Berita terbaru

Peran Pendidikan Untuk Memenuhi Tantangan Abad-21

“saya ingin menegaskan, bahwa tantangan ditingkat kopetensi yang dihadapi oleh setiap generasi tentunya berbeda sesuai dengan perkembangan jaman. Maka sebagai generasi millennial atau generasi Y saat ini, tantangan dan kompetensi yang saudara hadapi sangat berbeda dengan generasi sebelumnya”. Disampaikan Wabup Yudi Sumbogo mewakili Bupati Indartato kepada 282 Wisudawan STKIP PGRI Pacitan yang dilkasanakan hari ini 19/09/2019.

Orasi ilmiah Rapat Terbuka Dalam Rangka Wisuda Sarjana Angkatan Ke-XIX tersebut Sumbogo menyampaikan bahwa pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural sebagai tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dalam proses pembanguna tersebut peran pendidikan amat penting dan strategis. Untuk itu peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus dilakukan. “Karena dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dapat memberikan multilier efect terhadap pembangunan perekonominan dan pembangunan di bidang yang lain”. Sumbogo melanjutkan.

Acara yang dihadiri oleh Ketua PGRI Jawa Timur Ihwan Sumadi serta turut hadir Guru Besar Universitas Negri Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Supari Muslim, Ketua PGRI Pacitan Supriyono serta Forkopimda Kabupaten Pacitan. Sumbogo juga menyinggung Isu mengenai sumber daya manusia atau human capital. Hal itu sebagai input pembangunan ekonomi atau hubungan antara pendidiakan dan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan.  Teori Human kapital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi banyak manfaat, yakni diperolehnya kondisi kerja yang baik, efisiensi produksi, peningkatan kesejahteraan dan tambahan pendapatan seseorang apabila mampu menyelesaikan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya.

Sumbogo meneruskan, Pendidikan merupakan investasi penting untuk menghadapi masa depan dunia secara global, untuk itu Ia berharap kedepan pendidikan harus dapat menyiapkan generasi muda abad ke-21 yang unggul, berdaya saing tinggi dan mampu bekerjasama guna mencapai kemakmuran bagi setiap Negara dan dunia. “Mengingat pentingnya peran pendidikan tersebut maka investasi modal manusia melalui pendidikan di Negara kita sangat diperlukan walaupun investasi di bidang pendidikan merupakan investasi jangka panjang secara makro dan perlu disadari manfaat investasi ini baru dapat dirasakan setelah puluhan tahun”. Lanjut Sumbogo.

Ia juga mengingatkan bahwa pendidikan merupakan salah satu agenda penting yang menuntut perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak. Sebab pendidikan adalah faktor penentu kemajuan bangsa dimasa depan. Jika sebagai bangsa berhasil membangun dasar-dasar pendidikan nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap kemajuan bidang-bidang lain.

Pembangunan bidang pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat merupakan upaya pengejawantahan salah satu cita-cita Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Proses pencerdasan bangsa dilakukan baik melaui jalur sekolah maupun jalur luar sekolah.  Pada giliranya kesempatan memperoleh pendidikan untuk semua education for all semakin dirasakan oleh masyarakat karena pendidikan dijadikan kebutuhan pokok basic needs dalam kehidupan masyarakat. “Dan kami berharap adik-adik yang diwisuda hari ini senantiasa melengkapi diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, agar nantinya mampu berkompetisi secara sehat ditengah-tengah kehidupan masyarakat”. Imbuhnya memberi nasehat.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

SAFARI GERAKAN NASIONAL PEMBUDAYAAN KEGEMARAN MEMBACA DI KABUPATEN PACITAN TAHUN 2018

SAFARI GERAKAN NASIONAL PEMBUDAYAAN
KEGEMARAN MEMBACA DI KABUPATEN PACITAN TAHUN 2018

 

 

Kali ini Kabupaten Pacitan mendapatkan kesempatan baik untuk menjadi tempat diselenggarakannya Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan Pacitan.

Acara ini diadakan di Pendopo Kabupaten Pacitan pada hari Jumát (14 September 2018), dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Acara dihadiri oleh Drs H. Indartato, MM (Bupati Pacitan) beserta istri (Luki Indartato), Drs. H. Yudi Sumbogo (Wakil Bupati) beserta istri (Ninik Sumbogo) , Bety Suko Wiyono, Drs. Widyanto, M. Si (Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpusnas) beserta para staff perwakilan dari Perpusnas Pusat, drg. Yayuk Sri Rahayuningsih (Anggota DPR RI X), Nuris Agusti, S. H, M. Kn (Kasi Pelayanan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur) , Forkompinda, Perangkat Daerah, Pejabat OPD Kabupaten Pacitan, perwakilan pegiat masyarakat, siswa-siswi perwakilan sekolah Kecamatan Pacitan, perwakilan Ketua Perguruan Tinggi, mahasiswa STKIP dengan jumlah undangan sekitar 200 peserta.

