Kopi Liberica Khas Pacitan

Supomo dan anggota kelompok Guyup kopi dan kakao Pacitan berfoto di depan stan saat launching kopi liberica khas Pacitan

Kopi, manisnya meninggalkan pahit, aromanya khas dan kenikmatanya mebuat ketagihan. Inilah yang kemudian membuat kopi menjadi salah satu minuman favorit mulai dari generasi muda hingga orang tua.

Pada 17/1 bersamaan dengan agenda upacara bersama di Pendopo Kabupaten Pacitan, wujud eksistensi kopi Pacitan  diperkenalkan pada publik. Acara tersebut dihadiri juga oleh Wabub Yudi Sumbogo dan seluruh pegawai pemerintahan.

Walaupun kemasan instan kopi Pacitan baru 5 bulan dirintis akan tetapi sudah bisa mengenalkan produk ke luar daerah hingga Ibukota.

Supomo kepala Dinas Koperindag mengatakan akan meningkatan sarana penjualan kopi dan kakao, agar tidak di jual dengan keadaan mentah, Produksi kopi dan kakao ini di pantau langsung juga dari Dinas Pertanian. ” penanamanya dipantau dari dinas pertanian, pengolahan dan penjualannya dari Dinas koperindag ” tandasnya.

Kakao Pacitan memang sangat bagus kualitasnya. Perkembangan kopi Pacitan ini di dukung juga oleh kelompok “ guyub kopi dan kakao Pacitan ” kelompok pengembang kopi Pacitan ini mendukung penuh dengan adanya peningkatan produksi dan penjualan dari kepala Dinas Koperindag Kabupaten Pacitan. Kelompok paguyuban ini juga bekerjasama dengan cafe ataupun warung kopi yang ada di sekitar kota untuk sekedar memasarkan selain melalui media sosial dan promo. ” nantinya para petani akan mejual hasil kopi dan kakao pada unit-unit yang sudah ditunjuk pemerintah, untuk menyelamatkan harga ” terang Supomo lebih lanjut.

Untuk kapasitas produksi telah mencapai kurang lebih 10 ton per bulan. Hal ini disambut baik juga oleh barista Pacitan, sebagai bentuk urun pemikiran mereka mendatangkan langsung barista dari Jakarta untuk sekedar belajar bagaimana mengolah dan menyajikan kopi khas daerah dengan lehih baik.

Supomo menegaskan akan selalu meningkatkan penjualan, karena sekarang sudah bisa di konsumsi dan bisa di produkkan oleh putra daerah sendiri. ” untuk variant kopinya sangat banyak, ada juga robusta arabica lokal dan tidak terkecuali variant andalan “ kopi liberica ” kopi yang menurut para produsen ataupun para penikmat kopi adalah kopi andalannya kota Pacitan. Untuk harga dibandrol dari 5ribu rupiah hingga 150ribu rupiah untuk kopi arabica luwak “. Pungkasnya menjelaskan.

(Anjar/Budi/Riyanto/Kominfo)

 

Bendung Laju Negatif Medsos Untuk Anak

Peserta sosisalisasi tampak antusias selama kegiatan

Dengan adanya kemajuan media sosial Medsos, Dinas Kominfo Kabupaten Pacitan mengadakan sosialisasi kepada Siswa dan Siswi MTS Negeri 1 Punung pada hari jum’at  19/01 kemarin. Acara ini di selenggarakan oleh pihak Sekolah dan didukung  tim KKN UNS Surakarta.

Acara bertema Tips Bersikap Baik Dan Santun Di Medsos yang diikuti oleh ratusan siswa siswi, Guru dan staf tersebut berjalan sukses. Acara yang berlangsung selama dua jam tersebut dapat memberikan gambaran kepada generasi muda agar memahami bahaya Medsos ketika disalah gunakan. “ Dari sekian peserta separo diantaranya adalah pengguna aktif Medsos, padahal mereka masih dibawah umur, dan ini sungguh kurang baik ”. Ungkap Wira Swastika narasumber dari Dinas Kominfo, Membeberkan detail.

Peran serta orang tua dan guru harus seimbang agar mereka memahami bahaya Medsos, caranya adalah dengan mengikuti perkembangan tren komunikasi yang digunakan oleh para Siswa Siswi dan ikut serta mem-Follow akun mereka, dengan begitu orang tua dan guru mengetahui secara langsung aktifitas mereka di Medsos. Cara tersebut dinilai paling ampuh untuh mencegah penyalahgunaan Medsos pada anak. “ Sekarang sudah tidak dapat dibendung lagi, anak SD pun memegang Gadget canggih, dan ini menjadi potensi ke arah negatif jika tidak dipantau dengan benar, menurut saya anak setingkat SMP tidak mempunyai akun dulu ”. Tandas Wira.

Wira berharap acara tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan, pasalnya kecil kemungkinan siswa siswi dapat langsung memahami hanya dengan satu pertemuan saja. “ Sekolah-sekolah dipelosok juga harus di perhatikan, karena hal itu tetap menjadi tanggung jawab kami bersama ”. Ucap Wira menutup wawancara.

(Anjar/Riyanto/Kominfo)

Utamakan Tujuh Prioritas

Bupati Indartato kegiatan Konsultasi Publik dalam Rangka Penyusunan Rancangan Awal Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pacitan tahun 2019 di pendopo kabupaten

Pemerintah Kabupaten Pacitan akan mengutamakan tujuh prioritas pembangunan pada tahun 2019 nanti. Itu disampaikan Bupati Indartato usai mengikuti kegiatan Konsultasi Publik dalam Rangka Penyusunan Rancangan Awal Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pacitan tahun 2019 di pendopo kabupaten, Kamis (18/1/2018). “Ada tujuh prioritas yang kita utamakan,” katanya.

