Berita terbaru

Eling Lan Waspodo dengan HIV/AIDS

Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Pacitan mengalami kenaikan setiap tahun. Sejak Januari hingga September 2018 Pemerintah mencatat ada 18 kasus baru. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kesbangpol Kabupaten Pacitan menggandeng Dinas Kesehatan dan RSUD dr. Darsono menggelar Sosialisasi Bahaya HIV dan AIDS Dalam Upaya Meningkatkan Kewaspadaan Di Lingkungan, serta Cek HIV Gratis kepada peserta Car Free Day di alun-alun pagi ini 04/11/18. “Kita mencoba menekan angka itu,” papar Suharyanto Kepala Kesbangpol disela agenda.

Pengetahuan tentang HIV harus disebar luaskan kepada seluruh elemen masyarakat sehingga timbul kesadaran tujuanya menekan angka penderita. Virus rata-rata berasal dari kaum pria yang berlatarbelakang perantauan. Untuk cek HIV panitia menjamin kepada peserta bahwa hasil yang diperoleh akan dirahasiakan. “Inilah bahaya free sex, jadi mari saling berhati-hati,” kata Sunaryon sebagai Konselor Penyakit HIV kepada Diskominfo.

Selain itu Ia juga menyamapaikan bahwa penderita yang positif terjangkit virus, peran Dinas Kesehatan melalui RSUD Pacitan membantu penderita dengan memberikan obat yang mampu menekan perkambangan virus bernama Antiretrorival atau biasa disingkat ARV. Obat diberikan kepada penderita untuk jatah sebulan. “Hasil yang diperoleh tetap akan dirahasiakan,” tandasnya.

Dalam kesempatan seusai kegiatan senam bersama Dahlan Iskan dan warga masyarakat, Bupati Indartato menyempatkan diri menghadiri kegiatan tersebut, Wabup Yudi Sumbogo dan istri ikut cek HIV. Melalui sambutannya Ia menyampaikan bahwa masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati dengan penyakit HIV-AIDS baik diri sendiri dan anggota keluarga. Bupati juga berpesan agar penderita tidak dikucilkan karena mereka juga mempunyai hak yang sama dalam bermasyarakat. “Jauhi penyakitnya jangan jauhi orangnya,” pesannya. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

SDI Nikmati Udara Sejuk Pacitan

Dahlan Iskan mantan Menteri BUMN serta Bos Jawapos Grup mengaku kecele dengan kelompok senam di Pacitan yang dinilai lebih bagus dari pada rombongannya Senam Dahlan Iskan (SDI) yang berdiri sejak 16 Desember 2016. Komentar itu disampaikan disela kegiatan Senam Dahlan Style ciptaan Junaidi Nur pagi ini 04/11/18 pada Car Free Day di Alun-alun Pacitan. “Selain itu sekarang Pacitan lebih bersih,” katanya.

Puluhan masyarakat dari kelompok senam terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Begitu juga dengan Bupati Indartato dan Wabup Yudi Sumbogo yang memang selalu rutin mengikuti kegiatan senam bersama istri di hari Jumat dan Minggu.

Seusai kegiatan Bupati mengaku bahwa dirinya sedikit mengalami kesulitan karena belum hafal dengan gerakannya. Namun senam Dahlan Style sangat cocok bagi dirinya yang memang sudah berumur dan Ia berinisiatif mengusulkan pada kelompok senam Pacitan untuk mengadopsi sebagian atau keseluruhan dari senam itu karena gerakannya yang mudah namun cukup membuat badan berkeringat.

Selanjutnya menurut Bupati, senam dengan beberapa kali gerakan berputar sangat cocok, sehingga peserta dapat mengetahui keadaan di sekitar. “Menurut saya ini senam akrab dan kita dapat mengetahui semuanya,” kata Bupati

Berdasarkan informasi Dahlan Iskan beserta rombongan akan melanjutkan kegiatan untuk menikmati pariwisata Pacitan dan berbelanja Batik Pace. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Kunker Di Lembaga Pendidikan Dan Temu Warga

Bupati Indartato bersama istri Luki Indarato didampingi Wakil Bupati Yudi Sumbogo melaksanakan kunjungan kerja ke TK Mutiara Kasih dan SD Wonosidi di Dusun Bonagung Desa Wonosidi Kecamatan Tulakan kemarin 01/11/18. Bupati menyerahkan bantuan untuk TK Mutiara Kasih yang baru selesai dibangun serta perlengkapan sekolah kepada para siswa yang diserahkan oleh Bunda Paud Luki Indartato.

