomulyo Desa Sudimoro itu menggunakan material batako yang bahan dasarnya terbuat dari limbah batubara (FABA) PLTU Sudimoro.
“Saat ini ada rumah FABA mungkin kedepan ada Jalan FABA atau pembangunan infrastruktur lain yang menggunakan bahan dasar dari limbah ini,” kata Bupati, Jumat (20/08).
Mas Aji mengapresiasi pemanfaatan FABA untuk bahan dasar batako dan sejenisnya karena sangat bermanfaat bagi pembangunan. Bahkan orang nomor satu di Pacitan itu melihat langsung kualitas batako berbahan dasar Faba tersebut sangat kokoh dan halus.
Sementara, menurut General Manager PT PJB UBJOM PLTU Pacitan Dwi Juli Harsono, untuk saat ini pengolahan limbah hasil pembakaran batubara dari PLTU ini baru dalam bentuk batako, paving dan canstin. Pemanfaatanya sendiri untuk membantu mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat tidak mampu diwilayah sekitar PLTU.
“Ini perdana untuk pembangunan rumah masyarakat tidak mampu dan kedepan kita harapkan lebih banyak lagi yang akan menerima manfaat,” katanya.
PT PJB UBJOM PLTU Pacitan sukses memanfaatkan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) untuk membantu pembangunan rumah warga tidak mampu. Dengan limbah yang jumlahnya mencapai ratusan ton per hari pemanfaatan FABA ini diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat penambangan pasir. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)