Berita terbaru

Bupati Beri Do’a Restu Kepada Gandhang

“Nanti bukan kita yang mengundang dalang dari Solo namun mereka orang Solo dan kota lain yang mengundang dalang dari Pacitan”. Disampaikan Bupati Indartato kepada Diskominfo ketika Bupati memberikan do’a dan restu kepada Gandhang Gondo Waskito atau Helmi Gondowaskito murid SMP Negri 1 Pacitan yang akan berangkat Mengikuti Festival Dalang Bocah Dan Festival Dalang Muda Tingkat Nasional 2018 di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII mewakili Jawa Timur.

Selanjutnya Kepala Daerah Kabupaten Pacitan itu akan mengupayakan Beasiswa hingga Sarjana dari anggaran daerah sebagai bentuk perhatian pemerintah yang bertugas memupuk dan memfasilitasi murid-murid berprestasi.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Tes Kebugaran Untuk Deteksi Gaya Hidup Dan Penyakit

Tes Kebugaran Jasmani merupakan serangkaian langkah tes pengukuran tingkat kebugaran jasmani sekaligus untuk menganalisa apakah gaya hidup seseorang sudah memenuhi gaya hidup sehat. “Kebugaran tubuh seseorang tidak dapat dinilai dari penampilan fisik saja, namun juga dari pola hidup, pola makan dan aktifitas fisiknya. Seseorang dapat dikatakan bugar jika setelah bekerja dia masih mampu beraktifitas fisik tanpa merasa kelelahan yang berlebihan, berkaitan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan tes Kebugaran jasmani. Kegiatan perdana ini kami selengarakan  bagi pejabat dilingkup Pemerintah kabupaten Pacitan”. Ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ratna Susy Rahayu kepada Diskominfo disela kegiatanya melaksanakan Tes Kebugaran Jasmani 2018 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan kabupaten Pacitan.

Bupati indartato beserta 60 peserta lain tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dalam sambutanya Ia menyambut baik kegiatan itu dan beraharap kegiatan tersebut dapat rutin dilaksanakan, agar peserta dapat memperoleh informasi tingkat kebugaran jasmani dan dapat menerapkan nilai-nilai gaya hidup yang sehat.

Ratna menambahkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS hendaknya dimulai dari diri sendiri, dalam keluarga dan ditempat kerja masing-masing, serta harus terus disebarluaskan dan digalakkan di masyarakat. “Untuk OPD, Instansi atau Perusahaan yang memerlukan pemeriksaan kebugaran Jasmani dapat dikoordinasikan dengan Dinas kesehatan”. Imbuhnya menginformasikan.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Sosialisasi Pencegahan Kebakaran; Upaya Peningkatan Kwalitas dan Pemabahan Personil Kompeten

Sebanyak 50 peserta mewakili Dinas, Instansi dan Swasta mengikuti Sosialisasi Pencegahan Kebakaran yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja melalui Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pacitan. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kelurahan Ploso hari ini 20/09/2018.

Kegiatan yang di hadiri dan dibuka langsung oleh Sekda Suko wiyono itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan optimalisasi upaya pencegahan dan penaggulanagn bencana bahaya kebakaran di wilayah khususnya kabupaten pacitan. Serta untuk mendukung pengurangan resiko kebakaran yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.

Panitia kegiatan selaku Kepala Satpol PP Kabupaten Pacitan Widy Sumardji menjelaskan, kegiatan itu memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai upaya menambah jumplah prsonil yang memiliki kompetensi tehnik dalam mencegah dan menangulangi ancaman kebakaran. Pada giliranya nanti para peserta diharapkan dapat menginformasikan kepada warga disekitarnya. “Sosialisasi ini menggunakan model tatap muka dan praktek lapangan, serta mengunakan literatur ketentuan peraturan perundang-undangan artinya sesuai setandar yang berlaku”. Ujar Widy kepada Diskominfo menuturkan.

Bnayak faktor pemicu terjadinya kebakaran, bisa karena kesengajaan, faktor alam seperti gempa bumi dan erupsi gunung berapi atau bahkan masalah kelalian manusia atau Human Error. Ini tentu menjadi perhatian bersama agar upaya untuk terhindar dari bencana kebakaran dapat berhasil dan tentu menjadi tanggung jawab semua pihak. “Saya meminta pahamkan juga terhadap semua peserta tentang segala potensi contohnya hubungan arus pendek pemicu terjadinya kebakaran, karena pencegahan nomor satu dibanding tindakan”. Disampaiakan Sekda Suko Wiyono memberi arahan.

