Berita terbaru
Pacitan memiliki potensi sektor pertanian yang sangat baik. Contoh kecilnya kebun benih yang dikerjasamakan dengan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPI) di Desa Ngadirejan Kecamatan Pringkuku, diam-diam mampu menyumbang PAD dari pendapatan lain lain untuk Kabupaten Pacitan.
Hal ini disampaikan oleh Kasi Perlindungan dan Konservasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan Misgianto, kemarin saat mendampingi Kepala Dinas.
“Hasil panen benih akasia yang telah disertifikasi oleh Balai BPPI Alhamdulillah hasilnya bisa kita masukkan untuk PAD Kabupaten Pacitan.” Katanya, senin (08/11)
Acacia mangium serta jabon merah sebagai tanaman konservasi dapat dimanfaatkan. Akasia dapat dipanen mulai dari bunga, biji, daun, maupun kayunya. Kayu dapat ditebang apabila sudah tidak produktif dan dimanfaatkan sebagai bahan mebel.
“Acacia mangium dengan sifat tolerannya terhadap tanah kritis dan bebatuan. Sehingga cocok dijadikan tanaman pionir. Manfaatnya pun juga banyak.” Tambahnya.
Sementara itu Joni Maryono, Kepala DLH menambahkan bahwa akasia yang selama ini kita pandang sebelah mata ternyata memiliki nilai ekonomi dan kemanfaatan yang sangat baik.
“Tanaman akasia dapat dijadikan bahan baku parfum dan produk kecantikan karena memiliki kandungan tanin yang tinggi, sehingga harga jualnya pun bagus di pasaran.” Kata Joni.
Pihaknya juga berharap, di tahun tahun kedepan hasil panen akasia di kebun benih jauh lebih meningkat lagi, sehingga peningkatan dan pertumbuhan ekonomi melalui sektor agraris yang termaktub dalam visi dan misi Bupati Pacitan Indrata Nur terealisasikan.
Melalui Kepala DLH, Bupati Pacitan berpesan, “Bumi memberikan sumber daya alam yang melimpah bagi kehidupan. Tentunya bumi tidak meminta imbalan berupa materi, namun sudah kewajiban kita semua untuk menjaga dan melestarikannya. Salah satunya dengan menanam pohon.” Ungkap Joni menyampaikan arahan Mas Aji. (DLHPacitan/DiskominfoPacitan)
Menyusul dibukanya kembali dua destinasi wisata yaitu Goa Gong dan Goa Tabuhan mulai 5 November 2021, Bupati Pacitan wanti-wanti kepada pengelola obyek wisata untuk menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Uji coba destinasi wisata ini merupakan sesuatu yang menggembirakan tapi juga memiliki tanggungjawab yang berat. Untuk itu saya titip kepada Pak Kades Bu Kades dan Pokdarwis kedua obyek wisata,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat acara tasyakuran pembukaan uji coba destinasi wisata Gua Gong dan Gua Tabuhan di kompleks wisata Gua Gong di Desa Bomo Kecamatan Punung, Kamis (04/10) malam.
Lampu hijau untuk membuka dua obyek wisata gua ini, menurut Mas Aji bukan kebetulan, namun wujud dari ikhtiar bersama seluruh masyarakat Pacitan. Selain menjalankan protokol kesehatan percepatan vaksinasi menjadi faktor utama. Capaian tersebut harus ditingkatkan agar Pacitan dapat segera turun ke level paling rendah sehingga semua obyek wisata bisa beroperasi kembali.
“Tugas kita sekarang adalah bagaimana level satu kita kejar, syukur kalau tidak masuk level lagi,” sambung Bupati.
Kabupaten Pacitan masuk kelompok 40 yang melakukan uji coba destinasi level 3 untuk tahap 3. Dipilihnya Pacitan sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 57 tahun 2021 bahwa pada level 3 destinasi wisata yang diuji cobakan adalah destinasi wisata yang tidak berkaitan dengan air. Terpilihnya Gua Gong dan Gua Tabuhan sekaligus mewakili uji coba destinasi gua di Jawa dan Bali.
“Sesuai surat edaran Kemenparekraf ditekankan bagi destinasi wisata yang menjalani uji coba wajib lulus dan mengantongi sertifikat CHSE (Cleanlinees, Health, Safety and Environmental Sustainability) wajib menjalankan aplikasi peduli lindungi serta melaksanakan protokol kesehatan ketat,” sambung Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Pacitan T Andi Faliandra.
Dalam acara ini juga Mas Aji memberikan penghargaan kepada kontingen Pacitan yang berhasil sebagai juara umum Pekan Olahraga Tradisional. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyerahkan Penghargaan kepada Atlit Yang Berprestasi Dalam Ajang Olahraga Tradisional (juara 1 Egrang Priya, Juara 1 Dagongan Putri Dan Juara 2 hadang).