Awasi Pikada, Panwas Harus Jujur, Adil, dan Netral

Pacitan – Bupati Indartato mengharap pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2018 mendatang berjalan baik dan lancar. karenanya orang nomor satu di Pacitan itu minta peran panitia pengawas (panwas) dalam mengawal proses demokrasi tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikanya usai pelantikan Panitia Pengawas Kecamatan (panwascam), Jumat (27/10) pagi di Pendopo Kabupaten. Dalam menjalankan fungsi pengawasan lanjut bupati, Panwas harus mengedepankan kejujuran, keadilan serta netralitas.

“Saya yakin anggota panwas yang hari ini dilantik sudah paham aturan mainnya karena banyak diantaranya merupakan anggota lama,” ungkapnya.

Pemilihan, lanjut Bupati Indartato adalah proses demokrasi memilih pemimpin yang berkualitas. Berbeda pilihan adalah hak setiap warga. Untuk itu bupati minta masyarakat lebih dewasa menghadapi pesta pemilihan umum.

Terkait kantor sekretariat bagi Panwas Kecamatan, bupati menyediakan fasilitas gedung UPT yang tidak terpakai di tiap kecamatan. Dengan kantor yang memadai diharapkan kerja Panwas berjalan lebih baik dan lancar. (Riz/PS)

Muhandas Ulimen SH MH

Kejari Pacitan Sosialisasikan Bahaya Narkoba dalam Program “Jaksa Masuk Sekolah”

PACITAN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Pacitan menggelar sosialisasi bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) dalam program “Jaksa Masuk Sekolah” pada Selasa (24/10/2017) dan Rabu (25/10/2017).

Saat berkunjung ke SMAN 1 Pacitan, Rabu (25/10/2017), Kapala Kejari Pacitan Rusli mengatakan dalam sosialisasi tersebut dijelaskan tentang UU kejaksaan, tupoksi kejaksaan, motto kejaksaan dan juga tentang UU narkotika, jenis dan bahaya narkotika serta cara pencegahaannya.

kajari pacitan rusli SH

Tim Jaksa Masuk Sekolah sosialisasi bahaya narkoba di SMPN 1 Pacitan . ( Foto : Wira Swastika )

Rusli juga menyampaikan bahwa menjadi seorang jaksa tidak gampang, karena harus melalui beberapa tahapan, salah satunya persyaratan mutlak sarjana hukum. “Tinggi badan untuk putra 160 centimeter, putri 155 centimeter, kemudian belum kawin, dan memiliki nilai TOEFL minimal 450,itu syarat mutlak,”katanya.

Dia juga menuturkan bahwa tugas pokok jaksa adalah sebagai penuntut dalam tindak pidana umum, pengacara negara dan melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan dalam perkara tertentu atau korupsi.

muhandas ulimen SH MH

“Selain itu juga melaksanakan putusan Hakim, mungkin adik-adik ada yang pernah melanggar hukum kena tilang, sekarang kalau kena tilang langsung kena tilang, tinggal di pengadilan, denda Rp50 ribu, oleh kejaksaan uang itu disetor ke negara,” itu salah satu tupoksi dari jaksa,”katanya.

Sementara, kepala sie Intel Kejaksaan Muhandas Ulimen mengatakan bahwa pasar narkotika di Indonesia sangat luas, sehingga Indonesia menjadi sasaran empuk pengedar narkoba.

“Kenapa indonesia diserbu, punya penduduk banyak, kerawanan sosial tinggi, banyak masyarakat Indonesia yang tidak melek teknologi, mereka menggunakan narkotika untuk menghancurkan nasionalisme kita, mudah dijajah,”jelasnya.

Dia mengatakan bahwa penjajahan tersebut tidak dengan senjata, melainkan dengan candu.”Ketika narkoba masuk indonesia, karena ada beribu-ribu pulau yang masuk yang tidak terdeteksi, Pacitan salah satunya. Ada banyak pelabuhan tradisional di Pacitan. Mereka bisa masuk seenaknya, karena tidak mungkin barang haram itu masuk lewat darat,”ungkapnya lagi.

Sebagai informasi, agenda “Jaksa masuk sekolah” ini dilaksanakan di beberapa sekolah di Pacitan, yakni SMPN 1 dan SMPN 4 Pacitan di hari pertama, kemudian SMAN 1 dan SMAN 2 Pacitan di hari kedua.

“Ada respon yang luar biasa dari para peserta, berupa pertanyaan yang kritis ttg penyalaahgunaan narkotika, Harapan dari siswa dan sekolah agar acara semacam ini agar sering dilaksanakn untuk memvotivasi siswa untuk lebih sadar hukum dan siapa tahu ingin jadi jaksa kelak,”tutup Muhandas saat dikonfirmasi.

