Penampilan peserta kehormatan mengundang tawa dan kelucuan, saat melenggang di atas catwalk Pada gelaran Fashion Show Batik Pacitan Dalam Rangka Hut Korpri, DWP Dan Hari Batik yang diselenggarakan selama tiga malam berturut-turut. Malam ini di Pendopo (26/11) sebanyak 72 peserta dari Pelajar/Mahasiswa, ASN Kecamatan dan DWP Kecamatan berlomba untuk menjadi yang terbaik. (DiskominfoPacitan).
BPBD memfasilitasi frekuensi khusus kepada Organisasi Radio Amatir dan para Relawan pada kondisi emergency. Yang sebelumnya berada pada frekuensi 14700 yang kini silent, diganti pada 17030 duplek – 500 pada input 16530mHz tone 1148.
Kebijakan itu diambil karena jika komunikator tetap berada pada frekuensi yang sama saat gawat darurat maka pemerintah akan kesulitan untuk menghimpunnya. Terlebih pada kondisi tersebut informasi yang disampaikan umumnya bersifat simpang-siur. “Pada kondisi normal silahkan berada pada frekuensi masing-masing, namun saat emergency diharap masuk ke ruang yang kami sediakan,” Kata PLT Kepala Pelaksana BPBD Pudjono saat menggelar pertemuan dengan para Organisasi Radio Amatir dan para Relawan dikantornya Jumat 23/11/18.
Ia mengatakan berdasar kejadian bencana akhir 2017, seluruh sinyal seluler mengalami trouble. Karena pemadaman listrik yang disebabkan kerusakan pada jaringan atau pemadaman karena tujuan keamanan.
Rohandi Koordinator Bankom RAPI Pacitan menyambut baik dan mendukung langkah BPBD itu, Pihaknya berharap frekuensi tersebut menjadi wadah warga RAPI dan yang lain. RAPI sendiri mempunyai 170 anggota dengan 60% aktif dipastikan dapat berkontribusi kepada pemerintah dalam berkomunikasi. “Terobosan bagus, karena selama ini kami kebingungan menindaklanjuti informasi yang telah terhimpun,” Ucap Dia. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).
Bupati Indarato (25/11/18) secara resmi membuka Motocross Grasstrck 2018. Event tahunan tersebut berlokasi di Sirkuit Gelora Intan Samudra (GIS) kawasan Panai Teleng Ria, 180 Crosser baik dari dalam dan luar kota Pacitan yang terbagi menjadi 20 kelas Beradu menjadi yang tercepat untuk merebutkan Piala Bupati.
Kesempatan itu Bupati dan Istri Luki Indartato didampingi Sekda Suko Wiyono dan Istri Bety Suko Wiyono serta Muspida dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Endang Sri Surjasri. (DiskominfoPacitan).
Jajanan keliling yang biasa dijual di sekolah-sekolah harus sehat. Baik dari bahan, penanganan, maupun saat dikonsumsi. Itu sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan melalui dinas terkait untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Tentunya masih ada upaya-upaya lain yang saling terkait dan mendukung. Baik dari Dinas Kesehatan sendiri maupun OPD lain,” kata Bupati Indartato saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 di alun-alun kota, Minggu (25/11/2018).
Melalui pencanangan penyehatan jajanan keliling atau Jamali (penjamah makanan keliling) salah satunya. Dimanan tujuannya untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, dan mencegah penjualan makanan yang akan merugikan konsumen. Nantinya, para petugas dari masing-masing Puskesmas diwilayah mengkordinir para pedagang keliling. Tidak itu saja. Pada peringatan HKN kali ini juga dilaksanakan ikrar Jamali oleh perwakilan pedagang.
Dalam ikrar disebutkan bahwa mereka akan menyediakan bahan olahan pangan bermutu dan berkualitas. Selain itu, dalam pemrosesan akan menggunakan standar pengolahan makanan sehat, tanpa menambahkan bahan-bahan berbahaya sehingga merugikan kesehatan.
Menurut Bupati, dalam perda nomor 5/2016 tentang RPJMD, arah pembangunan kesehatan ada tiga. Yakni perilaku sehat, lingkungan sehat, dan pelayanan kesehatan prima. “Semoga kita dapat melaksanakannya,” tegasnya sambil berharap agar kegiatan Jamali maupun Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terus dilakukan.
Pada kesempatan itu pula diserahkan penghargaan dan piala dari kejuaraan lomba pada rangkaian HSN. Diantaranya lomba STBM yang dimenangkan oleh Puskesmas Kecamatan Tulakan, disusul Kecamatan Tegalombo serta Pacitan. Tak ketinggalan, sebanyak enam desa ikut mendeklarasikan STBM, yaitu Desa Tambakrejo (Pacitan), Kluwih (Tulakan), Sawahan (Donorojo), serta Mendolo Lor, Ploso, dan Kendal (Punung).
