KWT Kamboja dari Desa Jeruk Jadi Nomor Satu Di Jawa Timur

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kamboja Desa Jeruk Kecamatan Bandar raih penghargaan juara 1 Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tingkat Jawa Timur Tahun 2019. Penghargaan diberikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pembukaan Jatim Fair dalam rangka Peringatan Hari Jadi Jawa Timur di Grand City Convention Centre (08-13/10).

Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2019 dilaksanakan pada (11/08) di KWT Kamboja Desa Jeruk. Pelaksanaan lomba diikuti oleh anggota KWT Kamboja, petugas penyuluh lapangan, Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan serta Perangkat Desa Jeruk, dinilai langsung oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Aspek yang dinilai dalam Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura ini ditekankan pada administrasi, kelembagaan serta proses produksi.

KWT Kamboja beranggotakan 80 orang  dan terus berkembang hingga saat ini baik jumlah anggota kelompok maupun keuangannya. KWT Kamboja berupaya mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada dan hasil biofarmaka daerah untuk diolah menjadi produk yang berdaya jual tinggi.

Hasil biofarmaka yang melimpah antara lain seperti komoditas jahe, kunyit, temulawak dan singkong. Komoditas yang ada tersebut diolah dengan cara diparut, diendapkan serta dikeringkan. “Output yang dihasilkan tidak kalah dengan mesin pengering yang ada di pasaran.,” ujar Dian Anggarimurni Kasi Hortikultura Dinas Pertanian Pacitan.

Hasil yang diperoleh berbentuk serbuk minuman yang diracik sedemikian rupa dan dikemas dalam botol serta kemasan yang lengkap sehingga menarik konsumen. Produk KWT Kamboja sangat beragam antara lain instan jahe merah, instant temulawak, instan kunyit, manisan jahe gajah, kopi jahe,  thiwul gunung, sambel pecel dan peyek.

Usaha yang dirintis ini pada awalnya untuk menjawab kegelisahan akan harga komoditas biofarmaka yang rendah karena hasil panen yang melimpah, sehingga dengan diolah harganya lebih meningkat dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Ternyata produk yang dihasilkan diminati oleh konsumen bahkan pengiriman hingga luar jawa.

“Prestasi yang diperoleh KWT Kamboja semoga bisa meningkatkan kemandirian kelompok dan sebagai sarana motivasi  kepada wanita khususnya KWT Kamboja.  Selain itu juga diperlukan  paling semangat yang tinggi, tanpa ada semangat dorongan dalam bentuk apapun tidak akan bisa bisa berjalan,” tambah Dia.

Masih sangat diperlukan pembinaan dari stake holder agar produk dari KWT Kamboja bisa lebih baik dan bisa meningkatkan penjualannya, karena goalnya adalah menambah income dan meningkatkan pendapatan keluarga. (istimewa/DiskominfoPacitan).

BPBD Pacitan; Gunakan Air Secukupnya

Kemarau diperkirakan masih berlangsung hingga ahir bulan Oktober mendatang, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Deraha BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo di ruangannya 11/10 kepada Diskominfo Pacitan, sesuai buletin harian yang dikirim Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG). “Atau bergeser di bulan November. Ini perlu kita sikapi,” katanya.

1127 stok tanki air bersih diterima Kabupaten Pacitan pada tahun ini, dan telah disalurkan sebanyak 1000 tanki lebih, tinggal menyisakan seratusan tanki saja. “Kapan turun hujan masih menjadi prakiraan, jadi mari guanakan air bersih seperlunya saja,” himbau Didik.

Tidak hanya di Kabupaten Pacitan krisis air bersih ini terjadi, sejumlah wialayah di Pulau Jawa umumnya mengalami hal serupa, membuat himbauan yang disampaikan didik tersebut tidak berlebihan. Meski pihaknya merasa bersyukur dengan berbagai gerakan droping  yang dilakukan pihak lain teramat sangat membantu.

Sementara, inovasi yang dilakukan Bupati Pacitan Indartato terkait memfungsikan kembali ratusan sumur bor di Pacitan akan membuat BPBD tetap pada porsinya, namun Didik menegaskan bahwa droping nantinya hanya bersifat kedaruratan.

“Jika nanti sumur bor telah berfungsi tentu akan memudahkan semua masyarakat. Mereka secara mandiri akan mengelola sendiri, sedang yang tidak memiliki sumur bor akan mendapat perhatian lebih dari pemerintah melalui droping,” tambah Dia. BPBD selanjutnya akan lebih fokus pada sisi aspek, kesiapsiagaan dilakukan, memotifasi masyarakat terkait situasi kekeringan serta turut menjaga alat yang ada di sumur bor tidak rusak. (budi/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Ketua BPD, Panwas dan Pemilihan Tanda Tangani Pakta Integritas

Supaya berjalan dengan baik tanpa ada kendala sekecil apa pun yang merupakan harapan bersama. Perayaan pesta demokrasi tingkat desa yang bakal digelar tidak lama lagi ini hanya mempunyai dua jawaban, pertama menang dan satunya adalah kalah.

