Berita terbaru

Jepang Sinau Kearifan Jawa Dalam Wayang Beber

Jizo Ongakudan, organisasi pergerakan budaya dan sosial yang berada di Tokyo Jepang begitu tertarik dengan kesenian Wayang Beber. Melalui Wayang Beber Sakabendino (WBS) mereka menggali informasi wayang beber dan spirit panji atau ideologi orang Jawa yang di nilai tidak terpengaruh monopoli India dengan berideologi Ramayana dan Mahabarata. “Ternyata mereka sangat kagum terhadap sikap orang Jawa dan budaya kita,” kata Abunawas Wicaksono atau Ganjar Ketua WBS sekaligus Dalang Wayang Beber Kontemporer kepada Diskominfo 24/10/2018.

Ketertarikan mereka membawa Ganjar dan sahabatnya Eka Putra untuk datang memenuhi undangan Jizo Ongakudan untuk membahas wayang Beber dan sikap serta karakter masyarakat Jawa. Kepada organisasi dengan ratusan anggota itu Ganjar juga mengenalkan kondisi seni budaya Indonesia, yang beraneka ragam namun dapat bersatu dan berdampingan antar kesenian hingga pemangku kebijakan. “Utamanya lebih pada cara kami dalam berbudaya sehingga kami diterima,” lanjut Ganjar

Di Jepang  seni budaya menjadi sektor vital yang tersudut karena kebijakan pemerintah, berbagai regulasi memaksa masyarakat tidak mampu mengekspresikannya. Itu mengakibatkan seniman jepang memiliki hubungan buruk dengan pemerintah khususnya polisi. “Langsung kami contohkan bagaimana berseni, sehingga masyarakat di sana mengerti bahwa seni itu indah,” imbahnya.

Pada organisasi yang beranggotakan mulai dari dosen hingga profesor itu ganjar juga menjawab berbagai pertanyaan tentang pengalamannya dalam berseni yang mempunyai unsur nilai. Serta cara agar seni dan budaya tetap terjaga, kesenian tidak hanya menghibur tapi dapat diterima dan mempunyai pesan positif yang membangun.

Tindak lanjut Jizo Ongakudan usai kegiatan sepuluh hari itu akan dilanjutkan dengan Workshop selama tiga bulan. Dengan agenda meneruskan pembahasan pergerakan seni budaya serta pertunjukan wayang beber yang ternyata sangat diminati masyarakat Jepang. Rencana yang akan terealisasi tahun depan itu juga dilirik perusahaan fotografi raksasa dunia untuk mengemas kegiatan tersebut menjadi buku berfoto. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Peran PKK Sebagai Pendorong Program Pemerintah

 

Sejak tahun 60an gerakan nasional pembangunan melalui PKK telah berjalan. PKK berperan sebagai motor penggerak. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Indartato sebagai Penasihat PKK Kabupaten Pacitan. Pihaknya  menegaskan bahwa andil PKK sangat besar karena ibu adalah pilar utama. Untuk menindaklanjuti program besar tersebut 22/10/2018 kemarin PKK Kabupaten Pacitan melaksanakan Rapat Kerja (Raker) Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan 2018 di Gedung Karya Darma.

Luki Indartato Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan menjelaskan, bahwa Raker sebagai tindaklanjut dari Rakerprov dan Rakernas. Agenda yang membahas tentang petunjuk teknis penggerak PKK mulai Desa dan Kecamatan tersebut berisi harapan arah gerak PKK agar sesuai peraturan dan tidak menyimpang.

Luki menegaskan Misi besar yang selama ini diusung adalah mengurangi angka kematian ibu dan anak. “Sebenarnya sudah sangat berkurang. Tetapi kita tetap fokus berupaya maksimal agar semakin baik,” tuturnya.

Raker tersebut dirangkaikan dengan pencanangan dan sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat. Hal yang sama disampaikan Indartato, bahwa masyarakat cerdas diawali dari dalam rumah, sehingga Dasa Wisma dan Dharma Wanita penting adanya.

Luki menambahkan, tugas PKK adalah bersama perangkat daerah untuk membantu program pemerintah. Dalam rangka menyukseskan pokok kualitas hidup masyarakat pendidikan, kesehatan, pendapatan, serta daya saing masyarakat dari pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur.  (Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Membuka Tabir Surga Pariwisata Pacitan

Menurut Ghazali, Kabupaten Pacitan mempunyai puluhan potensi pariwisata budaya eksotis dan beraneka ragam yang luar biasa indah. Sebagian dari jumlah itu umumnya belum diketahui oleh wisatawan. “Banyak destinasi wisata berkelas dunia yang akan kami pasarkan,” katanya pada sambutan Opening Jawa Timur Adventure Trip (JAT) Ke-3 tadi malam 22/10/2018 di Pendopo Kabupaten.

Kegiatan JAT yang diselenggarakan 2 tahun sekali tersebut berdampak langsung kepada kunjungan wisata Pacitan. Endang sebagai Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga berkomitmen menyuguhkan kekayaan alam serta budaya sehingga para pengusaha tersebut benar-benar percaya dengan potensi yang dimiliki. “Kini mereka akan melihat langsung potensi terbaik kita,” ucapnya.

Endang melanjutkan, kegiatan ini adalah wujud dari kerja keras pemerintah dalam menggandeng seluruh elemen  khususnya pengusaha. Peluang bertambahnya jumlah wisatawan tahun ini akan dipastikan naik, harapan itu sudah di depan mata.

