Bakesbangpol; Bersyukur, Suara Masyarakat Pacitan Terdengar

Akhirnya PPKM level 3 batal diterapkan oleh Pemerintah atas keputusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Keputusan diambil lantaran dia menganggap masyarakat Indonesia sudah lebih kuat melawan Covid-19.
“Alhamdulillah Pemerintah Pusat mendengar aspirasi masyarakat Pacitan,” kata Tri Mudjiharto, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pacitan usai mengkonfirmasi kabar tersebut.
Meskipun PPKM batal, tetap ada peraturan yang harus diperhatikan, misalnya pelarangan kegiatan perayaan tahun baru di seluruh pusat keramaian, pusat perbelanjaan, bioskop dan restoran tetap buka maksimal 75 persen kapasitas. Untuk kegiatan sosial budaya, kerumunan masyarakat yang diperbolehkan maksimal 50 orang.
“PPKM memang dibatalkan, tetapi masyarakat Pacitan harus tetap taat dengan aturan pengetatan,” tambahnya. Pihaknya juga berharap masyarakat tetap waspada dengan bahaya Covid-19 yang terus bermutasi.
“Tetap lakukan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M untuk pencegahan,” pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa vaksinasi dosis pertama di Jawa-Bali sudah mencapai 76 persen, sedangkan dosis kedua sudah mendekati 56 persen. (BakesbangpolPacitan/DiskominfoPacitan).

Coba Qris; Pembayaran Tiket Wisata Non Tunai

Di era digital ini, transaksi dengan metode pembayaran elektronik sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu metode pembayaran elektronik yang cukup populer saat ini adalah QR payment atau pembayaran dengan menggunakan kode QR.
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga melakukan uji coba e-ticketing berbasis QRIS di destinasi wisata Goa Gong pada Selasa (7/12). Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Disparpora Kabupaten Pacitan menggandeng Bank Jatim melakukan pendampingan dan pemantauan kepada petugas lapangan dalam penggunaan e-ticketing non tunai. Setelah uji coba e-ticketing/payment ini selesai, Disparpora akan melakukan evaluasi jika ada kekurangan agar system yang digunakan benar-benar siap untuk masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Kadisparpora, T.Andi Faliandra mengatakan, “Pembayaran non tunai ini kami kerjakan dengan bank jatim dengan tujuan mencegah kebocoran yang ada, selain itu sistem seperti ini akan memudahkan pelanggan dalam mempercepat pembayaran, juga dapat mengurangi risiko penularan covid19 melalui uang tunai.”
Kedepannya pembayaran e-ticketing menggunakan QRIS ini akan diberlakukan di semua destinasi wisata di Kabupaten Pacitan, khususnya pada 9 destinasi wisata yang dikelola pemerintah. Diharapkan penggunaan e-ticketing ini dapat memudahkan pengunjung dengan pembayaran non tunai melalui e-money seperti ovo, linkaja, gopay dan sejenisnya. Sehingga dengan adanya kemudahan ini, pertumbuhan ekonomi dalam sektor pariwisata diharapkan dapat berkembang lebih pesat. (DisparporaPacitan/DiskominfoPacitan).

Pimpin Gertak PSN Bupati Pacitan Ajak Masyarakat Berantas Sarang Nyamuk DBD Dengan Gerakan 3M

“Kita perlu waspada dengan adanya kasus DBD di Pacitan meskipun ini periodik karena setiap tahun pasti ada ketika memasuki musim penghujan,” ungkap Bupati, Selasa (07/12).
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (Gertak PSN-DBD) di Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari. Didampingi Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Sekda Pacitan Heru Wiwoho, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mahmud, Kadinkes serta masyarakat, Gertak PSN DBD menyasar lingkungan rumah rumah warga.
Tidak hanya melakukan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, Mas Aji didampingi Kadinkes Pacitan Hendra Purwaka juga melakukan pengamatan jentik dan pengasapan nyamuk dewasa (Foging). Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mewaspadai peningkatan kasus DBD serta mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Pacitan.
“Kita perlu waspada dengan adanya kasus DBD di Pacitan meskipun ini periodik karena setiap tahun pasti ada ketika memasuki musim penghujan,” ungkap Bupati, Selasa (07/12).
Melalui kegiatan serentak Mas Aji berharap kasus DBD di Pacitan dapat ditekan atau jika bisa tidak ada kasus baru lagi. Untuk itu butuh kerja semua pihak terutama masyarakat untuk selalu membudayakan hidup bersih serta peduli terhadap lingkungan sekitar rumahnya.
Sebagai antisipasi lanjutan pemerintah akan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya melakukan 3M jika mendapati potensi sarang nyamuk di lingkungan sekitar. Bupati juga minta masyarakat rajin memakai lotion nyamuk, memasang kelambu serta rajin mengamati jentik nyamuk.
“DBD bagaimanapun berbahaya cuman penyebarannya saat ini Insya Alloh belum banyak, mudah-mudahan tidak meluas tapi malah menyempit,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut, Gertak PSN DBD akan dilaksanakan serentak di semua wilayah Kecamatan selama 4 minggu berturut turut setiap jumat. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan gerakan 3M minimal seminggu sekali serta melakukan penaburan larvasidasi ditempat penampungan air terutama pada daerah endemis. (humas pacitan / Pemkab Pacitan)