Kontributor/Foto: Wira Swastika
Editor: Dwi Purnawan

Ikuti gerak jalan Palagan Tumpak Rinjing tahun 2017


Dalam rangka memperingati hari pahlawan tanggal 10 November tahun 2017 akan diselenggarakan Lomba gerak jalan Tumpak Rinjing tahun 2017 yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 November 2017 pukul 19.00 start di depan SMPN 1 Pacitan.

Untuk informasi bisa menghubungi nomor HP. 087 758 974 927 atau WA. 082 131 308 663

Bencana Landa Pacitan Timur, Pak In Tinjau Lokasi

Bupati Indartato bertemu warga di lokasi bencana di Kecamatan Tulakan (Foto: Istimewa)

Tulakan – Titik bencana pasca hujan lebat yang terjadi dalam sepekan terakhir di wilayah Pacitan kian meluas. Lokasi masih terpusat diwilayah kecamatan Pacitan timur. Mulai dari Sudimoro, Ngadirojo, hingga Tulakan. Bencana alam bukan hanya tanah longsor namun juga tanah amblas yang menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.

Meluasnya dampak bencana alam membuat Bupati Indartato kembali turun ke lapangan. Kali ini orang nomor satu di Pacitan itu memantau lokasi bencana di wilayah Kecamatan Tulakan. Bupati fokus terhadap kondisi rumah warga yang terdampak bencana selain memantau sarana dan prasarana umum yang rusak.

“Dari 4 wilayah yang kita pantau, Kecamatan Tulakan memang yang paling banyak terdampak bencana alam,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Indartato memantu titik-titik bencana di Desa Kalikuning, Jatigunung, Tulakan, Ngumbul, dan Wonosidi. Dari laporan sementara yang masuk terdata 89 rumah warga terdampak bencana terutama tanah amblas. Dari jumlah itu Desa Jatigunung paling banyak yakni 49 kepala keluarga.

“Bencana alam juga merusak infrastruktur jalan baik jalan nasional, provinsi serta jalan desa,” katanya menambahkan.

Kepada masyarakat, bupati berpesan agar selalu meningkatkan kewaspadaan apalagi menghadapi musim penghujan yang datang lebih awal. Pemerintah juga berupaya membantu meringankan beban korban bencana alam. Khusus jalan yang rusak, bupati mengimbau masyarakat bergotong royong memperbaiki jalan agar dapat digunakan sementara sambil menunggu tindakan rehabilitasi dari pemerintah. (Riz/Dav/PS)

 

Lantik Kades Terpilih, Pak In Tekankan Taat Aturan

 

Pacitan – 18 Kepala Desa (kades) terpilih dalam pilkada serentak yang digelar akhir Agustus lalu, Kamis (19/10) pagi resmi dilantik. Pengambilan sumpah dilaksanakan di pendopo Kabupaten oleh Bupati Pacitan Indartato. Kepala desa terlantik diantaranya Kades Sukoharjo dan Arjowinangun dari Kecamatan Pacitan, serta Kades Bomo, Mendolo Lor, Kebonsari, dan kades Piton untuk Kecamatan Punung.

Selanjutnya Kades Dadapan, Poko, Pelem, dan Kades Tamanasri Kecamatan Pringkuku. Kades Sendang dan Kades Donorojo Kecamatan Donorojo. Kades Tumpuk Kecamatan Bandar, Kades Tegalombo Kecamatan Tegalombo, Kades Nogosari, dan Kades Hadiwarno dari Kecamatan Ngadirojo, serta Kades Gasang Kecamatan Tulakan dan Kades Kedungbendo Kecamatan Arjosari. Dari 18 kepala desa yang dilantik seorang diantaranya merupakan kades perempuan atas nama Suratmi. Perempuan ini menjabat Kepala Desa Bomo Kecamatan Punung.

Dalam arahannya Bupati Indartato berpesan agar para kades tetap menaati aturan. Khususnya dalam pengelolaan dana desa. MenurutPak In, desa saat ini mengelola anggaran cukup  besar dari pemerintah. Dikhawatirkan jika pengelolaannya tidak sesuai aturan akan berujung di ranah hukum. Bupati minta para kades untuk segera membuat program berupa rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) desa. Sebagai dasar pengelolaan keuangan desa.

“Jalankan semua sesuai dengan aturan yang berlaku. Terutama berkaitan dengan pengelolaan Dana Desa,” pesannya. (Riz/PS)

WhatsApp chat