AJANG PROMOSI: Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo (tengah) menyimak penjelasan dari Wira Swastika (kiri) petugas Diskominfo terkait produk unggulan yang ditampilkan di stan pameran. Rachmad Soepriyono (kanan) pimpinan delegasi Pacitan pada JKF 2019. (Foto: R. Soepriyono/Diskominfo)

Pacitan – Ajang Jatim Kominfo Festival (JKF) 2019 berakhir Jumat (5/10/2019) di Magetan. Ajang kompetisi insan Komunikasi dan Informatika tersebut berlangsung selama empat hari. Bagi Kabupaten Pacitan kegiatan itu menjadi wahana promosi potensi unggulan daerah. Lebih dari itu, Kota 1001 Gua kembali menunjukkan prestasi dengan memboyong kejuaraan pada sejumlah kategori.

“Untuk Pertura (pertunjukan rakyat) kita menampilkan Wayang Combo dengan dalam Ki Fajar Arianto. Alhamdulillah mendapatkan predikat aktor terbaik,” terang Rachmad Soepriyono, Ketua Delegasi Diskominfo Pacitan, Sabtu (5/10/2019).

Melalui pementasan wayang kontemporer Ki Dalang Fajar menyampaikan pesan pentingnya menyaring informasi. Terlebih dengan maraknya penggunaan media sosial dewasa ini. Adegan awal menggambarkan seorang kepala desa menyampaikan slogan baru. Si kades merincinya dengan empat unsur. Yakni sehat, aman, pintar, dan iman. Kades yang beru terpilih itu lantas menyingkatnya dengan akronim SAPI.

Rupanya, informasi terkait slogan baru tersebut menyebar cepat. Hanya saja, masyarakat memaknainya dengan pemahaman beragam. Ini seperti dialami dua orang warga bernama Bokir dan Tamto. Mereka menganggap slogan tersebut merupakan program pembagian ternak sapi.

Berawal dari obrolan, lalu adu mulut, kedua orang itu akhirnya nyaris bertikai. Beruntung seorang pegiat KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Pena datang dan memberi penjelasan. Pementasan berakhir disambut gemuruh tepuk tangan penonton.

“Kami sengaja mengangkat pesan tentang waspada hoaks. Supaya kita semua lebih waspada dan tidak mudah percaya begitu saja terhadap kabar yang belum tentu kebenarannya,” kata Ki Dalang Fajar.

Dalam Lomba Cerdas Cermat Komunikatif (LCCK), Kabupaten Pacitan juga menunjukkan eksistensinya. KIM Pena, Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan tampil cukup memukau. Setelah melewati seleksi yang cukup ketat, KIM Pena berhasil meraih juara harapan I.

Rahmad Dwiyanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan menambahkan selama festival berlangsung delegasi Kabupaten Pacitan mengikuti seluruh kegiatan. Tak hanya perlombaan, tim juga aktif mengikuti beragam kegiatan peningkatan sumberdaya manusia. Mulai dari sarasehan, sosialisasi, blogging, hingga pameran produk unggulan.

“Ke depan tugas kita tidak ringan. Apalagi memasuki era revolusi industri 4.0. Keikutsertaan teman-teman di ajang JKF tentu sangat bermanfaat. Selain sebagai ajang mempromosikan potensi Pacitan, juga sekaligus ajang membekali diri dengan wawasan baru,” ucap Rahmad usai menghadiri penutupan JKF 2019 oleh Sekjen Kemenkominfo R. Niken Widyastuti.

JKF merupakan salah satu ajang kompetisi antarinsan kominfo se-Jatim sekaligus wahana peningkatan sumberdaya manusia menuju terwujudnya komunikasi yang bijak dan benar. Hal tersebut merupakan kunci utama kedamaian dan kerukunan masyarakat. Ini seperti tecermin dalam thema JKF 2019 “Komunikasi untuk Toleransi”. (PS/PS/Radio Suara Pacitan/Diskominfo)

WhatsApp chat