Bupati Indartato Pimpin Penyaluran Bantuan Langsung

Bupati Indartato menyerahkan bantuan langsung bagi warga kurang mampu di wilayah Kecamatan Sudimoro. (Foto: Humas Pemkab)

Sudimoro – Guna mengetahui langsung kondisi warganya, Bupati Indartato rela blusukan hingga ke pelosok. Upaya ini dilakukan orang nomor satu di Pacitan sebagai bentuk kepedulian kepada rakyat terutama masyarakat pra sejahtera.

“Saya ingin melihat sendiri kondisi di lapangan. Sehingga setiap bantuan tepat sasaran dan besok mereka tidak lagi berpikir harus makan apa,” ungkap bupati, saat penyerahan bantuan beras untuk keluarga sejahtera (Rastra) di Wilayah Kecamatan Ngadirojo dan Sudimoro, Senin (2/10).

Warga kurang mampu di dua wilayah kecamatan yang menerima bantuan dari program Grindulu Mapan sebanyak 25 warga penerima. Masing-masing di Desa Sumberejo, Sudimoro dan Desa/Kecamatan Ngadirojo. Selain itu diserahkan pula bantuan untuk para keluarga penderita kelainan jiwa pasca pasung.

Penyaluran rastra sendiri diwujudkan dalam bentuk uang dan disalurkan tiga bulan sekali. Nilainya per keluarga sebesar Rp 460 ribu atau setara dengan harga 45 kilogram beras. Jumlah keluarga peneriman manfaat beras rastra di Kabupaten Pacitan untuk bulan Maret-Mei 2017 mencapai 1.565.

Diakui bupati, meski saat ini jumlah angka kemiskinan menurun, namun bukan berarti tidak ada kemungkinan naik kembali pada waktu yang akan datang. Penyebabnya karena masih akan ada laporan baru dari pemerintah desa, terkait warga yang belum mendapatkan bantuan. Tak hanya menyalurkan rastra, bupati juga mengunjungi keluarga penderita kelainan jiwa di wilayah Sudimoro. (Dav/Riz/PS)

Hari Batik Nasional, Dekranasda Dorong Generasi Muda Cinta Batik

Pacitan – Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Pacitan Luki Indartato mendorong generasi muda untuk lebih mencintai batik. Ini karena melalui anak anak muda inilah warisan luhur budaya bangsa yang sudah diakui dunia ini akan semakin berkembang. Ungkapan itu disampaikannya saat berbincang dalam rangka Hari Batik Nasional di acara Spirit Pagi Radio Suara Pacitan, Senin (02/10/2017) pagi. Isteri Bupati Indartato itu berharap, peran generasi muda untuk mengembangkan budaya batik terutama batik khas Pacitan.

“Kita seharusnya bangga karena batik khas Pacitan apalagi motif buah pace ini sudah kita patenkan mulai tahun 2013,”ungkapnya.

Sebagai ketua Dekranasda sekaligus orang nomor satu di jajaran organisasi wanita Pacitan, Luki Indartato terus berupaya menjadikan batik Pacitan semakin dikenal luas. Diantaranya, dengan mengikutsertakan dalam berbagai kegiatan pameran baik regional maupun nasional.

Selain itu, untuk mengenalkan batik sejak dini, Dekranasda bersama dinas terkait mengelar berbagai lomba. seperti lomba mewarnai atau membuat desain batik mulai dari tingkat taman kanak kanak (TK) hingga SLTA, serta lomba rancangan busana sekaligus peragaan busana dengan bahan dasar batik khas Pacitan.

Disinggung akan pengaruh batik cap yang selama ini menjadi pesaing terbesar batik asli, Luki Indartato minta kepada pengrajin Pacitan menyikapinya dengan bijak. Selain mutu yang harus dipertahankan pelaku batik harus berani berinovasi.

“Inovasi itu menjadi kata kunci agar batik tetap menarik namun tidak kehilangan keasliannya,” tambah Luki.

Hingga saat ini perkembangan industri batik Pacitan menunjukkan peningkatan signifikan. Bukan hanya pasar lokal yang semakin menggeliat, namun juga semakin dikenal diberbagai daerah lain, bahkan luar Jawa. Jumlah industri batik Pacitan yang semula hanya 7 di tahun 2011 kini berkembang menjadi 15 kelompok pengerajin. Semuanya merupakan industri batik asli atau batik tulis. (RSP/Riz/PS)

Bupati Sampaikan Selamat Untuk Desa Ngadirojo

Satu lagi prestasi membanggakan diukir Kabupaten Pacitan. Kali ini Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo berhasil menyabet predikat juara 1 Desa Pelaksana Terbaik Tingkat Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2017. “Selamat untuk semua warga Desa Ngadirojo dan masyarakat Kabupaten Pacitan. Ini tentu menjadi prestasi yang membanggakan,” ucap Bupati Indartato, Senin (2/10/2017) malam.