Bupati Ajak Kadin Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah Angkat Potensi Pacitan

Kabupaten Pacitan memiliki potensi sumber daya alam melimpah. Namun sayang, belum semua sumber daya tersebut terkelola maksimal.

“Penduduk Pacitan itu tidak banyak tapi potensinya besa, salah satunya di bidang perikanan karena kita memiliki garis pantai yang panjang,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
Mas Aji menyampaikan hal tersebut di hadapan dewan pengurus baru Kamar Dagang Dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Pacitan periode 2021-2026 usai dikukuhkan di Pendopo Kabupaten, Selasa (07/12).
Tidak hanya sektor perikanan, Bupati menyebut sektor pertanian dan perkebunan juga memiliki peluang menjanjikan untuk dikembangkan. Tentu, dengan tidak menafikkan sektor pariwisata yang menjadi primadona sekaligus lokomotif perekonomian masyarakat Pacitan.
Untuk itu Bupati berharap peran Kadin sebagai wadah para pengusaha untuk turut ambil bagian berkontribusi memaksimalkan potensi-potensi tersebut. Selain investasi salah satu kunci adalah dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta sinergitas yang baik antara, pemerintah, pelaku usaha atau swasta.
Senada disampaikan Ketua Kadin Kabupaten Pacitan Sutomo. Menurutnya sebagai tempat konsultasi, pembinaan dan pembangunan dunia usaha Kadin Pacitan akan selalu menjalin sinergitas dengan pemerintah daerah. Tujuannya tak lain untuk ambil bagian dalam membangun perekonomian di Pacitan.
“Mohon doa restu semoga Kadin dapat menjadi pemersatu pengusaha baik pengusaha kecil, UMKM maupun pengusaha industri besar sehingga bermanfaat bagi masyarakat Pacitan,” katanya. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Gandeng OK OCE Kembangkan Wirausaha Terpadu di Pacitan

“Saya berharap dengan MoU ini bisa menjadi daya ungkit pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan pengembangan usaha mikro, koperasi, industri rumah tangga dan perdagangan serta produk ekonomi kreatif di Kabupaten Pacitan,” kata Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.
Pemerintah Kabupaten Pacitan menjalin kerjasama dengan Perkumpulan Gerakan One Kecamatan One Center Enterpreneurship (OK OCE) Indonesia dalam pengembangan kewirausahaan terpadu. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU diantara kedua belah pihak.
“Saya berharap dengan MoU ini bisa menjadi daya ungkit pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan pengembangan usaha mikro, koperasi, industri rumah tangga dan perdagangan serta produk ekonomi kreatif di Kabupaten Pacitan,” kata Bupati saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan MoU pengembangan kewirausahaan terpadu antara Pemkab Pacitan dengn OK OCE di Hotel Fave Solo, Senin (06/12).
Hasil akhir dari program ini adalah untuk meningkatkan produktifitas pengusaha lokal Pacitan yang bisa bersaing dengan produk-produk daerah lain maupun luar negeri. Sehingga, pendapatan masyarakat bertambah dan pengangguran berkurang.
Sebagai tindak lanjut MoU akan dipertajam melalui penandatangan perjanjian kerjasama antar Perkumpulan Gerakan OK OCE dengan dinas teknis yang menangani.
“Intinya semua ini adalah peningkatan SDM agar potensi yang ada bisa terkelola maksimal,” katanya.
Selain Bupati turut hadir Ketua Umum OK OCE INA MAKMUR Joko Dwiyanto, Sekda Heru Wiwoho, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Perangkat Daerah terkait serta diikuti secara virtual oleh Ketua Umum OK OCE Indonesia Lim Rusyamsi. (Humas Pacitan/ Pemkab Pacitan)
WhatsApp chat