KOMPAK Dorong Peran Provinsi Melalui Camat Dalam BINWAS

KOMPAK Jawa Timur kemarin 4 Maret 2019 terlibat dalam mendukung proses penilaian pembangunan Daerah oleh Kemertrian Bappenas RI. Jawa Timur masuk sebagai nominator.

Dalam FGD, KOMPAK menyampaikan berbagai dukungan yang telah dilakukan dalam memperkuat peran Provinsi dalam mendorong pelaksanaan UU Desa melalui penguatan kapasitas camat dalam BINWAS, pengembangan inovasi daerah dan keperantaraan pasar.

Penilai utama Bapak Dr. Ir Budhi Setiawan MA, Deputi Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Nasional, sangat mengapresiasi kerja KOMPAK yang menurut beliau sudah kebiasaan DFAT bahwa dukungan dananya kecil tapi hasil dan dampaknya jelas dan bisa dijamin berkelanjutan. Beliau (baju batik kunning) berkenan mengunjungi stand pameran KOMPAK
(Irwandi)

Dukung Wirausaha Dengan Tambahi Keterampilan Foto

Merantau ke kota lain bukan pilihan bijaksana, mengingat Kabupaten Pacitan mempunyai banyak kekayaan yang siap dieksplorasi, baik alam, hasil laut, pertanian bahkan hasil kreativitas tangan masyarkakatnya.

Pemerintah butuh SDM dan tenaga untuk memaksimalkan pasar besar tersebut, salah satunya dengan memberi wadah dan menambah keterampilan yang dimiliki dengan mengelar Pelatihan Fotografi kepada puluhan wirausaha muda yang dilaksanakan selama tiga hari 04-06/03/19 di Ruang Pertemuan hotel Remaja oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pacitan.

Supomo Kepala Disperindag meminta kepada peserta untuk serius terhadap potensi yang dimiliki Pacitan dengan memaksimalkan program pemerintah seperti yang tengah dilaksanakan.

Materi fotografi yang disampaikan kemudian mampu mendukung usaha yang tengah dikembangkan, mengingat segala aspek usaha mulai kuliner, pariwisata dan kerajinan dapat maksimal dengan promosi cantik melalui sosial media (Sosmed).

Ia juga mengharap kepada peserta agar terus menjalin hubungan baik dengan Disperindag, sesama peserta dan wirausaha lain melalui paguyuban yang telah dipersiapkan demi tercapainya sinergitas, sehingga tercapai kemudahan usaha yang dikembangkan. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pagelaran Wayang Kulit kolaborasi tiga dalang lokal di Hari jadi Pacitan

Yati Pesek mengaku takjub pada komitmen Pemerintah Pacitan dalam mengangkat seniman lokal. Hal itu Ia ucapkan saat diundang pada kegiatan Pagelaran Wayang Kulit semalam penuh kemarin 02/03/19 di Rangkaian Puncak Hajatan Ke-274 tahun dengan Lakon Semar Gugat Nata Jagad.

Sinden dan Pelawak senior yang sudah berkiprah di berbagai stasiun TV Nasional tersebut sengaja didatangkan untuk meramaikan acara bersama beberapa pelawak lokal Pacitan. “Saya sudah malang-melintang di dunia seni Jawa dari muda, kemampuan mereka tidak diragukan lagi,” kata Yati.

Ribuan masyarakat terlihat antusias memadati Alun-alun tempat digelarnya acara hingga usai pagelaran, tiga dalang yang tampil pada momentum ini yakni Ki Dalang Cilik Gandang Gondho Waskito berusia 12 tahun yang pernah menjuarai berbagai lomba dalang kelas Regional dan Nasional, salah satunya menjadi dalang penyaji terbaik tahun 2018 di TMII.

Selanjutnya Ki Dalang Nardi Carito Mudho dan ki Dalang Aang Thir Wiyatmoko yang sudah tidak diragukan lagi pengalamannya, membuat penonton sangat dimanjakan dengan penutupan Hajatan. “Banyak persiapan yang kami lakukan agar pertunjukan maksimal,” terang Gandhang.

Kini memajukan kesenian Jawa bukanlah isapan jempol belaka, melalui kegiatan itu Bupati Indartato menyampaikan bahwa ke depan bukan masyarakat Pacitan yang mengundang dalang dari kota lain, namun sebaliknya para seniman lokal Pacitan yang bertengger di kota lain. “Untuk itu dalam setahun terjadwal 24 kali pertunjukan Wayang kulit, baik di pusat kota Pacitan dan di seluruh Kecamatan,” ujar Bupati.

Ia juga berharap melalui “wayangan” di semua Even termasuk Hajatan mampu memberi warna terhadap Kabupaten Pacitan yang belum lama mendapat musibah bencana banjir dan tanah longsor, serta menjadi wadah seniman untuk berkarya. Juga menjadi tempat yang baik bagi masyarakat dan pemerintah dalam menjaga silaturahmi.

