Berita terbaru

Sayangi Anak; Cetak KIA Dimulai 2019

Tampak depan dan belakang, dan warna disesuaikan untuk anak.

Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Kependudukaan dan Catatan Sipil (Dukcapil) menargetkan proses cetak Kartu Identitas Anak atau KIA di Pacitan akan selesai dalam waktu setahun pengerjaan. Di Provinsi Jawa Timur, Pacitan mendapat jatah terakhir dalam pelaksaanaan program KIA, yakni dilaksanakan pada tahun 2019 nanti.

Dari data yang dihimpun sebanyak 125 ribu anak tersebar di 12 kecamatan dipastikan mengikuti proses cetak KIA. Djohan Perwiranto, S.Pd. MSI, Kabid Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Dukcapil Kabupaten Pacitan menuturkan, pihaknya diawal Januari akan melaksanakan cetak KIA dengan metode sampling. Yakni melakukan perekaman dimasing-masing kecamatan yang bersifat sebagian dengan tujuan agar masyarakat lain mengetahui dan mempersiapkan diri. “Karena jumlah blanko yang tersedia baru separo dari jumplah peserta KIA, namun demikian kami telah melakukan pengajuan,” paparnya.

Djohan juga menjelaskan, sembari menunggu proses cetak yang masih  dua bulan lagi, pihaknya terus mekakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dari tingkat Kelompok Bermain atau KB, Paud, TK, SD hingga SMA. Baik kepada peserta dan para guru. “Selain di sekolah proses bisa kami laksanakan di Kantor Desa atau Dukuh jika diperlukan, selain menyukseskan program juga memudahkan masyarakat,” tambah Djohan meneruskan.

KTP Anak atau KIA sendiri memiliki banyak fungsi yang dapat memudahkan anak dan orang tua. Ia mengatakan KIA sarat kebutuhan, misalnya pengurusan buku tabungan, sarat belajar di luar kota hingga pengurusan Visa. “Dengan KIA orang tua tidak perlu repot lagi dengan berkas-berkas (KTP orang tua, KK dan Akta). Jadi lebih simple,” imbuhnya mengakhiri.

Dengan segala kemudaahan yang diberikan oleh Pemerintah dan pentingnya program tersebut, Djohan berharap kepada masyarakat untuk ikut serta menyukseskan agar semua anak di Kabupaten Pacitan memiliki KTP anak atau KIA.

(Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan)

Wayang Beber, Ikon Budaya Daerah Yang Harus Terus Dipertahankan

 

Wayang Beber dari Dusun Karang Talun, Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo ternyata memikat khalayak. Tak hanya dari daerah lain. Tetapi juga mancanegara. “Kita semua ingin agar wayang Beber diakui dunia,” kata Bupati Indartato usai menyerahkan bantuan pembangunan sanggar wayang tersebut senilai Rp 50 juta, Selasa (2/10/2018).

Bantuan itu menjadi bagian dari kepedulian dan tugas pemerintah daerah memajukan kehidupan masyarakat. Salah satunya bidang kebudayaan. Dimana didalamnya termasuk wayang Beber. Terlebih ada daerah lain yang ingin mengakuinya sebagai budaya milik mereka.

Bupati menjelaskan, wayang yang dipercaya menjadi tertua di dunia tersebut telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda nasional untuk kategori tradisi dan ekspresi lisan milik kota di barat daya Jawa Timur ini. Namun demikian upaya pengembangan dan pelestariannya tidak lantas berhenti begitu saja. “Ketika wayang Beber mendunia, maka tidak hanya desa dan kabupaten yang akan berkembang dan dikenal luas. Tapi juga negara kita,” jelasnya.

Dari penuturan warga setempat diketahui, selain warga dari luar kota, tidak sedikit pelancong luar negeri sengaja berkunjung ke Karang Talun. Diantaranya dari kawasan Timur Tengah dan India. Mereka sengaja datang untuk mendengarkan kisah sejarah wayang sejarah wayang berisi cerita kisah cinta Panji Asmoro Bangun dengan Dewi Sekartaji itu. (Humas/DiskominfoPacitan).

