Mari Dukung dan Sukseskan Regsosek 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan kini tengah menyiapkan kegiatan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Kegiatan yang identik dengan sensus itu nantinya akan menghasilkan data tunggal. Satu data yang dihasilkan diharapkan bermanfaat untuk berbagai kepentingan.

“Basis data yang kita hasilkan nantinya berupa satu data yang bermanfaat untuk program perlindungan sosial maupun pemberdayaan masyarakat,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan, Wisma Eka Nurcahyanti.

Dari sisi penggunaan, data produk BPS juga sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah. Sebab selama ini terdapat beberapa jenis data yang diolah masing-masing lembaga pemerintah dengan variabel berbeda-beda.

“Menurut saya data hasil regsosek bermanfaat untuk mencegah duplikasi penerima program. Kalau ada potensi tumpang tindih bisa terlacak,” papar Wisma.

Dengan terciptanya satu data, tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat memanfaatkan bersama sesuai peruntukan masing-masing. Dengan data yang akurat, kegiatan yang dilaksanakan diharapkan efektif, efisien, dan tepat sasaran.

Untuk diketahui, kegiatan Regsosek akan berlangsung mulai 15 Oktober hingga 14 November 2002. BPS Pacitan mengerahkan sedikitnya ada 1.126 personel. Mereka terdiri dari 878 orang Petugas Pendataan Lapangan, 224 orang Petugas Pemeriksaan lapangan, dan 24 orang Koordinator Sensus Kecamatan.

“Intinya kita ingin regsosek beres. Semua data harus tersensus, nggak boleh ada yang terlewat. Mari Kita dukung dan Sukseskan kegiatan REGSOSEK 2022 di Kabupaten Pacitan, Berikan informasi yang jujur agar petugas bisa memotret dengan riil demi menyajikan data yang benar dan akurat,” pungkas Wisma yang mengaku mendapat dukungan penuh pemkab Pacitan. (Pemkab Pacitan)

 

Bupati Aji : Pembangunan yang berkualitas didasarkan pada statistik yang berkualitas

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menilai, data yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) sangat penting untuk mendukung perencanaan pembangunan maupun evaluasi atas pembangunan yang dilakukan.

Hal itu disampaikan Bupati Aji saat menjadi pembicara di acara Webinar “: “Statistik Mengarahkan dan Mengukur Pembangunan ?” yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan, Rabu, 22/9/2021.

Dalam sambutannya Bupati menekankan bahwasannya Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki tugas penting dalam penyediaan data berkualitas. Mengingat data yang dihasilkan oleh BPS ini diperlukan oleh pemerintah daerah. “Kita akui bersama Pembangunan yang berkualitas didasarkan pada statistik yang berkualitas,” Imbuhnya.

Realitas ini sejalan dengan harapan Presiden Jokowi yang mengharapkan kementrian, atau lembaga kita, juga Pemerintah daerah menggunakan dan mengacu pada data BPS sebagai satu-satunya referensi dalam pengambilan kebijakan pembangunan.

Hal tersebut sejalan dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 39 tahun 2019 menetapkan satu data Indonesia. Satu Data Indonesia merupakan kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data akurat, mutahir, terpadu dan dapat dipertangungjawabkan. Serta mudah diakses dan di baku pakaikan antar instansi pusat dan instansi daerah.

“Untuk itulah, dalam mewujutkan satu data ini dibutuhkan sinergi antara BPS sebagai pembina data, kominfo sebagai wali data dan OPD, swasta sebagai produsen dan admin data,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut bupati juga menggarisbawahi bahwasannya sumber penghasil data ini selain BPS adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Kita sebagai pemerintah daerah juga sebagai penghasil data, kalau BPS sebagai penghasil data stistik dasar , sementara kami pemerintah daerah sebagai penghasil data statistik sektoral. Seperti data jumlah siswa, jumlah sekolah atau tenaga kesehatan, data pertanian, semua ada di OPD yang menangani masing-masing bidang tersebut,” tegasnya.

Namun diakui Bupati Aji, saat ini masih ada sejumlah permasalahan klasik yang di hadapi oleh OPD yaitu minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang maintenance data tersebut.

“Mengingat pentingnya data yang kita miliki maka seyogyanya masing-masing OPD juga memaintenance data masing-masing. Memiliki basis data yang terpercaya dan update secara berkala,” tandasnya.

Sementara itu, diakhir sambutannya Bupati Aji berpesan, dalam memaknai hari statistik nasional HSN ini bukan hanya milik insan BPS, tapi milik seluruh bangsa indonesia. Semangat perayaan HSN ini adalah upaya untuk membangun kesadaran semua pihak akan pentingnya data statistik. Data statistik yang berkualitas tidak akan bisa terwujut kalau tidak ada dukungan dan kerjasama dari semua pihak.

“Menyadari peran penting data statistik ini, saya mengajak semua pihak teritama jajaran OPD agar berjuang bersama, bekerja bersama mewujutkan satu data Indonesia. Karena Satu data Indonesia ini bukan hanya tugas BPS tapi kita semua, peran OPD, masyarakat dan swasta,” pungkasnya.

Rangkaian Webinar 2 hari yang diselenggarakan oleh BPS Kabupaten Pacitan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Statistik Nasional (HSN) yang jatuh pada 26 September 2021. Dengan menghadirkan Pembicara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Dr Sudibyo Alimoeso, MA, Dr. Sasmito Hadiwibowo, Dr.rer. Pol. Dedy Prasetyo, S.Si, M.Si dan Dr. Arie Wahyu Wijayanto. (Pemkab Pacitan)

Jelang Lebaran; Inflasi 0,18 Persen

Bidang Statistik Dinas Kominfo Kabupaten Pacitan kembali merilis inflasi harga sembako jelang hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah/ Mei 2020.

Berdasar data yang dihimpun bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pacitan menunjukkan inflasi sebesar 0,18 Persen. Angka tersebut masih masuk pada kriteria wajar mengingat adanya Pandemi Covid-19 penghujung bulan ramadhan.

Sampel harga diambil dari tiga pasar berbeda, mulai dari pasar Minulyo, Kecamatan Pacitan, Pasar Arjowinangun, Pacitan dan pasar Arjosari, Arjosari. pada (19/05/2020) kemarin. (Statistik/DiskominfoPacitan)