Berdasar data pada tahun 2017 Pacitan memperoleh satu juta kunjungan wisatawan, baik domestik hingga mancanegara. Mereka umumnya Penikmat keindahan alam, penantang ombak, wisata ekstrim, serta aneka ragam budaya. “Tidak main-main, Gua kami terindah Se-Asia tenggara, ombak kita berkelas dunia,” papar Sekda Suko Wiyono dalam sambutannya mewakili Bupati Indartato yang berhalangan hadir.

Menurut Sekda, Tantangan terbesar yang menanti adalah menindaklanjuti kegiatan ini, karena pihaknya sadar akan banyak rombongan yang berkunjung ke Pacitan. Semua aspek harus diperhatikan serta tetap dijaga. Indikator  keberhasilannya adalah angka satu juta pengunjung pada tahun lalu bisa terlewati. “Setelah dua hari kesini, yang bagus silahkan dikabarkan, yang jelek tolong beri tahu saya. Akan kami perbaiki,” pesannya. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

 

Grand Final Pemilihan Duta Wisata Kethuk Kenang Kabupaten Pacitan 2018

 

Minggu, 21 Oktober 2018, bertempat di Pendopo Kabupaten Pacitan, telah diadakan agenda tahunan Pemilihan Duta Wisata Kethuk Kenang 2018. Peserta yang terpilih dari 12 Kecamatan menampilkan seluruh kemampuannya di depan dewan juri. Ajang ini juga sebagai wadah mereka untuk berusaha menjadi yang terbaik dan andil dalam pembangunan, khususnya bidang pariwisata Pacitan.

Kadisparpora (Endang Sujasri) dalam sambutannya menjelaskan, ada beberapa kriteria penilaian untuk menetapkan peserta yang terpilih sebagai Duta Wisata. Di antaranya adalah kecakapan, etika, beauty of make up, catwalk, serta ketepatan dalam menjawab. Dalam ajang ini terdapat 44 peserta, yakni 20 Kethuk dan 24 Kenang.
Peserta yang terpilih adalah peserta terbaik untuk masa periode pengabdian pada kemajuan pariwisata di Pacitan dalam 1 tahun ke depan.

Pihaknya juga menjelaskan sebelum berujung pada Gala Night ini, seluruh peserta Kethuk Kenang telah menjalani proses penilaian bertahap dan pembekalan yang dilaksanakan hampir satu bulan. “Mereka sudah mengikuti beberapa class khusus seperti Beauty Class, beberapa materi juga tentang kebangsaan, pariwisata dan lainnya,” tuturnya. Hal tersebut adalah upaya untuk mendapatkan Kethuk Kenang terbaik.

Wabub Sumbogo dalam acara ini mewakili Bupati Indartato yang tidak dapat hadir, menyampaikan sambutan dari Bupati untuk menjelaskan tentang tugas pokok Kethuk Kenang. Pertama adalah menjadi pelopor warga masyarakat tentang budaya sadar wisata. Kedua sebagai corong pemerintah dalam memberikan informasi kepada khalayak, sehingga terjalin hubungan dan komunikasi yang baik melalui Kethuk Kenang. Selanjutnya adalah Kethuk Kenang sebagai figur pemuda dalam mengembangkan dan memajukan pariwisata di Pacitan.

Dalam sambutannya, Wabub Sumbogo melanjutkan, “Nantinya Kethuk Kenang akan terlibat penuh dalam promosi wisata dan budaya Pacitan di tingkat regional, nasional hingga internasional. Untuk itu Kethuk Kenang yang terpilih harus mempunyai kecakapan komunikasi, bersih, rapi dan luwes. Penekanannya untuk selalu dapat tersenyum sebagai bahasa komunikasi keramahan”, pungkasnya.
(Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Daftar Ketuk Kenang Tahun 2018 yang terpilih adalah sebagai berikut :

KETHUK PACITAN                        : AVI VIVILIANA
KENANG PACITAN                        :GUNTORO
KETHUK WAKIL 1                          : RISMA PUTRI CAHYANI
KENANG WAKIL 1                          : ANDHIKA ANANTA PUTRA
KETHUK WAKIL 2                          : LINTANG LASHA FERAMARHEINSHA
KENANG WAKIL 2                          : ARDIANTO EKO P(SMKN2PACITAN)
KETHUK WAKIL 3                          : ANDINI ZOFIA PUTRI WAHYONO
KENANG WAKIL 3                          : ADIKA BAYU SAPUTRA
KETHUK FAVORIT                         : RISTA AJENG RAHMAWATI
KENANG FAVORIT                         : ADIKA BAYU SAPUTRA
KETHUK BUSANA TERBAIK       : RISMA PUTRI CAHYANI
KENANG BUSANA TERBAIK       : ADIKA BAYU SAPUTRA

Bupati Pacitan hadiri peringatan HSN 2018 yang diikuti ribuan Santri

 

Bupati Indartato mengucapkan selamat kepada para santri di Pacitan yang pada hari ini 22/10/2018 melaksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2018 di Alun-alun Kabupaten Pacitan. Ia juga menyampaikan rasa bangga atas partisipasi para santri yang luar biasa, itu ditandai dengan jumlah peserta hingga sepuluh ribu peserta dari duabelas Kecamatan di Pacitan.

Bupati berharap kegiatan itu dapat menciptakan Pacitan lebih baik lagi yakni adem, ayem serta damai. Serta pondok pesantren yang mempunyai andil besar khususnya pada pendidikan keagamaan agar terus berkembang menciptakan Santri-santri berkualitas disemua sendi kehidupan masyarakat.

Di kesempatan Itu Bupati Indartato bersama istri didampingi Sekda Suko Wiyono beserta istri, Asisten Pemerintahan Dan Kerjasama Daerah, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pacitan Mahmud sarta Staff Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi Dan keuangan Andi Faliandra. (Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).