Berita terbaru

Meriahkan JKF 2019, Diskomifo Pacitan Kirim Delegasi Ke Magetan

MERIAH: Stan pameran Diskominfo Pacitan pada ajang Jatim Kominfo Festival (JKF) 2019 di Magetan. (Foto: R. Soepriyono/Diskominfo)

Magetan – Peringatan Hari Jadi Jawa Timur yang jatuh pada 12 Oktober 2019, Pemprov Jatim melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur menggelar Jatim Kominfo Festival (JKF) pada 1 – 4 Oktober 2019 di GOR Ki Mageti Magetan. JKF ini sendiri adalah nama lain dari Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), merupakan event tahunan yang digelar Pemprov Jatim selama 10 tahun terakhir.

Jatim Kominfo Festival diikuti oleh 38 kabupaten se Jawa Timur. Dimana rangkaian kegiatan JKF ini sendiri adalah stand pameran, Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK), Outbound, dan Festival Pertunjukan Rakyat (Pertura). Pembukaan Jatim Kominfo Festival dilaksanakan pada Selasa (1/10) pukul 19.00 WIB oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang dimeriahkan oleh The Good Father of Broken Heart Didi Kempot.

Sebelum acara pembukaan, pada pagi hari dilaksanakan grand final Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK). Dimana Kabupaten Pacitan diwakili oleh Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Pena dari Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan. LCCK ini sendiri telah digelar sejak 2 tahun yang lalu, dengan tahapan seleksi 38 peserta menjadi 16 besar, 8 besar, dan Grand Final.

Keluar sebagai juara adalah KIM Mesem dari Surabaya, KIM Surya Harapan Pasuruan, KIM Anyelir Madiun dan harapan 1 KIM Pena Ngumbul. Selain itu KIM Pena Ngumbul juga turut meramaikan Festival Pertunjukan Rakyat (Pertura) dengan menampilkan Wayang Combo.

Dalam berbagai rangkaian acara JKF ini, stand KIM Pena dan Diskominfo Pacitan, menarik perhatian para pengunjung. Dengan isian acara didalamnya, produk-produk unggulan daerah seperti batik, kelanting dan gula aren laris diminati pengunjung.

Kota berjuluk 1001 Goa ini pun tenyata sudah banyak dikenal oleh masyarakat luar. Terbukti dari wawancara singkat yg selalu dilakukan dengan pengunjung, dimana hampir semua pengunjung yang datang, mengaku sudah sering datang ke Pacitan terutama mengunjungi destinasi wisatanya.

Penutupan JKF pada Jumat (4/10) dihadiri oleh seluruh Diskominfo se Jawa Timur, 10 Bupati Bakorwil Madiun dan tamu undangan lain. Turut diserahkan trophy penghargaan bagi peserta yang maraih juara baik LCCK atau Pertura.

Mengusung tema “Komunikasi untuk toleransi” Sekjen Kementerian Komunikasi Rosarita Niken Widyastuti pada pidato penutupan mengatakan “Komunikasi ibarat pisau bermata dua, tidak dipungkiri memberikan beragam manfaat. Tetapi tidak jarang mengakibatkan masalah”. Melalui kegiatan ini diharapkan disinformasi yang sering terjadi di masyarakat bisa diatasi dengan baik. (Suhartati/PS/Diskominfo)

Pimpinan DPRD Pacitan Laksanakan Sumpah/Janji

Pengucapan Sumpah/Janji Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Periode 2019-2024 Kabupaten Pacitan Dilaksanakan hari ini (03/09) Oleh Hakim Pengadilan Negeri Pacitan Yogi Arsono di Gedung DPRD Pacitan.

Indarta Nur Bayu Aji terpilih sebagai Ketua, Gagarin sebagai Ketua Satu, sebagai Ketua Tiga adalah Eko Setyo Ranu dan Fibi Irawan menjabat sebagai Wakil Tiga.

Menyadari duduk di posisi penting, menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Pacitan, Indarta dalam sambutannya di hadapan seluruh undangan mengajak seluruh anggota untuk selalu menjaga hubungan, senantiasa kompak dan kerja sama yang baik. “Harapan maju dan sejahtera bersama rakyat dapat tercapai,” kata Indarta.

Amanah menjadi satu peranti untuk mewujudkan misi bersama tersebut, beberapa poin yang menjadi perhatian bersama dan harus segera disikapi adalah masalah kemiskinan. Bupati Pacitan Indartato pada sambutannya menegaskan angka 14,19 persen harus cepat disikapi bersama. “Angka tersebut di atas Provinsi dan Nasional,” kata Indartato.

Begitu juga masalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa Peraturan Daerah yang harus segera diselesaikan. Tentu melalui sinergi demi Kabupaten Pacitan yang diharapkan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Batik Pace; Warisan Berharga Pacitan Dan Indonesia

Identitas lain dari kota 1001 Goa adalah Batik Pace. Karya seni tulis tangan asli dari Pacitan tersebut menjadi tombak perkembangan Pacitan di kancah Internasional. Luki Indartato Ketua Deskranasda Kabupaten Pacitan mengaku baru saja mendapat ucapan selamat dari Dirjen UKM, bahwa Batik Pace banyak dipakai di Korea.

