Jejak Kebaikan, Mbah Sikat Berbagi Cerita bersama Bupati

Siang baru menjelang, Sosoknya yang renta terlihat tegar menapaki kehidupan. Mbak Sikat, begitulah warga Dusun Kedung Grombyang, Desa Kedungbendo, Arjosari ini akrab disapa.
Diusiannya yang ke 81, tak ada kata mengeluh, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dirinya masih telaten memproduksi kolong sejenis jajanan ringan yang terbuat dari umbi ketela.
“Alhamdulillah, saget kepanggih pak Bupati,” seloroh Mbah Sikat.
Rasa haru itu begitu terpancar dari tatapan matanya, saat Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengajaknya berbincang, mendengar cerita kehidupan langsung dari Mbah Sikat.
“Saya hadir kesini merasa isin (malu). Setelah melihat dan mendengar langsung asli dari Mbah Sikat ternyata dengan usia yang sudah 81 tahun Alhamdulillah masih sehat dan beraktivitas,” kata bupati yang akrab disapa Aji.
Diungkapkan Aji, Nenek 4 anak dan 7 Cucu itu tetap menebar kebaikan meski dalam kondisi ekonomi yang kekurangan.
“Beliau ini juga memproduksi, berjualan kolong yang sebagian hasilnya juga diberikan pada masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Satu hal lain yang membuat Aji merasa bangga dengan Mbah Sikat adalah kepeduliannya terhadap fasilitas ibadah di wilayah setempat.
“Beliau ini juga mau merawat Mushola Al-Aidah, sangat luar biasa patut dicontoh dan beliau memang punya prinsip untuk tidak merepotkan orang lain,” tegas Aji.
Aji tak lupa menyampaikan terimakasih kepada masyarakat, pemeritah desa, kecamatan dan TNI Polri atas partisipasi dan kepeduliannya pada Mbah Sikat. Dia berharap jejak hidup Mbah Sikat ini bisa menginspirasi masyarakat luas.
Usai menemui wargannya, Rombongan bupati melanjutkan kegiatan meninjau beberapa infrastruktur. (Diskominfo/foto:HumasPacitan)