Berita terbaru

Hendri Antoro, Kajari Pacitan; “Saya Sangat Bersyukur Sekali Ditempatkan di Pacitan”

Tepat satu bulan Hendri Antoro menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan menggantikan Noor Adi yang dipindahtugaskan di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. Pria Asli Bantul, DIY tersebut sebelumnya menjabat sebagai Kajari Mukomuko, Bengkulu. “Sudah banyak program yang saya siapkan untuk Pacitan,” katanya.

Khususnya pada lini pemulihan perekonomian dampak pandemi covid-19. Sesuai amanat Presiden RI Joko Widodo, seluruh pihak memiliki tanggung jawab mendukung pemulihan perekonomian. “Kalau penegakan hukum saya kira sudah paten tidak bisa diganggu gugat,” ujar Kajari.

Secara nyata dukungan Kejari Pacitan tersebut dimulai dengan memaksimalkan pelayanan publik dan meningkatkan sinergitas dengan jajaran Pemda Pacitan melalui berbagai pendampingan, utamanya terhadap pemerintah desa sebagai ujung tombak pembangunan RI melalui Dana Desa (DD).

Melalui berbagai koordinasi non formal, Henri berharap berbagai diskusi akan memunculkan komitmen pemerintah desa untuk tidak sekedar mengelola DD dengan baik, tetapi Kejari Pacitan akan mendorong desa mengoptimalkan uang rakyat tersebut.

“Melalui koordinasi secara intensif dengan Dinas PMD sebagai Leader pemerintah desa, termasuk menggandeng dinas terkait sesuai arah pemanfaatan DD, sehingga anggaran tersebut tepat sasaran,” lanjut Kajari.

Sektor pariwisata yang menjadi harapan Kabupaten Pacitan pun tampak tidak ingin dikesampingkan, Hendri berencana menciptakan satu galeri khusus wajah Kabupaten Pacitan, meski tanpa mengurangi esensi utama Kejaksaan

“Di Mukomuko saya adalah eksplorer wisata kho,” terangnya kepada Diskominfo Pacitan (05/04), yang ternyata mengaku telah mengunjungi pantai Klayar, Pancer.

Melalui kultur dan semboyan Adem, Ayem dan Tentrem, bagi Hendri Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang mudah untuk dikembangkan, bertugas di Pacitan merupakan kesempatan baginya untuk mengabdi. Terbukti hingga saat ini berbagai kegiatan pertemuan dan koordinasi terus ia lakoni, termasuk juga bersama para pemuka agama dan tokoh masyarakat. (bd/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Deal; Bulan Juni, Jadi Tuan Rumah Pekan Olahraga Tradisional se-Jatim

Rencana perhelatan Pekan Olahraga Tradisional se-Jatim dipastikan akan benar-benar dilaksanakan di Kabupaten Pacitan. Agenda yang sempat tertunda karena Pandemi tersebut dijadwalkan berpusat di Gor dan Stadion Pacitan pada Minggu ke 3 bulan Juni mendatang.
“Ini adalah awal yang cukup baik bagi pariwisata di Pacitan, ada perputaran ekonomi selama kegiatan 3 hari 2 malam tersebut,” kata T. Andi Faliandra (05/04).
Meski disatu sisi kedisiplinan akan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama pada momentum ini, sehingga tidak menjadi blunder karena lahir cluster baru.
Di ajang tersebut Pemprov Jatim telah menyiapkan 6 cabang olahraga tradisional yang dapat diikuti oleh masing-masing kabupaten dan kota, Disparpora Pacitan memastikan Kabupaten Pacitan akan mengikuti seluruh item yang disiapkan. “Sudah saya perintahkan FORMI Pacitan untuk mempersiapkan atlet terbaiknya, walaupun tidak mematok juara umum namun setidaknya kita harus masuk 5 besar,” harap Andi.
Sementara detail protokol kesehatan yang akan diberlakukan pun tak main-main, seluruh atlet maupun official harus membawa surat vaksin atau swab. Sedang acara tersebut rencananya akan disiarkan melalui kanal YouTube. “Nanti kami akan berkomunikasi dengan Diskominfo Pacitan untuk membahas itu,” tambahnya. (bd/anj/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

