Berita terbaru

Bupati Resmikan Sejumlah Proyek Infrastruktur

RESMI: Bupati Pacitan Indartato simbolis meresmikan sejumlah proyek. (Foto: D Irawan)

Pacitan – Sejumlah infrastruktur lingkup pemerintah Kabupaten Pacitan tahun anggaran 2017 diresmikan penggunaanya oleh Bupati Pacitan Indartato. Sarana dan prasarana tersebut meliputi gedung kantor serta beberapa gedung puskesmas.

“Dengan gedung baru ini saya berharap kerja bapak ibu semakin jenjem (Tenang) serta semangat etos kerjanya meningkat,” Ujar Bupati Indartato saat meresmikan Penggunaan Gedung Kantor Baru Lingkup Pemkab tahun anggaran 2017, Senin (29/01) di kompleks gedung baru Dinas Pendidikan Pacitan.

Kejadian bencana alam yang menimpa Pacitan beberapa waktu lalu menurut Indartato cukup menyadarkan semua agar selalu bersyukur serta kompak dalam bekerja membangun Pacitan. Apalagi, dengan dukungan sarana dan prasarana yang baik.

Sementara, menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pacitan Ir. Budiyanto, seluruh bangunan fisik merupakan pekerjaan ditahun anggaran 2017. Meski sempat menghadapi kendala karena bencana banjir dan longsor menjelang akhir tahun, namun pekerjaan tersebut dapat terselesaikan.

“Seharusnya pekerjaan ini selesai akhir tahun namun karena terhalang bencana, baru dapat diresmikan bapak bupati bulan januari,” Kata Budiyanto.

Total infrastruktur yang diresmikan penggunaanya oleh Bupati Indartato sebanyak 25 unit. Terdiri dari 17 sarpras lingkup pemkab serta 7 sarpras puskesmas yang peresmianya dilakukan terpisah yakni di Puskesmas Gondosari Kecamatan Punung. Khusus untuk pekerjaan fisik lingkup Pemkab diantaranya berada dibawah naungan Dinas PUPR, Dinas Pendidikan, RSUD serta Dinas Perindustrian Perdagangan. Dengan menyerap anggaran lebih Rp.21 milyar. (Riz/PS)

Jitupasna Bekal Penanganan dan Peningkatan Pembagunan Paska Bencana

Dok. BPBD Pacitan

Terkait program penanganan dan peningkatan pembangunan pasca bencana oleh pemerintah kabupaten Pacitan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengadakan pembekalan Jitupasna (Kajian dan Penghitungan Paska Bencana) serta pembekalan risiko bencana.

Kawasan atau daerah terdampak sangat banyak, dan untuk kerusakan mencapai  kurang lebih 196 titik longsor dan tanah gerak serta sekitar 82 titik kerusakan desa di kategorikan kerusakan berat dan selebihnya di kategori sedang dan ringan.Diharapkan untuk para peserta pembekalan dapat menyampaikan kepada masyarakat terdampak, agar mengetahui secara mendetail langkah pertama yang di lakukan setelah bencana, penangulanagan dan penyelamatan.

Peserta tidak kurang dari 140 orang terdiri dari 82 kepala desa dan para relawan.Pujiono selaku Kepala seksi kedaruratan dan logistik BPBD menyatakan harapannya pada masyarakat yang terdampak untuk selalu mempunyai kajian ben memulai dan membangun kembali pasca bencana. Pujiono mengharapkan yang utama peningkatan sosial serta ekonomi warga terdampak, Karena mereka membutuhkan.

Misi BPBD kabupaten Pacitan adalah meminta kepada seluruh warga agar memahami penanggulangan pasca bencana. Peserta diminta untuk mengisi responden yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya agar pemerintah segera menangani dan menindaklanjuti daerah terdampak. Semetara itu Pemerintah kabupaten Pacitan akan segera melakukan pendataan selama 2 hari berturut turut, yang dilakukan mula rabu 24/1 “Di maksudkan untuk mempercepat perbaikan infrastruktur dan mepercepat pemberian bantuan yang akan di lakukan oleh pemerintah” Ulas pujiono.

(Anjar/Budi/Riyanto/Kominfo)

Evaluasi 2017 Sambut Trend Kebijakan 2018

Suasana Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2017 dan Rencana Kegiatan tahun 2018

Realisasi anggaran yang ditetapkan Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) tahun 2017 memenuhi target yang ditentukan, yakni 95,14 persen sedangkan target yang ditentukan jauh dibawah itu. Pernyataan tersebut disampaikan Muhammad Afandi Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Pacitan dalam acara Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2017 dan Rencana Kegiatan tahun 2018 digedung karya Darma kemarin 24/01. “Alhamdulilah kita dapat memenuhi target yang ditentukan pemerintah, capaian yang baik tentunya”. jelasnya penuh syukur.