Kegiatan dirangkai dengan temu warga. Bupati mengapresiasi segala usulan yang disampaikan dan akan ditindaklanjuti. Namun untuk waktu pelaksanaan harus sesuai peraturan dan melewati Musrenbang.

Turut mendampingi kegiatan tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Sosial Kumasyarakatkan Dan Sumber Daya Manusia Sumoro Hadi, Kepala Dinas Pendidikan Daryono, perwakilan Bappeda dan Camat Tulakan Dodik Sumarsono. (Budi/Anj/Riyanto/Diskominfo).

 

PERPUSTAKAAN KELILING (PUSLING) DISPERPUSDA PACITAN GOES TO TEGALOMBO, TULAKAN, KEBONAGUNG, NGADIROJO, SUDIMORO, PUNUNG, DONOROJO in OKTOBER 2018

Tidak ada kata menyerah dalam menebarkan semangat literasi ke seluruh pelosok daerah di Kabupaten Pacitan. Seberapa jauh dan seberapa berat medan perjalanan yang harus kami tempuh, sama sekali tidak menyurutkan niat untuk sampai di tujuan, demi anak-anak generasi muda. Adalah sebuah kemungkinan besar jika mereka sangat menanti-nanti kehadiran Pustaka Keliling di tengah-tengah mereka. Merasa haus akan bacaan-bacaan yang mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah dikarenakan buku perpustakaannya hancur akibat adanya bencana tahun lalu. Atau bisa jadi karena koleksi buku-bukunya tergolong buku yang sudah sangat lama terbit, dan mungkin mereka sudah membacanya berulang kali.

                Pusling dilaksanakan paling tidak 13 x dalam sebulan, artinya paling tidak minimal 13 titik layanan yang harus Dinas Perpustakaan kunjungi. Pusling merupakan salah satu program sekaligus tugas yang harus dilaksanakan oleh Bidang Layanan dan Koleksi Dinas Perpustakaan Pacitan. Koleksi buku yang ditempatkan di Pusling rutin diperbarui dan diganti demi menghindari kebosanan pembaca.

                Sebenarnya Pusling tidak hanya dilakukan di sekolah-sekolah ataupun di perpustakaan desa, namun kami juga sering merambah ke daerah pariwisata dan bekerjasama dengan acara-acara tertentu di pusat kota.

                Kali ini di Bulan Oktober tahun 2018, Perpustakaan Keliling (Pusling) Dinas Perpustakaan berkunjung ke beberapa sekolah di Kecamatan Tulakan, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Punung  dan Kecamatan Tegalombo. Setidaknya ada 13 titik layanan yang kami kunjungi, yakni UPT Puskesmas Bubakan Tulakan, Perpustakaan Balai Desa Bubakan Tulakan, SDN Sidomulyo II Kebonagung, SMP Miftahul Huda Ngadirojo, SMPN 1 Sudimoro, Desa Sukorejo Sudimoro, SMPN 6 Sudimoro,  SMPN 2 Kalak Donorojo, SMKN 2 Kec Donorojo, SDN Bomo III Punung, Desa Tahunan Baru Tegalombo, Kantor Kecamatan Tegalombo, Bermacam-macam sekolah bermacam-macam pula karakteristik anak dalam minat baca. Namun itu pun sama sekali tidak melemahkan semangat kami untuk tetap mendorong mereka membaca.

Tidak sedikit pula dari beberapa sekolah yang minat baca siswanya sungguh luar biasa. Setelah kami merasa lelah dalam perjalanan yang sangat panjang, penat kami hilang seketika saat melihat mereka menyambut kami dengan lari-lari kecil siswa yang berebutan mendekat untuk mengambil buku. Antusias mereka sungguh luar biasa, hingga buku yang biasanya masih tersisa banyak di rak, seketika langsung habis dan rak menjadi kosong. Kami biarkan mereka membaca buku-buku tersebut dengan senyaman mungkin. Bahkan ada yang membaca di atas got yang sudah tidak ada airnya dan bersih, dikarenakan memang mereka nyamannya seperti itu.

