Terbatasnya jumlah kuota pupuk subsidi menjadi atensi khusus bagi pemerintah. Keresahan tersebut tentu diharap tidak menjadi akar masalah bagi petani di Kabupaten Pacitan.

Seperti Joko Purnomo, petani padi dari Kelurahan Baleharjo, Pacitan tersebut sukses lepas dari ketergantungan pupuk kimia. “Saya memulai sejak tahun 2015,” kata Joko di rumahnya.

Awal beralih ke pupuk organik dirinya mengaku cukup mengalami kendala. Namun dengan bertambahnya pengalaman, dirasakan penggunaan pupuk organik justru sangat menguntungkannya.

Bahkan pada tahun 2017, Joko mendapatkan panen terbaiknya. Dengan pengalamannya menggunakan pupuk organik yang jelas lebih ramah lingkungan dan ekonomis, perlu rasanya dia untuk menularkan pengalaman itu kepada khalayak disaat pupuk subsidi yang tidak bisa mencukupi kebutuhan petani.

Kemandirian akan tercipta saat petani berani berinovasi terhadap pola dan sistem bercocok tanam pada lahan yang dimiliki.

“Pupuk organik menjadi alternatif pertanian yang baik bagi petani di Pacitan,” tegas Agus Rustamto, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada pertemuan gapoktan dalam rangka Pelatihan Pupuk Organik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, hari ini (07/03/2024). (PemkabPacitan).

WhatsApp chat