Jalur Darat Diperketat, Personel Gabungan Siaga di 4 titik Penyekatan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji didampingi Wakil Bupati Gagarin, Kapolres Pacitan beserta Dandim 0801 Pacitan mengecek peralatan GeNose yang disiapkan di pos Check Point Perbatasan di wilayah Glonggong, Kecamatan Donorojo. (foto:Hafid/Diskominfo)

Dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan mudik lebaran dan upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19, Polres Pacitan bersama Pemkab Pacitan telah melakukan langkah-langkah strategis.
Langkah itu diambil menyusul Surat Edaran Nomor: 13/2021, tentang peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H dan upaya pengendalian penyebaran Covid 19 selama bulan Ramadhan 1442 H, terhitung mulai 6 – 24 Mei 2021.
Adapun langkah itu diantaranya seperti mendirikan pos chek point penyekatan di beberapa titik lokasi perbatasan kabupaten, termasuk jalan yang menjadi jalur alternatif.
Terdapat 4 titik penyekatan utama yakni, Glongong dan Cemeng Kecamatan Donorojo serta Jeruk Kecamatan Bandar. Ketiganya wilayah berbatasan dengan Jawa Tengah. Titik penyekatan lain berada di Kecamatan Tegalombo yang berbatasan dengan Ponorogo serta Sudimoro yang berbatasan dengan Trenggalek.
Selain jalur utama, jalur sirip juga tidak luput dari pemantauan. Kepolisian bekerjasama dengan pemerintah desa mengawasi jalur jalur yang berpotensi menjadi jalur alternatif.
“Untuk tanggal 6-17 Mei itu total. Orang dengan moda transportasi apapun tidak boleh melintas. Selain kita jaga, juga memblockade dan dengan sendirinya akan berputar balik, baik dari dalam maupun dari luar Pacitan,” kata Wiwit Ari Wibisono, Kapolres Pacitan, di sela-sela meninjau pos chek point di perbatasan Pacitan dengan Wonogiri, Jateng, tepatnya di Dusun Glonggong, Kecamatan Donorojo, Senin (03/05/21).
Namun, lanjut Wiwit, ada hal-hal tertentu saja yang diperbolehkan melintas, seperti orang sakit yang hendak berobat dan seseorang yang sedang bertugas.
“Sebelum tanggal 6 atau sesudah tanggal 17 Mei itu perlakuannya masih bisa melintas, yaitu sebagai pelaku perjalanan. Dengan syarat harus membawa surat antigen atau hasil GeNose. Apabila ada yang tidak bawa, kita putar balik,” terangnya.
Sementara, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengatakan, penyekatan tersebut bukan hanya dilakukan di Pacitan saja, tetapi juga dilakukan di berbagai kota/kabupaten lainnya di Indonesia.
“Kita (Pemkab) sudah koordinasi dengan pihak desa khususnya di wilayah perbatasan untuk membantu. Ya, upaya untuk penguatan masyarakat termasuk pemantauan bagi pemudik yang datang. Saya berharap masyarakat patuh dan mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik dulu,” ucap Bupati menambahkan. (Diskominfo)

Pelaku perjalanan saat melakukan cek GeNose yang disiapkan di pos Check Point Perbatasan di wilayah Glonggong, Kecamatan Donorojo.

Check Point Perbatasan di wilayah Glonggong, Kecamatan Donorojo ini juga dilengkapi ruang isolasi.

Barigade disiapkan personel gabungan di setiap pos Check Point penyekatan di wilayah perbatasan.

Cegah Mudik Lebaran 2021 via Jalur Laut, Bupati Pantau Pelabuhan Tamperan

Antisipasi mudik lebaran 2021 via jalur laut, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama jajaran TNI dan Polri melakukan pemantauan sekaligus sosialisasi larangan mudik lebaran 2021 ke sejumlah nelayan di Pelabuhan Tamperan, Senin (3/5/2021)
Setiba di lokasi Bupati Indrata Nur Bayuaji bersama Kapolres Pacitan AKBP Wiwiwt Ari Wibisono, Wakil Bupati Gagarin, Dandim 0801 Pacitan langsung menghampiri puluhan nelayan yang baru menurunkan ikan.
“Siaga semua jalur, karena wilayah Pacitan selain darat juga memiliki jalur laut. Untuk itu kita lakukan pantauan dan sosialisasi kepada para nelayan, jangan sampai jalur darat dilakukan larangan mudik, kemudian masyarakat memanfaatkan jalur laut,” kata Bupati.

