Berita terbaru

Pengentasan Kemiskinan Masih Menjadi Prioritas

Pemkab Pacitan tetap berkomitmen untuk terus mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Pacitan. Demikian disampaikan Bupati Pacitan Indartato saat melakukan tilik warga di Desa Bangunsari Kecamatan Bandar, hari ini, Jum’at (13/12/2019).
“Di sisa masa jabatan saya sebagai Bupati Pacitan, dengan program-program pengentasan kemiskinan yang telah kita jalankan selama ini mudah-mudahan bisa terus mengurangi jumlah warga miskin di Pacitan” ucapnya.
Lebih lanjut, bupati yang telah menjabat 2 periode ini menjelaskan bahwa salah satu prioritas pengentasan kemiskinan adalah meningkatkan akses pendidikan. ” Anak-anak harus disekolahkan. Kalau kurang biaya akan dibantu pemerintah. Dengan bersekolah mereka akan menjadi pintar. Dengan pintar maka akan bisa memperbaiki taraf kesejahteraannya” jelasnya.

Tilik warga di Desa Bangunsari Kecamatan Bandar difokuskan di dua dusun yang kategori terpencil yaitu Dusun Sepring dan Sono. Dusun diujung perbatasan ini berpenduduk
572 jiwa 167 KK,.
Dalam tilik warga kali ini Bupati menyerahkan berbagai bantuan diantaranya bantuan sembako, bantuan pangan, semen, APK. Juga diserahkan KTP elektronik bagi warga setempat. (arif/danang/humas pacitan/kominfopacitan/pemkabpacitan)

Kompetisi Jawara 2019; Dampingi 50 Wirausaha Muda Yang Ingin Sukses

Kompetisi Jawara 2019 memasuki tahap ke-2, dari 300 peserta tahap sebelumnya telah menyisakan 120 peserta, mereka bakal mempresentasikan ide dan gagasan berwirausaha di hadapan para penguji untuk merebutkan 50 tiket di tahap ke-3.

Kegiatan bergengsi di Kabupaten Pacitan tersebut didukung United States Agency for International Development (USAID), adalah badan independen dari pemerintahan Amerika Serikat yang mendukung bantuan baik dibidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk negara-negara lain didunia.

Robert Gardnier Management Advisor Prestasi Junior Indonesia USAID, usai memberikan materi merasa senang dapat bertatap muka langsung dengan pemuda Pacitan, karena para peserta adalah poros bisnis Kabupaten Pacitan. “Mereka harus mempunyai pengetahuan dan percaya diri,” terang Robert di Gedung Karya Dharma kemarin (10/12/19).

Menurut Robert kepercayaan diri menjadi satu hal penting untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dalam diri, dengan mental tersebut orang akan tumbuh keberanian sehingga Usaid dan Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro (DinKOP Dan UM) Pacitan tinggal menginstalasi pengetahuan baik manajemen maupun yang lain.

“Harapannya dengan membuka bisnis lebih baik untuk diri mereka sendiri, baik untuk keluarga, untuk komunitas, dan untuk ekonomi Pacitan, karena lebih banyak uang disini” tambah Robert dengan logat khas bule.

Sementara Eny Setiorini Kepala DinKOP dan UM Pacitan mengharap peserta tumbuh motivasi mengikuti kegiatan tersebut demi usaha yang digeluti. “Jangan sia-siakan kesempatan ini, mengingat di tahap ke-3 ada pendampingan selama enam bulan,” pungkas Eny. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Ini Pesan Kadiskominfo Pacitan Dari Rakornas Urusan Informasi dan Komunikasi Publik

BANGUN KOMITMEN: Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Prof. Dr. Widodo Muktiyo menyematkan pin Government Public Relation (GPR) pada rangkaian Rakornas Urusan Informasi dan Komunikasi. Acara tersebut berlangsung di Jakarta selama dua hari hingga 12 Desember 2019. (Foto: Istimewa)

Pacitan – Di era serba digital saat ini, peran jajaran Komunikasi dan Informatika (Kominfo) makin strategis. Hal tersebut karena fungsi utama lembaga ini adalah sebagai Humas Pemerintah. Artinya, institusi ini harus mampu menjembatani komunikasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat. Demikian pula sebaliknya.

“Jadi penekanannya adalah bahwa fungsi Kominfo sebagai Government Public Relation (GPR),” ucap Rahmad Dwiyanto, Kepala Dinas Kominfo Pacitan di sela mengikuti Rakornas Urusan Informasi dan Komunikasi Publik Kabupaten/Kota se-Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12/2019) siang.

Selain fungsi kehumasan, lanjut Rahmad, kominfo juga bertugas menyampaikan berita. Hal ini lebih merujuk pada berita konstruktif. Bahkan tugas Dinas Kominfo tidak sekadar mengirimkan berita. Namun lebih dari itu harus mampu membuat masyarakat lebih mengerti.

“Istilahnya menjadi delivered making,” jelas Rahmad yang hampir 2 tahun mempimpin Diskominfo Pacitan.

Rahmad juga menggarisbawahi tugas penting lain yang disandang insan kominfo di tingkat pemerintah daerah. Satu di antaranya terkait pengelolaan informasi dan komunikasi publik. Hal ini dijabarkan menjadi beberapa unsur.

