Pelayanan Umum Desa Ngadirojo Kian Mantap

Dalam rangka memfasilitasi pelayanan publik bagi masyarakat desa, maka Pemerintah Desa Ngadirojo mencoba memaksimalkan pelayanan administrasi kewarganegaraan. Mulai pengantar akta kelahiran, pembuatan KTP, KK, Akta Kematian, Pembuatan akta jual beli tanah maupun administrasi usaha.

Setiap harinya selalu ada masyarakat desa yang datang ke Kantor Desa untuk mengurusi permasalahan seputar administrasi umum, surat-surat, dan berkas penting lainnya. Setiap hari ada 4 (empat) sampai 6 (enam) orang yang datang ke Balai Desa Ngadirojo untuk pengurusan administrasi.

“Pelayanan umum yang ada di Balai Desa ini sangat membantu, memudahkan kami sebagai masyarakat dalam mengurus adminduk,” ujar Aris Warga Ngadirojo usai mengurus adminduk.

Sudah menjadi agenda Nasional, bahwa desa harus mampu menyelenggarakan pelayanan publik untuk kesejahteraan desa. Sejalan dengan visi Bupati yakni Masyarakat Pacitan Bahagia dan Sejahtera.

Apalagi didukung dengan siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibawah bimbingan Diskominfo Pacitan. Diharap berbagai pelayanan maupun informasi di desa semakin tercover dan profesional. (PKL/Pemdes Ngadirojo/PemkabPacitan).

Terus Dorong Kelompok Rentan

Disdukcapil Kabupaten Pacitan terlibat diskusi pendataan kelompok rentan Adminduk. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) dan Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia (PUSKAPA) di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan. Rapat dibuka oleh asisten 1 dengan narasumber Eriando yang bekerja sama dengan KOMPAK.

 

“Acara ini dipandu oleh PUSKAPA bersama KOMPAK dengan materi penyusunan petunjuk teknis dan pengisian format pendataan kelompok rentan Adminduk”, ujar Siti Syamsiyah, Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan.

Siti menambahkan bahwa tujuan diadakan pertemuan ini mengandung maksud untuk memberikan pengetahuan praktis bagi desa dan kabupaten dalam pelaksanaan pendataan kelompok rentan adminduk (terutama bagi masyarakat miskin dan rentan, meningkatkan pemahaman Pemerintah Kabupaten dan Pemerintahan Desa tentang kelompok rentan Adminduk, mendorong pemerintah Desa dalam merencanakan pendataan kelompok rentan adminduk, mendorong desa mempraktikkan cara-cara menjangkau dan mendata kelompok rentan adminduk dan mengolah datanya untuk perencanaan pembangunan dan rujukan kelompok rentan adminduk pada layanan yang dibutuhkan.

Hasil yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan cakupan dokumen kependudukan pada kelompok rentan adminduk yang mampu meningkatkan kesejahteraannya sehingga dapet mendukung pencapaian SDGs Desa terutama desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, dan Desa tanpa Kesenjangan.

Pada pertemuan ini dihadiri oleh 7 Peragakan Daerah (PD), meliputi Bappeda, Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas PPKB PPPA, Dinas Sosial, BPBD dan Disdukcapil. Selanjutnya juga dihadiri oleh 8 perwakilan desa diantaranya Desa Pucangombo, Desa Belah, Desa Punjung, Desa Ngumbul, Desa Punung, Desa Kembang, Desa Tegalombo dan Desa Bungur. (Disdukcapil/DiskominfoPacitan).

 

 

PPA Si nDuk KEREN, Layanan Adminduk Bagi Kaum Rentan

Pemerintah Kabupaten Pacitan terus berupaya membuat trobosan inovasi untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat. Salah satunya layanan inovasi PPA Si nDuk Keren KEREN (Pelayanan Pro Aktif Administrasi Kependudukan bagi Kelompok Rentan). Layanan ini diharapkan menjadi solusi kelompok rentan, seperti Orang Berkebutuhan Khusus (OBK) dan Lansia di Pacitan untuk memperoleh layanan administrasi kependudukan.

“Alhamdulillah, Hari ini saya bersyukur mendapat kesempatan untuk presentasi dan wawancara tentang inovasi pelayanan publik PPA Si nDuk Keren dalam TOP 45 Kovablik (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik ) Jatim 2021,” ungkap Bupati Indrata Nur Bayuaji usai melakukan paparan secara Daring, di ruang Vidcon Pemkab Pacitan, Kamis (7/10).

Dengan inovasi ini, lanjut Mas Aji , menjadi salah satu solusi untuk membantu masyarakat yg kesulitan mendapat layanan adminduk, terutama untuk kelompok Orang Berkebutuhan Khusus (OBK) dan para Lansia, yang terkendala fisik, mental, sosial, ekonomi, jarak, lokasi dan topografi Pacitan yang 85% perbukitan, dan 34% blank spot.

” Inovasi ini menjadi sarana bagi kelompok masyarakat rentan untuk memperoleh layanan jaminan sosial, jaminan kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Semoga inovasi ini semakin dapat dikembangkan untuk lebih dapat melayani masyarakat Pacitan menuju Masyarakat Pacitan yang Sejahtera dan Bahagia,” harapnya.