Diakui Bupati, meskipun mudik melalui laut kemungkinannya kecil namun pemerintah tidak mau kecolongan. Mengingat pelabuhan pendaratan ikan Tamperan tidak hanya berisi nelayan lokal, namun juga untuk berlabuh kapal nelayan luar daerah (andon). Sebagai bentuk antisipasi, petugas gabungan akan terus memberikan soaialisasi kepada nelayan untuk tidak mudik atau melakukan kegiatan perpindahan orang mulai 6 Mei mendatang.
“Saya berharap masyarakat patuh dan mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik dulu”, harapnya.
Sementara itu, Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan pihaknya telah membuat posko di pelabuhan tamperan guna mencegah nelayan yang mudik atau pun masyarakat lewat jalur laut.
“Ya teknisnya tetap ada pos penyekatan di pelabuhan, kita lakukan himbauan bahwa tidak ada yang boleh mudik mulai tanggal 6-17 Mei 2021,” terangnya.
Jika nekat, dia tak segan-segan menindak tegas untuk menghalau agar kembali lagi, atau pun mengkarantina di Wisma Atlet.
“Jika ada yang melawan mau mudik sesuai tanggal itu maka mengimbau kepada jajaran agar menghalau dan jika nekat saya akan karantina nelayan di Wisma atlet,” tegasnya.
Usai melakukan pemantauan dan sosialisasi larangan mudik di pelabuhan Tamperan, Rombongan Bupati kemudian bertolak ke Pos Check Point Perbatasan di wilayah Dusun Glonggong, Kecamatan Donorojo. (Diskominfo)

Bupati Indrata Nur Bayuaji bersama Kapolres Pacitan AKBP Wiwiwt Ari Wibisono, Wakil Bupati Gagarin, Dandim 0801 Pacitan meninjau pelabuhan Tamperan untuk sosialisasi larangan mudik 2021 kepada nelayan setempat. (foto:HumasPacitan)

Bupati Pacitan dan Jajaran Gelar Upacara Virtual Peringati Hardiknas

Mengingat masih dalam situasi pandemi covid 19, Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021 kembali dilaksanakan dengan daring virtual. Aturan ketat protokol kesehatan pun diberlakukan saat pelaksanaan kegiatan. Karena pelaksanaan tatap muka hanya diperbolehkan untuk kantor kementerian pendidikan dan kebudayaan pusat, satuan kerja di daerah, Kantor Kementerian Agama pusat dan satuan kerja di daerah, serta Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada dalam zona hijau.
Khusus pemerintah Kabupaten Pacitan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021 dilaksanakan melalui daring virtual mengikuti siaran langsung dari kanal YouTube Kemendikbud RI. Kendati hanya melalui virtual, pelaksanaan upacara yang dipimpin langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berlangsung dengan khidmat.
Upacara peringatan Hardiknas ini juga dihadiri Sekretaris Daerah, para asisten dan staf ahli serta jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.

Program Merdeka Belajar
Sementara itu, dalam pidatonya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim Anwar menyatakan pihaknya akan terus memperbaiki pendidikan di Indonesia dengan transformasi melalui terobosan merdeka belajar.
“Hari ini adalah sebuah momen yang tepat bagi kita untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan baik dan apa saja yang perlu diperbaiki. Lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi. Transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang,” kata Nadiem, dalam sambutannya.
“Saya ingin anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri. Karenanya, kementerian ini secara konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan merdeka belajar,” lanjutnya.
Nadiem menegaskan pihaknya terus melakukan transformasi untuk memperbaiki sistem pendidikan dengan program merdeka belajar. Ada 4 upaya yang dilakukan.
“Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi dan asesmen,” ujarnya.
Nadiem mengatakan sampai saat ini sudah ada 10 episode yang diluncurkan dalam program merdeka belajar. Dia mengatakan program itu akan terus berlanjut bersama terobosan-terobosan lain.
Nadiem yakin inovasi yang dibuatnya akan mengubah pendidikan Indonesia semakin maju menghasilkan lompatan-lompatan ke depan.
“Sejak saya menjabat sampai dengan saat ini, termasuk pada masa pandemi, sepuluh episode merdeka belajar telah diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan merdeka belajar yang akan kita lakukan. Transformasi yang bermakna ini kami kerjakan agar segala sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan,” tutur Nadiem. (Diskominfo)