Disinggung perihal potensi kebakaran lahan dan hutan dimusim kemarau Widy yang mempunyai sama sapaan Andik di callsign itu secara penuh tangung jawab menjelaskan bahwa walaupun kewenangan lahan dan hutan adalah bukan kewenangannya, namun Ia dan personilnya menyatakan siap dan sigap jika harus bertindak. “Untuk industri yang mempunyai potensi besar terhadap kebarakan kami secara terus-menerus meberikan himbauan agar supaya terbuka kesadaran para pemilik industri sehingga melengkapi segala yang di butuhkan semisal apar, trolley atau APAB atau Hydrant”. Imbuh Widy mengakhiri.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Peran Pendidikan Untuk Memenuhi Tantangan Abad-21

“saya ingin menegaskan, bahwa tantangan ditingkat kopetensi yang dihadapi oleh setiap generasi tentunya berbeda sesuai dengan perkembangan jaman. Maka sebagai generasi millennial atau generasi Y saat ini, tantangan dan kompetensi yang saudara hadapi sangat berbeda dengan generasi sebelumnya”. Disampaikan Wabup Yudi Sumbogo mewakili Bupati Indartato kepada 282 Wisudawan STKIP PGRI Pacitan yang dilkasanakan hari ini 19/09/2019.

Orasi ilmiah Rapat Terbuka Dalam Rangka Wisuda Sarjana Angkatan Ke-XIX tersebut Sumbogo menyampaikan bahwa pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural sebagai tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dalam proses pembanguna tersebut peran pendidikan amat penting dan strategis. Untuk itu peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus dilakukan. “Karena dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dapat memberikan multilier efect terhadap pembangunan perekonominan dan pembangunan di bidang yang lain”. Sumbogo melanjutkan.

Acara yang dihadiri oleh Ketua PGRI Jawa Timur Ihwan Sumadi serta turut hadir Guru Besar Universitas Negri Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Supari Muslim, Ketua PGRI Pacitan Supriyono serta Forkopimda Kabupaten Pacitan. Sumbogo juga menyinggung Isu mengenai sumber daya manusia atau human capital. Hal itu sebagai input pembangunan ekonomi atau hubungan antara pendidiakan dan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan.  Teori Human kapital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi banyak manfaat, yakni diperolehnya kondisi kerja yang baik, efisiensi produksi, peningkatan kesejahteraan dan tambahan pendapatan seseorang apabila mampu menyelesaikan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya.

Sumbogo meneruskan, Pendidikan merupakan investasi penting untuk menghadapi masa depan dunia secara global, untuk itu Ia berharap kedepan pendidikan harus dapat menyiapkan generasi muda abad ke-21 yang unggul, berdaya saing tinggi dan mampu bekerjasama guna mencapai kemakmuran bagi setiap Negara dan dunia. “Mengingat pentingnya peran pendidikan tersebut maka investasi modal manusia melalui pendidikan di Negara kita sangat diperlukan walaupun investasi di bidang pendidikan merupakan investasi jangka panjang secara makro dan perlu disadari manfaat investasi ini baru dapat dirasakan setelah puluhan tahun”. Lanjut Sumbogo.

Ia juga mengingatkan bahwa pendidikan merupakan salah satu agenda penting yang menuntut perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak. Sebab pendidikan adalah faktor penentu kemajuan bangsa dimasa depan. Jika sebagai bangsa berhasil membangun dasar-dasar pendidikan nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap kemajuan bidang-bidang lain.

