Berita terbaru

Hari Ibu Ke-91; Dorong Pemangku Kepentingan Tingkatkan Kualitas Perempuan Indonesia

Hari Kebangkitan Perempuan atau Hari Ibu ke-91 kembali dirayakan Pemerintah Kabupaten Pacitan, dengan berbagai kegiatan termasuk Upacara Bendera, dilaksanakan di Halaman Pendopo Kabupaten pagi ini (17/12/19), dipimpin langsung Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo.

Pada sambutannya Sumbogo mengatakan, perempuan merupakan sumber daya potensial yang dapat mendorong pembangunan bangsa, harus mendapat tempat untuk berperan aktif sehingga mereka tidak hanya sebagai pengguna hasil pembangunan semata. “Perempuan harus berperan aktif di segenap aspek pembangunan nasional,” ucap Dia.

Perempuan memiliki hak yang sama dan integral dengan hak asasi manusia. Oleh karenanya perlu tetap dipelihara kodrat, harkat dan martabatnya sebagai ibu bangsa yang berhasil membina keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Melalui tema “Perempuan Berdaya Indonesia maju” diharap dapat memicu seluruh lapisan pemerintahan agar berkomitmen meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia.

Hari Ibu juga dirangkaikan dengan hari Bela Negara ke-71 yang jatuh setiap 19 Desember. Ini adalah upaya menghormati dan mengajak semua warga Negara untuk senantiasa membela Negara, bahkan melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

“Kesadaran bela Negara berakar pada nilai-nilai luhur bangsa, harus tertanam dalam jiwa dan raga seluruh warga Negara atau bangsa Indonesia sejak dini melalui pendidikan serta aksi nasional bela Negara diberbagai bidang. Melalui cara inovatif dan adaptif dengan perkembangan zaman,” jelas Sumbogo.

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) juga diperingati hari ini, merupakan peristiwa penting bagi pembangunan karakter bangsa Indonesia yang selalu diperingati pada tanggal 20 Desember. HKSN adalah sarana melestarikan nilai moral untuk tolong menolong dan gotong royong.

“Indonesia adalah Negara dengan masyarakat majemuk, dengan bermacam suku, ras, warna kulit dan agama. Kita tidak boleh terkotak-kotak karena perbedaan itu,” tambah Sumbogo.

Upacara diakhiri dengan penyerahan penghargaan yang diraih Kabupaten Pacitan, mulai penghargaan Kabupaten Peduli HAM 2018 dari Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI. Sentono Genthong memperoleh Juara III Tingkat Provinsi kategori Desa Wisata dan Juara Harapan II Tingkat Nasional pada Lomba Desa Wisata. SDN 1 Ploso Pacitan, SMPN 2 Kebonagung dan SMKN 1 Nawangan sebagai sekolah Adiwiyata mandiri tahun 2019. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pengentasan Kemiskinan Masih Menjadi Prioritas

Pemkab Pacitan tetap berkomitmen untuk terus mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Pacitan. Demikian disampaikan Bupati Pacitan Indartato saat melakukan tilik warga di Desa Bangunsari Kecamatan Bandar, hari ini, Jum’at (13/12/2019).
“Di sisa masa jabatan saya sebagai Bupati Pacitan, dengan program-program pengentasan kemiskinan yang telah kita jalankan selama ini mudah-mudahan bisa terus mengurangi jumlah warga miskin di Pacitan” ucapnya.
Lebih lanjut, bupati yang telah menjabat 2 periode ini menjelaskan bahwa salah satu prioritas pengentasan kemiskinan adalah meningkatkan akses pendidikan. ” Anak-anak harus disekolahkan. Kalau kurang biaya akan dibantu pemerintah. Dengan bersekolah mereka akan menjadi pintar. Dengan pintar maka akan bisa memperbaiki taraf kesejahteraannya” jelasnya.

Tilik warga di Desa Bangunsari Kecamatan Bandar difokuskan di dua dusun yang kategori terpencil yaitu Dusun Sepring dan Sono. Dusun diujung perbatasan ini berpenduduk
572 jiwa 167 KK,.
Dalam tilik warga kali ini Bupati menyerahkan berbagai bantuan diantaranya bantuan sembako, bantuan pangan, semen, APK. Juga diserahkan KTP elektronik bagi warga setempat. (arif/danang/humas pacitan/kominfopacitan/pemkabpacitan)

Kompetisi Jawara 2019; Dampingi 50 Wirausaha Muda Yang Ingin Sukses

Kompetisi Jawara 2019 memasuki tahap ke-2, dari 300 peserta tahap sebelumnya telah menyisakan 120 peserta, mereka bakal mempresentasikan ide dan gagasan berwirausaha di hadapan para penguji untuk merebutkan 50 tiket di tahap ke-3.

Kegiatan bergengsi di Kabupaten Pacitan tersebut didukung United States Agency for International Development (USAID), adalah badan independen dari pemerintahan Amerika Serikat yang mendukung bantuan baik dibidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk negara-negara lain didunia.

Robert Gardnier Management Advisor Prestasi Junior Indonesia USAID, usai memberikan materi merasa senang dapat bertatap muka langsung dengan pemuda Pacitan, karena para peserta adalah poros bisnis Kabupaten Pacitan. “Mereka harus mempunyai pengetahuan dan percaya diri,” terang Robert di Gedung Karya Dharma kemarin (10/12/19).