Adapun tujuan dari diadakannya Safari ini adalah untuk memberikan dorongan kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat Kabupaten Pacitan, dengan cara membudayakan gemar membaca di kalangan masyarakat Kabupaten Pacitan, memperbaiki mutu dan fasilitas perpustakaan. Salah satu implementasinya adalah dengan cara mengukuhkan Ibu Luki Baskorowati Indartato sebagai Bunda Baca Kabupaten Pacitan yang nantinya bertugas memperkenalkan perpustakaan ke seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan sampai ke pelosok-pelosoknya melalui PKK khususnya. Dan itu merupakan salah satu alasan mengapa Ibu Luki Indartato dinobatkan sebagai Bunda Baca dikarenakan Ketua PKK Kabupaten Pacitan lah yang harus mengemban tugas sebagai Bunda Baca.

Luki Baskorowati Indartato akan mengemban tugas sebagai Bunda Baca terhitung dari tahun 2018-2022 sesuai SK Bupati No. 99 tahun 2018. Dalam wawancara singkat, Beliau mengatakan terimakasih banyak atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya, dan langkah ke depannya beliau akan lebih menggalakkan budaya membaca di masyarakat, dan kebetulan jauh sebelum pengukuhan ini PKK sudah membuat program Sudut Baca di lingkup masyarakat.

Selain acara pengukuhan Bunda Baca, acara Talk Show,  diadakan pula penandatanganan MoU (Perjanjian Kerjasama) antara Dinas Perpustakaan Pacitan dengan Polres Pacitan, RSUD dr. Darsono Pacitan, Dinas Pendidikan Pacitan, Kantor Kemenag Pacitan, serta dengan STKIP Pacitan dalam rangka peningkatn layanan perpustakaan untuk siswa dan masyarakat.

Sambutan disampaikan oleh Indartato Bupati Pacitan yang sekaligus membuka acara, sambutan lainnya oleh Kepala Perpustakaan Nasional yang diwakilkan oleh Drs. Widianto, M. Si dan sambutan oleh anggota DPR RI Komisi X drg. Yayuk Sri Rahayuningsih.

Dalam sambutannya, Indartato menyampaikan demi meningkatkan indeks literasi masyarakat, sesuai yang sudah dikonsep oleh SEKDA, maka mendatang Pemda akan memberikan rewards besar kepada para pengunjung yang aktif berkunjung untuk membaca di Dinas Perpustakaan Pacitan dan diharapkan dengan adanya Bunda Baca maka upaya peningkatan indeks literasi akan lebih dapat menjangkau masyarakat luas dan dengan begitu kualitas masyarakat Kabupaten Pacitan akan menjadi lebih baik. Beliau juga sempat menyampaikan sebuah filosofi tentang buku. “Buku adalah kehidupan. Halaman awal adalah kelahiran. Halaman tengah adalah apa yang sedang kita lakukan, dan halaman akhir adalah kematian“.

Drs. Widianto, M. Si menyampaikan bahwa Dinas Perpustakaan merupakan penyangga pendidikan di Kabupaten Pacitan. Masyarakat pada umumnya dan para pelajar pada khususnya membutuhkan tambahan pengetahuan. Dan tugas dari Dinas Perpustakaan adalah menyediakan akses seluas-luasnya kepada mereka. Karena tidak dipungkiri generasi mudalah yang 20 tahun ke depan akan membangun Kota Pacitan agar mampu berdaya saing di era globalisasi. Beliau mengajak pemerintah Kabupaten Pacitan dan masyarakat Pacitan bersama-sama menghidupkan perpustakaan yang ada di seluruh Kabupaten Pacitan karena “Perpustakaan adalah tumpuan belajar di luar sekolah, sarana sepanjang hayat, dan perpustakaan daerah adalah milik rakyat, untuk itu perpustakaan harus benar-benar dihidupkan”.

Hal senada disampaikan oleh drg. Yayuk Sri Rahayuningsih (Anggota DPRD Komisi X yang selama ini giat membantu menggerakkan Pemerintah untuk lebih memperhatikan perpustakaan di seluruh Indonesia) bahwa untuk meningkatkan budaya gemar membaca di masyarakat adalah dengan meningkatkan mutu dan kualitas perpustakaan-perpustakaan yang ada di Kabupaten Pacitan, baik dari segi fisik bangunan perpustakaan, fasilitas terutama berupa kelengkapan buku bacaan,  transportasi Dinas Perpustakaan Pacitan (Mobil Pustaka Keliling), dan tenaga ahli pustakawan. Berkaitan dengan hal tersebut pihaknya akan membawa hasil dari pembahasan Talk Show dalam acara tersebut untuk ditindaklanjuti di pemerintah pusat sebagai RTL (Rencana Tindak Lanjut).