Kondisi ini dapat memicu tejadinya hal yang tidak diinginkan jika kemasan Pilkades Serentak ini keluar dari regulasi yang ada. Penyamaan persepsi perlu dilakukan melalui Penandatangan Pakta Integritas Pilkades Serentak 2019 oleh Ketua BPD, Ketua Panwas dan Ketua Pemilihan di 113 desa hari ini 10/10.

Beberapa poin yang terkandung pada nota pakta integritas diharapkan Bupati Pacitan Indartato menjadi modal dalam menjalankan tugas tersebut. Sehingga keinginan menyelenggarakan Pilkades yang aman lancar dan damai dapat terlaksana. “Mari kepada penyelenggara Pilkades untuk Profesional dalam menjalankan tugas,” harap Indartato.

Kapolers Pacitan AKBP Sugandi menilai penandatangan tersebut merupakan hal yang baik dilaksanakan, supaya semua yang terlibat langsung ini bekerja sesuai dengan aturan yang ada. “Mereka bagian dari sistem harus dapat menjalankan pekerjaan sesuai aturan,” kata Sugandi.

Inovasu baru juga dilakukan dalam mendukung pemilihan ini, berbentuk Kelompok Kerja (Pokja) Hukum, bekerja membantu seluruh panitia dalam mengurai segala sesuaitu permasalahan yang timbul. “wadah komunikasi dan diskusi dan koordinasi antar panitia ditingkat bawah dan kabupaten,” tambah Dia. (budi/rozak/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Digital Signature Satu Icon Menuju Pacitan Yang Lebih Maju

Pemerintah terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, percepatan menjadi satu hal yang penting di jaman serba digital seperti sekarang. Model baru Digital Signature atau Tanda Tangan Digital menjadi hal yang kini tengah disosialisasikan oleh Diskominfo Kabupeten Pacitan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Digital Signature mempunyai banyak manfaat yakni cepat, mudah dan dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. Tanpa meninggalkan tiga jenis aspek keamanan, mulai integritas data, kerahasiaan yang dapat diverifikasi dan anti penyangkalan.

Piranti tersebut direspon baik Bupati Pacitan Indartato, melalui arahannya meminta seluruh instansi untuk menerapkan, hal ini disampaikan Sandi Prasetiawan Kasi Pelayanan Sertifikat Elektronik BSSN bisa secepatnya terealisasi. “Teknologi ini tidak sulit, ini mudah,” kata Sandi.

Mudah, jika seluruh sistem yang ada di Kabupaten Pacitan sudah terintegrasi, berdasar kenyataan beberapa instansi sudah siap pada model tersebut. Melalui dua pecontohan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (BPMPTSP) Pacitan dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pacitan. Namun keberhasilan secara keseluruhan semua kembali pada semangat Diskominfo Pacitan dalam mewujudkannya.

“Digital Signature menjadi perhatian kami supaya atensi Bapak Bupati segera terealisasi,” kata Kepala Diskominfo Pacitan Rachmad Dwiyanto kemarin 09/10. Menyatakan komitmennya untuk segera merealisasikan harapan tersebut. (budi/anjar/notz/wawan/rozak/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Dadapan Masuk 28 Besar Lomba Desa Wisata Nasional 2019

Desa Dadapan saat ini berahasil duduk di 28 dalam Lomba Desa Wisata Tahun 2019, yang digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia (Kemendes). Tim Verifikasi lomba kemarin 09/10 datang untuk membuktikan langsung bagaimana Setono Gentong dan yang lain dikemas oleh Desa Dadapan.

Melalui dana desa, Dadapan terus tumbuh untuk menjadi desa yang maju dan mandiri dari wisata yang dibangun dan diolah serta didukung produk unggulan yang dimiliki. Terlebih Pemda Pacitan selalu support setiap langkah inovasi desa ini.

Ahmad Robiul Fuad Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur dikesempatan ini menyampaikan, Kabupaten Pacitan melalui semangat Dadapan sangat layak menjadi yang terbaik pada lomba tersebut, selain lanskap yang indah tersebar di mana-mana, Fuad mengaku masyarakatnya sangat ramah. “satu rangkaian untuk menjadi juara,” ungkap Dia.

Beberapa aspek akan menjadi perhatian Minarni Masbun Ketua Tim Verifikasi dalam sambutannya, adalah bagaimana sebuah desa menjual wisatanya, kesiapan menyambut tamu, membuat siapa pun yang datang, baik wisatawan lokal, nasional atau mancanegara dapat tertarik dan betah di desa tersebut.

“Yang masuk 10 besar akan di undang ke Jakarta,” kata Minarni. Melanjutkan bahwa konsep desa wisata mesti fokus pada kaum milenial, masih muda yang mampu berkujung kesatu destinasi meski jarak yang ditempuh cukup jauh. (budi/dzakir/wira/DiskominfoPacitan)