Berita terbaru

5 Tahun Berturut-turut WTP Tanpa Catatan, Pacitan Raih Penghargaan Dari Kemenkeu

MEMBANGGAKAN: Bupati Pacitan Indartato menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan RI disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan diberikan berkat raihan opini WTP tanpa catatan selama lima tahun berturut-turut. (Foto: Humas Pemkab)

Pacitan – Kabupaten Pacitan kembali meraih penghargaan tingkat nasional. Kali ini datang dari Kementerian Keuangan RI. Anugerah tersebut diberikan berkat kesuksesan mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 tahun berturut-turut. Ditambah lagi, selama periode itu opini yang diberikan Badap Pemeriksa Keuangan (BPK) tanpa disertai catatan.

“Alhamdulillah. Mulai tahun 2011 Pacitan memperoleh (opini WTP) tujuh kali. Yang tanpa catatan 5 kali berturut-turut mulai tahun 2014,” kata Bupati Indartato usai serah terima di Gedung Grahadi, Kompleks Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Rabu (2/10/2019) siang.

Pak In mengakui dalam pengelolaan keuangan pihaknya berpedoman pada empat kaidah. Yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan serta kecukupan pengungkapan. Adapun dua kaidah lainnya adalah kepatuhan terhadap peraturan perundangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal.

“Empat hal ini yang menjadi pedoman bagaimana supaya pengelolaan keuangan itu berjalan dengan baik,” tambah bupati dua periode tersebut saat berbincang dengan Radio Suara Pacitan.

Tentu saja raihan tersebut menjadi berita gembira. Bukan saja bagi pemerintah daerah, namun juga seluruh masyarakat Kota 1001 Gua. Karenanya bupati menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen. Baik jajaran birokrasi, DPRD, serta seluruh masyarakat Pacitan. Sebab, hanya dengan komitmen tinggi serta semangat kebersamaan, penghargaan prestisius tersebut dapat diraih.

“Termasuk alat-alat kontrol dari masyarakat, dari media ini menurut saya adalah penting sekali agar pengelolaan keuangan itu baik,” imbuh Pak In.

Terkait penghargaan yang simbolis diberikan perwakilan Kemenkeu RI, Pak In memaknainya sebagai kepercayaan. Terlebih, Kabupaten Pacitan merupakan satu-satunya daerah di Jawa Timur yang memperoleh anugerah dengan kategori Tanpa Catatan.

Meski begitu, bupati berpesan agar jajarannya tak berhenti berbenah. Sehingga hasil pekerjaan dapat membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat. (PS/PS/Radio Suara Pacitan/Diskominfo)

Gelar Upacara Peringati Hari Kesaktian Pancasila

Bersama seluruh instansi vertikal Pemerintah daerah kabupaten Pacitan melaksanakan upacara bendera dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Pendapa yang jatuh hari ini Selasa 1 Oktober 2019. Peringatan ini juga melibatkan pelajar dan mahasiswa di Pacitan, mengusung tema Pancasila Sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju Dan Sejahtera. (DiskominfoPacitan)

Bulan Ndadari Hadirkan Kreatifitas Anak Melalui Pertunjukan

Masih lekat dalam ingatan, saat temaram semburat purnama, rembulan utuh itu menjadi pertanda malam yang hidup di pedesaan, anak-anak dan orang dewasa keluar rumah menikmati malam yang cerah dengan berbagai tradisi.

Bulan purnama memiliki banyak kisah yang menjadi ide Sanggar LKP seni Pradapa Loka Bhakti untuk menyuguhkan momentum hangat itu, biar tetap terasa meski listrik kini telah menerangi kampung-kampung, termasuk di Desa Pelem Kecamatan Pringkuku, ujung barat Kota Pacitan.

Mereka kali kelima mewadahi bocah-bocah untuk unjuk gigi, memamerkan bakat yang telah mereka pelajari tentang seni pertunjukan yang dikemas apik dialam terbuka dan tentu dibawah purnama beratap langit cerah lengkap dengan bintang-bintang, dinamai Pentas Bulan Ndadari atau Pentas Bulan Purnama.

Direktur kegiatan ini Deasylina da Ary mengungkapkan penikmatnya bukan saja masyarakat Pelem, tidak sedikit yang datang dari luar kota Pacitan, seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang, Bandung dan lainnya.

“Anak-anak yang bahagia akan mudah menerima dan menyerap beragam informasi yang diterima panca indera. Mereka berani untuk mengeluarkan pendapat tanpa takut disalahkan,” kata Deasylina Kepada Diskominfo Pacitan 28/09.

Pentas Bulan Ndadari menambah panjang deretan seni budaya yang dimiliki Kabupaten Pacitan. Meskipun hanya bocah-bocah yang tampil di atas panggung, tapi Kedatangan Warga dari luar kota ini adalah bukti Bulan Ndadari menyuguhkan seni budara berkelas internasional yang layak untuk dinikmati.

