Bupati Pacitan Beri Penghargaan Untuk Pendonor Darah Sukarela

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memberikan penghargaan kepada para pendonor darah yang telah sukarela mendonorkan darahnya untuk kemanusiaan. Bukan sekali dua kali, para penerima penghargaan adalah pendonor darah sukarela yang aktif 100 kali, 75 kali dan 50 kali donor.
Mas Aji menyerahkan penghargaan tersebut bersamaan dengan acara donor darah dan seminar thalasemia dalam rangka Hari Jadi ke-277 Kabupaten Pacitan di Pendopo Kabupaten, Senin (14/02).
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pendonor yang selama ini rutin dan aktif mendonorkan darahnya untuk sesama. Apresiasi juga diberikan kepada Perhimpunan Donor Darah Indonesia Kabupaten Pacitan (PDDI ) atas kerja kerasnya selama ini dan berharap donor darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan.
“Saya mendoakan kepada panjenengan para pendonor sehat selalu. Insyaa Allah dengan berbagi setetes darah tidak membuat kesehatan berkurang justru sebaliknya akan semakin sehat,” katanya.
Selain pemberian penghargaan kepada para pedonor, juga dilaksanakan seminar thalasemia dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang sebab akibat penyakit kelainan darah tersebut kepada masyarakat. Sekaligus, memberikan support kepada penderita thalasemia agar tetap semangat dalam menghadapi tantangan dan cobaan. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

Ayo Donor; Kita Sehat dan Mereka Selamat

Donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela, selanjutnya disimpan di bank darah sebagai stok darah dan digunakan untuk transfusi darah.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan penunjang, khususnya dalam menyediakan stok darah bagi pasien yang membutuhkan, Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Unit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Kabupaten Pacitan mengadakan kegiatan sosial donor darah.
Kegiatan ini didasari menurunnya jumlah pendonor secara tajam selama situasi pandemi Covid-19, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi Palang Merah Indonesia (PMI) dan PDDI Unit RSUD dr. Darsono Pacitan untuk tetap berkomitmen menyelenggarakan kegiatan donor darah terutama memenuhi kebutuhan darah bagi pasien rutin seperti pasien hemodialisis (cuci darah), thalassemia, dan anemia. Hari ini (09/11) bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Pacitan kegiatan berlangsung mulai pukul 12.00 di Gedung Instalasi Hemodialisis lama atau ruang vaksin RSUD dr. Darsono.
Selaras dengan arahan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam hal peran PDDI, wakil ketua PDDI Unit RSUD dr. Darsono, Sani Aprianto berharap kegiatan donor darah bertema “Kita Sehat, Mereka Selamat” kali ini dapat mengedukasi masyarakat bahwa donor darah merupakan wujud nyata kepedulian sosial terhadap sesama.
Selain memberi harapan hidup untuk orang lain yang membutuhkan, mendonorkan darah juga memberikan dampak positif bagi tubuh kita sendiri.
”Karena memang donor darah ini banyak manfaatnya diantaranya menjaga kesehatan jantung, memproduksi sel-sel darah baru, terdeteksi penyakitnya karena darah kita nanti akan diskrining di PMI, dan yang paling penting adalah dapat menyelamatkan nyawa orang lain,” kata Sani.
Sementara itu Direktur UTD Kabupaten Pacitan, dr. Errisa Maisuritadevi Marra, Sp.PK menjelaskan bahwa kebutuhan darah di Pacitan sebelum pandemi sekitar 400-450 kantong per bulan.
Namun setelah pandemi kebutuhannya menurun karena jumlah pasien juga mengalami penurunan. “Jadi setelah pandemi atau saat pandemi seperti sekarang itu kebutuhan darah di Pacitan sekitar 300-350 kantong. Kondisi saat ini khususnya hari ini (9/11) stok golongan darah untuk A dan B masih mencukupi, yang mengalami kekurangan adalah golongan darah O tinggal 19 kantong, dan golongan darah AB tinggal 9 kantong, kalau untuk B alhamdulillah sangat cukup untuk bulan ini 46 kantong,” ungkap Errisa di kesempatan yang sama.
Sementara ketersediaan stok darah ada tiga kendala yang dihadapi petugas, seperti ketidakpastian tambahan stok darah sesuai kebutuhan karena tidak bisa menebak pendonor datang dengan golongan darahnya, kegiatan PMI khususnya di UTD dari kegiatan belum aktif 100 persen seperti sebelum pandemi karena situasi dan kondisi.
Dan terakhir soal vaksin, karena ada beberapa pendonor datang dan tertolak karena habis melakukan vaksinasi, dimana untuk vaksin sendiri pendonor boleh mendonorkan darahnya dengan jarak waktu dua minggu setelah vaksin. (RSUD Pacitan/DiskominfoPacitan).

