Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak memiliki potensi terhadap stabilitas sosial, baik langsung pada Ranah ekonomi, sosial bahkan keamanan.

Di Pacitan pun pagi tadi puluhan mahasiswa menggelar unjuk rasa menyuarakan penolakan kenaikan BBM. Kejadian tersebut dipastikan juga terjadi di beberapa wilayah lain di Indonesia.

Sehingga secara cepat koordinasi terbatas dilakukan pemerintah pusat bersama wilayah baik provinsi maupun kabupaten dan kota se-Indonesia. “Kita harus merumuskan kemungkinan yang akan terjadi di Pacitan,” ujar Heru Wiwoho, Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, siang ini (05/09) saat Koordinasi bersama pemerintah pusat melalui virtual zoom.

Lebih jauh Heru harus memproyeksikan berbagai kemungkinan lain yang bisa menyulut dampak kenaikan BBM, disamping pencairan Bantuan Sosial (Bansos) bakal dikucurkan untuk menstabilkan daya beli di masyarakat.

Soal unjuk rasa yang digelar pagi tadi Sekda meyakini aksi tersebut masih pada konteks yang aman, dimana dalam negara yang menganut sistem demokrasi sangat wajar masyarakat menyuarakan aspirasinya.

Utamanya di Pacitan pihaknya berharap inflasi yang ditakutkan pengamat tidak terjadi. Lantaran pemerintah akan bergerak secepat mungkin sebelum dampak kenaikan BBM seperti kenaikan bahan pokok, menurunnya daya beli terjadi. (PemkabPacitan).

WhatsApp chat