Berita terbaru

Profiling IPRO Genjot Investasi Pacitan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pacitan bersama Perwakilan Bidang Promosi DPMPTSP Provinsi Jawa Timur menuju Desa Punung Kecamatan Punung dan Desa Penggung Kecamatan Nawangan, kemarin (09/11), untuk melakukan pengambilan gambar Investment Project Ready to Offer (IPRO).
Endang Surjasri Kepala DPMPTSP Pacitan diwaktu terpisah mengatakan, IPRO adalah agenda Provinsi Jatim sebagai sarana promosi investasi yang nantinya dipamerkan kepada investor nasional maupun dunia.
“Ada dua lokasi yang kami tawarkan tahun ini, pertama Rumah Coklat di Punung dan Kopi di Penggung, Nawangan,” kata Dia (10/11).
Terpilihnya lokasi tersebut lanjut Endang lantaran dua desa ini telah mempunyai Visibility Study sebagai prasyarat kelayakan. Nantinya hasil pengambilan gambar akan dipamerkan kepada Bupati, Walikota seluruh Jatim dan duta besar dari berbagai negara. “Ini momentum bagus ya, disaat-saat investasi di Pacitan yang menurun karena covid-19,” terangnya.
Namun demikian pemerintah tetap optimis terhadap peningkatan investasi di tahun 2022, apalagi jika melihat lebih dekat Kabupaten Pacitan yang notabene lahan masih cukup memungkinkan dan menjanjikan.
Berbagai kesempatan yang ada sangat disikapi positif pemerintah melalui DPMPTSP, satu demi satu tujuan besar Kabupaten Pacitan yang dinamai kesejahteraan sudah di depan mata, dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor agraris, pariwisata maupun yang lain.
Perlu diketahui, bahwa dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gerbangkertosusila (GKS), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, Kabupaten Pacitan di dalamnya mendapatkan rencana pengembangan Kawasan Rumah Coklat Punung dan Kampung Kopi Penggung. (DPMPTSPPacitan/DiskominfoPacitan)

Ssst…! Diam-Diam Kebun Benih Sumbang PAD Pacitan

Pacitan memiliki potensi sektor pertanian yang sangat baik. Contoh kecilnya kebun benih yang dikerjasamakan dengan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPI) di Desa Ngadirejan Kecamatan Pringkuku, diam-diam mampu menyumbang PAD dari pendapatan lain lain untuk Kabupaten Pacitan.

Hal ini disampaikan oleh Kasi Perlindungan dan Konservasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan Misgianto, kemarin saat mendampingi Kepala Dinas.

“Hasil panen benih akasia yang telah disertifikasi oleh Balai BPPI Alhamdulillah hasilnya bisa kita masukkan untuk PAD Kabupaten Pacitan.” Katanya, senin (08/11)

Acacia mangium serta jabon merah sebagai tanaman konservasi dapat dimanfaatkan. Akasia dapat dipanen mulai dari bunga, biji, daun, maupun kayunya. Kayu dapat ditebang apabila sudah tidak produktif dan dimanfaatkan sebagai bahan mebel.

“Acacia mangium dengan sifat tolerannya terhadap tanah kritis dan bebatuan. Sehingga cocok dijadikan tanaman pionir. Manfaatnya pun juga banyak.” Tambahnya.

Sementara itu Joni Maryono, Kepala DLH menambahkan bahwa akasia yang selama ini kita pandang sebelah mata ternyata memiliki nilai ekonomi dan kemanfaatan yang sangat baik.

“Tanaman akasia dapat dijadikan bahan baku parfum dan produk kecantikan karena memiliki kandungan tanin yang tinggi, sehingga harga jualnya pun bagus di pasaran.” Kata Joni.

Pihaknya juga berharap, di tahun tahun kedepan hasil panen akasia di kebun benih jauh lebih meningkat lagi, sehingga peningkatan dan pertumbuhan ekonomi melalui sektor agraris yang termaktub dalam visi dan misi Bupati Pacitan Indrata Nur terealisasikan.

Melalui Kepala DLH, Bupati Pacitan berpesan, “Bumi memberikan sumber daya alam yang melimpah bagi kehidupan. Tentunya bumi tidak meminta imbalan berupa materi, namun sudah kewajiban kita semua untuk menjaga dan melestarikannya. Salah satunya dengan menanam pohon.” Ungkap Joni menyampaikan arahan Mas Aji. (DLHPacitan/DiskominfoPacitan)