Pertama, mampu menangkap berbagai isu publik dan memberi respon dengan cepat. Kedua, koordinasi komunikasi agar semua komponen pemerintah memiliki informasi yang cukup. Dan ketiga, menyampaikan informasi lengkap tentang kebijakan pemerintah di berbagai kanal.

“Sebenarnya itu semua sudah menjadi rutinitas kita sehari-hari. Namun tentu saja seiring kemajuan zaman serta perubahan dinamika masyarakat, insan kominfo harus cepat menyesuaikan,” tandasnya. (PS/PS/Radio Suara Pacitan/Diskominfo)

2019 Disdukcapil Pacitan Berhasil Penuhi 94 Persen Permohonan Dokumen Kependudukan

Dari target yang ditentukan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pacitan berhasil memenuhi 94 persen dari jumlah total wajib E-KTP 476.718 jiwa, 6 persen sisanya optimis terpenuhi akhir Desember nanti.

Animo masyarakat dalam memenuhi administrasi kependudukan di Kabupaten Pacitan juga dinilai sangat baik, meskipun terkendala kondisi geografis dan tenaga kerja diluar kota membuat instansi tersebut harus menciptakan berbagai inovasi untuk menyikapinya.

Kepala Disdukcapil Supardiyanto kepada Diskominfo Pacitan mengatakan, meski terhalang oleh jumlah petugas namun secara bertahap seluruh permintaan perekaman dan yang lain dapat terpenuhi. Walau angka 100 persen sukar diperoleh, lantaran usia 17 tahun selalu bertambah tiap harinya, yang membuat selalu ada permintaan baru.

“Banyak masyarakat yang belum memenuhi dokumen kependudukan utamanya yang E-KTP masih berada di perantauan. Sehingga dia akan mengurus dihari raya atau libur panjang,” kata Supardiyanto (10/12/19). Membuat petugas harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan tersebut agar permintaan dapat terlayani dengan baik.

Sebenarnya proses tidak membutuhkan waktu lama, namun seperti E-KTP yang membutuhkan blanko ketersediaannya sangat terbatas. Ini membuat Disdukcapil harus selektif memprioritaskan masyarakat yang paling membutuhkan.

“Kami selalu mengajukan permintaan blanko. Misal kita mengajukan 10.000 biasanya kita hanya mendapatkan sekitar 500, segitu 2 hari sudah habis,” ungkap mantan Kepala Satpol PP tersebut.

Kondisi demikian memang harus disampaikan kepada masyarakat. Supaya tidak menuai pemahaman yang salah terhadap pelayanan primer di Kabupaten Pacitan. Karena Disdukcapil sangat paham akan pentingnya dokumen kependudukan.

Di Tahun 2020 Disdukcapil mengharap masalah blanko dapat terpenuhi sepenuhnya, sehingga kebutuhan dokumen kependudukan masyarakat di Kabupaten Pacitan dapat terpenuhi tanpa harus lama menunggu. (budi/rozaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Sering Sabet Penghargaan; Diskominfo Ponorogo Melawat Ke Diskominfo Pacitan

Dinas Kominfo (Diskominfo) Ponorogo mengaku merasa perlu belajar bersama dengan Diskominfo Pacitan, dalam rangka meningkatkan pelayanan utamanya di bidang informasi kepada masyarakat melalui lawatannya hari ini (09/12/19).

Disambut langsung Kepala Diskominfo Pacitan Rachmad Dwiyanto beserta Pejabat dan Staf di ruang pertemuan PPID Diskominfo Pacitan, tampak suasana silaturahmi yang penuh keakraban tampak dari kegiatan tersebut. “Kami merasa perlu menyerap apa yang Ponorogo belum ada,” ujar Wahyu Paripurnawan Sekretaris Diskominfo Ponorogo.

Diskominfo Ponorogo merasa tidak perlu belajar jauh-jauh ke kota lain, pasalnya selain bertetangga Wahyu merasa antara Ponorogo dan Pacitan begitu pantas jika disebut keluarga dekat, baik secara kultur dan sosial. Membuat proses study tiru sangat mudah dipahami.

Semantara Rachmad usai sambutan mengatakan, tidak ada yang spesial dari Diskominfo Pacitan, sepintas seluruh program, agenda bahkan anggaran hampir sama dengan Diskominfo Ponorogo. Namun kebetulan setiap tahun Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi (PPID) Kabupaten Pacitan selalu mendapat nominasi dari Komisi Informasi (KI) Jatim.

“Kami mewakili Pemkab Pacitan sangat mengapresiasi Diskominfo Ponorogo dalam rangka mensinkronkan segala potensi maupun kendala yang berkenaan di Dinas Kominfo,” kata Rachmad.

Untuk dua Bidang yakni Informasi dan Statistik Diskominfo Pacitan yang dinilai lebih baik oleh Diskominfo Ponorogo dengan inovasi yang dilakukan, menurut Rachmad semua hal tersebut terpenting ada terlebih dahulu. “Untuk kualitas kita perbaiki sambil berjalan. Misalnya Dashboard, minimal saya atau Bapak Bupati dapat mengakses dulu,” lanjutnya.

Rachmad tegas mengatakan bahwa Pacitan sangat terbuka untuk kegiatan belajar bersama tersebut, hal ini semata demi menjadi pelayan masyarakat yang baik. “Kita mungkin hanya lebih baik nol koma sekian persen saja,” tandas Rachmad. (DiskominfoPacitan).