Siswa SLB Dapat Tambahan Ilmu Membatik

Sebentar lagi keterampilan siswa dan siswi SLB di Kabupaten Pacitan bakal bertambah, berkat digelarnya Bimtek Keterampilan membatik yang dilaksanakan di SLB YKK Pacitan selama empat hari 02-04/10 oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus kepada para guru SLB di Kabupaten Pacitan.

Bekal ini dinilai tepat diberikan pada para siswa dan siswi SLB, mereka yang mempunyai hambatan tertentu dirasa memiliki bakat lebih pada seni warisan asli Indoneisa ini karena memiliki konsentrasi tinggi pada setiap langkah pengerjaan.

Keterampilan menjadi bekal bagi para siswa dan siswi, sehingga mereka dapat mandiri seperti masyarakat yang lain. “Syukur-syukur mereka dapat membuat usaha batik sendiri,” kata Totok Handoyo Kepala SLB YKK Pacitan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

SLB Pacitan Meriahkan HUT RI; Sarana Terapi dan Tanamkan sikap Nguwongne Uwong

Kemeriahan HUT RI turut dirasa siswa siswi Yayasan Keluarga Kependidikan Sekolah Luar Biasa (SLB YKK) Pacitan melalui lomba-lomba yang digelar sekolah kemarin 20-21/08/19. Lilik Mugianto Wakasek Kesiswaan mengatakan, generasi muda yang mempunyai berbagai hambatan tersebut didorong mengenali bangsa mereka yang besar serta sarana bersyukur telah terlahir di Negara besar berusia 74 tahun.

 Lebih jauh, Lilik melanjutkan dari berbagai lomba yang dilaksanakan diharap anak-anak memiliki nilai semangat juang dalam mengisi kemerdekaan dengan segenap kemampuan yang dimiliki. “Mengingat kita semua sama,” kata Dia.

 Kegiatan ini juga menjadi sarana bagi sekolah untuk mensosialisasikan kedekatan antara anak dengan hambatan tersebut kepada keluarga, masyarakat dan yang lain. Ini penting mengingat semua mempunyai kesempatan untuk turut serta membangun bangsa melalui kemampuan masing-masing. “Kita berusaha jangan sampai mereka dipandang rendah. Kata Pak Bupati Nguwongne Uwong” tegas Dia.

 Dari pantauan Tim DiskominfoPacitan, berbagai lomba yang digelar selama 2 hari tersebut peserta lomba yang juga melibatkan orang tua dan masyarakat tersebut sangat meriah, para siswa maupun orang tua sangat menikmati lomba yang disiapkan, juga menjadi tontonan yang berbeda pada peringatan HUT RI tahun ini.

 Karisma Putri Ferdianti salah satu siswa yang mempunyai hambatan pendengaran senang menjadi salah satu peserta lomba, ia juga bangga bisa ikut serta memeriahkan HUT RI. Saat ditanya cita-cita risma hanya ingin dapat bekerja, mandiri dan tidak lagi merepotkan orang lain. “Bekerja di pabrik,” kata Risma dengan bantuan gerakan tangan. Risma terinspirasi dari kakak kelasnya yang kini telah bekerja dibanyak perusahaan dan salah satunya pabrik sepatu.

 Lomba yang disiapkan panitia, baik makan kerupuk, pecah balon, makan jambu sampai menangkap ikan lele juga satu sarana terapi bagi para siswa, membentuk jalinan yang lebih erat antara orang tua, keluarga dan masyarakat sekitar, terutama yang menjadi jembatan ialah semangat orang tua dan keluarga. “Jangan Minder, dorong dan dukung mereka melalui sekolah inklusi atau sekolah kami,” pungkas Lilik. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).