149 Pemenang Terima Penghargaan

Peraih juara lomba pada rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-73 yang terangkai “Agoestoesan 2018” menerima penghargaan. Penyerahannya dilakukan oleh Bupati Indartato di Gedung Karya Dharma kemarin Senin malam (1/10/2018).

Jumlah penerima penghargaan kejuaraan sebanyak 149 orang dari berbagai kategori yang dilombakan. Baik olahraga, kesenian dan baik dari para pelajar hingga masyarakat umum. “Pemerintah memberi penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya atas ikut serta peserta dalam memeriahkan HUT RI, Saya mewakili Bapak Bupati mengucapkan selamat dan terima kasih. Serta kami berharap perayaan ditahun-tahun depan bisa meningkat lagi di semua lini.” Ucap Wabub Yudi Sumbogo dalam sambutanya mewakili Bupati Indartato.

Dalam kesempatan itu turut hadir Istri Bupati Luki Indartato, Sekertaris Daerah Suko Wiyono, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum Dan Politik Tri Mudjiharto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Joni Maryono, Asisten Administrasi Umum Sakundoko serta seluruh Kepala Perangkat Daerah dan Instansi di Kabupaten Pacitan.
(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Pariwisata Dan Budaya Jangan Sampai Terlewatkan

Ditengah kesibukanya Wabub Yudi Sumbogo menyempatkan diri memenuhi permintaan para mahasiswa yang meminta berfoto bersama usai kegiatan penyambutan.

 

Berdasarkan letak geografis dan tupografis Pacitan yang berbukit-bukit, tentu memerlukan pengorbanan dan kesabaran ekstra untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun seusai KKN di wilayah Kabupaten Pacitan umumnya, dan wilayah Ngadirojo pada khususnya peserta akan memperoleh kesan yang indah. “Karena masyarakat Pacitan dikenal sangat familier, sangat kental dengan budaya gotong-royong dan rasa kebersamaan serta kekeluargaannya.” ucap Wabup Yudi Sumbogo mewakili Bupati Indartato dalam sambutanya di hadapan Mahasiswa KKN dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya  hari ini 01/10/2018 di Pendopo.

KKN yang dilaksanakan di Kecamatan Ngadirojo tersebut akan berlangsung hingga 07/10/2018. Wabub berharap kepada dosen pembimbing dan mahasiswa untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan dan Desa agar tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan. “Kepada Camat Ngadirojo dan para Kepala Desa yang wilayahnya menjadi lokasi kegiatan, diharapkan dapat membantu dan memfasilitasi segala yang dibutuhkan, sehingga kegiatan KKN dapat berjalan sesuai dengan rencana.” tambah Wabup mengingatkan.

Banyaknya potensi pariwisata dan seni budaya tradisional maupun kontenporer di Kabupaten Pacitan, maka Wabup mempersilahkan kepada peserta dan para dosen pembimbing untuk mengeksplor. Hal tersebut dapat menjadi pengalaman tersendiri, serta dapat menjadi oleh-oleh kepada sahabat dan keluarga berupa kisah akan keindahan dan keelokan Pacitan. “Selain cerita tentu batik dan camilan menjadi buah tangan yang sayang kalau dilewatkan.” imbuh Wabup menyarankan.

Dalam kesempatan itu turut hadir kepala Perangkat Daerah terkait, Camat Ngadirojo Heri setiono,  Kepala Desa terkait, Wakil Rektor Bidang Akademik Supriyono MT, Ketua Yayasan Universitas Wijaya Kusuma Sujatmiko.

(Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Bupati Indartato berkesempatan menjadi Inspektur dalam Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari ini Senin 01/10/2018. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Halaman Pendopo Kabupaten. Terlibat sebagai peserta upacara yakni dari seluruh Instansi baik TNI, Polri, Ormas Keagamaan dan mahasiswa.

Pada peringatan ini, Pemerintah mengambil Tema “Pancasila Sebagai Landasan Kerja Mencapai Prestasi Bangsa”.

Wabup Yudi Sumboga turut hadir mendampingi Bupati Indartato serta diundang juga Forkopimda, Seluruh Kepala Perangkat Daerah dan Badan di Kabupaten Pacitan.

(Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan)