Tak ubahnya prosesi pengibaran pagi tadi, senja yang cerah di Pendopo Kabupaten Pacitan kembali menjadi saksi jiwa bagaimana nasionalisme pemerintah dan masyarakat.

Diiringi Marching Band Gema Goa Gong SMK N 1 Pacitan, gegap gempita putra-putri terbaik Pacitan menurunkan Sang Saka Merah Putih dengan penuh tanggung jawab dan jiwa yang suci.

Detik-detik Proklamasi, Penurunan Bendera bahkan renungan suci di malam sebelumnya hakikatnya adalah wujud jiwa Garuda yang tertanam kokoh di sanubari.

Tak hanya itu, seluruh rangkaian HUT selebihnya menghadirkan kembali bagaimana negara ini berdiri berkat kuasa Tuhan melalui keikhlasan dan dan kerja keras mereka yang disebut pahlawan bangsa.

Pandemi belum berlalu sepenuhnya, perjuangan Indonesia untuk menuju masyarakat yang Madani dan sentausa melalui kemerdekaan harus dilanjutkan kembali dan seterusnya.

Bersama seluruh kisah tiap-tiap 17 Agustus, melalui warna-warni Merah Putih yang berkibar tertiup angin kemarau, Sang Saka harus selalu ada dibenak seluruh rakyat dan seisinya. Tentu bersama dengan pesta rakyat, seperti balap karung atau makan kerupuk. (PemkabPacitan).

WhatsApp chat