Hal tersebut menjadi evaluasi tersendiri bagi Edi Sukarni, S. Sos, M. Pd (Kabid Layanan dan Koleksi Dinas Perpustakaan Pacitan), “Mungkin lebih baik bawa 2 mobil pusling ke depannya, agar anak-anak ndak berebutan dan semua jadi kebagian buku”, ujarnya sore kemarin kepada penulis.

Dinas Perpustakaan Pacitan memang baru memiliki 2 armada mobil Pusling, kami berharap kelak bisa mendapatkan tambahan armada mobil pusling agar bisa memaksimalkan pelayanan, mengingat pada kenyataannya minat baca siswa di pelosok desa masih sangat luar biasa. Tahun ini, kami memang lebih terkonsentrasi di daerah yang jauh dari gedung Dinas Perpustakaan Pacitan. Tapi bukan berarti kami mengabaikan sekolah-sekolah dan perpustakaan desa yang berlokasi di wilayah pusat Pacitan kota, karena wilayah pusat kota Pacitan tetap selalu ada dalam daftar penjadwalan layanan Perpustakaan Keliling.

Semoga dengan layanan Perpustakaan Keliling, anak-anak sekolah dan masyarakat umum mendapatkan angin segar dengan bacaan-bacaan yang terbilang masih baru, sehingga kedatangan kami akan selalu ditunggu oleh mereka. Selain mengupdates buku-buku yang ada, program Pusling selalu menerapkan Best Behavior Service (pelayanan yang terbaik yakni bersikap ramah, sopan, menyenangkan, mampu berkomunikasi dengan baik, dan menjadi motivator). Bagaimana, sudahkah Anda mencoba menikmati fasilitas Perpustakaan Keliling kami???

(Penulis : Ryn Surya/ Doc. Pict : Nisha,  Tegar, Fajar, Daimah, S.Pd/Dinas Perpustakaan Pacitan/Diskominfopacitan)

Gelar Tari Tradisional Meriahkan Hari Jadi Jawa Timur

Berbagai agenda dipersembahkan Kabupaten Pacitan untuk meriahkan Hari Jadi Ke-73 Tahun Provinsi Jawa Timur. Salah satunya yakni Gelar Tari Tradisional dilaksanakan pagi ini 31/10/18 di Pendopo Kabupaten Pacitan. Puluhan Peserta dari sekolah SMA/SMK dan MA di Kecamatan Pacitan berkesempatan menampilkan tarian terbaiknya di hadapan Bupati Indarato yang didampingi Wabup Yudi Sumbogo.

Berbagai rangkaian telah digelar antaranya Jalan Santai 26/10 dan Upacara Bendera 29/10 yang bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda. Khusus kegiatan hari ini diharap dapat menjadi sarana bagi siswa dan guru pembimbing di sekolah agar mampu memupuk ide serta kreativitas dalam berseni khususnya tari tradisional. “Kami menyambut baik atas adanya atensi agar kegiatan ini diselenggarakan rutin setiap tahun,” kata Sakundoko selaku Ketua Panitia.

Dalam kesempatan tersebut Wabup Yudi Sumbogo mewakili Bupati dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Yakni kebudayaan khususnya tari tradisional harus dijaga keberadaannya. Ia juga menyampaikan agenda Gelar Tari Tradisional menjadi semangat untuk berkreasi dan berkarya, “Terutama bagi adik-adik peserta, jadilah motivasi bagi teman yang lain,” tuturnya.

Turut hadir Sekda Suko Wiyono, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum Dan Politik, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan T. Andi Faliandra, Staf Ahli Bupati Bidang Sosial kemasyarakatan Dan Sumber Daya Manusia Sumoro Hadi. Serta turut diundang Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono dan Seluruh Kepala Sekolah Menengah Atas di Pacitan. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).