Seperti diketahui, Inovasi PPA Si nDUK KEREN merupakan pengembangan dari Pelaksanaan Pelayanan Pro Aktif (PPA)-PREDATOR (Petugas Registrasi Armada Motor), dimana pelayanan saat itu baru sampai di Pemerintahan Desa dan Puskesmas/Polindes.

Kebaruan dan Keunikan Pelayanan Si nDUK KEREN adalah pelayanan khusus dimana petugas datang langsung ke lokasi rumah (home visit) dan/atau kolektif (penempatan pada satu titik lokasi terdekat), termasuk melayani pasien di Rumah Sakit (bagi yang belum memiliki kelengkapan administrasi kependudukan). Layanan Pro Aktif Si nDUK KEREN semakin lengkap karena dokumen yang sudah jadi akan dikirim langsung ke pemohon tanpa adanya biaya (GRATIS). (Diskominfo Pacitan)

Inovasi LABKD Raih Penghargaan Gubernur Jatim

Inovasi Layanan Administrasi Kependudukan Berbasis Kewenangan Desa (LABKD) berhasil menyabet penghargaan dari Gubernur Jawa Timur.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam Forum Inspirasi, Kecamatan Cettar untuk Jatim “Bangkit” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/9)

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Aji mengatakan, bahwasannya penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak. “Terimakasih kepada OPD terkait, Tim Kompak, Pemerintah Kecamatan dan Desa, serta seluruh lapisan masyarakat, sehingga berbagai inovasi layanan ini bisa memberikan manfaat dan hal ini akan terus menjadi cambuk bagi pemerintah daerah untuk terus berupaya mendekatkan seluruh aspek pelayanan kepada masyarakat,” tukasnya.

Diakui Bupati, Layanan Adminduk tidak seharusnnya menjadi beban bagi masyarakat melainkan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah untuk bisa memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat.

“Bila data dikelola dengan baik, akurat dan terupdate, maka tidak akan muncul permasalahan. Kebutuhan data oleh pemerintah juga bisa terpenuhi karena data terkelola degan baik. Hadirnnya inovasi Layanan Administrasi Berbasis Kewenangan Desa (LABKD) menjadi jawaban kehadiran Pemerintah Daerah untuk Mendekatkan Layanan Kapada Masyarakat,” tandas Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Pacitan, Supardianto, mengatakan, LABKD merupakan teroboson pelayanan adminduk yang dilaksanakan oleh masing-masing pemerintah desa.

Harapannya, agar masyarakat dapat lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan administrasi kependudukan. Serta guna meminimalisir terjadinya praktik percaloan.

“Setiap desa memiliki koordinator desa. Sehingga masyarakat yang hendak mengurus adminduk tidak harus lagi datang ke Dispendukcapil. Mereka cukup menyerahkan persyaratan melalui koordinator desa. Koordinator yang akan mengurus ke Dispendukcapil. Setelah tuntas, adminduk akan disampaikan ke masing-masing desa dalam bentuk dokumen PDF dan siap dicetak,” jelasnya. (Pemkab Pacitan)

Hebat! Warga Mendolo Kidul Urus Adminduk Cukup Dari Rumah

Men Pinter meluncur di desa Mendolo Kidul yang asri dan sejuk, satu terobosan kreatif jajaran pemdes setempat sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan akses informasi melalui smartphone.
Men Pinter adalah aplikasi mendolokidul.com yang terintegrasi dengan sistem android, sebelumnya aplikasi serupa yang lebih simpel hadir dengan sebutan Penak Wa, berjalannya waktu berbagai kebutuhan akses dirasa perlu disematkan guna semakin memudahkan masyarakat maupun pihak desa. “Masyarakat cukup dari rumah dalam menyelesaikan administrasi kependudukan,” ujar Suyono, kades setempat.
Mas Aji cukup menyambut baik inovasi pemerintah desa ini, Bupati Pacitan tersebut sehingga berkenan launching Men Pinter sehingga segera dapat dimanfaatkan masyarakat.
“Yang terpenting adalah bagaimana sosialisasi dan edukasi yang masif kepada masyarakat. Sebab jika tidak maka akan menjadi sia-sia,” kata Bupati usai me-launching Men Pinter di Desa Mendolo Kidul, siang ini (02/09).
Lebih dari itu, Mas Aji berharap pihak kecamatan segera mengambil sikap terhadap terobosan tersebut, dengan menciptakan wadah untuk mengintegrasikan semua informasi yang ada. “Pemdes, kecamatan maupun kabupaten harus nge-ling,” tambah dia.
Upaya lain yang dinilai perlu untuk ditindaklanjuti adalah bagaimana semua informasi dan kemudahan yang ditawarkan pemerintah terafiliasi dengan sosial media, sebab masyarakat lebih familiar dengan sosial media ketimbang harus membuka website.
Di kesempatan tersebut Mas Aji juga berkesempatan mengikuti kegiatan peletakan Batu Pertama Pasar Legi di Desa Ploso, Punung. (DiskominfoPacitan).