Kethek Ogleng Resmi Kantongi Hak Cipta

Setelah melalui perjuangan panjang, seni tari Kethek Ogleng resmi mengantongi hak cipta. Karya seni hasil cipta Sukiman seniman asal Desa Tokawi Kecamatan Nawangan itu, telah sah terdaftar dikementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan nomor pencatatan 090997.

Dalam selembar piagam yang ditandatangani Kemenkum HAM RI Dirjen Kekayaan Intelektual U.b. Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Kemenkum HAM RI, tertera pemohon atas nama Sukiman alamat Dusun Jelok RT 01 RW 11 Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Pemegang hak cipta tertulis atas nama Sukiman, jenis cipta adalah seni tari dengan judul ciptaan Kethek Ogleng. “Kula bingah sanget, mugi kethek ogleng saget ngrembaka turun temurun (saya sangat senang sekali, semoga kethek ogleng dapat berkembang sampai anak cucu)” ungkap Sukiman, saat menerima piagam hak cipta yang diserahkan Bupati Pacitan, Senin (09/03/20). Bupati Indartato juga merasa bangga karena karya seni kethek ogleng sudah memiliki hak cipta. Namun demikian, yang terpenting adalah melestarikan karya seni tersebut. Bupati berharap, tari kethek ogleng nantinya masuk dalam muatan lokal pendidikan. “Kita semua punya kewajiban untuk melestarikan kesenian asli Pacitan” pinta bupati.

Tari kethek ogleng merupakan karya asli seniman Pacitan asal Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Tarian yang terinspirasi dari tingkah polah kera ini menjadi sajian indah ketika dipadu dengan gamelan. Tari kethek ogleng pertama kali diumumkan atau ditampilkan ke publik sejak tahun 1963 di daerah asalnya Desa Tokawi. (HumasPacitan/DiskominfoPacitan)

PHBS dan Sholawat Tibbil Qulub Cara Ampuh Tangkal Covid-19

Ratusan masyarakat Kabupaten Pacitan pagi ini kompak melafalkan sholawat Tibbil Qulub sebelum melakukan senam bersama, dalam Kampanye Pacitan Sehat Cegah Covid-19 melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Alun-alun Pacitan (08/03).

Ditinjau dari penelitian dan data, Covid-19 yang merebak di 62 negara di dunia akhir-akhir ini tidak lebih berbahaya ketimbang virus lain seperti Sindrom Pernafasan Akut Berat (SARS). Pasalnya lebih dari 94 persen penderita umumnya berhasil sembuh.

Justru yang memperkeruh keadaan dan penting untuk segera disikapi adalah berita hoax, masyarakat harus paham dan dewasa terhadap Covid-19 supaya hoax tidak merajalela. “Pasien meninggal rata-rata karena panik,” kata Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto yang hadir dalam kegiatan itu.

Senada dengan Kapolres, Dandim 0801 Pacitan, Letkol. Nuri Wahyudi mengatakan masyarakat harus tetap tenang tanpa mengindahkan larangan pemerintah.”Intinya Covid-19 ini tidak seganas yang disampaikan berita,” ujar mantan Paspampres di era SBY tersebut.

Bupati Pacitan Indartato senang melihat semangat peserta senam, meski alun-alun sempat diguyur hujan, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk dapat hidup sehat.

Pak In sapaan Bupati juga berpesan supaya materi yang disampaikan Panitia tersebut agar nanti diaplikasikan dalam kehidupan dan disampaikan kepada keluarga dan lingkungan masing-masing. “Semoga virus ini tidak sampai di Pacitan. (Budi/timDiskominfoPacitan).

Kicau Burung Ikut Serta Memeriahkan Hajatan 275

Burung kicau komunitas terbaik Jatim, Jateng dan DIY andil meriahkan gelaran Hajatan ke-275 tahun, dalam wadah Lomba Burung Berkicau Bupati Cup 3 Pacitan yang dilaksanakan kemarin (08/03) di Alun-alun Pacitan.

Bupati Pacitan Indartato berkesempatan menyaksikan acara tersebut didampingi Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto dan Komandan Kodim 0801 Pacitan Nuri Wahyudi. Pada kesempatan tersebut Pak In juga berkesempatan “menggantakan” burung berjenis Kacer atau Kucica Kampung (Oriental magpie-robin), hal tersebut sontak membuat lomba tersebut semakin meriah.

Pak In diakhir kegiatan juga berkesempatan menyerahkan hadiah piala kepada pemenang dalam kontes tersebut. (DiskominfoPacitan).

Kontes Dan Pameran Bonsai

Bupati Pacitan Indartato secara resmi membuka Pameran Bonsai bertajuk “Pacitan Ngremboko”. Kontes dan pameran tersebut rencananya akan dilaksanakan selama sepekan ke depan, hingga (14/03). Acara ini masih dalam rangkaian Hajatan ke 275 yang digagas oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Pacitan. (DiskominfoPacitan).

Soal CPNS; SKB Tunggu Jadwal BKN

Tahap pertama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Pacitan usai dilaksanakan akhir Februari lalu. Peserta yang berhasil lolos SKD tersebut nantinya akan masuk ke tahapan selanjutnya pada bulan ini.

“Kapan tanggalnya masih belum ada informasi dari pemerintah pusat (Badan Kepegawaian Negara/BKN),” ujar Supomo, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pacitan, kemarin (04/02/2020) kepada Diskominfo Pacitan.

Mekanism tahapan kedua atau Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dikabarkan tidak jauh berbeda dari tahapan pertama. Namun sesuai namanya, seleksi lebih spesifik pada teknis bidang yang dilamar. Mengenai lokasi tes di tahap kedua tersebut juga masih menunggu informasi dari BKN.

Dari sekian formasi yang dibuka di Kabupaten Pacitan, 35 persen diantaranya diisi oleh peserta dari luar kota Pacitan, sisanya 65 persen adalah pelamar dari putra daerah. Dari hasil SKD akan diambil 3 peserta untuk mengikuti SKB. “Dari sekian formasi akan diambil 3 untuk mengikuti SKB,” tambah Supomo.

Panitia kabupaten kembali menegaskan bahwa seluruh mekanisme penerimaan CPNS adalah mutlak wewenang pemerintah pusat, panitia kabupaten hanya memfasilitasi segala sesuatu yang bersifat persaratan. “Kami hanya sampai diluar ruangan,” pungkas Supomo. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).