Utamanya usai letih menghibur semua orang, Pentas Bulan Ndadari menjadi sarana anak-anak peserta didik Sanggar tersebut untuk menunjukan nilai raport kepada orang tua dengan suguhan berkualitas melalui kemandirian seluruh proses pertunjukan, tanpa campur tangan siapapun.

“Kami memandang hal ini penting, bahwa pendidikan seni dapat mendukung dan memperkuat pendidikan formal di sekolah, memberi ruang lebih bagi kreatifitas untuk pengembangan budi pekerti dan karakter anak dengan kegiatan nyata. Tujuan akhirnya untuk menumbuhkan spirit kemandirian dan jiwa kepemimpian (Leadership) anak. Senada Konsep Ki Hadjar Dewantara tentang esensi Pendidikan Indonesia, yang diadopsi menjadi prinsip utama pendidikan nasional kita, yaitu membentuk manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang mempunyai karakter bangsa Indonesia yang berbudaya,” pungkas Deasylina. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

42 Tanki Air Bersih, ARPAC Sikapi Kekeringan

Selama musim kemarau, di sejumlah wilayah Kabupaten Pacitan mengalami kekeringan secara merata, demikian ini menarik perhatian sejumlah kalangan termasuk Paguyuban Anak Rantau Pacitan (ARPAC).

Komunitas ini telah menyalurkan 42 tanki air bersih di 34 titik. Berangkat dari keikhlasan anggota ARPAC yang tersebar di seluruh kota di Indonesia, dengan dorongan Dewan Pembantu Pengurus Pusat DP3 di Pacitan.

Agung Wahono Sekretaris umum ARPAC yang pernah merasakan susahnya kekurangan air saat kemarau, mewakili seluruh anggota ARPAC berharap bantuan yang telah tersalur di 12 wilayah di Kabupaten Pacitan dapat meringankan beban masyarakat. “Kita akan selalu ada untuk Pacitan,” kata Agung.

Selain menyikapi kekeringan di Pacitan tahun ini, ARPAC juga aktif dalam berbagai kegiatan demi membangun Kota 1001 Goa, diantaranya melibatkan diri membantu masyarakat dan pemerintah saat terjadi banjir bandang akhir 2017 silam.

Diskominfo Resmi Rilis Pemenang Lomba Website PPID 2019

Diskominfo Kabupaten Pacitan kembali menggelar Lomba Website PPID 2019, seperti biasa lomba ini selalu bertepatan dengan HUT RI. Pemenang telah diumumkan akhir Agustus lalu, terpilih menjadi yang terbaik tahun ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan 196 poin, menjadi Runner Up Dinas Perpustakaan Daerah dengan 194 Poin dan peringkat ke tiga diduduki Badan Kepegawaian Daerah dengan 193 Poin.

Secara umum agenda tahunan Diskominfo ini semata merujuk pada keterbukaan informasi publik yang terkandung pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008, di dalamnya termaktub semua badan publik diwajibkan untuk menyediakan informasi publik. “Tahun ini ada peningkatan berupa uang  pembinaan untuk Admin (Pengelola) yang menang dan tentu piala,” ujar Kabid Informasi Diskominfo Pacitan Agus Anshori Mudzakir 26/09.

Melalui kegiatan ini haruslah seluruh instansi pemerintahan termotivasi untuk terus membangun saluran komunikasi dan informasi demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui informasi yang selalu Up Date dan berkualitas. Sehingga diharap masyarakat yang membutuhkan informasi tidak mengalami kesulitan. “Umumnya Up Date dilakukan setiap hari,” terang Dzakir.

Mengacu pada kriteria pemenang pada Lomba Website Perangkat Daerah kata Dzakir, pertama adalah kelengkapan isian data PPID perangkat daerah, hal tersebut penting dan wajib untuk diisi sempurna dan tentu belakangnya adalah keaktifan mengunggah informasi terbaru atau Up Date tentang kegiatan dan program perangkat daerah. Selanjutnya didukung kualitas isi, fitur, layanan dan inovasi yang dilakukan.

Lomba ini tidak main-main, menurut pengamatan Tim Peliputan Diskominfo, proses penilaian Website dari masing-masing instansi membutuhkan waktu hingga 15 hari, Dzakir mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk melihat Website yang terbaik dengan didukung tiga penilai independen.

Instansi pemerintah harus termotivasi pada gelaran ini, supaya masyarakat puas dengan apa-apa yang telah dilakukan pemerintah dengan detail termasuk berbagai program yang dilaksanakan, hingga bagaimana capaian yang diperoleh instansi melalui program yang telah direncanakan demi pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Pacitan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).