PLH Bupati Pacitan, Heru Wiwoho Langsung Tancap Gas

Setelah ditunjuk sebagai pelaksana harian (PLH) Bupati Pacitan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Heru Wiwoho Supadi Putro langsung tancap gas. Di hari pertama melaksanakan tugasnya, Heru Wiwoho lebih concern dengan persoalan-persoalan yang belum terselesaikan oleh kepala daerah lama.
Kendati, secara umum tidak ada kendala cukup berarti mengenai kinerja birokrasi. “Dimasa transisi ini, kami lebih concern mempersiapkan sejumlah agenda kinerja, menjelang dilantiknya kepala daerah definitif,” kata Heru, Senin (5/4/2001).
Heru yang juga masih menjabat sebagai Sekretaris Kabupaten Pacitan tersebut, menegaskan, secara umum kinerja birokrasi di Pemkab Pacitan, sudah berjalan tanpa kendala suatu apapun.
Demikian juga dengan penatausahaan keuangan daerah, menurut Heru, sudah berjalan tanpa kendala. “Kita justru lebih concern mempersiapkan agenda kinerja untuk kepala daerah terlantik nantinya,” jelasnya.
Disisi lain, Assisten Sekkab, Bidang Kesejahteraan Rakyat, KH Mahmud, juga menambahkan, kalau seluruh jajaran birokrasi di Pemkab Pacitan, bersinergi membantu tugas-tugas PLH Bupati, sampai dilantiknya pasangan kepala daerah terpilih, yang dijadwalkan pada 26 April nanti.
Sebagai pembantu Sekkab, Mahmud juga akan all out menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang mungkin belum seluruhnya tuntas, oleh bupati lama. “Seluruh jajaran birokrasi di Pemkab Pacitan, bersinergi membantu tugas-tugas PLH Bupati, sampai dilantiknya pasangan kepala daerah definitif,” tukasnya, secara terpisah. (Diskominfo).

Manfaatkan Sisa Waktu Bupati dan Wakil Bupati Silaturahmi Dengan Forkopimda

Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan periode 2016-2021 resmi berakhir hari ini, Minggu (04/04). Pasangan Indartato-Yudi Sumbogo telah menyelesaikan 5 tahun kepemimpinannya menjadi kepala daerah dan wakik kepala daerah Kabupaten berjuluk Paradise Of Java. Bahkan, bagi seorang Indartato hari ini menjadi puncak pengabdiannya setelah dua periode menjadi bupati.
Memanfaatkan sisa waktu, pasangan bupati dan wakil bupati hasil pemilihan langsung itu, Minggu malam menggelar silaturahmi dengan Forkopimda. Secara khusus Bupati Indartato
dan Wakil Bupati Yudi Sumbogo berpamitan kepada forum komunikasi pimpinan daerah serta kepala perangkat daerah yang juga hadir dalam acara teraebut.
“Berangkat dari nurani saya yang paling dalam saya minta maaf atas segala kekurangan”, ungkap Indartato.
Bupati sadar bahwa dirinya bukan manusia sempurna. Masih banyak salah dan kekurangan untuk itu Dia mohon maaf. Tidak lupa Bupati Indartato menyampaikan terimakasih atas bantuan dan kerjasama semua pihak selama ini.
“Yang baik mari kita lanjutkan dan yang tidak baik kita sempurnakan atau kita tinggalkan”, imbuh Wakil Bupati Yudi Sumbogo.
Sementara, menurut Ketua DPRD Pacitan Roni Wahyono sosok pasangan Indartato Yudi Sumbogo tidak asing baginya. Bahkan jauh sebelum Indartato menjadi orang nomor satu di Pacitan.
“Saya sudah bersama Pak In sejak beliau aktif PNS menjadi kepala Kelautan dan saya di komisi B DPRD, Pak In orangnya ulet lugas”, tutur Roni Wayono.
Berbeda tanggapan dari Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibosono. Pimpinan korps Bhayangkara itu sangat terkesan dengan sosok bupati dan wakil bupati Pacitan terutama Indartato. Meski dirinya baru menjabat sebagain Kapolres Pacitan, namun banyak pelajaran yang dipetik dari sosok bupati Indartato.
Dalam kesempatan itu Bupati Indartato menyerahkan memori jabatan kepada Sekda Pacitan selaku PLH Bupati. (HumasPacitan/Diskominfo)

Gubernur Khofifah Tunjuk Sekda Heru Wiwoho Menjadi PLH Bupati Pacitan

Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan Dr. Ir. Heru Wiwoho Supadi Putra, M.Si. ditunjuk sebagai PLH Bupati Pacitan. SK PLH Bupati Pacitan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (3 April 2021).
Heru Wiwoho akan menjabat sebagai PLH Bupati mulai berakhirnya jabatan Bupati Indartato pada 4 April 2021 sampai pelantikan Bupati Pacitan terpilih yakni Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin yang rencananya dilaksanakan pada 26 April 2021 nanti.
Turut hadir mendampingi Heru dalam penyerahan SK Plh Bupati Pacitan tersebut Bupati Pacitan Indartato, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono dan Asisten 1 Sekda Pacitan Mahmud.
Sementara Khofifah juga didampingi oleh sejumlah pejabat terkait di lingkup Pemprov Jatim. (Diskominfo)