Masyarakat Harus Tahu Pentingnya Donor Darah

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu (Mas Aji) berharap anggota Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Kabupaten Pacitan saatnya mempunyai peran ganda, yakni mensosialisasikan manfaat kesehatan bagi pendonor darah aktif.
“Kolaborasi terus dengan PMI, memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa donor darah ternyata menyehatkan, donor bagian dari amal yang sangat berharga serta menjadikan pahala yang sangat banyak” ujarnya, saat berkesempatan melantik Pengurus baru PDDI Kabupaten Pacitan, pagi tadi (22/06) di Pendopo.
Sementara itu, Ketua Umum PDDI Jatim Arnold Mangundap, menyampaikan kepengurusan baru periode 2021-2026 lebih baik lagi daripada yang sebelumnya, apalagi saat ini dunia tengah diguncang pandemi, dimana donor dapat menghambat, mengatasi sekaligus menjadi solusi penderita Covid-19. “Saya berharap donor darah untuk kemanusiaan tetap berlanjut,” tambah Arnold.
Sebelumnya Mas Aji juga berharap jajaran Perangkat Daerah (PD) ikut serta dalam menyukseskannya gerakan kemanusiaan tersebut, dengan memotivasi staf untuk mengikuti kegiatan donor.
Sementara itu kebutuhan donor darah pasien di RSUD Darsono Pacitan terus mengalami peningkatan, setidaknya pada tahun 2020 saja sebanyak 1350 pasien membutuhkan 3453 kantong SE. Angkat tersebut tentu akan terus beranjak naik dari tahun ke tahun. (DiskominfoPacitan) Foto:HumasPacitan

PMI Pacitan Gelar Donor Darah Bulan di Ramadan

Donor Darah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Pacitan mendapat respon positif dari masyarakat, sejak 19-25/05/19 ratuasan kantong darah terkumpul. Humas PMI Wahyu Budi Santoso mengatakan tiap hari tidak kurang 15 masyarakat mendonorkan darahnya. Menurutnya hal ini merupakan bentuk kerja sama yang baik mengingat setiap bulan ramadan stok darah di Pacitan selalu berkurang.

“Untuk saat ini yang masih kurang stok golongan Darah A, tentunya kami akan terus mencari dan sosialisasi kepada khalayak. Diharapkan untuk pemilik darah A dapat mendonor,” tutur Wahyu di Tribin Alun-alun. Pihaknya menjelaskan jika stok darah di PMI lengkap dan aman maka jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan akan cepat tertangani.

Salah satu pendonor dengan golongan Darah O, Tri Utami merasa lega dan senang dapat menyumbangkan satu kantong darah untuk PMI. “Semoga bermanfaat dan saya diberi kesehatan untuk terus dapat mendonorkan darah, ”tandasnya. Meski masih pemula karena baru 2 kali donor Tri bersama ketiga temannya berharap kegiatan positif ini dapat menjadi kebiasaan.

Setiap peserta memiliki pengalaman masing-masing seperti Rini Lestari yang mengaku sering ditolak Petugas karena Hemoglobin dalam darahnya kurang atau tensinya yang rendah. “Walaupun beberapa kali ditolak dalam 3 tahun terakhir namun saya terus mencoba, mengingat banyak orang yang membutuhkan bantuan darah” ungkapnya. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Upayakan Ampul Darah Selalu Tersedia Dan Pahamkan Thalasemia

Ketua PDDI Kabupaten Pacitan berinteraksi dengan salah satu anak penderita Thalasemia seusai kegiatan pengukuhan dan seminar di halaman Gedung Karya Darma.

Karena penderita thalasemia harus melakukan transfusi darah seumur hidup maka persediaan kantong darah di suatu tempat haruslah selalu tersedia. Disampaikan Luki Indartato selaku Ketua PDDI Kabupaten Pacitan dalam sambutanya dikegiatan Pengukuhan 12 Anggota Pengurus Sukarela PDDI Unit Dinas/ Instansi dan Organisasi, dan dirangkaikan kegiatan Seminar Thalasemia yang dilaksanakan pada hari ini Selasa 15/09/2018 di Gedung Karya Darma Kabupaten Pacitan.

Penyakit thalasemia terjadi di banyak Negara di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan dan tidak menular dimana sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal, sehingga penderita akan mengalami anemia. Penyebabnya sel darah pada penderita tidak mengandung  cukup hemoglobin, karena adanya kelainan atau perubahan pada salah satu bagian gen hemoglobin. “Ditahun 2018 tercatat 19 orang menderita penyakit thalasemia, mereka para penderita diharapkan mengetahui persis penyakit tersebut agar mengetahui segala sesuatunya, baik upaya untuk semakin sehat dan juga hal-hal yang menjadi pantanganya.” Kata Luki.

Sebagai organisasi mitra Palang Merah Indonesia atau PMI dan anggota Federasi Internasional Organisasi Donor Darah (FIODS), mempunyai peran membangkitkan kesadaran masyarakat untuk menyumbangkan darahnya secara sukarela dan wadah para peserta donor darah, Luki berharap dari kegiatan ini kedepan masyarakat Pacitan memahami pentingnya melakukan donor darah sebagai bentuk membantu sesama yang tengah membutuhkan bantuan. “Minimal tiga bulan sekali donor darah, Selain menyehatkan pendonor juga ikut beramal shalih.” Tambahnya mengajak.

Dalam kesempatan itu Luki yang juga sebagai Ketua Penggerak PKK Kabupaten itu menyempatkan diri berpesan kepada para anggota sukarela yang baru dikukuhkan untuk bekerja ikhlas dalam mengemban amanah yang diembannya, agar masa jabatannya yang hingga 2023 benar-benar bermanfaat.

Dikesempatan itu Bupati Indartato yang berhalangan hadir mewakilkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr. Eko Budiono, turut hadir Kepala Kemenag Muhammad Nurul Huda, Perwakilan PMI, TNI dan Polri. Ditunjuk sebagai pemateri dr. Didik Agus Susanto, MM, spPK Dokter di RSUD dr. Darsono, dan dan Langgeng Nur Santoso, Penderita Thalasemia dan Angota Perhimpunan Orang Tua Penderita Talasemia Indonesia.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan)