Semua Komponen Harus Bersatu

Untuk mewujudkan pendidikan usia dini yang baik dan membentuk anak didik berkarakter, masing-masing komponen pendukungnya harus bersatu. Itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato ketika membuka kegiatan gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) di halaman pendapa kabuparen, Selasa (7/8/2018). “Setiap komponen harus saling bersatu. Untuk mewujudkan pendidikan lebih baik dan anak didik yang berkarakter. Sehingga berguna bagi agama, bangsa, dan negara,” ujarnya.

Selain itu, bupati menekankan agar selalu menghormati perbedaan. Sehingga menjadi modal untuk mencapai tujuan bersama.

Kepala Dinas Pendidikan Daryono menjelaskan tema peringatan HAN tingkat kabupaten tahun ini adalah “Gerakan Layanan PAUD Berkualitas Untuk Mewujudkan Peserta Didik Berkarakter”. Sedangkan secara nasional bertema “Anak Indonesia Anak Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul, dan Sehat)”. “Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Dinas Pendidikan bersama dengan pihak-pihak lain terkait,” kata dia.

Gebyar PAUD kali ini diikuti 1.200 peserta didik dan 1.000 tenaga pendidik dari lembaga pendidikan usia dini diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan. Selain diisi dengan tampilan budaya, pada acara tersebut juga diserahkan penghargaan untuk lembaga PAUD maupun tenaga pendidik berprestasi . (humaspacitan/diskominfopacitan)

Sambutan Hangat Iringi Kunjungan Indartato di Bintan

Bupati Pacitan mendapatkan penghargaan dari Bupat Bintan, Kepri. (Foto: Humas/Red)

BINTAN – Bupati Pacitan Indartato bersama sejumlah rombongan Pemkab Pacitan menggelar kunjungan ke Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau pada Jumat (3/8/2018) malam WIB.

Dalam ramah tamah yang digelar di Ballroom Nirwana Gardens Kawasan Wisata Lagoi tersebut, Bupati Indartato menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat tuan rumah.

“Terharu saya bersama rombongan dengan penyambutan yang diberikan pada kami. Jujur, saya pribadi malah banyak belajar dari berbagai program Pemerintah di sini,”kata Indartato saat menyampaikan sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, Indartato banyak mempelajari program-program kemasyarakatan yang ada di Bintan.

“Kalau untuk MoU atau kerjasama, mudah-mudahan ke depan kita bisa menjalin kerjasama itu dalam semua bidang,”kata dia.

Sementara, Bupati Bintan Apri Sujadi dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya banyak mempelajari berbagai hal dari Kabupaten Pacitan. Hal itu semua didapat saat dirinya sempat berkunjung ke Pacitan pertengahan Mei lalu.

Selain itu, secara pribadi dirinya juga banyak belajar dari sosok Indartato selaku Bupati Kabupaten Pacitan.

“Saya pribadi banyak belajar dan banyak mendapat motivasi dari sosok Pak In. Kedepannya semoga Bintan dan Pacitan bisa terus berhubungan baik bahkan bisa terus terikat dalam kerjasama yang membangun,”kata dia. (Humas/pacitanku/diskominfopacitan)

Sisihkan Kediri dan Mojokerto, Pacitan Raih Juara LCCK KIM Jatim

JUARA LOMBA. KIM Pena Pacitan berhasil meraih juara I Lomba LCCK Jatim. (Foto: Dok KIM Pena)