Acara yang dihadiri oleh seluruh perangkat daerah yakni sekertaris Dinas atau badan, kasubag program evaluasi dan pelaporan, penata usaha perangkat daerah dan bagian pengadaan barang. Semua komponen pemerintah   diajak untuk memaksimalakan kinerja pemerintah ditahun depan.

Prioritas program adalah kebijakan pemerintah yang saat ini sedang trend, diantaranya pengadaan barang dan jasa diawal, pegadaan barang melalui e tendering serta penyaluran dana non tunai. ” Tiga prioritas itu tentunya membutuhkan semua elemen beserta jajaranya untuk mendukung dan memaksimalkan, sehingga apa yang menjadi kinerja pemerintah dapat terwujud,” tandas Afandi dengan paparan prioritas kebijakan 2018.

(Budi/Riyanto/Kominfo)

Madiun Studi Tiru ke Pacitan Wujudkan Sinergitas Kominfo

Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun beserta delegasi berfoto bersama Dinas Kominfo Kabupaten Pacitan di halaman Pendopo Pacitan

Bertempat diruang PPID Dinas kominfo Pacitan, pada 25/1 kemarin rombongan dari kominfo kota Madiun diterima. Tidak kurang 9 delegasi Madiun bertamu dengan tujuan studi tiru. rombongan diterima langsung oleh kepala kominfo widi sumarji. “kami kesini dengan tujuan melaksanakan studi tiru ke kominfo kabupaten pacitan selain itu juga silaturahmi”. kata subakri selaku kepala dinas kominfo kota madiun.

Widi dan staf menerima dengan baik dan melayani pertanyaan,  tentang bagaimana menata dan meningkatkan kinerja informasi melalui jaringan web atau medsos agar cepat diterima oleh pelajar atau mahasiswa serta masyarakat. Kunjungan tersebut diharapka bisa sebagai jembatan kekeluargaan antar kominfo, saling berbagi ilmu, dan menjalankan tugas pemerintah dengan baik.

Subakri mengapresiasi penghargaan yang selama ini diperoleh kominfo pacitan. ” harapan kedepan di maksutkan agar adanya komunikasi dan sinergitas antara kominfo kabupaten pacitan dengan kominfo kota madiun karna pada dasarnya kita satu wilayah untuk itu kita harus saling berkesinambungan” imbuhnya.

(Anjar/Riyanto/Kominfo)

SID Program Validasi Data Desa

Dinas Kominfo bekerja sama dengan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) memberikan pembekalan terhadap mahasiswa KKN UNS Surakarta

Pekembagan teknologi dan pembagunan diikuti dengan sarana publik yang kian pesat. Selain  berupa ketebukaan informasi publik, lingkup paling dasar yakni desa kini telah difasilitasi oleh pemerintah berupa Sistem Informasi Desa (SID). Sistem inilah yang nantinya menjadi sarana validasi data, sementara Dinas Kominfo yang bertugas sebagai pengumpul data akan meneruskan dari kepada pemangku kebijakan yakni Bupati. Berangkat dari data tersebut Bupati akan  menentukan kebijakan yakni mengentaskan kemiskinan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat di Pacitan.

Menindaklanjuti hal tersebut Dinas Kominfo bekerja sama dengan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) memberikan pembekalan terhadap mahasiswa KKN UNS Surakarta, kemarin 24/01 bertempat di ruang PPID Dinas Kominfo Pacitan.

Mahasiswa KKN yang tersebar diseluruh desa dikecamatan Punung antusias menyimak paparan dari para narasumber,  salah satunya kepala Dinas Kominfo Widy Sumardji, Wira Swastika Kominfo, Sutarman Bappeda, Surati PMD, Frend Marsudi Humas Pemkab, Hamdani dari Desa Ngumbul, Winardi dari Desa Tulakan serta Irwandi dari Kompak.“itulah dasar yang kami paparkan sehingga kita semua paham apa guna SID dalam perannya membantu pemerintah” ujar Widy Sumarji kepala Dinas Kominfo.

Program SID yang sudah direncanakan matang pun harus melewati beberapa  permasalahan, yakni kebanyakan aparatur Desa belum mempunyai kemampuan dibidang TI. Kondisi tersebut diamanfaatkan oleh pemerintah dengan memaksimalkan para mahasiswa KKN yang notabene mempunyai pemahaman terhadap dibidang TI. Sehingga dalam waktu dua hari pemaksimalan berbagai materi dasar disampaikan oleh para narasumber. Diharapkan usai pembekalan tersebut praktik dilapangan semakin mudah.

“Kita saling bekerja sama, Kompak mengadakan pembinaan langsung di desa binaanya. Semetara Kominfo memanfaatkan tenaga prakerin dan KKN yang berlatar belakang TI untuk memberikan pemahaman pada aparatur desa,” ungkap Widi mejelaskan.

(Anjar/Budi/Riyanto/Kominfo)