Pembangunan bidang pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat merupakan upaya pengejawantahan salah satu cita-cita Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Proses pencerdasan bangsa dilakukan baik melaui jalur sekolah maupun jalur luar sekolah.  Pada giliranya kesempatan memperoleh pendidikan untuk semua education for all semakin dirasakan oleh masyarakat karena pendidikan dijadikan kebutuhan pokok basic needs dalam kehidupan masyarakat. “Dan kami berharap adik-adik yang diwisuda hari ini senantiasa melengkapi diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, agar nantinya mampu berkompetisi secara sehat ditengah-tengah kehidupan masyarakat”. Imbuhnya memberi nasehat.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

SAFARI GERAKAN NASIONAL PEMBUDAYAAN KEGEMARAN MEMBACA DI KABUPATEN PACITAN TAHUN 2018

SAFARI GERAKAN NASIONAL PEMBUDAYAAN
KEGEMARAN MEMBACA DI KABUPATEN PACITAN TAHUN 2018

 

 

Kali ini Kabupaten Pacitan mendapatkan kesempatan baik untuk menjadi tempat diselenggarakannya Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan Pacitan.

Acara ini diadakan di Pendopo Kabupaten Pacitan pada hari Jumát (14 September 2018), dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Acara dihadiri oleh Drs H. Indartato, MM (Bupati Pacitan) beserta istri (Luki Indartato), Drs. H. Yudi Sumbogo (Wakil Bupati) beserta istri (Ninik Sumbogo) , Bety Suko Wiyono, Drs. Widyanto, M. Si (Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpusnas) beserta para staff perwakilan dari Perpusnas Pusat, drg. Yayuk Sri Rahayuningsih (Anggota DPR RI X), Nuris Agusti, S. H, M. Kn (Kasi Pelayanan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur) , Forkompinda, Perangkat Daerah, Pejabat OPD Kabupaten Pacitan, perwakilan pegiat masyarakat, siswa-siswi perwakilan sekolah Kecamatan Pacitan, perwakilan Ketua Perguruan Tinggi, mahasiswa STKIP dengan jumlah undangan sekitar 200 peserta.

Adapun tujuan dari diadakannya Safari ini adalah untuk memberikan dorongan kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat Kabupaten Pacitan, dengan cara membudayakan gemar membaca di kalangan masyarakat Kabupaten Pacitan, memperbaiki mutu dan fasilitas perpustakaan. Salah satu implementasinya adalah dengan cara mengukuhkan Ibu Luki Baskorowati Indartato sebagai Bunda Baca Kabupaten Pacitan yang nantinya bertugas memperkenalkan perpustakaan ke seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan sampai ke pelosok-pelosoknya melalui PKK khususnya. Dan itu merupakan salah satu alasan mengapa Ibu Luki Indartato dinobatkan sebagai Bunda Baca dikarenakan Ketua PKK Kabupaten Pacitan lah yang harus mengemban tugas sebagai Bunda Baca.

Luki Baskorowati Indartato akan mengemban tugas sebagai Bunda Baca terhitung dari tahun 2018-2022 sesuai SK Bupati No. 99 tahun 2018. Dalam wawancara singkat, Beliau mengatakan terimakasih banyak atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya, dan langkah ke depannya beliau akan lebih menggalakkan budaya membaca di masyarakat, dan kebetulan jauh sebelum pengukuhan ini PKK sudah membuat program Sudut Baca di lingkup masyarakat.

Selain acara pengukuhan Bunda Baca, acara Talk Show,  diadakan pula penandatanganan MoU (Perjanjian Kerjasama) antara Dinas Perpustakaan Pacitan dengan Polres Pacitan, RSUD dr. Darsono Pacitan, Dinas Pendidikan Pacitan, Kantor Kemenag Pacitan, serta dengan STKIP Pacitan dalam rangka peningkatn layanan perpustakaan untuk siswa dan masyarakat.

Sambutan disampaikan oleh Indartato Bupati Pacitan yang sekaligus membuka acara, sambutan lainnya oleh Kepala Perpustakaan Nasional yang diwakilkan oleh Drs. Widianto, M. Si dan sambutan oleh anggota DPR RI Komisi X drg. Yayuk Sri Rahayuningsih.

Dalam sambutannya, Indartato menyampaikan demi meningkatkan indeks literasi masyarakat, sesuai yang sudah dikonsep oleh SEKDA, maka mendatang Pemda akan memberikan rewards besar kepada para pengunjung yang aktif berkunjung untuk membaca di Dinas Perpustakaan Pacitan dan diharapkan dengan adanya Bunda Baca maka upaya peningkatan indeks literasi akan lebih dapat menjangkau masyarakat luas dan dengan begitu kualitas masyarakat Kabupaten Pacitan akan menjadi lebih baik. Beliau juga sempat menyampaikan sebuah filosofi tentang buku. “Buku adalah kehidupan. Halaman awal adalah kelahiran. Halaman tengah adalah apa yang sedang kita lakukan, dan halaman akhir adalah kematian“.

Drs. Widianto, M. Si menyampaikan bahwa Dinas Perpustakaan merupakan penyangga pendidikan di Kabupaten Pacitan. Masyarakat pada umumnya dan para pelajar pada khususnya membutuhkan tambahan pengetahuan. Dan tugas dari Dinas Perpustakaan adalah menyediakan akses seluas-luasnya kepada mereka. Karena tidak dipungkiri generasi mudalah yang 20 tahun ke depan akan membangun Kota Pacitan agar mampu berdaya saing di era globalisasi. Beliau mengajak pemerintah Kabupaten Pacitan dan masyarakat Pacitan bersama-sama menghidupkan perpustakaan yang ada di seluruh Kabupaten Pacitan karena “Perpustakaan adalah tumpuan belajar di luar sekolah, sarana sepanjang hayat, dan perpustakaan daerah adalah milik rakyat, untuk itu perpustakaan harus benar-benar dihidupkan”.

Hal senada disampaikan oleh drg. Yayuk Sri Rahayuningsih (Anggota DPRD Komisi X yang selama ini giat membantu menggerakkan Pemerintah untuk lebih memperhatikan perpustakaan di seluruh Indonesia) bahwa untuk meningkatkan budaya gemar membaca di masyarakat adalah dengan meningkatkan mutu dan kualitas perpustakaan-perpustakaan yang ada di Kabupaten Pacitan, baik dari segi fisik bangunan perpustakaan, fasilitas terutama berupa kelengkapan buku bacaan,  transportasi Dinas Perpustakaan Pacitan (Mobil Pustaka Keliling), dan tenaga ahli pustakawan. Berkaitan dengan hal tersebut pihaknya akan membawa hasil dari pembahasan Talk Show dalam acara tersebut untuk ditindaklanjuti di pemerintah pusat sebagai RTL (Rencana Tindak Lanjut).

Di tengah-tengah acara disuguhkan tarian yang berjudul “Klayar” oleh SMPN I Pacitan  dan persembahan lagu “Mars Perpustakaan” oleh team Paduan Suara STKIP Pacitan.

Acara ini ditutup dengan acara Talk Show dengan Narasumber Drs. Widianto, M. Si, drg. Yayuk Sri Rahayuningsih, Nuris Agusti, SH, M. Kn, Warito, SH  (Kepala Dinas Perpustakaan Pacitan), Wiwit Pheni Dwi Antari ( Penggiat Masyarakat Desa Watukarung/Mantan Kepala Desa Watukarung) dengan Moderator acara Dr. Mukhodi, M. Si (Wakil Rektor STKIP I Pacitan).

Talk Show diapresiasi sangat baik oleh para undangan, terbukti banyak sekali yang ingin mengajukan pertanyaan maupun masukan kepada para narasumber maupun kepada Pemda Pacitan. Namun terkendala dengan waktu, maka Penanya hanya dibatasi beberapa orang dari masing-masing perwakilan tamu undangan, baik dari kalangan penggiat/tokoh masyarakat maupun dari kalangan pelajar/mahasiswa. Hal tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh narasumber untuk memberikan jawaban yang mampu memuaskan para pemberi pertanyaan.

Khusus rombongan Perpustakaan Nasional dengan didampingi perwakilan Dinas Perpustakaan Pacitan, setelah acara Safari di Pendopo Kabupaten Pacitan mengadakan kunjungan ke Perpustakaan SMPN I Pacitan. Kemudian kunjungan terakhir dilakukan ke Perpustakaan “Cendekia Mandiri” Dusun Gunung Semut RT 01/ RW 03 Desa Kendal Kecamatan Donorojo. Untuk kunjungan di Desa Kendal ini, Wakil Bupati Yudi Sumbogo juga berkenan mendampingi Perpustakaan Nasional ke Perpustakaan Komunitas “Cendekia Mandiri”.

(Penulis : Ryn Surya / Pict by : Nisha /Dinas Perpustakaan Pacitan/ Diskominfo Pacitan)