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji didampingi Sekretaris Daerah, para asisten dan staf ahli serta jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan mengikuti kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional secara daring virtual. (Foto:HumasPacitan)

Bupati Serahkan Bantuan Sembako Baksos IPHI

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama Wakil Bupati Pacitan Gagarin secara simbolis menyerahkan penyaluran bantuan sembako program bhakti sosial Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Pacitan. Bantuan yang terkumpul dari kepedulian jamaah IPHI itu akan disalurkan kepada warga masyarakat terdampak pandemi covid 19.
“Semoga bantuan ini memberi keberkahan bagi yang membutuhkan serta menjadi ladang amal bagi yang membantu”, kata bupati, Sabtu (01/05).
Bupati sangat mengapresiasi upaya IPHI menggalang bantuan bersama anggota sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. Terlebih dengan kondisi saat ini dimana serangan covid 19 masih melanda. Dampak dari pandemi ini sangat berdampak luas terutama ekonomi masyarakat. Bantuan ini lanjut bupati akan meringankan beban masyarakat yang kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Sementara, menurut Ketua IPHI Kabupaten Pacitan H. Arbangi, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dihimpun murni dari anggota IPHI. Untuk tahun ini terkumpul sebanyak 496 paket sembako yang akan disalurkan ke 4 perwakilan wilayah IPHI kecamatan. Yakni, Pringkuku, Pacitan, Nawangan dan Ngadirojo.
“Kegiatan ini semoga dapat menjembatani hubungan baik kami para jamaah IPHI dengan saudara saudara kita yang membutuhkan”, katanya.
Arbangi yakin potensi jamaah IPHI di kabupaten Pacitan sangat besar untuk menghimpun bantuan serupa. Namun, karena keterbatasan jangkauan belum semua jamaah IPHI terlibat dalam acara tersebut. Dia berharap kedepan kegiatan serupa dapat lebih ditingkatkan. (HumasPacitan/Diskominfo)

Bupati Resmikan 5 Program Kemakmuran Masjid Agung Pacitan

Masjid tidak hanya bagus secara fisik tetapi spiritnya juga harus berkembang baik dan bermanfaat untuk masyarakat luas. Harapan tersebut disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat meresmikan 5 program unggulan kemakmuran Masjid Agung Darul Falah (MADF), Jumat (30/4/2021).
“Jadi ini program yang sangat baik sekali, kami menyambut sangat positif, artinya masjid tidak hanya bagus secara fisiknya tetapi spiritnya juga berkembang dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat, terimakasih kami sampaikan khususnya kepada pengurus takmir Masjid Agung Darul Falah Pacitan,”kata Bupati Aji.
Lebih jauh Aji mengatakan, dengan di bukanya 5 program antara lain, Program Bina lansia, Program Masjid Ramah Anak/PROMARAK, UPZ-MADF Unit Pengumpul Zakat, BUMM (Badan Usaha Milik Masjid dan GERSUBJAM (Gerakan Subuh Berjamaah) akan semakin meningkatkan kualitas Masjid Agung Darul Falah.
“Mudah-mudahan program kemakmuran masjid ini senantiasa mendapatkan Ridho dari Allah SWT,” tutur Bupati Aji.
Turut hadir dalam kegiatan peluncuran lima program tersebut, Wakil Bupati Pacitan Gagarin dan Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono.
Sementara, Ketua takmir MADF Pacitan Wasi Prayitno menjelaskan lima program unggulan yang diluncurkan untuk kemakmuran masjid adalah unit pengumpul zakat (UPZ), Bina lansia, gerakan subuh berjamaah, program masjid ramah anak dan pendirian badan usaha milik masjid (BUMM).
“Kita harapkan dengan 5 program itu nanti MADF Pacitan bisa semakin makmur kedepannya, menjadi pusat kegiatan syiar keagamaan dan menjadi pusat rekreasi rohani,”kata pria yang juga Kepala Dinas perhubungan Kabupaten Pacitan itu.
Lebih lanjut, Wasi mengatakan pihaknya akan terus memakmurkan MADF Pacitan sehingga semakin membawa kemanfaatan bagi masyarakat. “Juga membawa dampak yang baik bagi masjid di Pacitan dan juga Indonesia,”tukasnya.
Secara khusus, Wasi mengatakan dalam kegiatan itu juga digelar doa bersama dan ucapan terimakasih kepada para tokoh yang turut berkontribusi membangun MADF Pacitan. (Diskominfo/Foto: HumasPacitan)