 Tahun 2012 adalah Tahun bersejarah yang dicatat dalam perkembangan sejarah Batik Pace, karena tahun tersebut Batik Pace resmi di Hak Patenkan sebagai milik Pacitan. Sebelum menjelaskan hal tersebut Luki bercerita, dalam satu pameran ada stan batik yang mengakui Batik Pace adalah milik daerah mereka. “Saya yakinkan bahwa ciri khas Pace hannyalah milik Pacitan, kemudian mereka mengakui bahwa pelatihnya mendatangkan orang dari Pacitan,” tuturnya.

 Lebih lanjut luki menyampaikan terima kasih pada para pengrajin batik yang bersedia melestarikan, menjaga dan mengembangkan batik, sehingga batik Pacitan turun temurun sebagai warisan yang berharga. Pembinaan dan kerja sama dari seluruh pihak khususnya Dinas Perindustrian sebagai pelopor pembinaan, kegiatan study banding, pameran batik dan lainnya juga tak luput dari ungkapan terima kasih Luki. 

 Hasil kerja keras tersebut adalah pengakuan Deskranasda Jatim mempercayakan pada Deskranasda dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan untuk membuat seragam batik gotong-royong nasional yang dipusatkan di Sidoarjo. Hasil selanjutnya adalah kesejahteraan pembatik dan masyarakat Pacitan pada umumnya. “PR-nya adalah pada pemasaran, semoga ke depan lebih baik lagi,” harap Luki yang hobi mengoleksi batik, terlepas dari jabatannya sebagai ketua Deskranasda Pacitan.

5 Tahun Berturut-turut WTP Tanpa Catatan, Pacitan Raih Penghargaan Dari Kemenkeu

MEMBANGGAKAN: Bupati Pacitan Indartato menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan RI disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan diberikan berkat raihan opini WTP tanpa catatan selama lima tahun berturut-turut. (Foto: Humas Pemkab)

Pacitan – Kabupaten Pacitan kembali meraih penghargaan tingkat nasional. Kali ini datang dari Kementerian Keuangan RI. Anugerah tersebut diberikan berkat kesuksesan mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 tahun berturut-turut. Ditambah lagi, selama periode itu opini yang diberikan Badap Pemeriksa Keuangan (BPK) tanpa disertai catatan.

“Alhamdulillah. Mulai tahun 2011 Pacitan memperoleh (opini WTP) tujuh kali. Yang tanpa catatan 5 kali berturut-turut mulai tahun 2014,” kata Bupati Indartato usai serah terima di Gedung Grahadi, Kompleks Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Rabu (2/10/2019) siang.

Pak In mengakui dalam pengelolaan keuangan pihaknya berpedoman pada empat kaidah. Yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan serta kecukupan pengungkapan. Adapun dua kaidah lainnya adalah kepatuhan terhadap peraturan perundangan, dan efektivitas sistem pengendalian internal.

“Empat hal ini yang menjadi pedoman bagaimana supaya pengelolaan keuangan itu berjalan dengan baik,” tambah bupati dua periode tersebut saat berbincang dengan Radio Suara Pacitan.

Tentu saja raihan tersebut menjadi berita gembira. Bukan saja bagi pemerintah daerah, namun juga seluruh masyarakat Kota 1001 Gua. Karenanya bupati menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen. Baik jajaran birokrasi, DPRD, serta seluruh masyarakat Pacitan. Sebab, hanya dengan komitmen tinggi serta semangat kebersamaan, penghargaan prestisius tersebut dapat diraih.

“Termasuk alat-alat kontrol dari masyarakat, dari media ini menurut saya adalah penting sekali agar pengelolaan keuangan itu baik,” imbuh Pak In.

Terkait penghargaan yang simbolis diberikan perwakilan Kemenkeu RI, Pak In memaknainya sebagai kepercayaan. Terlebih, Kabupaten Pacitan merupakan satu-satunya daerah di Jawa Timur yang memperoleh anugerah dengan kategori Tanpa Catatan.

Meski begitu, bupati berpesan agar jajarannya tak berhenti berbenah. Sehingga hasil pekerjaan dapat membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat. (PS/PS/Radio Suara Pacitan/Diskominfo)

Gelar Upacara Peringati Hari Kesaktian Pancasila

Bersama seluruh instansi vertikal Pemerintah daerah kabupaten Pacitan melaksanakan upacara bendera dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Pendapa yang jatuh hari ini Selasa 1 Oktober 2019. Peringatan ini juga melibatkan pelajar dan mahasiswa di Pacitan, mengusung tema Pancasila Sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju Dan Sejahtera. (DiskominfoPacitan)