Menurut Robert kepercayaan diri menjadi satu hal penting untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dalam diri, dengan mental tersebut orang akan tumbuh keberanian sehingga Usaid dan Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro (DinKOP Dan UM) Pacitan tinggal menginstalasi pengetahuan baik manajemen maupun yang lain.

“Harapannya dengan membuka bisnis lebih baik untuk diri mereka sendiri, baik untuk keluarga, untuk komunitas, dan untuk ekonomi Pacitan, karena lebih banyak uang disini” tambah Robert dengan logat khas bule.

Sementara Eny Setiorini Kepala DinKOP dan UM Pacitan mengharap peserta tumbuh motivasi mengikuti kegiatan tersebut demi usaha yang digeluti. “Jangan sia-siakan kesempatan ini, mengingat di tahap ke-3 ada pendampingan selama enam bulan,” pungkas Eny. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Ini Pesan Kadiskominfo Pacitan Dari Rakornas Urusan Informasi dan Komunikasi Publik

BANGUN KOMITMEN: Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Prof. Dr. Widodo Muktiyo menyematkan pin Government Public Relation (GPR) pada rangkaian Rakornas Urusan Informasi dan Komunikasi. Acara tersebut berlangsung di Jakarta selama dua hari hingga 12 Desember 2019. (Foto: Istimewa)

Pacitan – Di era serba digital saat ini, peran jajaran Komunikasi dan Informatika (Kominfo) makin strategis. Hal tersebut karena fungsi utama lembaga ini adalah sebagai Humas Pemerintah. Artinya, institusi ini harus mampu menjembatani komunikasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat. Demikian pula sebaliknya.

“Jadi penekanannya adalah bahwa fungsi Kominfo sebagai Government Public Relation (GPR),” ucap Rahmad Dwiyanto, Kepala Dinas Kominfo Pacitan di sela mengikuti Rakornas Urusan Informasi dan Komunikasi Publik Kabupaten/Kota se-Indonesia di Jakarta, Rabu (11/12/2019) siang.

Selain fungsi kehumasan, lanjut Rahmad, kominfo juga bertugas menyampaikan berita. Hal ini lebih merujuk pada berita konstruktif. Bahkan tugas Dinas Kominfo tidak sekadar mengirimkan berita. Namun lebih dari itu harus mampu membuat masyarakat lebih mengerti.

“Istilahnya menjadi delivered making,” jelas Rahmad yang hampir 2 tahun mempimpin Diskominfo Pacitan.

Rahmad juga menggarisbawahi tugas penting lain yang disandang insan kominfo di tingkat pemerintah daerah. Satu di antaranya terkait pengelolaan informasi dan komunikasi publik. Hal ini dijabarkan menjadi beberapa unsur.

Pertama, mampu menangkap berbagai isu publik dan memberi respon dengan cepat. Kedua, koordinasi komunikasi agar semua komponen pemerintah memiliki informasi yang cukup. Dan ketiga, menyampaikan informasi lengkap tentang kebijakan pemerintah di berbagai kanal.

“Sebenarnya itu semua sudah menjadi rutinitas kita sehari-hari. Namun tentu saja seiring kemajuan zaman serta perubahan dinamika masyarakat, insan kominfo harus cepat menyesuaikan,” tandasnya. (PS/PS/Radio Suara Pacitan/Diskominfo)

2019 Disdukcapil Pacitan Berhasil Penuhi 94 Persen Permohonan Dokumen Kependudukan

Dari target yang ditentukan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pacitan berhasil memenuhi 94 persen dari jumlah total wajib E-KTP 476.718 jiwa, 6 persen sisanya optimis terpenuhi akhir Desember nanti.

Animo masyarakat dalam memenuhi administrasi kependudukan di Kabupaten Pacitan juga dinilai sangat baik, meskipun terkendala kondisi geografis dan tenaga kerja diluar kota membuat instansi tersebut harus menciptakan berbagai inovasi untuk menyikapinya.

Kepala Disdukcapil Supardiyanto kepada Diskominfo Pacitan mengatakan, meski terhalang oleh jumlah petugas namun secara bertahap seluruh permintaan perekaman dan yang lain dapat terpenuhi. Walau angka 100 persen sukar diperoleh, lantaran usia 17 tahun selalu bertambah tiap harinya, yang membuat selalu ada permintaan baru.

“Banyak masyarakat yang belum memenuhi dokumen kependudukan utamanya yang E-KTP masih berada di perantauan. Sehingga dia akan mengurus dihari raya atau libur panjang,” kata Supardiyanto (10/12/19). Membuat petugas harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan tersebut agar permintaan dapat terlayani dengan baik.

Sebenarnya proses tidak membutuhkan waktu lama, namun seperti E-KTP yang membutuhkan blanko ketersediaannya sangat terbatas. Ini membuat Disdukcapil harus selektif memprioritaskan masyarakat yang paling membutuhkan.

“Kami selalu mengajukan permintaan blanko. Misal kita mengajukan 10.000 biasanya kita hanya mendapatkan sekitar 500, segitu 2 hari sudah habis,” ungkap mantan Kepala Satpol PP tersebut.

Kondisi demikian memang harus disampaikan kepada masyarakat. Supaya tidak menuai pemahaman yang salah terhadap pelayanan primer di Kabupaten Pacitan. Karena Disdukcapil sangat paham akan pentingnya dokumen kependudukan.

Di Tahun 2020 Disdukcapil mengharap masalah blanko dapat terpenuhi sepenuhnya, sehingga kebutuhan dokumen kependudukan masyarakat di Kabupaten Pacitan dapat terpenuhi tanpa harus lama menunggu. (budi/rozaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).