Berita terbaru

Woww ..!!! Beli Sepeda Bawa KIA, Bisa Dapat Diskon

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan menjalin perjanjian kemitraan terkait pemanfaatan Kartu Identitas Anak (KIA) dengan Toko Sepeda JUJUR, pada Senin (19/9). Penandatangan perjanjian kemitraan ini langsung dipimpin oleh Kepala Disdukcapil Pacitan Supardianto dan Owner Toko Sepeda JUJUR, Ashuri Hidayat.

“Tujuan diadakannya perjanjian kemitraan ini adalah meningkatkan cakupan kepemilikan dan pemanfaatan KIA melalui keterlibatan pihak ketiga dan lembaga lainnya sebagai mitra bisnis berbasis perjanjian kemitraan sesuai amanah Permendagri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016,” tutur Siti Syamsiyah Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan (PDIP) Dispendukcapil usai penandatanganan.

Siti menambahkan untuk yang menjadi pionir dalam bermitra kali ini Toko Sepeda JUJUR, pihaknya sepakat setiap pembelian Sepeda di toko sepeda tersebut dengan menunjukkan KIA maka akan mendapatkan diskon dan/atau hadiah langsung.

Selanjutnya, Kadis Dispendukcapil Pacitan berharap adanya perjanjian kemitraan dengan Toko Sepeda ini dapat menginspirasi keterlibatan pihak lain untuk bermitra dengan Dispendukcapil Pacitan dalam pelaksanaan pelayanan publik yang prima dan membahagiakan masyarakat. (PemkabPacitan)

KKN GNRM UNS Bekerjasama Kemenko PMK : Usung Konsep Indonesia Bersatu, Bersih, dan Melayani

Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) kerjasama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar program KKN Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Kabupaten Pacitan.

Kegiatan KKN GNRM oleh Kemenko PMK mengusung konsep Indonesia bersatu, bersih, dan melayani sebagai dasar program kerja KKN yang dibuat. Kegiatan KKN ini melibatkan 28 mahasiswa Fakultas Keolahragaan dan 2 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan.

Dihari kedua, minggu 18 September 2022, para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN GNRM melaksanakan salah satu program kerja pembersihan lingkungan “bersih susur pantai” bersama masyarakat sekitar di pantai pancer dorr Kabupaten Pacitan. Kegiatan susur bersih pantai cukup membuat antusias karena diikuti oleh 100 an orang.

Selain mengusung salah satu konsep Indonesia bersih, kegiatan ini diharapkan menjadi contoh bagi wisatawan yang mengunjui Pantai Pancer Dorr agar menjaga kebersihan lingkungan pantai, sebab sampah anorganik yang dikumpulkan saat kegiatan sangatlah banyak.

Seperti diketahui, dihari pertama pelaksaanaan KKN GNRM di isi dengan kegiatan sosialisasi Bela Negara yang digelar di Pendopo Kabupaten Pacitan. Sabtu (17/9/2022) (Pemkab Pacitan)

Efi Suraningsih; Baik-Baiklah Menjaga Alam Agar Alam juga Baik Pada Kita

“Jika kita baik menjaga alam, maka alam akan memberikan kebaikan juga pada Kita”.

Pesan itu terlontar dari Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih saat membuka kegiatan Aksi Serentak Bebersih Sampah dari rangkaian program World Cleanup Day (WCD) di balai Desa Arjosari, Minggu (18/9/2022) pagi.

“Ini rumah kita, bumi kita. Jika kita baik kepada alam, maka alam akan memberikan kebaikan pula kepada kita,” ungkap Efi memaparkan konsep cinta lingkungan.

Lebih jauh dirinya mengatakan, kesadaran utuk mencintai alam dan lingkungan harus ditumbuhkan dari diri sendiri.

“Mulailah dari diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan. Beranilah menegur orang di sekitar kita untuk membuang sampah pada tempatnya,” tegas Efi yang juga istri Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

 

Desa Arjosari menjadi titik utama pemberangkatan tim inti dalam kegiatan WCD tahun ini . Tak hanya dihadiri para pegiat lingkungan, Ketua Tim Penggerak PKK Pacitan Efi Suraningsih juga berada di antara peserta.

 

Sementara itu, Leader WCD Pacitan, Yusuf Mukib mengungkapkan kegiatan WCD tahun ini mengusung tema ‘Sinergi Wujudkan Pacitan Bebas Sampah’. Kegiatan yang rutin digelar setiap tahun ini berhasil menggandeng 31 tim relawan yang disebar di 23 titik lokasi di 9 kecamatan. Mereka berasal dari unsur sekolah, komunitas, organisasi kemasyarakatan, perusahaan, serta organisasi pemerintah daerah.

“Kami berharap 3.121 relawan yang berperan aktif hari ini tidak hanya berhenti pada kuantitas akan tetapi juga kualitas untuk membangun kesadaran atas persoalan sampah yang bersifat jangka panjang, sampah-sampah yang hasilkan nantinya akan dipilah dan diproses sesuai kategori masing-masing,” imbuh Yusuf Mukib.