Di tengah-tengah acara disuguhkan tarian yang berjudul “Klayar” oleh SMPN I Pacitan  dan persembahan lagu “Mars Perpustakaan” oleh team Paduan Suara STKIP Pacitan.

Acara ini ditutup dengan acara Talk Show dengan Narasumber Drs. Widianto, M. Si, drg. Yayuk Sri Rahayuningsih, Nuris Agusti, SH, M. Kn, Warito, SH  (Kepala Dinas Perpustakaan Pacitan), Wiwit Pheni Dwi Antari ( Penggiat Masyarakat Desa Watukarung/Mantan Kepala Desa Watukarung) dengan Moderator acara Dr. Mukhodi, M. Si (Wakil Rektor STKIP I Pacitan).

Talk Show diapresiasi sangat baik oleh para undangan, terbukti banyak sekali yang ingin mengajukan pertanyaan maupun masukan kepada para narasumber maupun kepada Pemda Pacitan. Namun terkendala dengan waktu, maka Penanya hanya dibatasi beberapa orang dari masing-masing perwakilan tamu undangan, baik dari kalangan penggiat/tokoh masyarakat maupun dari kalangan pelajar/mahasiswa. Hal tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh narasumber untuk memberikan jawaban yang mampu memuaskan para pemberi pertanyaan.

Khusus rombongan Perpustakaan Nasional dengan didampingi perwakilan Dinas Perpustakaan Pacitan, setelah acara Safari di Pendopo Kabupaten Pacitan mengadakan kunjungan ke Perpustakaan SMPN I Pacitan. Kemudian kunjungan terakhir dilakukan ke Perpustakaan “Cendekia Mandiri” Dusun Gunung Semut RT 01/ RW 03 Desa Kendal Kecamatan Donorojo. Untuk kunjungan di Desa Kendal ini, Wakil Bupati Yudi Sumbogo juga berkenan mendampingi Perpustakaan Nasional ke Perpustakaan Komunitas “Cendekia Mandiri”.

(Penulis : Ryn Surya / Pict by : Nisha /Dinas Perpustakaan Pacitan/ Diskominfo Pacitan)

Pemilihan Dokter Kecil dan Duta Kesehatan Remaja 2018; Upaya Ciptakan Budaya Sadar Kesehatan Sejak Dini

Usaha Kesehatan di Sekolah atau UKS adalah salah satu upaya terpadu lintas program dan sektor dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup bersih dan sehat peserta didik yang berada di sekolah baik tingkat dasar maupun tingkat lanjutan. Dalam program UKS peserta didik tidak hanya berperan sebagai obyek penerima layanan kesehatan, tetapi juga sebagai subyek, bersama dengan masyarakat sekolah lainnya yaitu para guru, pegawai lainya di sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa yang berperan dalam meningkatkan kesehatan dan mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat.

Untuk memenuhi tujuan itu Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menggelar Pemilihan Dokter Kecil dan Duta Kesehatan Remaja Tahun 2018 yang diselenggarakan di Gedung Karya Darma hari ini 18/09/2018. Dengan total peserta kegiatan pemilihan dokter kecil dan duta kesehatan remaja sebanyak 144 peserta perwakilan dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Pacitan.

Kegiatan yang selalu digelar setiap tahun ini memiliki tiga tujuan khusus yakni memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan di sekolah, dan para peserta didik diharapkan memiliki kesehatan fisik dan mental serta mempunyai daya hayat dan daya tangkal terhadap kenakalan remaja. _“Serta terhindar dari pengaruh buruk penyalahgunaan Napza yaitu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya yang dapat merugikan pribadi dan Negara”_. Papar Kabid. Kesmas. Ratna Susi Rahayu yang dalam hal ini sebagai ketua panitia kepada Diskominfo.

Dikesempatan yang sama seusai membuka kegiatan Kepala Dinas Kesehatan Kabuaten Pacitan Eko Budiono menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkanya dapat meningkatkan partisipasi sisiwa dalam program UKS, agar siswa menjadi penggerak hidup sehat disekolah, dirumah dan lingkunganya. _“Juga siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa didik dan orang lain untuk hidup sehat”_. Tambahnya.

Pihaknya juga berharap dari kegiatan tersebut kedepan dapat meningkatkan jumplah dokter kecil dan duta kesehatan remaja di kabupaten pacitan serta terjalin kerjasama dan koordinasi antara pihak pemerintah dan masyarakat sekolah. Hingga upaya untuk menjadikan para siswa menciptakan budaya sadar akan kesehatan dapat terwujud. _(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan)._

Pemerintah Bojonegoro Studi Banding Keberhasilan Pariwisata Kabupaten Pacitan

Bupati Indartato Menerima cendramata berupa wayang Thengul asli kab. Bojonegoro dari Bupati PJ Bojonegoro Dr. Supriyanto.