Prioritas pembangunan tersebut diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pertanian, dan pariwisata. Dimana tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat hidup masyarakat menuju lebih baik.

Tetapi untuk mencapainya tentu bukan perkara mudah. Sebab pemkab masih memiliki tanggungan. Yakni pekerjaan rumah berupa perbaikan dan penuntasan sarana umum yang rusak karena terdampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor pada akhir November tahun lalu.

Sebagai tindak lanjut, menurut bupati, pemkab kemudian membuat rencana aksi. Berupa pemilahan tugas. Mana yang menjadi bagian dari pemkab untuk segera dikerjakan, bagian pihak provinsi, serta plot untuk pusat. “Tentunya sesuai dengan kewenangan masing-masing. Dan yang terakhir adalah mencari (sumber dana) hibah untuk masalah yang tidak dapat diselesaikan tiga tingkatan itu,” ucap dia.

(Humas/Kominfo)

Pariwisata Produk Alam Unggulan Pacitan

Luki Indartato, Beti Suko Wiyono, Ninik Sumbogo ditemani Ibu Kepala Desa Wiwid Pheni Dwiantari Watukarung menyusuri Kali Cokel di Watukarung

“Jangan menjadi pikiran, karena Pacitan tetap indah dan selalu indah”. Inilah kalimat tegas yang diucapkan Luki Indartato terkait wisata Pacitan.

Upaya Bangkit kembali pasca bencana terus dilakukan dengan kepastian. Berbagai elemen berbenah untuk menuju Pacitan yang lebih baik dan maju. Tim Pengerak PKK Kabupaten Pacitan yang diketuai Luki Indartato juga melakukan pembenahan diberbagai sisi. “Kami bertugas membantu pemerintah, jadi sebisa mungkin kita maju bersama untuk meringankan beban pemerintah” ungkap Luki usai acara kunjungan di beberapa pantai di Kecamatan Pringkuku kemarin 16/01.

Pihaknya membenarkan jika sampai saat ini pengunjung pariwisata Pacitan terus naik, meskipun sudah memenuhi target namun kerja keras harus terus dilakukan. Melalui kepanjangan tangan media Luki berharap wisatawan luar Pacitan tidak ragu-ragu lagi untuk datang. Karena seluruh pantai dan obyek wisata di Pacitan tidak ada yang terdampak bencana.

Di 2018 ini Luki yang mewakili Pemerintah Kabupaten Pacitan berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat bergotong royong mengoptimalkan pariwisata karena sangat penting untuk pembagunan Pacitan. “Kita mempunyai pantai Kasap, Watukarung, Klayar dan banyak lagi. Semua masih asri masih perawan, semua berpotensi untuk mejadi tempat kunjungan wisata” tandasnya menyakinkan.

Dikesempatan yang sama Luki meghimbau bahwa siapa saja jangan pernah berpikir karena bencana pantai dan wisata menjadi tidak indah, dan pemerintah terus mengupayakan yang terbaik untuk wisata Pacitan.

(Budi/Riyanto/Kominfo)

Pariwisata Produk Alam Unggulan Pacitan

Luki Indartato, Beti Suko Wiyono, Ninik Sumbogo ditemani Ibu Kepala Desa Wiwid Pheni Dwiantari Watukarung menyusuri Kali Cokel di Watukarung

“Jangan menjadi pikiran, karena Pacitan tetap indah dan selalu indah”. Inilah kalimat tegas yang diucapkan Luki Indartato terkait wisata Pacitan.

Upaya Bangkit kembali pasca bencana terus dilakukan dengan kepastian. Berbagai elemen berbenah untuk menuju Pacitan yang lebih baik dan maju. Tim Pengerak PKK Kabupaten Pacitan yang diketuai Luki Indartato juga melakukan pembenahan diberbagai sisi. “Kami bertugas membantu pemerintah, jadi sebisa mungkin kita maju bersama untuk meringankan beban pemerintah” ungkap Luki usai acara kunjungan di beberapa pantai di Kecamatan Pringkuku kemarin 16/01.

Pihaknya membenarkan jika sampai saat ini pengunjung pariwisata Pacitan terus naik, meskipun sudah memenuhi target namun kerja keras harus terus dilakukan. Melalui kepanjangan tangan media Luki berharap wisatawan luar Pacitan tidak ragu-ragu lagi untuk datang. Karena seluruh pantai dan obyek wisata di Pacitan tidak ada yang terdampak bencana.

Di 2018 ini Luki yang mewakili Pemerintah Kabupaten Pacitan berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat bergotong royong mengoptimalkan pariwisata karena sangat penting untuk pembagunan Pacitan. “Kita mempunyai pantai Kasap, Watukarung, Klayar dan banyak lagi. Semua masih asri masih perawan, semua berpotensi untuk mejadi tempat kunjungan wisata” tandasnya menyakinkan.

Dikesempatan yang sama Luki meghimbau bahwa siapa saja jangan pernah berpikir karena bencana pantai dan wisata menjadi tidak indah, dan pemerintah terus mengupayakan yang terbaik untuk wisata Pacitan.

(Budi/Riyanto/Kominfo)

WhatsApp chat