Bupati Indartato mengungkapkan, penghargaan itu menjadi implementasi dari semangat gotong royong yang masih dijaga dan dipertahankan masyarakat Pacitan. “Terima kasih untuk peran serta dan dukungan, serta kerjasama semua pihak. Baik pemerintah maupun masyarakat. Karena tanpa kerjasama yang baik, mustahil prestasi diraih,” ungkap dia.

Menurutnya, semangat gotong royong menjadi motor utama pembangunan. Karena telah menjadi kekuatan dan modal sosial. Untuk bersama-sama menghadapi dan menyelesaikan permasalahan pembangunan. “Kita harus terus tanamkan semangat gotong royong kepada generasi penerus,” tandas Indartato.

Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo maju mewakili Propinsi Jawa Timur dalam lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2017. Untuk menjadi yang terbaik, desa dengan tiga dusun ini harus bersaing dengan empat desa lain se-Indonesia. Verifikasi lapangan penilaian pelaksanaan BBGRM dari Kementerian Dalam Negeri sendiri dilakukan pada Selasa (12/9/2017) lalu. (arif/nasrul/tarmuji/humaspacitan/foto: wira swastika))

Tim Putra Pacitan Juara Kejurprov Bola Voli Yunior 2017

Bola Voli Pacitan kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Dalam Kejuaraan Provinsi Bola Voli Yunior 2017, tim putra Pacitan berhasil menjadi juara 1 setelah dalam pertandingan final mengalahkan Kabupaten Sidoarjo dengan skor 3-0.

Kejurprov Bola Voli Yunior tahun 2017 ini diselenggarakan mulai 25-30 September di GOR Pacitan.

Berikut hasil Kejurprov Bola Voli Yunior 2017

Juara putri:
1 kota surabaya
2 kota blitar
3 kab Sidoharjo
4 kab Kediri

Juara putra:
1 pacitan
2 sidoharjo
3 kab Tulungagung
4 kab pamekasan

(arif/danang/humaspacitan)

Bupati Jadi Narasumber di Forum Investor Indonesia-Australia

 

Pacitan terpilih menjadi salah satu dari 3 daerah di Jawa Timur bersama Kabupaten Banyuwangi dan Kota Batu untuk menjadi narasumber di depan asosiasi investor Indonesia-Australia dalam Business Networking, Exploring The Hidden Treasures of East Java di Batu, Malang, Sabtu (30/9/2017). Bupati Indartato hadir langsung untuk mempromosikan Pacitan dengan paparannya yang bertajuk The Exotic Pacitan. Dalam paparan tersebut sejumlah potensi bidang pariwisata diekspose. “Kekayaan alam Pacitan tiada banding,” ucapnya.

Beberapa potensi wisata di wilayah berjuluk Paradise of Java ini dipertontonkan kepada investor melalui tayangan video. Mulai wisata alam, budaya, sampai kuliner. Termasuk sarana pendukungnya. Seperti akses jalan, penginapan, dan makanan khas.

Diakuinya, sampai saat ini akses jalan masih perlu ditingkatkan. Demikian pula dengan jumlah penginapan atau hotel. “Saya berharap melalui kegiatan ini akan ada investor tertarik untuk mengembangkan usahanya di Pacitan. Semoga Pacitan jadi kondang dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” kata bupati.

Pada kesempatan itu pula, Robert Nemmers, investor dari Belanda tertarik dengan industri batu mulia, peternakan, dan pengolahan air bersih. Menanggapi hal itu bupati akan segera menindaklanjutinya. “Kita akan segera berkordinasi dengan perangkat daerah terkait. Karena investor akan segera datang ke Pacitan membahas hal itu,” terang dia.

Sedangkan Konsulat Jendral Australia Chris Barnes dengan dengan sedikit berkelakar mengatakan akan mengajak rombongan investor berkunjung ke Kabupaten Pacitan dengan syarat sederhana. Yakni Bupati Indartato harus mem-follow akun Instagram-nya. Sontak permintaan sederhana tersebut direspon langsung Bupati Pacitan dengan mem-follow melalui akun instagramnya @indartato. (arif/nasrul/tarmuji/humaspacitan)

WhatsApp chat