Menyadari potensi tambang migas yang menjadi tulang punggung Kabupaten Bojonegoro satu saat akan habis maka pada Jum’at 14/09/2018 Bupati PJ Bojonegoro Dr. Supriyanto beserta rombongan Pejabat Pemkab mengadakan Studi Banding ke Kabupaten Pacitan untuk belajar langsung bagaimana kabupaten pacitan mengemas Pariwisata sehingga mampu menjadi rujukan bagi wisatawan domestik dan manca negara.

Kunjungan itu disambut langsung oleh Bupati Indartato beserta seluruh jajaran Pejabat di Halking atau Halaman Wingking Pendopo Kabupaten.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari hingga minggu 16/09 tersebut direncanakan akan melakukan rangkaian kunjungan ke beberapa daerah wisata diantaranya ke kali maron Donorojo. Yang dikenal dengan keberhasilan masyarakat dan pemerintah dalam mengemas sungai cantik mirip sungai Amazone itu menjadi tujuan wisata yang tidak pernah dilewatkan para wisatawan.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Tidak Ada Prestasi Tanpa Partisipasi

Prestasi olahraga nasional yang berhasil diraih saat ini mustahil dapat terwujud tanpa partisipasi masyarakat. Salah satunya peringkat ke-4 Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta beberapa waktu kemarin. Itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Suko Wiyono saat upacara peringatan Hari Olahraga Nasional ke-53, Ulang Tahun Pmi Ke -73 Dan Hari Perhubungan Nasional Ke-47 di halaman pendapa kabupaten, Senin (17/9/2018). “Didalam mencapai prestasi tersebut, tentu tidak muncul secara tiba-tiba. Prestasi lahir karena dipersiapkan secara matang dan sistematik serta dukungan semua pihak disertai doa dari seluruh masyarakat,” katanya.

Menteri mengajak masyarakat untuk melakukan olahraga secara rutin dan secara teratur. Sebab, dalam konteks pembangunan olahraga, sesuai Intruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan juga ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2017 tentang Gerakan Ayo Olahraga, olahraga dilaksanakan secara masif dan meluas di semua lapisan masyarakat. Terlebih permasalahan terbesar saat ini, yakni derajat kebugaran masyarakat Indonesia masih dibawah 18 persen.  Maka dengan gerakan masyarakat hidup sehat dan gerakan “Ayo Olahraga” diharapkan akan menjawab permasalahan tersebut. Dengan kesegaran jasmani yang bagus dan kesehatan yang bagus pula, maka akan memudahkan lahirnya bibit-bibit yang berpotensi menuju pentas dunia di masa selanjutnya.

Tema besar HAORNAS tahun 2018 ini adalah “Ayo Olahraga, Bangun Indonesia”. Tema tersebut mengandung makna bahwa pemerintah mengajak untuk berolahraga. Dengan berolahraga, akan turut berpartisipasi membangun Indonesia secara keseluruhan. Yakni membangun jiwa yang sehat dan badan yang kuat. “Pembangunan didalam olahraga tidak hanya jasmani, tetapi juga rohani. Dengan sehat rohani kita berarti telah mendukung kebijakan bapak presiden tentang revolusi mental,” terang Menpora.

Terkait peringatan hari ulang tahun PMI ke -73 yang mengambil tema “Semangat Kepahlawanan”, usia kian mematangkan organisasi. Terutama dalam menjalankan roda kegiatan kemanusiaan, meski demikian satu hal yang tidak tergantikan sejak kelahirannya sekarang. Yakni sepak terjang para relawan yang menjadi nahkoda bagi perahu besar PMI.

Sementara peringatan hari Perhubungan Nasional ke-47, hendaknya merupakan momentum yang tepat bagi seluruh insan perhubungan, untuk meresapi kembali apa saja yang telah diberikan untuk kemajuan di sektor transportasi. tantangan pembangunan sektor transportasi semakin kompleks, seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut jajaran perhubungan dituntut mampu beradaptasi dan terus berinovasi melalui perubahan pola kerja baru, yang lebih efektif dan efisien. “ Dengan menciptakan sistem transporasi yang handal, sdm yang berkompeten serta sarana dan prasarana yang baik, oleh karena itu, sdm bidang perhubungan harus terus meningkatkan layanan transportasi kepada masyarakat,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu pula diserahkan penghargaan kepada mereka yang berprestasi. Diantaranya tim putra bola voly yang meraih juara pertama kejurprov Jawa Timur, Fasandra Novi Liyundzira (juara II pemilihan pelajar pelopor tertib lalu lintas tingkat Provinsi Jatim), dan piagam penghargaan lomba pertolongan pertama lintas medan PMR Madya dan Wira.

(HumasPacitan/DiskominfoPacitan).