Edhi Baskoro Yudhoyono anggota DPR RI Dapil 7 yang berkesempatan hadir pada kegiatan tersebut berharap, Kabupaten Pacitan menjadi gudang seniman dan seniwati khususnya kesenian Jawa yang Adi Luhung. “Terima kasih kepada semua jajaran Pemda yang bersedia memfasilitasi para seniman lokal,” ungkap Dia. (timDiskominfoPacitan)

BPBD; Resmi Buka 120 Formasi Fasilitator Lapangan

BPBD Kabupaten Pacitan secara resmi mengumumkan Rekrutmen Jasa Teknis Bantuan Rekonstruksi Pasca Bencana yang terjadi akhir tahun 2017 lalu. Tersisa 1820 rumah dengan tingkat sedang sebanyak 550 rumah, dan rusak berat sebanyak 1270 rumah di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan.

Berdasar konfirmasi kepada Diskominfo Pacitan, Didik Alih Wibowo Kepala Pelaksana BPBD mengatakan 2 formasi yang dibuka meliputi Jasa Teknis Koordinator Fasilitator sebanyak 12 orang, dan Bagian Fasilitator Lapangan sebanyak 102 orang. Terbagi menjadi Fasilitator Teknis Lapangan 36 orang, Fasilitator Pemberdayaan Lapangan 36 orang serta Fasilitator Administrasi Lapangan 36 orang.

“Ketiga bidang pendamping lapangan akan ditugaskan di kecamatan untuk mengkonsolidasikan dari tiga unsur yakni, Teknik, Pemberdayaan dan Administrasi, mendampingi 50 sampai dengan 60 orang penerima bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi,” papar Didik.

menyangkut upah, Didik dengan gambling menjelaskan sesuai pagu anggaran yang ditetapkan untuk Formasi Jasa Koordinator dan Fasilitator akan menerima 3,5 Juta Rupiah. Sedangkan Jasa Fasilitator Lapangan menerima 2,5 Juta Rupiah. “namun ini belum final, kita masih bisa bicara lagi,” papar Dia.

Pemasukan dokumen lamaran secara resmi dibuka mulai 28/02 hingga 09/03. Selanjutnya dilaksanakan seleksi lamaran pada 10-11/03. Usai tahap tersebut akan dilaksanakan pengumuman seleksi di Kantor BPBD pada 12/03. “Untuk yang memenuhi persaratan maka dilanjutkan dengan tes tulis pada Rabu 13 Maret. Bagi yang lolos akan mengikuti tes wawancara pada tanggal 14 Maret dan langsung akan diumumkan hasil akhir kelulusan,” tambahnya.

Untuk itu Didik mengajak para muda-mudi sarjana yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pembangunan di Kabupaten Pacitan untuk ikut serta berkontribusi membangun kembali Pacitan usai bencana siklon tropis dan dahlia tersebut. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

STKIP Pacitan Ikut Angkat Seni Jawa di Momen Hajatan

Semangat menjaga budaya Jawa juga diwujudkan oleh STKIP PGRI Pacitan pada peringatan Hajatan Ke-274 ini. Dengan menyelenggarakan Pertunjukan Drama Bahasa Jawa dan Dolanan Bocah.

Dua acara tersebut serentak dilaksanakan hari ini 28/02/19 di Pendopo untuk Pertunjukan Drama dan Halaman Pendopo untuk acara Dolanan Bocah yang diikuti oleh puluhan peserta.

Sri Iriyanti Ketua Kampus tersebut mengemukakan bahwa pihaknya selalu berkomitmen mencetak generasi bangsa yang mumpuni. Terlebih pada bidang seni Jawa yang terkenal dengan keluhurannya. Serta berkomitmen menjadi institusi formal yang menjadi sumber inspirasi, “salah satunya dengan mengajak dan melibatkan langsung para mahasiswa dengan agenda semacam ini,” Papar Dia.

Wakil Bupati Yudi Sumbogo saat membuka acara menjelaskan berbagai agenda dalam rangka pelestarian budaya Jawa harus terus didukung dan dikawal oleh semua, sehingga besarnya arus digital yang membawa budaya asing dapat secara alami terhalau, “eksistensi kesenian Jawa yang menurun karena kemajuan teknologi menjadi tanggung jawab bersama,” ungkap Wabup.

Maka perlu diadakannya langah-langkah cerdas dan kreatif supaya generasi muda bersedia dan suka dengan warisan budaya Jawa, selanjutnya berkembang baik dilingkungan masing-masing dan sekolah. “terlebih kesenian Jawa hingga kini dinilai sangat relevan dengan karakter bangsa,” tambah Dia.

Kegiatan Drama diikuti oleh mahasiswa STKIP, dengan membawa lakon-lakon dari cerita rakyat yang memiliki nilai positif. Sedangkan untuk Dolanan Bocah diikuti oleh siswa dan siswi Sekolah Dasar Se-Kecamatan Pacitan. (timDiskominfoPacitan).

WhatsApp chat