Dirinya juga sangat berharap, agar kegiatan seperti ini tidak hanya terhenti pada seremonial semata.
“Melalui momentum WCD, semangat cinta lingkungan akan terus kita bangun di antara elemen masyarakat. Salah satu wujudnya adalah langkah gotong royong mengatasi isu lingkungan,” pungkas mahasiswa salah Satu Perguruan Tinggi di Pacitan ini. (Pemkab Pacitan)

 

Wujudkan Gerakan Revolusi Mental, Mahasiswa UNS Gelar KKN Gotong Royong di Pacitan

Indonesia bersatu, bersih, dan melayani menjadi salah satu sendi gerakan Revolusi Mental. Mahasiswa merupakan elemen tak terpisahkan dari upaya membangun paradigma tersebut. Implementasinya adalah kegiatan KKN Gotong Royong.

“Tentunya kita sesuaikan dengan program Kementerian PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Yaitu Gerakan Nasional Revolusi Mental,” kata Dr Rony Syaifullah, koordinator KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) di Pacitan, Sabtu (17/9/2022).

Selama berada di Pacitan, para mahasiswa melaksanakan sejumlah agenda. Satu diantaranya sosialisasi Bela Negara. Adapun sasarannya pemuda-pemudi lintas organisasi. Di sela kesibukan masing-masing, para pemuda bertemu untuk mendapatkan materi Wawasan kebangsaan.

“Dalam kegiatan ini nara sumber memberikan materi terkait Wawasan Kebangsaan, NKRI, serta Persatuan dan Kesatuan kita yang dikedepankan. Ini aksi nyata yang menjadi harapan dari Kementerian PMK,” katanya ditemui di Pendopo Kabupaten.

Tidak itu saja, 30 orang mahasiswa nantinya juga akan terlibat dalam rangkaian kegiatan lain. Yaitu susur dan bersih pantai. Aksi di Pantai Pancer Door ini akan diikuti seratusan orang unsur pemuda di Kota 1001 Gua.

Selain itu, Kegiatan yang didanai oleh Kementrian PMK ini juga akan menggelar  pelatihan content creator. Pembekalan lebih dititikberatkan kepada pegiat media sosial. Mereka akan mendapat pelatihan cara membuat konten positif sehingga bermanfaat untuk promosi wisata Pacitan.

“Kita membuat konten-konten yang barangkali nanti bisa membantu Pemkab Pacitan untuk menyampaikan pesan-pesan positif terkait kekayaan wisatanya dan hal baik lain yang bisa kita sampaikan melalui media sosial,” ujar Rony yang juga menjabat Wakil Dekan I Fakultas Keolahragaan. (Pemkab Pacitan)

 

Dukung Pengukuhan Forum Anti Korupsi Jatim

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, menghadiri undangan Rapat Koordinasi Kepala Daerah dan Legislatif dalam Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi se-Wilayah jawa Timur di Kantor Gedung Provinsi Jawa timur pada Kamis (15/9/2022) siang.

Dalam rakor yang dipimpin oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa itu tampak hadir Ketua KPK RI Komjen Pol Drs Firli Bahuri. Juga, bupati/wali kota dan pada Ketua DPRD se-Jatim.

Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga mengukuhkan Forum Penyuluh Anti Korupsi atau yang disebut dengan Jatim PAK periode 2022 – 2024.

Para Penyuluh Anti Korupsi tersebut dikukuhkan berdasarkan Keputusan Gubernur Jatim No. 188/638/KPTS/013/2022 tentang Forum Penyuluh Anti Korupsi Provinsi Jatim Periode 2022-2024.

Secara khusus, Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa forum Jatim PAK tersebut sengaja dibentuk sebagai langkah mencegah tindak pidana korupsi melalui sisi edukasi dan preventif.

“Forum Jatim PAK ini, seluruh kabupaten/kota ada perwakilannya. Di dalam penyuluh ini semua dilibatkan, ada kampus cukup banyak, pegiat anti korupsi dan ada inspektorat dari berbagai daerah,” jelasnya.

Dalam rakor tersebut, seluruh peserta mendapatkan pengarahan terkait titik-titik rawan tindak pidana korupsi, kewaspadaan penyalahgunaan wewenang dan jabatan serta upaya pencegahan korupsi lainnya.

Hal ini seperti dijelaskan oleh Ketua KPK RI, Komjen Pol Drs Firli Bahuri. Tak sedikit kasus tipikor yang menjerat kepala daerah yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang.

Termasuk juga titik-titik yang rawan terjadinya korupsi mulai dari pemberian izin, pengadaan barang jasa, reformasi birokrasi khususnya pembinaan sumber daya manusia.

“Tidak boleh ada 1 rupiah pun anggaran dalam RAPBD itu di luar dari tujuan pembangunan nasional maupun tujuan nasional itu sendiri,” pungkasnya. (Pemkab Pacitan)