Gebrak Masker; Luki Indartato Bagikan Masker Kepada Seluruh Warga Kecamatan Donorojo

Sejak awal kemunculannya pada Maret 2020, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Pacitan diketahui andil maksimal dalam pemberantasan Covid-19, dimulai dengan membagikan tandon sebagai alat cuci tangan di 12 desa di masing-masing kecamatan pada (31/03).

Tak hanya itu, melihat dampak Covid-19 semakin berimbas luas termasuk sektor ekonomi, PKK Kabupaten Pacitan juga mencetuskan program bagi sembako kepada masyarakat terdampak langsung di 12 Kecamatan di Pacitan.

“Kami juga sempat berbagi masker kepada masyarakat, masker tersebut kita peroleh dari para penjahit yang beralih profesi. Kemudian kami penggerak PKK berupaya membelinya,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luki Indartato (04/09) saat berkesempatan Launching bantuan masker kepada masyarakat se Kecamatan Donorojo.

Kegiatan yang saat itu didukung Dana Sosial Tahun 2019 Kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Sejahtera Mandiri dan Pemdes se Kecamatan Donorojo merupakan tidak lanjut pemerintah pusat melalui Gerakan Bersama Pakai Masker (Gebrak Masker).

Ini upaya membagikan masker untuk masyarakat yang dilakukan oleh TP PKK se Indonesia atas instruksi langsung Presiden Joko Widodo. “Selain itu kami juga melihat langsung ke SMK-SMK yang membuat masker. Alhamdulilah saat itu juga banyak yang beli dan kembali, langsung diserahkan kepada masyarakat,” lanjut Luki pada event Gebrak Masker ke 3 tersebut.

Luki melanjutkan, ke depan Gebrak Masker tersebut akan dilakukan di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan. “Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh anggota PKK Kabupaten sampai Dasa Wisma untuk melakukan sekaligus mengkampanyekan 3M, mulai Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak supaya corona segera hilang dari bumi Pacitan,” tambah Dia.

Sementara itu perkembangan Covid-19 di Pacitan masih berada pada zona kuning dengan akumulasi kasus sebanyak 87 dengan 6 kasus aktif. Sementara 2 kecamatan yakni Bandar Dan Donorojo tetap zero kasus dan menyandang zona hijau. (budi/anj/alazim/dzk/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Batik Pace; Warisan Berharga Pacitan Dan Indonesia

Identitas lain dari kota 1001 Goa adalah Batik Pace. Karya seni tulis tangan asli dari Pacitan tersebut menjadi tombak perkembangan Pacitan di kancah Internasional. Luki Indartato Ketua Deskranasda Kabupaten Pacitan mengaku baru saja mendapat ucapan selamat dari Dirjen UKM, bahwa Batik Pace banyak dipakai di Korea.

 Tahun 2012 adalah Tahun bersejarah yang dicatat dalam perkembangan sejarah Batik Pace, karena tahun tersebut Batik Pace resmi di Hak Patenkan sebagai milik Pacitan. Sebelum menjelaskan hal tersebut Luki bercerita, dalam satu pameran ada stan batik yang mengakui Batik Pace adalah milik daerah mereka. “Saya yakinkan bahwa ciri khas Pace hannyalah milik Pacitan, kemudian mereka mengakui bahwa pelatihnya mendatangkan orang dari Pacitan,” tuturnya.

 Lebih lanjut luki menyampaikan terima kasih pada para pengrajin batik yang bersedia melestarikan, menjaga dan mengembangkan batik, sehingga batik Pacitan turun temurun sebagai warisan yang berharga. Pembinaan dan kerja sama dari seluruh pihak khususnya Dinas Perindustrian sebagai pelopor pembinaan, kegiatan study banding, pameran batik dan lainnya juga tak luput dari ungkapan terima kasih Luki. 

 Hasil kerja keras tersebut adalah pengakuan Deskranasda Jatim mempercayakan pada Deskranasda dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan untuk membuat seragam batik gotong-royong nasional yang dipusatkan di Sidoarjo. Hasil selanjutnya adalah kesejahteraan pembatik dan masyarakat Pacitan pada umumnya. “PR-nya adalah pada pemasaran, semoga ke depan lebih baik lagi,” harap Luki yang hobi mengoleksi batik, terlepas dari jabatannya sebagai ketua Deskranasda Pacitan.