Gerak Cepat Bersihkan Banjir Batu

Banjir batu menerjang Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Senin (8/11) malam. Material batu dari Bukit Parangan menutup akses jalan yang menghubungkan antara Desa Karangrejo dengan Arjosari.
“Longsor batu bercampur lumpur itu diakibatkan turunya sedimen di bagian hulu sungai saat ini jalan tertutup lumpur dan batu untuk keselamatan disarankan tidak mendekat di alur sungai dikarenakan malam hari dan pemantauan visual tidak dapat dilakukan,” terang Didik Alih Wibowo Kepala BPBD Pacitan.
Sebagai langkah darurat BPBD dan instansi terkait bersama masyarakat (9/11) dibantu alat berat membersihkan material longsor agar jalan dapat dilalui kendaraan.
Sebelum bencana banjir batu itu terjadi, wilayah Kecamatan Arjosari diguyur hujan dengan intensitas lebat. Hingga banjir dari atas Bukit Parangan Desa Karangrejo membawa material berupa lumpur dan batu menerjang serta menutup akses jalan desa hingga jalan tersebut tidak bisa dilalui. (BPBDPacitan/DiskominfoPacitan).

Mas Aji Jaga Nilai-nilai Budaya

Sesuai dengan harapan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji pada bidang mencerdaskan bangsa, dibidang kebudayaan masyarakat Jawa yang kental, Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi HUT Pametri Budaya Sekar Kridha Utama (SKU) Ke-3.
Momentum tersebut menjadi kesempatan penyerahan Akta Notaris dari Kemenkumham AHU melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dan Forum Komunikasi Pangarsa pranatacara dan Pamedar Sabda (FKKP) Jatim. “Sebuah kementerian harus disahkan oleh pemerintah,” ujar Daryono, Kepala Dindik Pacitan usai giat, hari ini (05/11).
Dukungan Bupati tersebut tentu akan berimbas positif bagi kelangsungan kebudayaan khususnya untuk pembawa acara manten, perias dan yang lain. Sehingga uri-uri kebudayaan dapat terselenggara dengan baik di Kabupaten Pacitan.
“Kita bisa menjaga budaya dengan baik, meski dengan berbagai perkembangan arus digital,” lanjut Daryono.
Pemerintah sebagai fasilitator tentunya berharap, para pelaku budaya yang tergabung dalam Pametri Budaya Sekar Kridha Utama yang kini sah kini semakin bertambah pengalaman dan pengetahuan tentang menjaga nilai budaya jawa. (DiskominfoPacitan).

Dua Destinasi Wisata Dibuka, Bupati Minta Pengelola Terapkan Prokes Ketat

Menyusul dibukanya kembali dua destinasi wisata yaitu Goa Gong dan Goa Tabuhan mulai 5 November 2021, Bupati Pacitan wanti-wanti kepada pengelola obyek wisata untuk menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Uji coba destinasi wisata ini merupakan sesuatu yang menggembirakan tapi juga memiliki tanggungjawab yang berat. Untuk itu saya titip kepada Pak Kades Bu Kades dan Pokdarwis kedua obyek wisata,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat acara tasyakuran pembukaan uji coba destinasi wisata Gua Gong dan Gua Tabuhan di kompleks wisata Gua Gong di Desa Bomo Kecamatan Punung, Kamis (04/10) malam.

Lampu hijau untuk membuka dua obyek wisata gua ini, menurut Mas Aji bukan kebetulan, namun wujud dari ikhtiar bersama seluruh masyarakat Pacitan. Selain menjalankan protokol kesehatan percepatan vaksinasi menjadi faktor utama. Capaian tersebut harus ditingkatkan agar Pacitan dapat segera turun ke level paling rendah sehingga semua obyek wisata bisa beroperasi kembali.

“Tugas kita sekarang adalah bagaimana level satu kita kejar, syukur kalau tidak masuk level lagi,” sambung Bupati.
Kabupaten Pacitan masuk kelompok 40 yang melakukan uji coba destinasi level 3 untuk tahap 3. Dipilihnya Pacitan sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 57 tahun 2021 bahwa pada level 3 destinasi wisata yang diuji cobakan adalah destinasi wisata yang tidak berkaitan dengan air. Terpilihnya Gua Gong dan Gua Tabuhan sekaligus mewakili uji coba destinasi gua di Jawa dan Bali.

“Sesuai surat edaran Kemenparekraf ditekankan bagi destinasi wisata yang menjalani uji coba wajib lulus dan mengantongi sertifikat CHSE (Cleanlinees, Health, Safety and Environmental Sustainability) wajib menjalankan aplikasi peduli lindungi serta melaksanakan protokol kesehatan ketat,” sambung Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Pacitan T Andi Faliandra.

Dalam acara ini juga Mas Aji memberikan penghargaan kepada kontingen Pacitan yang berhasil sebagai juara umum Pekan Olahraga Tradisional. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyerahkan Penghargaan kepada Atlit Yang Berprestasi Dalam Ajang Olahraga Tradisional (juara 1 Egrang Priya, Juara 1 Dagongan Putri Dan Juara 2 hadang).