Inovasi Layanan Administrasi Kependudukan Berbasis Kewenangan Desa (LABKD) berhasil menyabet penghargaan dari Gubernur Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam Forum Inspirasi, Kecamatan Cettar untuk Jatim “Bangkit” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/9)
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Aji mengatakan, bahwasannya penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak. “Terimakasih kepada OPD terkait, Tim Kompak, Pemerintah Kecamatan dan Desa, serta seluruh lapisan masyarakat, sehingga berbagai inovasi layanan ini bisa memberikan manfaat dan hal ini akan terus menjadi cambuk bagi pemerintah daerah untuk terus berupaya mendekatkan seluruh aspek pelayanan kepada masyarakat,” tukasnya.
Diakui Bupati, Layanan Adminduk tidak seharusnnya menjadi beban bagi masyarakat melainkan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah untuk bisa memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat.
“Bila data dikelola dengan baik, akurat dan terupdate, maka tidak akan muncul permasalahan. Kebutuhan data oleh pemerintah juga bisa terpenuhi karena data terkelola degan baik. Hadirnnya inovasi Layanan Administrasi Berbasis Kewenangan Desa (LABKD) menjadi jawaban kehadiran Pemerintah Daerah untuk Mendekatkan Layanan Kapada Masyarakat,” tandas Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Pacitan, Supardianto, mengatakan, LABKD merupakan teroboson pelayanan adminduk yang dilaksanakan oleh masing-masing pemerintah desa.
Harapannya, agar masyarakat dapat lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan administrasi kependudukan. Serta guna meminimalisir terjadinya praktik percaloan.
“Setiap desa memiliki koordinator desa. Sehingga masyarakat yang hendak mengurus adminduk tidak harus lagi datang ke Dispendukcapil. Mereka cukup menyerahkan persyaratan melalui koordinator desa. Koordinator yang akan mengurus ke Dispendukcapil. Setelah tuntas, adminduk akan disampaikan ke masing-masing desa dalam bentuk dokumen PDF dan siap dicetak,” jelasnya. (Pemkab Pacitan)
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menilai, data yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) sangat penting untuk mendukung perencanaan pembangunan maupun evaluasi atas pembangunan yang dilakukan.
Hal itu disampaikan Bupati Aji saat menjadi pembicara di acara Webinar “: “Statistik Mengarahkan dan Mengukur Pembangunan ?” yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan, Rabu, 22/9/2021.
Dalam sambutannya Bupati menekankan bahwasannya Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki tugas penting dalam penyediaan data berkualitas. Mengingat data yang dihasilkan oleh BPS ini diperlukan oleh pemerintah daerah. “Kita akui bersama Pembangunan yang berkualitas didasarkan pada statistik yang berkualitas,” Imbuhnya.
Realitas ini sejalan dengan harapan Presiden Jokowi yang mengharapkan kementrian, atau lembaga kita, juga Pemerintah daerah menggunakan dan mengacu pada data BPS sebagai satu-satunya referensi dalam pengambilan kebijakan pembangunan.
Hal tersebut sejalan dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 39 tahun 2019 menetapkan satu data Indonesia. Satu Data Indonesia merupakan kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data akurat, mutahir, terpadu dan dapat dipertangungjawabkan. Serta mudah diakses dan di baku pakaikan antar instansi pusat dan instansi daerah.
“Untuk itulah, dalam mewujutkan satu data ini dibutuhkan sinergi antara BPS sebagai pembina data, kominfo sebagai wali data dan OPD, swasta sebagai produsen dan admin data,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut bupati juga menggarisbawahi bahwasannya sumber penghasil data ini selain BPS adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Kita sebagai pemerintah daerah juga sebagai penghasil data, kalau BPS sebagai penghasil data stistik dasar , sementara kami pemerintah daerah sebagai penghasil data statistik sektoral. Seperti data jumlah siswa, jumlah sekolah atau tenaga kesehatan, data pertanian, semua ada di OPD yang menangani masing-masing bidang tersebut,” tegasnya.
Namun diakui Bupati Aji, saat ini masih ada sejumlah permasalahan klasik yang di hadapi oleh OPD yaitu minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang maintenance data tersebut.
“Mengingat pentingnya data yang kita miliki maka seyogyanya masing-masing OPD juga memaintenance data masing-masing. Memiliki basis data yang terpercaya dan update secara berkala,” tandasnya.
Sementara itu, diakhir sambutannya Bupati Aji berpesan, dalam memaknai hari statistik nasional HSN ini bukan hanya milik insan BPS, tapi milik seluruh bangsa indonesia. Semangat perayaan HSN ini adalah upaya untuk membangun kesadaran semua pihak akan pentingnya data statistik. Data statistik yang berkualitas tidak akan bisa terwujut kalau tidak ada dukungan dan kerjasama dari semua pihak.
“Menyadari peran penting data statistik ini, saya mengajak semua pihak teritama jajaran OPD agar berjuang bersama, bekerja bersama mewujutkan satu data Indonesia. Karena Satu data Indonesia ini bukan hanya tugas BPS tapi kita semua, peran OPD, masyarakat dan swasta,” pungkasnya.
Rangkaian Webinar 2 hari yang diselenggarakan oleh BPS Kabupaten Pacitan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Statistik Nasional (HSN) yang jatuh pada 26 September 2021. Dengan menghadirkan Pembicara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Dr Sudibyo Alimoeso, MA, Dr. Sasmito Hadiwibowo, Dr.rer. Pol. Dedy Prasetyo, S.Si, M.Si dan Dr. Arie Wahyu Wijayanto. (Pemkab Pacitan)