Sebelumnya, pada pagi hari, Bupati Indartato dan Wakil Bupati Yudi Sumbogo bersama-sama Forkopimda melaksanakan senam bersama, dilanjutkan dengan jalan sehat dengan rute jalan-jalan protokol Kota Pacitan. (humaspacitan/DiskominfoPacitan)
Tantangan pelayanan perpustakaan dewasa ini semakin berat. Teknologi yang berkembang pesat telah banyak berpengaruh pada mindset masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja bahkan orang tua. Budaya tutur, mendongeng, membaca buku sudah semakin usang dan banyak ditinggalkan masyarakat kita. Teknologi dianggap dewa yang bisa menyelesaikan semua persoalan kehidupan. Dan ketika karakter masyarakat kita terutama generasi muda berubah secara drastis, baru kita semua kelabakan. Sopan santun yang mulai hilang, keberanian anak terhadap orang tua dan guru yang tanpa kendali bahkan cenderung bersifat destruktif, kebaikan yang mulai terkikis jaman dan banyak hal negatif lainnya yang seharusnya tidak terjadi tapi kita menghadapi setiap hari. Perpustakaan sebagai source of knowledge (sumber pengetahuan) masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk turut serta merubah tantangan tersebut menjadi peluang. Bidang Layanan dan Koleksi berupaya untuk selalu dekat dengan pemustaka dan mengembangkan sebuah sistem pelayanan berbasis social approach (pendekatan social) untuk memberikan pencerahan dan pencerdasan masyarakat sebagai bagian dari layanan akses informasi seluas-luasnya secara positif. Sehingga diharapkan masyarakat, generasi muda kita mengerti dan memahami serta bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang salah mana yang benar, mana yang boleh mana yang tidak boleh, mana yang hanya untuk kepentingan sesaat mana yang untuk masa depan.
Dengan membuka peluang kerjasama seluas-luasnya kepada berbagai pihak, dimana salah satunya dengan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) SMP se-Kabupaten Pacitan, maka akan semakin luas pula sasaran yang akan dicapai (masyarakat). Dengan demikian, masyarakat yang mengenal Perpusda akan semakin banyak.
Bulan November ini, kembali untuk kesekian kali Dinas Perpustakaan Pacitan menjadi tempat dilaksanakannya MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Seperti acara-acara MGMP sebelumnya, acara ini bahwasanya juga merupakan bentuk kerjasama Bidang Layanan dan Koleksi dengan pihak-pihak yang ingin melaksanakan acara di Dinas Perpustakaan Pacitan, dimana kami memberikan pinjaman fasilitasi tempat pelaksanaan acara.
Setidaknya bulan November ini, ada 3 MGMP SMP yang mengadakan kegiatannya di Disperpusda. Dalam urutan pertama terdapat acara MGMP Bahasa Inggris SMP Se-Kabupaten Pacitan yang dilaksanakan pada tanggal 7 November 2018 dengan jumlah peserta 40 orang, di-Ketuai oleh Supriyadi, S. Pd., M. Pd. Masuk dalam jadwal kedua adalah MGMP Bahasa Jawa SMP se-Kabupaten Pacitan yang dilaksanakan esoknya, tanggal 8 November 2018 dengan jumlah peserta 31 orang, di-Ketuai oleh Hartanto, S. Pd.
Terakhir adalah MGMP SMP 4 Arjosari Pacitan yang dilaksanakan pada 19 November 2018, yang mengambil tema musyawarah analisis butir soal dengan narasumber Ibu Ririn Hasbianti, S.Psi.
Dalam kesempatan ini pula, Edi Sukarni, S. Sos, M. Pd “didapuk” memberikan sambutan mewakili Kadin Perpusda yang tidak dapat hadir. Berkaitan dengan kerjasama ini, Beliau berkesempatan untuk menyampaikan kepada para pendidik yang hadir bahwa Dinas Perpusda akan siap memberikan bantuan literasi di sekolah dan mengajak sharing bersama jika nantinya pihak sekolah mempunyai kendala dalam peningkatan literasi. Beliau memperkenalkan profil Perpusda sekaligus menghimbau kepada undangan yang hadir untuk senantiasa mengajak putra-putrinya untuk berkunjung ke Perpusda.
Antusiasme para undangan yang hadir mengenai Perpusda rupanya baik. Terlihat dari antusias mereka bertanya kepada petugas layanan Perpusda mengenai jadwal layanan dan mereka banyak yang mendaftarkan diri sebagai anggota Perpusda dengan membuat kartu anggota setelah acara selesai. Dan inilah yang dimaksud dari sebuah “pedekate” ke MGMP untuk menaikkan literasi, dengan cara menarik minat para pendidik terhadap Perpusda dan nantinya mereka akan mengajak putra-putrinya untuk datang ke Perpusda. Selain itu mereka diharapkan akan lebih aktif dalam melakukan sharing dengan Perpusda mengenai masalah-masalah yang kaitannya dengan peningkatan literasi.
(Penulis : Ryn Surya/Editor by : Eds/ Doc. Pict and Video Edit by : Nisha Permana/ Dinas Perpustakaan Pacitan/DiskominfoPacitan)