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Pena dari Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan, Pacitan berhasil menjadi juara babak penyisihan Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) KIM Tingkat Provinsi Jawa Timur Grup B yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur pada Selasa (7/8/2018) kemarin di Mangrove Information Centre Rungkut, Kota Surabaya.
Anggota KIM Pena Pacitan, Frend Mashudi saat dihubungi Pacitanku.com pada Rabu (8/8/2018) di Pacitan menuturkan bahwa KIM Pena dari Kabupaten Pacitan mendapatkan nila tertinggi 243,68 menyisihkan KIM KPG Labu Ngasem, Kediri nilai 226,63, KIM Gayatri Kota Mojokerto 212,63 dan KIM BL Jaya Kabupaten Sampang dengan nilai 206,70.
Atas raihan tersebut, KIM Pena Pacitan berhasil mendapatkan penghargaan berupa piala dan uang pembinaan senilai Rp 5 juta. “Sesuai Tagline kami ‘berbagi cerita bersama warga’ KIM Pena merupakan medium interaksi saling berbagi informasi dengan warga, tempat yang diharapkan mampu menghadirkan kebebasan berekpresi, membuka ruang-ruang yang tersekat menjadi altar bagi lahirnya pemikiran-pemikiran kreatif dan terbuka,”kata dia.
Frend menceritakan sejarah lahirnya KIM Pena di Desa Ngumbul berawal dari pemberlakuan UU 6 Tahun 2014 tentang Desa, berbagai prakarsa-prakarsa inovasi bermunculan dari komunitas masyarakat. Beranggotakan tiga orang, yakni Frendh Mashudi, Miskun dan Mujari, KIM Pena yang lahir tanggal 16 Desember 2015 mengambil inisiatif untuk mengambil peran inovasi masyarakat. “Peran pemberdayaan, karena kami berpandangan desa merupakan ruang interaksi, aula besar yang didalamnya memiliki resources, tatanan, identitas, konstruksi, penyangga bagi keberlangsungan pembangunan,”ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang juga seorang penulis buku ini berharap KIM Pena menjadi agen informasi untuk masyarakat desa Ngumbul khususnya dan dunia pada umumnya serta ikut berperan aktif dalam pengembangan kehidupan kemasyarakatan di desa Ngumbul. “Kehadiran KIM Pena ini juga mendapat suport sepenuhnya dari Diskomnfo Kabupaten Pacitan dengan menyediakan domain dan hosting bagi KIM PENA di laman www.kimpena.kabpacitan.id,”kata dia. (kimpena/pacitanku/diskominfopacitan)

Semua Komponen Harus Bersatu

Untuk mewujudkan pendidikan usia dini yang baik dan membentuk anak didik berkarakter, masing-masing komponen pendukungnya harus bersatu. Itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato ketika membuka kegiatan gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) di halaman pendapa kabuparen, Selasa (7/8/2018). “Setiap komponen harus saling bersatu. Untuk mewujudkan pendidikan lebih baik dan anak didik yang berkarakter. Sehingga berguna bagi agama, bangsa, dan negara,” ujarnya.

Selain itu, bupati menekankan agar selalu menghormati perbedaan. Sehingga menjadi modal untuk mencapai tujuan bersama.
Kepala Dinas Pendidikan Daryono menjelaskan tema peringatan HAN tingkat kabupaten tahun ini adalah “Gerakan Layanan PAUD Berkualitas Untuk Mewujudkan Peserta Didik Berkarakter”. Sedangkan secara nasional bertema “Anak Indonesia Anak Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul, dan Sehat)”. “Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Dinas Pendidikan bersama dengan pihak-pihak lain terkait,” kata dia.

Gebyar PAUD kali ini diikuti 1.200 peserta didik dan 1.000 tenaga pendidik dari lembaga pendidikan usia dini diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan. Selain diisi dengan tampilan budaya, pada acara tersebut juga diserahkan penghargaan untuk lembaga PAUD maupun tenaga pendidik berprestasi .

(arif/nasrul/juremi tomas/danang/humaspacitan/diskominfopacitan)

IPM Jadi Ukuran Keberhasilan Bangsa


Indeks pembangunan manusia (IPM) suatu negara menjadi cerminan keberhasilan bangsa. Itu disampaikan Bupati Indartato ketika memberikan pengarahan didepan puluhan pengawas dan penilik dilingkup Dinas Pendidikan, Senin (6/8/2018). “Skor IPM terbesar adalah dari dunia pendidikan. Ukuran keberhasilan dari suatu negara,” katanya.

Saat ini IPM Kabupaten Pacitan di tingkat regional berada ditengah-tengah. Bupati sendiri berharap agar ranking tersebut menjadi lebih baik pada masa mendatang.

Kegiatan pengarahan itu bertujuan untuk mengetahui secara jelas struktur dan tugas tenaga pengawas dan penilik paska pemberlakuan Perbup nomor 29/2018. Sehingga mereka dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku.
Lahirnya peraturan bupati merupakan bagian dari perjalanan panjang Undang-undang nomor 23/2104 yang diikuti PP 18/2016. Dalam waktu tidak lama muncul pula Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang struktur organisasi di dunia pendidikan. Salah satunya penghapusan unit pelaksana teknis (UPT).

(humaspacitan/DiskominfoPacitan)